O R, 27 TAHUN, G1P0A0
HAMIL 18 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RUANG KEBIDANAN RS. AL ISLAM BANDUNG
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Ny. O. R
No. Medrec : 791329
Umur : 27 tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Dsn. Cikandang RT/RW 09/05 Sumedang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Status Marital : Menikah
Golongan Darah : -
Tanggal Masuk RS : 06-05-2019 / Jam 11.00 wib
Tanggal Pengkajian : 06 Mei 2019 / Jam 11.30 wib
Diagnosa Medis : Hiperemesis Gravidarum
disukai
Makanan - -
pantangan/alergi
Nafsu makan Baik Kurang
1 porsi 5 sendok makan
Porsi makan
Tidak ada Mual-muntah
Masalah
10 gelas/hr 6 gelas
b. Minum
Air putih, air teh Air putih
Jumlah
Jenis
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 2x/hr Belum BAB dari hari
Warna Kuning jumat (3 hari)
Bau
Konsistensi Lembek
b. BAK
Frekuensi 5x/hr 3x/hr
Bau - Keton
Keluhan
3 Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hr 2x/hr
b. Gosok Gigi 2x/hr 2x/hr
c. Keramas 3x/mg 2x/mg
d. Pakaian 1x/hr 1x/hr
e. Kuku 1x/mg 1x/mg
f. Vulva hygiene Setiap BAK Setiap BAK
4 Istirahat Tidur
a. Waktu tidur Jam 21.00-04.30 wib Tidak tentu
b. Lama tidur/hari 7-7,5 jam Sering terbangun oleh
muntah
c. Kebiasaan pengantar Tidak ada Tidak ada
tidur
d. Kebiasaan saat tidur Tidak ada Tidak ada
e. Kesulitan dalam hal
tidur
5 Gaya Hidup
a. Kegiatan dalam Mencuci, mengepel, Mencuci, mengepel,
pekerjaan kegiatan ibu rumah tangga memasak
lainnya
b. Olah raga Tidak Tidak
c. Kegiatan di waktu Mengobrol, jalan-jalan Istirahat
luang santai
5. Data Psikososial
a. Pola Pikir dan Persepsi
Klien merupakan primi gravida yang baru menikah 1 tahun dan sekarang
sangat mengharapkan sekali kehamilan ini. Klien sudah mengetahui sedikit
tentang cara perawatan dirinya selama hamil yang nantinya akan
mempengaruhi janin yang ada di dalam kandungannya dari dokter dan buku
serta mencari informasi di internet. Klien sangat menginginkan seorang bayi
perempuan, namun ketika bayi lahir jenis kelamin apapun akan diterimanya
karena hal ini merupakan pemberian dari Allah swt. Apabila bayi telah lahir,
klien akan tinggal dulu bersama orang tuanya dan merencanakan akan
memberikan ASI full pada anaknya nanti.
b. Persepsi Diri
Klien sangat cemas sekali dengan keadaannya sekarang yang terus
menerus mual dan muntah. Klien sangat takut terjadi apa-apa pada bayinya
dikarenakan asupan nutrisinya yang kurang.
c. Gaya Komunikasi
Klien selalu menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara begitu juga
dengan suaminya. Karena klien suku Sunda maka adat istiadat yang
dianutnya berdasarkan adat Sunda namun menurut klien tidak ada adat yang
mengikat dan membatasi klien. Klien sangat bersyukur mempunyai seorang
suami yang penyayang, penyabar dan mampu memberikan dukungan yang
penuh untuk kesehatannya dan bayinya.
d. Konsep Diri
Klien sangat bangga dan bersyukur dengan dirinya yang sekarang sedang
hamil. Perannya sebagai istri dan ibu telah dapat klien jalankan sesuai dengan
harapannya. Namun sekarang klien sangat sedih, cemas, dan takut dengan
keadaannya sekarang. Klien ingin berusaha sembuh tapi hal ini tidak dapat
disangkal bahwa keadaannya sekarang mempengaruhi psikologis klien
sehingga makin lemah dan tidak bersemangat.
e. Pengetahuan
Klien masih bertanya-tanya mengenai mual-muntah yang terus menerus
terjadi pada dirinya dan cara untuk menghilangkannya. Klien mengatakan
sudah tidak tahu lagi harus bagaimana agar makanan tidak keluar lagi dan
mualnya hilang. klien tidak mengetahui fungsi dari cairan infus yang
terpasang (pan amin) sehingga berpikir tidak ada nutrisi yang masuk.
Setelah melahirkan klien berencana untuk menggunakan KB namun klien
belum mengetahui KB apa yang akan dipilihnya nanti. Begitu juga dengan
perawatan bayi baru lahir dan semua hal yang berhubungan dengan
menyusui.
f. Kebiasaan Seksual
Suami klien bekerja di dalam kota sehingga setiap hari bertemu. Tidak
ada permasalahan dalam hubungan seksualnya, normal-normal saja.
6. Data Spiritual
Klien adalah seorang Muslim. Selama sakit klien tidak lupa untuk
menunaikan ibadah wajibnya yaitu sholat. Klien selalu berdo’a kepada Allah swt
untuk menyembuhkan penyakitnya dan diberikan kesehatan selama masa
kehamilannya. Klien meyakini bahwa sakit ini merupakan ujian bagi diri dan
suaminya.
