Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

HIPERTENSI

DI SUSUSN OLEH

ASTUTI DWI JAYANTI

1602090

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

POKOK BAHASAN : HIPERTENSI

SUB POKOK BAHASAN : PENGERTIAN DAN PENCEGAHAN HIPERTENSI

PELAKSANAAN

Hari / Tgl : Selasa, 25 Juni 2019

Waktu : 10 menit

Tempat : PUSKESMAS GANTIWARNO

SASARAN & TARGET

Sasaran : WARGA YANG BEROBAT DI PUSKESMAS


GANTIWARNO

Target : PENDERITA HIPERTENSI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, penderita hipertensi mampu


mengetahui pengertian serta pencegahan hipertensi.

B. Tujuan Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 10 menit, penderita hipertensi
akan mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi hipertensi
4. Menjelaskan komplikasi hipertensi
5. Menjelaskan pencegahan hipertensi
6. Menjelaskan makanan untuk penderita hipertensi
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian hipertensi
B. Tanda dan gejala hipertensi
C. Faktor yang mempengaruhi hipertensi
D. Komplikasi hipertensi
E. Pencegahan hipertensi
F. Makanan untuk penderita hipertensi
III. METODE PEMBELAJARAN
A. Ceramah
B. Tanya jawab
C. Diskusi
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN
NO TAHAP KEGIATAN RESPON YANG
DIHARAPKAN
 Salam pembuka  Menjawab salam
 Perkenalan  Menerima perkenalan
 Penyampaian tujuan  Memperhatikan dan
mendengarkan
 Kontrak waktu  Memperhatikan dan
1 Pra Interaksi menyetujui
 apersepsi  Penderita hipertensi
mampu menyampaikan
pendapatnya
Menjelaskan isi dari materi
yang diberikan :
 Pengertian hipertensi.  Memperhatikan dan
mendengarkan
 Tanda dan gejala  Memperhatikan dan
hipertensi. mendengarkan
 Faktor yang  Memperhatikan dan
2 Interaksi mempengaruhi hipertensi. mendengarkan
 Komplikasi hipertensi.  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Pencegahan hipertensi.  Memperhatikan dan
mendengarkan
 Makanan untuk penderita  Mendengarkan dan
hipertensi memperhatikan

 Evaluasi pelaksanaan  Penderita hipertensi


penkes mampu menjawab
pertanyaan
 Kesimpulan dari  Memperhatikan dan
penkes mendengarkan
3 Terminasi  Kontrak waktu yang  Penderita hipertensi
akan datang menyetujui

 Salam penutup  Menjawab salam


V. SETTING TEMPAT / BELAJAR

Keterangan :

1 : Mahasiswa
2 : Penderita hipertensi
VI. MEDIA DAN ALAT BANTU BELAJAR
A. Media : leaflet
B. Alat bantu : -
VII. EVALUASI BELAJAR
A. Evaluasi struktur
1. Persiapan penderita hipertensi sudah terlaksana dengan baik berupa :
kontrak waktu, topik, dan tempat.
2. Persiapan media dan alat bantu yang digunakan untuk penkes.
B. Evaluasi Proses
1. Penderita hipertensi mau mengikuti penkes dengan baik dan sampai dengan
selesai.
2. Penderita hipertensi kooperatif dalam mengikuti penkes.
3. Penderita hipertensi dapat bekerjasama dengan mahasiswa.
4. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan baik.
5. Lingkungan mendukung untuk pelaksanaan penkes.
C. Evaluasi Hasil
1. Evaluasi Kognitif
Setelah mengikuti penkes, diharapkan penderita hipertensi mampu
menjawab :
a. Pengertian hipertensi
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Faktor yang mempengaruhi hipertensi
d. Komplikasi hipertensi
e. Pencegahan hipertensi
f. Makanan untuk penderita hipertensi
2. Evaluasi Afektif
a. Penderita hipertensi bersedia untuk mengikuti saran yang telah
diberikan.
3. Evaluasi Psikomotor
Penderita hipertensi tidak mengalami kekambuhan lagi.
VIII. SUMBER PUSTAKA

Ahmad, Nablory. 2011. Cara Mencegah dan Mengobati Asam Urat dan
Hipertensi. Jakarta: Rineka Cipta

Anies. 2009. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular Solusi Pencegahan


dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.

Pudiastuti, R. D. (2011). Penyakit pemicu Stroke. yogyakarta: nuha medika.

Triyanto, Endang. 2014. “Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi


Secara Terpadu”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
IX. LAMPIRAN MATERI

MATERI
( HIPERTENSI )

A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam Arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam arteri menyebabkan peningkatannya
resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal. Sedangkan menurut Triyanto (2014) Hipertensi adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan
peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian / mortalitas. Tekanan
darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase
sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase
diastolik 90 menunjukan fase darah yang kembali ke jantung (Anies, 2009).

B. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI

Menurut (Ahmad, 2011) sebagian besar penderita tekanan darah tinggi


umumnya tidak menyadari kehadirannya. Bila ada gejala, penderita darah tinggi
mungkin merasakan keluhan-keluhan berupa : kelelahan, bingung, perut mual,
masalah pengelihatan, keringat berlebihan, kulit pucat atau merah, mimisan, cemas
atau gelisah, detak jantung keras atau tidak beraturan (palpasi), suara berdenging di
telinga, disfungsi ereksi, sakit kepala, pusing. Sedangkan menurut (Pudiastuti,2011)
gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa :
pengelihatan kabur karena kerusakan retina, nyeri pada kepala, mual dan muntah
akibatnya tekanan kranial, edema dependen dan adanya pembengkakan karena
meningkatnya tekanan kapiler.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HIPERTENSI

1. Riwayat keluarga dengan hipertensi


2. Umur
3. Kegemukan
4. Merokok
5. Stress
6. Alkohol
7. Obat – obatan
8. Kurang olahraga
9. Makanan berlemak
10. Berhenti haid
11. Penyakit (DM, Jantung, Ginjal)

D. KOMPLIKASI HIPERTENSI

1. Stroke

Dapat timbul akibat perdarahan tekananan tinggi di otak, atau akibat embolus
yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat
terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak
mengalami hipertropi dan menebal, sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang
diperdarahinya berkurang. Arteri-arteri otak mengalami arterosklerosis dapat
menjadi lemah, sehingga meningkatkan kemungkinan terbentukya aneurisma.

2. Infrak miokard

Dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis tidak dapat menyuplai
cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang menghambat
aliran darah melalui pembuluh darah tersebut. Hipertensi kronik dan hipertensi
ventrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat terpenuhi
dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infrak. Demikian juga
hipertropi ventrikel dapat menimbulkan perubahan-perubahan waktu hantaran
listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi distritmia, hipoksia jantung, dan
peningkatan resiko pembentukan bekuan.
3. Gagal ginjal

Dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler-
kapiler ginjal glomerolus. Dengan rusaknya glomerolus, darah akan mengalir
keunit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi
hipoksia dan kematian. Dengan rusaknya membran glomerolus, protein akan
keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang,
menyebabkan edema yang sering di jumpai pada hipertensi kronik.

E. PENCEGAHAN HIPERTENSI

1. Pertahankan BB ideal
2. Batasi pemakaian garam
3. Hindari konsumsi alkohol
4. Tidak/berhenti merokok
5. Makan banyak buah dan sayuran
6. Hindari minum kopi berlebihan
7. Rekreasi
8. Hindari/atasi stress
9. Cek tensi teratur/bulan (bila umur >40 tahun)

F. MAKANAN UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

1. Makanan yang diperbolehkan

a. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, seperti :
1) Beras, kentang, ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu, gula pasir.
2) Kacang – kacangan : kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang
tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
3) Minyak goreng, margarine tanpa garam.
4) Sayuran dan buah – buahan tawar.
5) Bumbu – bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri,
kunyit, kencur, laos, lombok, salam, sere, cukak.
b. Bahan makanan yang dibatasi
1) Untuk diet rendah garam ini, penggunaan daging/daging ayam/ikan
dibatasi paling banyak 100 gram/hari. Telur ayam/telur bebek paling
banyak 1 butir sehari.
2) Susu paling banyak 200 cc sehari.
3) Minuman dan sari buah dalam kemasan.

Anda mungkin juga menyukai