Anda di halaman 1dari 47

HFO

High Frequency Oscillatory


Ventilation
High frequency oscillatory ventilation
(HFOV)

• Definisi :
• HFOV ! bentuk ventilasi mekanik
dengan rate yang tinggi dan volume
tidal yang kecil
… HFOV
• Alasan pemilihan HFOV :
• Untuk meningkatkan pertukaran gas pada
pasien dengan gagal napas berat
• Untuk mengurangi kerusakan paru-paru
akibat ventilator
• Untuk menurunkan morbiditas paru pada
pasien yang membutuhkan bantuan ventilasi
• Sebagai metode bantuan ventilasi yang
dapat menyembuhkan pulmonary air leak
Kerusakan paru
Conventional
• Sediaan biopsi jaringan paru Ventilation
pada usia 7 bulan menunjukkan
berkurangnya jaringan paru
sebanyak 40% pada CMV
(walau dengan pemberian
surfaktan, mode SIMV)

High Frequency
Oscillation
Prinsip HFOV
Minute ventilation = Tidal volume x Respiratory Rate

• HFOV memberikan volume tidal lebih kecil dari
physiological dead space (< 2 ml/kg) ! mencegah
overdistensi pada unit paru yang kurang compliant dan
meningkatkan rasio ventilasi/perfusi
• Pencegahan volutrauma ! volume paru dipertahankan
konstan di atas Functional Residual Capacity dengan
menggunakan constant distending pressure (MAP)
• Menggunakan RR yang tinggi ! 1 Hertz = 60 x/menit
Perbedaan HFOV vs 

ventilator konvensional

Parameter Ventilator HFOV


konvensional
Rate (frek napas/menit) 0-150 180-900
Volume tidal (mL/kg) 4-20 0,1-3
Tekanan alveol (cmH2O) 0->50 0,1-5
Volume paru pada akhir Rendah Normal
ekspirasi
Flow Rendah Tinggi
… perbedaan

Airway
opening

ETT

alveol
Keuntungan HFOV
• Meningkatkan ventilasi pada tekanan yang
rendah dan perubahan volume minimal
pada paru
• Cara aman menggunakan ”super PEEP”
! paru dapat dikembangkan ke MAP lebih
tinggi tanpa menggunakan PIP yang tinggi
• Pengembangan paru uniform
• Menurunkan air leak
Indikasi HFOV
• Gagal napas persisten : RDS,
pneumonia, MAS, hipoplasi paru, CDH,
hidrops fetalis
• Persistent air leak (PIE)
• Fistula trakeoesofagus yang tidak dapat
menjalani operasi (contoh prematur)
• PPHN
• Perdarahan paru
Aplikasi
• 2 strategi dalam penggunaan osilasi
- High volume dan low oxygen
(High volume strategy)
- Low volume dan high oxygen
(Low volume strategy)
... Aplikasi

• High Volume Strategy


- ↑ MAP, alveolar recruitment, eliminasi atelektasis !
perbaikan oksigenasi
- Digunakan pada kasus penyakit paru uniform, cth. HMD
- Perlu ekspansi alveoli ! MAP ↑ 2-3 cmH2O di atas
nilai pada CMV
- Pada kasus gagal napas berat ! dibutuhkan MAP
sangat tinggi cth. 30 cmH2O
- Perbaikan oksigenasi tidak tercapai dlm 6 jam !
terapi tambahan atau alternatif cth. HFO + NO
... Aplikasi

• Low Volume Strategy


- Digunakan pada kasus penyakit paru nonhomogen
(cth. Aspirasi mekonium) atau tanpa penyakit
paru (cth. PPHN)
- Overdistensi alveoli harus dihindari
Pertukaran gas

Ventilasi
Oksigenasi

CMV HFOV CMV


Rate Frequency HFOV
FiO2
Volume Amplitude MAP
IT
tidal IT FiO2
PEEP
(PEEP, (Rate,
IT) PIP)
CT 1 CT 2
CT 3

Paw = CDP CDP= FRC


Continuous
Distending
Pressure
Sensormedics 3100A
• Spesifikasi
• MAP : 3-45 cmH2O
• Kisaran BB : sampai 35 kg
• Amplitude : 0-90 cmH2O
• Frekuensi : 5-15 Hz
• I:E ratio = 1:2,3 dan 1:1 (30% dan 50%)
• Flow : 0-40 LPM
• Ekspirasi aktif
HFOV Mechanisms
Six mechanisms of gas
exchange

