Anda di halaman 1dari 25

04/01/2017

PELATIHAN
KEPEDULIAN ATAS
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
ISO 14001:2004

Meningkatkan kepedulian terhadap


Lingkungan (2 Desember 2016)

Memberi pengertian dasar tentang


Standar Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14001:2004 (9 Desember 2016)

1
04/01/2017

“Surroundings in which an organization operates, including


air, water, land, natural resources, flora, fauna, humans and
their interrelation”
Surroundings : extend from within an organization to the global system

Keadaan sekeliling tempat organisasi beroperasi,


termasuk udara, air, tanah, sumberdaya alam, flora,
fauna, manusia dan keterkaitannya
(ISO 14001:2004)
“We do not inherit the earth from our parents, we borrow it from
our children”

Penyebab

Pembangunan dan industrialisasi


Pertambahan penduduk
Rendahnya kesadaran lingkungan

Terjadinya Pencemaran

Daya dukung lingkungan terlampaui


Gangguan pada kemampuan alam
memperbaiki diri (self purification)

2
04/01/2017

ISU LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL


Penipisan / Perusakan lapisan ozon
(Ozone depletion)
Pencemar : alat pendingin
(coolant), aerosol, busa
halon
Parameter : CFC-12, CFC-11,
CFC-113, CFC-115
• Para ilmuwan
memperkirakan setiap
penurunan tingkat ozon 1
persen, umat manusia akan
menderita kenaikan resiko
kanker kulit sebesar 2
sampai 3 persen.
Peraturan internasional:
Konvensi Wina dan Montreal
Protocol

3
04/01/2017

ISU LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL


Efek Rumah Kaca (Global warming)

1. Energi matahari memasuki


atmosfir, sebagian dipantulkan

2. Energi ini diserap bumi dan


diradiasikan kembali ke angkasa
dengan panjang gelombang yang
lebih besar

3. Gas rumah kaca menyerap


energi ini dan memantulkan
sebagian besar darinya ke
permukaan bumi.

Efek sedunia:
• G. Kilimanjaro: kehilangan 75% esnya sejak 1912
• Venezuela: sekarang hanya memiliki 2 gletser (sungai es) dari 6
yang ada pada tahun 1972
• Brazil: garis pantainya didaerah Recife mundur sekitar 2 m per
tahun sejak 1915 sampai 1950 dan bertambah sekitar 2,5 m
per tahun sejak 1985-1995
• India: panas terhebat dalam 50 tahun terakhir, membunuh lebih
dari 2500 orang pada bulan Mei 1998
Kontribusi emisi Indonesia tahun 1991: 380 juta ton CO2
(1,8% seluruh dunia)
Sumber: Life in the Greenhouse,Time, 19 April, 2001

4
04/01/2017

ISU LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL


Efek Rumah Kaca
Pencemar : emisi
kendaraan, pabrik,
dan kebakaran
hutan
Parameter: gas-gas
CO2, NO2, CFC, CH4
Akibat: kenaikan
temperatur,
kenaikan air laut,
perubahan iklim
Peraturan
internasional: Kyoto
Protocol (penurunan
emisi CO2)

Efek dunia:

Norwegia dan Swedia: ikan-ikan mati di sejumlah


6500 danau
Ontario, Kanada: sekitar 1200 danau tidak lagi
dihuni makhluk hidup
Adirondacks, New York: lebih dari 200 danau tidak
lagi memiliki ikan

Sumber: Environmental Science, J.Nebel&T.Wright, hal. 404 9

5
04/01/2017

Masalah Lingkungan
Indonesia

Konsumsi SDA (penebangan liar,


exploitasi minyak dan gas bumi)
Pencemaran udara
Banjir dan Penumpukan Sampah
Domestik

Kalimantan:
Penambangan emas dan intan tanpa ijin sepanjang
sungai Kahayan dan Kapuas.

