Anda di halaman 1dari 2

Konseling Imunisasi

Intro: selamat siang, saya _________ , mahasiswa kedokteran semester 6. Hari ini saya akan konseling
imunisasi ibu ya. Ibu ada pertanyaan buat saya?

1. Penyakit yg bisa dicegah?


Hepatitis B, Polio, TBC, DTP (difteri, tetanus, pertussis), Meningitis, pneumoni, Rota (Diare)
Influenza, Campak, MMR (gondong, campak, campak jerman), Tifoid, Hep A, Cacar air, HPV
Vaksin yang disubsidi pemerintah ada 5  polio, DTP, hep B, BCG, campak

2. Vaksin isinya virus hidup, kena penyakit ga ?


Vaksin ada yang vaksin hidup ada yang vaksin mati. selama kondisi anak waktu di vaksin baik
(ga demam, ga sakit), anak ga bakal sakit. vaksin fungsinya untuk mengenalkan penyakit ke badan kita
biar badan kita bikin antibodi terhadap virus tersebut. jadi bisa mencegah terkena penyakit tersebut.
tapi masih ada kemungkinan kecil kena penyakit atau kalo kena penyakit pun ga terlalu berat

3. Jamin 100% anak ga autis ?


Sampai saat ini belum ada bukti yang konkret yang menyokong vaksin dapat menyebabkan
autism. Memaang tahun 1999 dulu, ada penelitian oleh seorang dokter bedah tahun hanya terhadap
12 anak2 yang emang udah autis, ditanya udah vaksin MMR atau belum. Ternyata penelitian tersebut
tidak terbukti kebenarannhya. Jurnal yang menerbitkan penelitian tersebut juga melakukan
investigasi ulang dan ditemukan banyak kesalahan dari penelitian tersbut. mereka menyatakan
penelitian tersebut tidak layak diterbitka. dokter bedah tersebut dicabut ijin prakteknya. WHO sendiri
juga tetap menganjurkan pemberian vaksin MMR sesuai jadwal.

4. Pengawet vaksin air raksa--> rusak otak ?


Kenapa harus pake pengawet?
Untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada vaksin yang mungkin terkontaminasi
mikrooganisme . terutama vaksin yang diinjeksi dari banyak vial.
terus ada percobaan pake vaksin yg gada pengawetnya. dari 21 anak 11 anak mati.
jadi dibikin aturan oleh US.Pharmacopeia kalo vaksin atau produk biologis lain yang memungkinkan
adanya pertumbuhan patogen harus menggunakan pengawet (raksa)
Raksa --> rusak otak?
Berdasarkan penelitian di US, Denmark, Swiss, UK oleh komiti yang mengurusi keamanan
vaksin di US bahwa sama sekalit tidak ada hubungan antara raksa dengan kerusakan otak. Hal
tersebut hanya teoritikal belaka dan tidak terbukti

5. Chicken pox boleh ga vaksin ga?


Sebenernya gapapa tapi saya sarankan tetap vaksin. memang saya tidak bisa menjamin 100%
anak ibu tidak akan terkena penyakit cacar air tersebut. tapi kalo udah divaksin, dan anak ibu
Konseling Imunisasi

terserang penyakit cacar air tersbut, tidak akan seberat dibandingkan kalo ga vaksin. dan juga
mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dari cacar air yaitu radang otak dan penyakit paru.
Kalo anaknya udah kena cacar, gausah di vaksin lagi juga gapapa karena udah ada antibodi nya.

6. Dalam 2 bulan divaksin 4 kali bahaya ga?


Tidak berbahaya, jika diberikan sesuai ketentuan umum pemberian vaksin (cara pemberian,
tempat nya berjauhan). Fungsi vaksin untuk bikin antibodi. kalo takut karena dimasukin kuman
banyak2, sebenernya dalam kesehariannya anak itu terpapar kuman yang lebih banyak. Tubuh anak
bisa merespon dengan kapasitas respon imun yang sangat besar, sehingga berapapun besarnya
paparan sistem imun tetap dapat merespon dengan baik. Jika daya tahan tubuh anak memang baik
dan diberika sesuai ketentuan, pasti dapat menerima dengan baik.

Secara nyata, dengan digunakannya vaksin kombinasi terdapat pengurangan jumlah antigen yang
didapat seorang bayi. Tahun 1900 jumlah antigen dalam vaksin 200 antigen, tahun 1960 sekitar 3217
antigen, tahun 1980 sekitar 3041 antigen dan saat ini mulai tahun 2000 sekitar 134 antigen.

7. Efek samping imunisasi


Memang ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah imuniasi. beberapa vaksin yang
menimbulkan reaksi adalah campak, DPT. Efek samping itu disebut KIPI. KIPI itu biasanya hanya ringan
saja, seperti bengkak pada tempat suntikan, nyeri, demam, pusing, mual, menangis terus, yang
biasanya akan kembali normal dalam waktu singkat. KIPI juga dapat terjadi karena kesalahan dalam
teknik menyuntik, pembuatan/penyimpanan/distribusi vaksin.
KIPI yang harus dilaporkan yaitu jika terjadi radang sendi, penurunan kesadaran, reaksi alergi atau
anafilaktis, kejang, ensefalopati, meningitis aseptik, trombositopenia, lumpuh, yang terjadi dalam
waktu 48 jam setelah pemberian vaksin. namun kejadian ini jarang terjadi, hanya terjadi 1-3 dalam 1
juta dosis vaksin.

8. Atur jadwal sendiri boleh ga?


Jadwal imunisasi di beberapa tempat praktek dokter dan rumah sakit juga berbeda beda. Semua nya
sesuai dengan sumber rujukan masing2 dokter juga. Tetapi, jadwal yang terbaik memang dalam
rentang waktu yang dianjurkan oleh IDAI. Jika jadwal terlewat, anak juga masih boleh diberikan tidak
berbahaya, dan masih penting karena anak belum punya kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Tetapi kalau sudah terlawat sangat jauh mungkin kurang penting karena kemungkinan tertularnya
sudah semakin kecil, tetapi ada beberapa penyakit yang walaupun sudah terlewat jauh juga tetap
penting untuk diberikan. Untuk itu, sangat penting mempertimbangkan bersama dengan dokter
untuk menyesuaikan jadwal dengan kondisi anak dan kemudahan orang tua.

Closing: ada pertanyaan lagi bu? Sekian. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai