Oleh :
FARHAN BINA
NIS. 15160078
Oleh :
FARHAN BINA
NIS. 15160078
Pembimbing Mengetahui,
Kepala Sekolah
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan limpahan karunia-
Nya Karya Tulis Ilmiah sederhana ini dapat terselesaikan secara maksimal dan
didukung oleh keluarga saya,bapak dan ibu guru panitia penyelenggara karya
pengetahuan kepada siswa siswi SMA N 1 Ciomas, khususnya bagi saya selaku
penulis.
penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini.Oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................................. 2
D. Waktu Dan Tempat ............................................................................... 2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 3
A. HASIL ................................................................................................... 3
1. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ............................................ 3
2. Komplek Pegunungan Dieng Semarang ......................................... 3
3. Keraton Jogjakarta dan Malioboro ................................................... 3
4. Candi Prambanan dan Candi Borobudur .......................................... 3
B. PEMBAHASAN ................................................................................... 4
1. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ............................................ 4
2. Komplek Pegunungan Dieng Semarang ........................................ 6
3. Keraton Jogjakarta dan Malioboro .................................................. 8
4. Candi Prambanan dan Candi Borobudur ....................................... 12
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 16
A. Kesimpulan ......................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 18
Peta .................................................................................................................. 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yogyakarta atau Jogja adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai
ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Jogja terletak dipulau
jawa yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah dan berbatasan
dengan samudra Hindia. Kota Jogja sering disebut juga sebagai kota budaya
dan pelajar.
Yogyakarta adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan
budayanya. Yogyakarta merupakan pusat kerajaanMataram (1575-1640), dan
sampai sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang
sesungguhnya. Yogyakarta juga memiliki banyak candi berusia ribuan tahun
yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu, di
antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh
dinasti Syailendra.Selain warisan budaya, Yogyakarta memiliki panorama
alam yang indah dan atmosfir kesenian yang sangat kental didalamnya.
Dalam hal kebudayaan propinsi Yogyakarta masih sangat kental dengan
budaya Jawanya. Dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya seolah tak
terpisahkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat.
Tempat-tempat pariwisatanya pun juga sangat mengesankan. Tak ayal turis
mancanegara banyak yang singgah di tengah-tengah pulau jawa yang eksotik
ini. Karena itulah sudah sepantasnya generasi muda khususnya siswa SMAN
1 Ciomas berkunjung untuk menimba ilmu ke Yogyakarta. Paling tidak bisa
mengetahui sedikit seluk beluk mengenai Yogyakarta. Karena itulah kita
sebagai generasi muda sangat tidak etis jika kita tidak pernah berkunjung ke
Yogyakarta dan tidak mengenal history tentang jogja,karena jogja
mempunyai sejarah yang panjang dalam terbentuknya pemerintahan NKRI
mulai zaman kerajaan sampai sekarang . Jogja tetap istimewa dimata dunia .
1
B. Tujuan Penulisan
Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas.
Mengenal tempat-tempat wisata di jogja yang indah dan dipelihara di
Indonesia.
Mengetahui asal usul dari tempat-tempat wisata di jogja.
Menumbuhkan rasa cinta tanah air
a) Waktu
b) Tempat
3. Keraton Jogjakarta
4. Malioboro
6. Candi Borobudur
2
BAB II
A. Hasil
3
B. Pembahasan
4
Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta
Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah
naungan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan.
Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan
pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.. Fakultas ini merupakan pindahan
Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.
Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada
dengan enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun
1949, keenam fakultas tersebut adalah:
1. Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan
Akademi Pendidikan Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti);
2. Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian Farmasi,
bagian Kedokteran Gigi dan Akademi Pendidikan Guru bagian
Kimia dan limu Hayat;
3. Fakultas Pertanian di dalamya ada Akademi Pertanian dan
Kehutanan;
4. Fakultas Kedokteran Hewan;
5. Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian
Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan
Akademi Pendidikan Guru Bagian Tatanegara, Ekonomi dan
Sosiologi;
6. Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk Akademi
Pendidikan Guru bagian Sastra.
Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M.
Sardjito. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan
Dewan Kurator UGM. Dewan Kurator UGM terdiri dari Ketua
Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri
Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota.
5
Visi dan Misi Universitas Gadjah Mada
Visi :
Menjadi universitas riset kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat,
dan dengan dijiwai Pancasila mengabdi kepada kepentingan dan
kemakmuran bangsa.
Misi :
1. Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat berkelas dunia, beridentitas kerakyatan serta membangun
sosio-budaya Indonesia (Misi Khusus)
2. Menuntaskan transisi UGM menjadi universitas yang mandiri dan
mempunyai tata kelola yang baik (Good University Governance). (Misi
Khusus)
3. Melaksanakan pembelajaran dan pengabdian berbasis riset (Misi Umum)
a. Lokasi
Geografis
Secara Geografis dieng terletak di 7'12 Lintang Selatan dan 109'54
Bujur Timur dengan titik latitude : -7.204502 | Longitude :
109.908312.
6
b. Sejarah
kedua didunia setelah Tibet / Nepal, dan yang terluas di Pulau Jawa.
Dieng terletak pada posisi geografis 7’ 12’ Lintang Selatan dan 109 ‘
54’ Bujur Timur, berada pada ketinggian 6.802 kaki atau 2.093 m dpl.
1. Telaga Warna
Telaga warna adalah salah satu landmark dari wisata Dieng
Wonosobo. Nama Telaga Warna diambil karena telaga ini memiliki warna
yang berbeda-beda. Telaga Warna ini memiliki legenda tersendiri.
Menurut legenda warga sekitar, warna yang muncul di permukaan
telaga tersebut karena zaman dahulu kala ada cincin milik bangsawan yang
jatuh ke dalam telaga tersebut. Secara ilmiah, warna yang berbeda dari
telaga tersebut karena adanya pembiasan cahaya pada endapan belerang di
dasar telaga.
2. Candi Dieng
Candi adalah sebuah simbol kepariwisataan di Dieng. Candi
jugalah yang membuat Dieng menjadi tempat yang sakral. Di sini terdapat
banyak Candi Hindu yang tersebar di berbagai lokasi.
Candi-candi yang terdapat di Dieng diberi nama sesuai dengan
tokoh Mahabarata. Ada Candi Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan
7
lain-lain. Model bangunan candi di sini mengikuti bentuk candi di India
dengan ciri khas arca dan relief yang menghiasi bangunan candi.
3. Bukit Sikunir
Ingin melihat sunrise? Anda bisa datang ke Bukit Sikunir. Bukit ini
adalah bukit yang terkenal di kalangan wisatawan sebagai tempat berburu
sunrise. Bukit Sikunir terletak di Desa Sembungan yang merupakan desa
tertinggi di Jawa Tengah.
Bukit Sikunir berada pada ketinggian 2.200 mdpl. Dinamakan
bukit Sikunir karena bukit ini banyak membuat wisatawan ketagihan
berburu sunrise. Warna sinar matahari yang kekuningan seperti kunir
membuat masyarakat setempat menamainya sikunir. Kunir adalah
bahasa Jawa dari kunyit.
3. KRATON JOGJAKARTA DAN MALIOBORO
A. Kraton Jogjakarta
1) Lokasi
Keraton Yogyakarta berlokasi di pusat kota Yogyakarta. Halaman
depan Keraton berupa Alun-alun Utara Yogyakarta dan halaman
belakang Keraton berupa Alun-alun Selatan Yogyakarta, Alamat Jl.
Rotowijayan 1, Yogyakarta 55133, Indonesia
2) Sejarah
Keraton Yogyakarta mulai
didirikan oleh Sultan Hamengku
Buwono I beberapa bulan pasca
Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.
Lokasi keraton ini konon adalah bekas
sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini
digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram
(Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi
lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul
Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati
Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam
8
di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah
Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh
kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara),
Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton,
Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan
Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta
memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara
maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton
Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan
pemangku adatnya.
B. Malioboro
1) Lokasi
2) Sejarah
9
perekonomian. Secara simbolis juga bermaksud untuk menandingi kekuasaan
Keraton atas kemegahan Istananya yang mendominasi kawasan tersebut.
10
seperti : Keraton Yogyakarta, Alun-alun Utara, Masjid Agung, Benteng
Vredeburg, Museum Sonobudoyo dan Kampung Kauman.
Aktivitas wisatawan di Malioboro tidak hanya pada siang hari saja, akan
tetapi di kawasan Malioboro ini aktivitas wisata akan terus berlanjut dengan
adanya nuansa makan malam yang disediakan warung-warung yang
bermunculan pada malam hari, terutama setelah pukul 21.00 WIB. Sambil
menyantap hidangan di warung lesehan Malioboro, wisatawan akan dihibur
oleh musisi jalanan yang mengunjungi lesehan tersebut sambil mengalunkan
lagu-lagu tertentu.
3) Akses
Malioboro merupakan kawasan wisata yang menjadi andalan dari kota
yogyakarta sehingga banyak cara untuk sampai ketempat ini. Dari Terminal
Giwangan atau halte yang tersebar di kota Yogyakarta menggunakan bus kota
jalur 4 dan bus Transjogja trayek 3A atau 3B.
Wisatawan juga bisa menggunakan jasa taksi dengan memesan via telepon
maupun bisa mencegatnya di pinggir jalan. Bisa juga menggunakan andong
atau becak sambil menikmati suasana kota Yogyakarta.
11
4) Harga Tiket
Kawasan Malioboro merupakan tempat umum sehingga wisatawan tidak
dikenakan biaya, hanya dikenakan biaya perkir kendaraan.
5) Fasilitas
Fasilitas dan akomodasi sebagai sarana penunjang yang mendukung sektor
kepariwisataan di tempat ini sudah sangat lengkap. Hotel berbintang lima
sampai dengan hotel kelas melati, Rumah makan pun banyak tersebar di
wilayah ini dengan menu dan selera yang sangat beragam
Fasilitas lain berupa tempat ibadah, polisi pariwisata, pos informasi, kios
money changer, ATM, warnet, tampat parkir dan lain-lain. Tersedia juga kios
yang menyediakan oleh –oleh makanan khas Yogyakarta.
4. CANDI PRAMBANAN DAN CANDI BOROBUDUR
A. Candi Prambanan
1) Lokasi
2) Sejarah
12
Berdasarkan Prasasti Siwagrha, sejarah candi Prambanan dibangun
pada sekitar tahun 850 Masehi oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya
tepatnya oleh Rakai Pikatan yang kemudian diperluas oleh Balitung
Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram. Pembangunannya
ditujukan untuk memberi pernghormatan pada Tri-Murti yakni tiga
dewa utama dalam agama Hindu. Agama Hindu mengenal Tri-Murti,
yang terdiri dari Dewa Brahmana sebagai Dewa Pencipta, Siwa sebagai
Dewa Pemusnah dan Wishnu sebagai Dewa Pemelihara.
13
angsa kendaraan Dewa Brahma serta patung garuda kendaraan Dewa
Wishnu yang menghuni kedua bilik lainnya, kini telah dipugar.
B. Candi Borobudur
1) Lokasi
2) Sejarah
14
dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan candi borobudhur ini hanya
mencapai 34,5 meter dengan luas secara keseluruhan yaitu 123x123
meter atau 15.129 m2. Setiap tingkat lantainya, dari lantai paling bawah
hingga lantai keenam berbentuk persegi, sedangkan lantai ketujuh sampai
terakhir (lantai ke sepuluh) berbentuk bulat.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya
ke Yogyakarta yaitu : Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak
asing lagi dimata orang ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak
berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang sangat penting, bersejarah dan
mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing. Tempat-
tempat obyek pariwisata tersebut misalnya: Universitar Gadjah Mada (UGM),
,Pegunungan Komplek, Dieng, Candi Prambanan, Kraton Jogjakarta
Malioboro dan lain sebagainya. Selain memiliki tempat wisata sebagai
hiburan, kota ini juga memiliki tempat – tempat wisata, pendidikan, dan
bersejarah.
B. Saran
Perjalanan wisata study tour ini sangat bermanfaat untuk siswa, sangat
baik bila terus dilaksanakan dari tahun ke tahun dengan tempat yang
berbeda; yang kaya akan sejarah dan ilmu pengetahuan agar wawasan
siswa meningkat, sebagai generasi muda dan sebagai salah satu
pengunjung di objek wisata,penulis menyarankan kepada :
Pemerintah, khususnya pengelola objek wisata agar meningkatkan
pelayanan pada para wisatawan dan menjaga kelestarian objek-objek
wisata .Serta berinovasi agar ada penambahan wahana wisata baru untuk
mengikuti perkembangan wahana wisata diluar agar wisatawan Semakin
Tertarik Berkunjung Ke Jogjakarta karena ini merupakan devisa.
Generasi muda Indonesia,agar mau menjaga dan melestarikan tempat-
tempat wisata terutama yang berbasis budaya dan religi. Karena Negara
kita dikenal sebagai Negara yang beranekaragam namun bisa hidup
berdampingan dengan latar belakang yang berbeda.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro
www.yogyes.com
www.jogjatrip.com
www.srandilmandalagiri.blogspot.com
http://sherlystaelgasea.blogspot.co.id/2013/02/laporan-hasil-kunjungan-
karya-wisata.html
17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Gambar Photo
18
Peta
Malioboro
Kraton Jogjakarta
19