1. Direct bulk flow

2. Longitudinal dispersion
“Taylor dispersion”

3. Pendeluft

4. Asymmetric velocity
Profiles

5. Cardiogenic mixing

6. Molecular diffusion

Krishnan CHEST
2000
16
Amplitude – frekuensi
Higher Frequency-
Higher CO2

ΔP

Higher Higher MAP-


Amplitude
MAP
Better
Lower oxygenation
CO2
• IT mengontrol waktu
pergerakan piston sehingga
membantu eliminasi CO2
• Meningkatkan IT umumnya
pada pasien anak yang lebih
besar
• Meningkatkan IT juga akan
mempengaruhi lung
recruitment dengan
meningkatkan MAP
Oksigenasi
• FiO2
• Monitor oksigenasi optimal dengan SaO2 atau
pO2
• MAP
• Untuk meningkatkan oksigenasi ! naikkan
MAP
• Monitor MAP optimal : pengembangan dada
pada iga 8-9
Ventilasi
• Amplitude
• Makin tinggi amplitude makin besar CO2 yang
dikeluarkan ! pCO2 akan me↓, dan sebaliknya
• Frekuensi
• Makin rendah frekuensi makin besar CO2 yang
dikeluarkan ! pCO2 akan me↓, dan sebaliknya
• IT
• Makin tinggi IT ! volume tidal semakin ↑
• Jangan menaikkan IT dengan setting 10-15 Hz
Setting awal : perubahan dari 

CMV ke HFOV

• Setting tergantung kasus


• Flow 20 LPM
• IT 33%
• MAP 2-3 cmH2O di atas Paw pada CMV
• Amplitude 1½ x PIP pada CMV atau 2 x MAP
pada HFOV
… setting awal

• Frekuensi tergantung kasus


• Prematur dengan HMD, PIE in evolution :
12-15
• Bayi cukup bulan : 9-12
• MAS : 6-10
• Established PIE :5
• Berdasarkan BB : < 1 kg – 15 Hz, 1-2 kg –
12 Hz, > 2 kg -10 Hz
OLV = HLVS
Monitor

• FiO2 ! lihat SaO2, pO2


• MAP ! pengembangan dada, SaO2, pO2
• Weaning FiO2 dulu (sampai FiO2 < 60-70%)
dilanjutkan dengan MAP, kecuali bila
overdistensi turunkan MAP
• Amplitude ! chest wiggle, pCO2
• Frekuensi tidak diubah kecuali amplitude
sudah maksimal
… monitor

• AGD 30-60 menit setelah memulai


HFOV
• Ro thorax :
• 30-60 menit setelah memulai HFOV
• 2-6 jam setelah memulai HFOV
• 12 jam setelah memulai HFOV
• 12-24 jam setelah memulai HFOV
• Setiap perubahan MAP/FiO2 > 20%
Persiapan Pasien
• Kasur bayi harus keras, sedapat mungkin jangan
gunakan kasur air atau wool dibawah punggung
bayi ! meyakinkan tekanan amplitude
menggoyang dada bukan kasur
• Jika bayi terbaring pada radiant warmer,
posisikan kepala bayi pada posisi kaki dan kaki
bayi pada posisi kontrol dari kasur !
mempermudah koneksi sirkuit osilator
Nursing care
• Tidak boleh bersandar pada HFOV
• Saat menyambungkan dengan ETT tubing harus
ditekuk
• Gunakan ukuran ETT paling besar
• Maintenance volume paru sangat penting
• Tidak boleh disconnect ! mesin akan mati ! hati-
hati dalam mengubah posisi bayi
• Arterial line, monitor transkutaneus pCO2
• Monitor tanda vital : SaO2, HR, TD
• Fisioterapi jarang diperlukan !perkusi intrapulmoner
selama penggunaan HFO
… nursing care
• Inline suction catheter , ! suction bilamana perlu
saja ! bahaya kehilangan volume paru ! naikkan
FiO2 dan MAP 1-2 cmH2O saat suction dan 5 menit
sesudahnya. Jika oksigenasi menurun setelah
suction, perlu re-recruitment volume paru ! ↑ MAP
• Humidifikasi ! tubing harus berembun
• Bila perlu bayi memerlukan pelumpuh otot
• Indikasi sedasi ! agitasi ekstrem, ↑usaha napas
hebat
Perhatian
• Jangan disconnect dalam 12 jam pertama
• Setiap perubahan dalam setting butuh 30-60
menit menuju efek yang diinginkan
• Untuk mendengar suara jantung/usus ! stop
osilator dalam 60 detik
• Sumbatan pada ETT misal kinking ETT atau ETT
tersumbat mucous/darah ! amplitude akan ↑
dengan sendirinya, tidak ada chest wiggle
• Pneumotoraks ! chest wiggle asimetri
… perhatian

• Tanda overdistensi : SaO2 ↓, TD ↓,


pCO2 ↑ ! turunkan MAP, dapat diberi
bolus NaCl
• Hati-hati pCO2 yang terlalu rendah !
penurunan aliran darah ke otak, terutama
pada bayi prematur dapat terjadi IVH !
harus ditangani secepatnya dan agresif
(melalui ! amplitude).
… perhatian

