Tugas FRS Rumkit - DB
Tugas FRS Rumkit - DB
I. PENDAHULUAN
Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang
ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, dan
menjangkit luas di banyak negara di Asia Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue,
Ciri-ciri klinis demam berdarah umumnya ditandai oleh demam tinggi mendadak,
sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, otot dan sendi, hilangnya napsu makan,
mual-mual dan ruam. Gejala pada anak-anak dapat berupa demam ringa yang disertai
ruam. Demam berdarah yang lebih parah ditandai dengan demam tingg yang bisa
mencapai suhu 40-41oC selama dua sampai tujuh hari, wajah kemerahan, dan gelaja
kecenderungan pendarahan, seperti memar, hidung dan gusi berdarah, dan juga
pendarahan dalam tubuh. Pada kasus yang sangat parah, mungkin berlanjut pada
kegagalan saluran pernapasan, shock dan kematian. Setelah terinfeksi oleh salah satu dari
empat jenis virus, tubuh akan memiliki kekebalan terhadap virus itu, tapi tidak menjamin
Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji
bendung
2
Derajat II
Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain.
Derajat III
Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun
(20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan
Derajat IV
Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.
disebabkan karena adanya mutasi dari virus dengue menjadi lebih virulen.
b. Teori infeksi sekunder yaitu munculnya manifestasi berat bila terjadi infeksi
3
Hemorrhagic Fever / Dengue Shock Syndrome (DHF / DSS) merupakan manifestasi
Ada 12 jenis virus yang dikenal sebagai penyakit yang dapat menimbulkan gejala
pendarahan seperti DBD antara lain chikungunya. Virus dengue adalah virus yang
termolabil, dan dapat disimpan dalam keadaan beku (- 70° C). Darah penderita yang
disimpan pada 5° C masih dapat menular untuk beberapa minggu (Anonim, 1985).
2) Vektor
Nyamuk Aedes aegepty maupun Aedes albopictus merupakan vector penular virus
dengue dari penderita kepada orang lainnya melalui gigitannya (Soedarto, 1995).
a) Aedes aegepty
sifat :
(2). Senang hinggap pada benda-benda bergantung seperti pakaian, kelambu, dan lain
– lain
(4). Hidup tersebar di daerah tropis daratan rendah dan tidak diketemukan pada
terhadap semua tempat air di dalam rumah akan adanya larva Aedes aegepty
b) Aedes albopictus
Sifat :
4
(2). Hidup di ketinggian berkisar antara permukaan sampai 180 m diatas permukaan laut
Pengobatan
1. Penggantian Cairan
Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter - 2 liter dalam waku 24 jam. Jika penderita
terus muntah atau hematokrit terus meningkat, berikan infus dengan ringer’s lactate atau
a. Antipiretika
Antipiretika yang dapat diberikan adalah golongan acetaminopen. Dosis yang diberikan
adalah :
b. Antikonvulsan (Antikejang)
1. Diazepam = diberikan dengan dosis 0,5 mg/kgBB/kali secara intravena dan dapat
5
b. Dibawah 1 tahun diberikan luminal 50 mg secara intramuskular. Bila dalam
3mg/kgBB1m atau
3. Pengamatan Penderita
Pengamatan ini meliputi keadaan umum, denyut nadi, tekanan darah, suhu,
pernapasan, dan monitoring Hemoglobin (Hb) serta trombosit. Pemeriksaan Hb ini sangat
1) Penggantian Cairan
Cairan ringer’s lactate atau NaCl 0,9% glukosa 10% masing – masing dengan
kecepatan tetesan 20 ml/kg BB/jam. Bila renjatan sudah teratasi, berikan cairan
10ml/kgBB. Plasma atau ekspander plasma, bila penderita dengan shock berat tidak dapat
diatasi dengan ringer’s lactate. Darah diberikan bila terdapat muntah darah
(hematemesis) dan feses yang hitam karena adanya perdarahan dalam traktus
(Soedarto,1995).
