Oleh
Oleh
OLEH :
NAMA :WA ODE HASMIANI
NIM : 817315822
UNIVERSITAS TERBUKA
2013
ABSTRAK
Salah satu indikator kerja / mutu belajar yang berkualitas adalah hasil belajar
siswa yang tinggi dalam aturan secara umum atas sebagian siswa mencapai
standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) yang telah ditetapkan oleh sekolah
umum untuk mata pelajaran tertentu salah satu mata pokok yang kurang di
pahami siswa pada mata pelajaran matematika adalah operasi hitung pecahan.
Oleh karena itu diadakan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar
matematika pada materi pecahan dan operasinya melalui penggunaan model
pembelajaran koperatif tipe STAD bagi siswa kelas V SDN 4 Katobu. Tindakan
perbaikan pembelajaran matematika pecahan dan operasinya pada siswa SDN 4
Katobu yang dilakukan masing-masing 2 siklus berhasil dengan baik
D. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu nilai yang menunjukan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan
sesuatu pada saat tertentu bila dikaitkan dengan mata pelajaran matematika
maka hasil pelajaran matematika merupakan suatu hasil belajar yang
dicapai oleh siswa setelah mempelajari matematika dalam kurun waktu
tertentu yang di ukur dengan menggunakan alat evaluasi (tes)
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
A. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah kelas V SDN 4 Katobu yang aktif dan
terdaftar pada semester genab tahun 2012 / 2013 yang berjumlah 24 orang
, 10 orang laki-laki dan 14 orang perempuan tempat penelitian bertempat
di SDN 4 Katobu Kecamatan Katobu Kabupaten Muna yang dilakukan
pada tanggal 6 Mei 2013
B. Prosedur Penelitian
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
1. Perencanaan adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
a. Membuat perangkat pembelajaran (RPP dan LKS)
b. Membuat instrumen penelitian yang meliputi alat evaluasi berupa
tes dan lembar observasi
2. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu melaksanakan proses
pembelajaran di kelas V SDN 4 Katobu pada pelajaran matematika
melalui model pembelajaran koperatif tipe STAD dilaksanakan
sebanyak 2 siklus
3. Observasi
Kegiatannya adalah melaksanakan proses observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat. Proses observasi dilakukan sejak awal hingga akhir
penelitian
4. Evaluasi
Dilakukan pada setiap akhir siklus
5. Refleksi
Pada tahap ini, hasil tersebut akan dilihat apakah telah memenuhi
target yang ditetapkan pada indikator kinerja. Jika belum maka
penelitian akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya, kelemahan atau
kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya akan diperbaiki pada
siklus berikutnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis serta yang diperoleh dalam
pelaksanaan perbaikan pembelajaran matematika pada siswa kelas V SDN 4
Katobu, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
Tindakan perbaikan pembelajaran matematika
Materi pokok pecahan dan operasinya pada siswa kelas V SDN 4 Katobu
yang dilakukan masing-masing 2 siklus berhasil baik yang ditunjukan adanya
peningkatan hasil belajar siswa baik dilihat dari nilai minimum, maksimum dan
nilai rata-rata yang dicapai siswa pada mata pelajaran matematika setelah
perbaikan pembelajaran.
Kriteria keberhasilan tindakan yang dicapai dengan baik yang ditunjukan
oleh peningkatan hasil rata-rata yang dicapai siswa baik pada materi pelajaram
matermatika pokok pecahan can operasinya, pada siklus 2 ( nilai rata-rata ≥ 75
atau dengan pencapaian 75%), dan peningkatan jumlah dan presentasi siswa yang
tuntas belajar atau mencapai SKBM pada siklus 2 95,82% atau setara dengan 23
siswa dari 24 siswa kelas V SDN 4 Katobu, kecamatan katobu, Kabupaten Muna
yang tuntas belajar.
2. Saran
Berdasarkan kemampuan di atas kepada guru khususnya guru SDN 4 Katobu,
Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna agar senantiasa berupaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berupaya meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan berupaya melakukan perbaikan pembelajaran secara
berkelanjutan, maka kelompok kerja guru seharusnya tetap melakukan diskusi-
diskusi agar dapat mengidentifikasi dan mengenal masalah-masalah yang dihadapi
di ruang kelas yang dapat dipecahkan dengan pendekatan PTK . sehingga
akhirnya setiap guru dapat meningkatkan kopetensi dan kemampuan
profesionalnya dalam menjalankan tugas sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA