BAB I
1.1 PENGERTIAN
Sensori adalah stimulus atau rangsangan yang datang dari dalam maupun luar tubuh.
Stimulus tersebut masuk kedalam tubuh melalui organ sensori (panca indra) proses sensori
diawali dengan penerimaan input (registration) yaitu individu menyadari akan adanya input.
Proses selanjutnya adalah orientation, yaitu tahap dimana individu mempertahankan input
yang masuk. Kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation) selanjutnya tahap
organization, tahap dimana otak memutuskan untuk memperhatikan atau mengabaikan input
ini tahap terakhir adalah exucation yaitu tindakan nyta yang dilakukan terhadap input sensori
(Williamsom dan Anzalone,1996)
1. Usia, bayi tidak mampu membedakan stimulus sensori. Jalur sarafnya masih belum
mateng.
Lansia mengalami perubahan lactil, termasuk perubahan sensitivitas terhadap nyeri,
tekanan dan suhu
2. Medikasi, beberapa anti biotika misalnya (streptomosin dan gentamisin) adalah obat
toksik dan secara permanen dapat merusak saraf pendengaran
3. Lingkungan, stimulus lingkungan yang berlebihan misalnya peralatan yang bisik dan
percakapan staf didalam unit perawatan intensif dapat menghasikan beban sensori yang
berlebihan ditandai dengan kebingungan yang terbatas misal: dengan isolasi dapat
mengarah kepada deprivasi sensori
4. Tingkat kenyaman, nyeri dan kelelahan mengubah cara seseorang berpersepsi dan
bereaksi terhadap stimulus.
5. Penyakit yang ada sebelumnya,penyakit vascular perifer dapat menyabkan penurunan
sensasi pada ektremitas dan kerusakan kognisi,diabetes kronik dapat mengarah pada
penurunan penglihatan.
6. Merokok, penggunaan tembakau yang kronik dapat menyebabkan atropi ujung-ujung
saraf pengecap, mengurangi persepsi rasa.
7. Tingkat kebisingan, pemaparan yang konstan pada tingkat kebisingan yang tinggi
misalnya pada lokasi pekerjaan kontruksi dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.
8. Intubasi endotrakea, kehilangan kemampuan bicara sementara akibat pemasukan selang
endotrakea melalui mulut atau hidung kedalam trakea (perry&potter, 2005)
1.1.1 PENGKAJIAN
1. Perawat mengumpulkan riwayat dan juga mengkaji status sensori pasien saat ini
2. Kebiasaan promosi kesehatan: membersihkan mata, telinga dll
3. Orang yang beresiko: lansia, jenis pekerjaan gangguan jiwa
4. Kemampuan untuk melakukan perawatan diri, kemampuan fungsional pasien
dilingkungan rumah maupun dalam pelayanan kesehatan meliputi aktivitas
makan,berpakaian perawatan diri dan berdandan.
5. Lingkungan, terkait dengan kondisi bahaya ex: tangga,kran air panas/dingin yang tidak
tertanda lantai yang licin, benda tajam.
6. Tingkat soialisasi pasien dan metode komunikasi
7. Status mental: penampilan dan perilaku fisik
8. Pemeriksaan fisik pada pnca indra, mengkaji penglihatan,pendengaran,olfaksi,rasa dan
kemampuan untuk membedakan cahaya,sentuhan,temperature, nyeri da posisi
a. Penglihatan: minta pasien untuk membaca Koran atau majalah
Kaji ukuran pupil dan akomodasi terhadap sinar
Minta pasien untuk mengidentifikasi warna
b. Pendengaran: lakukan tes suara bisik atau garputala
Inspeksi adanya serumen yang keras pada saluran pendengaran
c. Sentuhan: kaji kesensitifan pasien terhadap sentuhan cahaya atau temperature
Stimulus tajam dan stimulus penuh
Kaji apakah klien dapat membedakan objek dukungan dengan mata tertutup
d. Penciuman: minta klien untuk menutup matanya dan identifikasi beberapa bau yang
tidak mengiritasi seperti kopi,vanilla,teg,dll
e. Rasa: minta klien untuk mencontohkan dan membedakan rasa yang berbeda
misalnya lemon,gula,garam
f. Indra posisi: lakukan tes konvensional untuk keseimbangan dan indra posisi
Tujuan
Kriteria hasil
1. Komunikasi penerimaan
Kode Indikator ST
090402 Interprestasi bahasa lisan 5
090404 Interprestasi bahasa isyarat 5
090405 Interprestasi bahasa non verbal 5
090406 Mengenali pesan diterima 5
Keterangan:
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
Intervensi
Peningkatan komunikasi kurang pendengaran
Aktivitas:
1. Lakukan / atur pengkajian dan skrining rutin dengan fungsi pendengaran
2. Instruksikan pasien, tenaga kesehatan dan keluarga mengenai
penggunaan,perawatan serta pemeliharaan perangkat dan alat bantu pendengaran
3. Observasi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut
4. Bantu pasien/keluarga untuk menggunakan teknik-teknik yang aman sehingga
dapat mencegah terjadinya ketulian tidak progresif.
DAFTAR PUSTAKA
- Ellis , Jenice, Elizabeth.A.Noulis.1994.Nursing human need
Approach 5 th Editron philodeal phea TB,Lippincott (company)
- Town M.C (1998) Buku saku diagnose keperawatan pada keperawatan
psikiatri(terjemah)Edisi 3,penerbit buku kedokteran EGC.jakarta
- Potter7perry.2005.fundamental keperawatan EGC.jakarta
- Alkinson, Rita L dkk.2010.pengantar psikologi.jilid 1 Tangerang:interaksara publisher