2) Oksigen
a. Antibiotika
6
Antibiotik tidak diindikasikan kecuali pada shock yang berkepanjangan/diduga
b. Kortikosteroid
Masih belum ada penyesuaian, perlu tidaknya obat ini diberikan pada pengobatan
c. Heparin
Penderita dengan kadar trombosit dan fibrinogen yang rendah disertai peninggian
4) Pengamatan
II. KASUS
mual (-), muntah (-), batukpilek (-), BAK dalambatas normal, BAB cair 3-4 kali sehari,
Pemeriksaan fisik
Tekanandarah : 110/70 mm Hg
Suhu : 38.6o C
7
Pemeriksaan Lab
HB : 15
Hematokrit : 45.4
Trombosit : 75 x 103/ µL
Diagnosa
Dengue fever
Terapi
Pantoprazole inj 2 x 40 mg
Psidii 3 X 1 kapsul
L-bio 3 X 1 sachet
A. SUBJECTIVE
2. Mual (-)
3. Muntah(-)
8
4. Batuk pilek (-)
B. OBJECTIVE
1. Pemeriksaan fisik
>90/60mmHg
(takipnea)
(demam)
2. Pemeriksaan Lab
(trombositopenia)
9
3. Diagnosa
Dengue fever
4. Terapi
Pantoprazole inj 2 x 40 mg
Psidii 3 X 1 kapsul
L-bio 3 X 1 sachet
C. ASSESMENT
pasien demam dengue tanpa perdarahan dan syok karena tidak terjadi kebocoran
plasma (ditandai dengan jumlah eritrosit, leukosit dan hematokrit yang normal)
kejang, ataupun shock. Namun jumlah trombosit pasien sudah di bawah 100 x
(mengobati gejala, bukan penyebabnya) dan suportif seperti pemberian cairan oral
untuk mencegah dehidrasi. Pemberian infus seperti infus Ringer Laktat juga dapat
10
11
1. Problem 1 : Trombositopenia
Dilihat dari jumlah trombosit yang dibawah normal (kurang dari 100.000/μL
darah). Hal ini perlu segera diatasi karena jika nilai tombosit menurun drastis
jambu biji) untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dalam kasus ini sudah
tepat.
2. Problem 2 : Dehidrasi
rehidrasi via infus karena via oral dirasakan kurang adekuat. Meskipun begitu
terapi rehidrasi oral tetap dapat dijalankan bersamaan dengan terapi rehidrasi
via infus dengan menyarankan pasien minum cairan dan elektrolit disamping
air putih seperti jus buah, sirop dan susu. Pemberian infus Ringer Laktat
sebagai terapi rehidrasi sudah tepat dalam hal ini. Dosis Ringer Laktat untuk
pasien dengue fever adalah 6-7 ml/kg/BB/jam. Namun, pada kasus ini tidak
terdapat informasi berat badan pasien sehingga tidak dapat dihitung dosis yang
seharusnya.
3. Problem 3 : Demam
waktu namun hal ini akan membuat kondisi tidak nyaman bagi paisen.
12
asetosal/salisilat tidak dianjurkan (kontraindikasi) karena dapat menyebabkan
sebagai tatalaksana diare non spesifik tidak diperlukan karena tidak ada
akibat diare sudah cukup dan tepat untuk mengatasi diare non spesifik.Dosis
Pemberian Crome injeksi tidak diperlukan karena tidak adanya gejala maupun
Proton Pump Inhibitor, tidak diperlukan karena tidak ada gejala mual,
D. PLAN
1. Problem 1 : Trombositopenia
13
Monitor jika muncul gejala efek samping penguunaan Psidii seperti
2. Problem 2 : Dehidrasi
denyut jantung cepat (>100 detak per menit), mulut kering, dan lainnya
jam
3. Problem 3 : Demam
panas dengan dosis 500 mg 3 kali sehari 1 tablet sampai suhu tubuh normal
(36-37oC)
syok
14
Rekomendasi untuk monitor kadar hemtokrit secara berkala
Perdarahan
Pembengakakan liver
Akumulasi cairan
Pernafasat cepat/takipnea
Kesadaran menurun
Gelisah
Kejang-kejang
15
16
Contoh kartu monitoring untuk penderita dengue
Penilaian hemodinamik
17
IV. Drug Therapeutic Monitoring (DTM)
obat
Menyeimbangkan menyebabkan
perut. terganggu
mg/dL
Kalium: 3,8 – 5
mEq/L
Natrium: 135 –
145 mEq/L
18
Paraseta rasa tidak enak akibat nyeri abdomen Suhu badan turun Hepatoksik,
ketidaknyamanan IU/L
menggelap
meningkatkan
jumlah trombosit
19
2. Nafsu makan membaik
4. Hematokrit stabil
20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 11 2011/2012, Bhuana Ilmu
WHO, 2009, Dengue Guideline For Diagnosis, Treatment, Prevention, and Control,
WHO, Perancis.
21