• Perawat tidak boleh menaikkan


oksigenasi > 10% tanpa tinjauan medis
! Fluktuasi kebutuhan O2 jarang
terjadi selama inflasi paru
dipertahankan
• Short rigid vibrating tubing ! risiko
perubahan posisi ETT !
Adverse Effects
• Hiperinflasi ! ! cardiac output
• Kegagalan perbaikan FiO2 dengan
peningkatan MAP, dapat menyebabkan:
- Overdistensi (ro toraks)
- Hipovolemia
- Disfungsi miokardial
- PPHN
Weaning
• Weaning FiO2 terlebih dulu ! < 30%
• MAP diturunkan (1-2 cmH2O) bila ada
overdistensi atau SaO2 tinggi walau FiO2
sudah diturunkan (bila hasil AGD
memungkinkan)
• Amplitude diturunkan (umumnya 10%)
sesuai dengan pCO2 ! sampai chest
wiggle minimal
… Weaning
• Pada MAP 8 cm H2O:
- ekstubasi ! head box atau CPAP(infant
flow driver)
- PTV/SIMV
• CMV dapat dipertimbangkan bila timbul
masalah sekresi yang memerlukan
fisioterapi dan suction berlebihan
Kesiapan ekstubasi
• FiO2 < 40%
• Paw mencapai 7-9 cmH2O
• Chest wiggle minimal atau amplitude 10-15
cmH2O
• Setelah ekstubasi dapat dipindah ke
ventilator konvensional atau CPAP
HFOV pada penyakit khusus
• RDS
– Prematur :
• MAP 2 cmH2O di atas MAP ventilator konvensional
• Frekwensi 10-12 Hz tergantung CO2
• Amplitude tergantung chest wiggle
– Cukup bulan
• MAP 2 cmH2O di atas MAP ventilator konvensional
• Frekwensi 10-12 Hz tergantung CO2
• Amplitude tergantung chest wiggle > prematur
• Air leak syndrome
– MAP sesuai dengan MAP ventilator
konvensional
– Frekuensi 8 Hz (bayi besar) – 12 Hz (bayi
kecil), tergantung CO2
– Amplitude dengan chest wiggle minimal
• Gross air leak
– MAP 1 cmH2O di atas MAP ventilator
konvensional
– Frekuensi 12 – 15 Hz tergantung CO2
– Amplitude sesuai dengan chest wiggle
• MAS
– MAP sesuai dengan MAP ventilator
konvensional
– Frekuensi 6 Hz – 10 Hz tergantung CO2
– Amplitude sesuai dengan chest wiggle
• Hipoplasi paru
– MAP 2 cmH2O di atas MAP ventilator
konvensional
– Frekuensi 10 – 12 Hz tergantung CO2
– Amplitude sesuai dengan chest wiggle
– Respons umumnya kurang baik karena PPHN
dan tidak cukupnya jaringan paru untuk
pertukaran gas
• CDH
– MAP jangan melebihi 15 cmH2O
– Ventilasi hanya dengan 1 paru
Troubleshooting
• Kadar CO2 rendah
- Posisi ETT yang salah (tidak ada chest wiggle)
- Obstruksi ETT : mucous plug
- Air dalam ETT
- Pneumotoraks : chest wiggle simetris / tidak
- Kegagalan peralatan
- Suboptimal lung recruitment ! foto rontgen toraks
- Overinflasi !cek tekanan darah, turunkan MAP, lakukan foto
rontgen toraks
- Pergerakan dinding dada berlebihan ! kurangi
amplitude
- Tingkatkan frekuensi
- Ubah menjadi ventilasi konvensional
...Troubleshooting
• Kadar CO2 tinggi
- Posisi ETT yang salah
- Obstruksi ETT,
- Insufisiensi ventilasi alveolar ! ! amplitude, yakinkan ddg
dada mengembang
- Pneumotoraks
- Kegagalan peralatan,
- ! resistensi jalan napas (MAS,BPD) atau penyakit paru non
homogen ! apakah HFOV sesuai?
- under-inflated lungs ! foto rontgen toraks
- over-inflated lungs ! foto rontgen toraks, ! MAP



Kurangi frekuensi osilator (terutama pada bayi aterm) ! !
resistensi jalan napas dan hambatan paru ! ! VT
...Troubleshooting

• Hipotensi / asidosis
- Distensi berlebihan dengan hambatan venous return
- Kurangi MAP
- Periksa adakah pneumotoraks
- Pertimbangkan perlunya ekspansi cairan dan inotropik
Kesimpulan

• MAP Oksigenasi
• Amplitude/Hz Minute ventilation (pCO2)
• Perhatian atas prinsip kerja HFOV akan
menentukan keberhasilan terapi
• Terapi dengan HFOV sebaiknya untuk
rescue, bukan karena telah gagal dengan
segala metode

Anda mungkin juga menyukai