7. Data Penunjang
Hasil Laboratorium (06-05-2019)
Hb : 11,6
Leukosit : 18.000
Ht : 35,6
Tr : 417.000
Urine
Warna : Kuning keruh Mikroskopis urine
Berat Jenis : 1,025 Eritrosit : 4
Ph : 6,5 Lekosit : 35
Nitrit urine : - Sel epitel : 9
Protein urine +2 Kristal : negatif
Glukosa urine : - Silinder : negatif
Keton urine +3 Lekosit : negatif
Urobilinogen urin : 3,2
Bilirubun urin : negatif
Blood : negatif
8. Terapi
Infus Ringer Laktat 2 labu guyur
Infus : - RL + 1 amp Neurobion 1 labu / hari
- Pan Amin 1 labu/hari
Lansoprazole 1x1 amp iv
Ceftriaxone 2x1 gr iv
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Peningkatan estrogen Ketidakseimbangan nutrisi
Klien mengeluh mual Penurunan pengosongan kurang dari kebutuhan tubuh
disertai muntah-muntah lambung
DO: Peningkatan tekanan gaster
Klien tampak lemah Emesis gravidarum
BB= 52,5 kg dari 54 kg
Klien tampak Hiperemesis gravidarum
memegangi perutnya Intake nutrisi menurun
(epigastium) Ketidakseimbangan nutrisi
2 Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan 1. Untuk meraih kepercayaan
belum terpaparnya informasi keperawatan selama 3x24 jam klien meyakinkan. dari klien.
mengenai perawatan :
hiperemesis gravidarum. 1. Tenang, dapat beristirahat. 2. Identifikasi tingkat rasa cemas. 2. Rasa cemas yang terus-
2. Tingkat kecemasan berkurang. menerus dan berlebihan
3. Klien mengetahui dan mengerti akan mengakibatkan reaksi
tentang perawatan dan cara stres.
mengurangi hiperemesis 3. Berikan edukasi mengenai cara-cara 3. Tepung yang terdapat pada
gravidarum. untuk mengurangi rasa mual yaitu dengan biskuit crackers dapat
cara makan cemilan yang asin seperti membantu menyerap asam
crackers dan meminum sari jahe dan di dalam lambung. Jahe
sereh. merupakan bahan yang
mampu mengeluarkan gas
dari dalam perut dan
merupakan stimulan
aromatik yang kuat
disamping dapat
meningkatkan gerak
peristaltik usus. Sedangkan
kandungan kimia sereh
(minyak astiri dengan
komponen-komponen
citronefral, citral, geraniol,
metil-heptonone, eugenol-
metil eter, dipenten,
eugenol, kadinen, kadinol
dan limonene dapat
digunakan untuk mengatasi
mual muntah.
4. Informasikan kepada klien untuk nutrisi 4. Pan amin G terdiri dari L-
parenteral yaitu dengan diberikannya Leucine (4,1 gr), L-
cairan infus pan amin 20 tpm. Isoleucine (1,8 gr), L-
Lysine Monohydrochloride
(6,2 gr), L-Arginine
Monohydrochloride (2,7 gr),
L-Histidine
Monohydrochloride (1,3 gr),
Glycine (3,4 gr), D-Sorbitol
(50 gr), Cl- (52 mEq),
osmolarity (507 mOsm/L)
5. Ajarkan dan bimbing do’a untuk 5. Do’a sebagai terapi spiritual
menghilangkan rasa sakit, mual. dan penenang hati.
3 Resiko syok : sepsis b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Ajarkan klien cara cuci tangan yang benar 1. Cuci tangan bertujuan
penurunan sistem imun dan tepat. memutus rantai kuman dan
keperawatan selama 3x24 jam :
tubuh melindungi diri dari
Klien tidak tampak lemah. kontaminasi
mikroorganisme.
Porsi makan klien meningkat 2. Pastikan penanganan aseptik dari semua 2. Tindakan aseptik bertujuan
dengan menghabiskan 1 porsi aliran vena. untuk mengurangi atau
menghilangkan
makanannya. mikroorganisme yang
Pada pemeriksaan laboratorium terdapat pada permukaan
terutama pada tindakan
: urine lengkap mikroskopis invasif.
urine leukosit 0. 3. Observasi terhadap adanya tanda-tanda 3. Mengetahui lebih dini
infeksi lebih lanjut. adanya tanda-tanda infeksi
Pada pemeriksaan laboratorium pada pasien sehingga
darah : leukosit dalam batas mendapatkan penanganan
yang lebih cepat dan tepat.
normal 5000-10.000 4. Motivasi klien untuk meningkatkan 4. Asupan nutrisi yang adekuat
asupan nutrisi dan cairan per oral. dapat
membangun/meningkatkan
sistem imun tubuh.
5. Lanjutkan pemberian terapi antibiotik : 5. Ceftriaxone termasuk ke
ceftriaxone 2x1 gr iv. dalam kelas antibiotik
bernama cephalosforin yang
bekerja dengan cara
menghentikan pertumbuhan
bakteri.
6. Ajarkan keluarga dan klien mengenai 6. Keluarga dan klien
tanda dan gejala infeksi dan kapan harus memahami terjadinya tanda-
melaporkannya. tanda infeksi dan segera
melaporkannya untuk segera
mendapatkan penanganan.