Perusakan lingkungan:
Perusakan tepian DAS, kontaminasi merkuri,
penghancuran hutan, pendangkalan sungai

Gangguan pada manusia:


ancaman populasi Dayak, kontaminasi merkuri
Kerusakan:
Di 5 kabupaten Kalimantan Tengah:
Jumlah galian: 7.057
Luas lahan: 2.116 ha
Sumber: Media Indonesia, 20 Oktober 2000

6
04/01/2017

Minyak 54%

Batu Bara 21%

Gas Alam 6%

Panas Bumi 1%

Air 18%

Penggunaan SDA untuk pembangkit listrik


PLN pada tahun 1990
Sumber: Agenda 21 Strategi Nasional untuk Pembangunan Berlekanjutan
12

Sumber pencemaran :

Bergerak (kendaraan bermotor)


Tidak bergerak (emisi cerobong pabrik, pembakaran sampah rumah tangga)
Konsentrasi timbal di Jakarta:

Tahun 2000 Tahun 2005 Standar W HO


1,7 –3,5 µ g/m3 1,8 –3,5 µ g/m3 1 µ g/m3 (per tahun)

Kontribusi kendaraan:
Timbal: 100% (tahun 2020 menjadi 9 kali konsentrasi tahun 1990)
SPM: 42% (tahun 2020 menjadi 8 kali konsentrasi tahun 1990)
HC: 82%
NOx: 64 % (tahun 2020 menjadi 14 kali konsentrasi tahun 1990)
CO: hampir semua

Sumber: Agenda 21 dan World Bank 1993 13

7
04/01/2017

Timbal : Neurotoksin (racun penyerang saraf)bersifat


akumulatif, mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernaan, sistem saraf
pada remaja, menurunkan fertilitas, dan berpotensi menurunkan
tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
NOx : Iritasi paru-paru yang dapat menyebabkan penyakit
pernapasan akut
SO2 : Gas beracun pada tanaman dan hewan
CO : Gas tidak berbau yang sangat beracun karena
kemampuannya menghambat pengiriman oksigen ke organ tubuh
VOC : Bersifat psikotropika. Menyebabkan ketergantungan
dan dalam jangka panjang kerusakan otak

14

Kasus Teluk Jakarta:

Lokasi pencemaran utama Jakarta


Jenis sampah : kantong plastik, botol, kaleng, karet
60% limbah padat berasal dari daratan
Penyebab : pembuangan sampah domestik ke sungai
Akibat : TBC, penyakit saluran atas, malaria
(Sumber: Media Indonesia, Oktober 2000)

15

8
04/01/2017

Sampah domestik

16

Kasus Bantar Gebang, Bekasi:


Tahun 1985 dalam radius 1 km dari TPA ditemukan banyak kasus
saluran pernapasan, alergi dan diare.
Air tanah kedalaman 10-20 m terkontaminasi logam berat

Kesalahan : Perubahan fungsi sanitary landfill


Penelitian BPPT (1994):
Jakarta: sampah 20.000 ton, 1500 ton diantaranya plastik.
Indonesia: sampah 1,6 juta ton/tahun, 4400 ton diantaranya
plastik.

17

9
04/01/2017

Substansi berbahaya:
• Logam berat : merkuri, timbal, arsenik, cadmium, tin, chromium,
zinc, tembaga
Sifat: Larut dalam air dan menyerap ke dalam tubuh.
Dalam jumlah kecil mampu menyebabkan
kerusakan fisiologis dan saraf
• Senyawa kimia sintetis (man-made chemical):
PCB (polychlorinated biphenyls) dan DDT
Sifat : tidak mudah terurai dalam lingkungan, bioakumulasi,merusak
sistem reproduksi manusia
• PVC (poly vinyl chloride)
Sifat : karsinogenik (dioxin)
18

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3):

Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

Peraturan: PP no.74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan


Berbahaya dan Beracun
Klasifikasi:
Explosive, oxidizing, flammable, toxic, harmful, corrosive, irritant,
carcinogenic, teratogenic, mutagenic

Kewajiban:
Registrasi (satu kali), MSDS, simbol dan label, dikemas sesuai
klasifikasi, sistem tanggap darurat dan prosedur penanganan B3, uji
kesehatan berkala 19

10
04/01/2017

• Timbal : batere, mainan, keramik,


koran, pigmen cat
• PVC : plastik (mainan anak-
anak, pipa), wallpaper
• Merkuri : Emisi kendaraan,
pestisida, pupuk,
pelembut pakaian, ikan,
cat
• DDT : pestisida

Minamata Bay – Jepang Tahun 1950 an


Kecelakaan : kontaminasi merkuri
Kerusakan : kerusakan saraf
Tahun 1959’s : 397 terinfeksi, 90 meninggal
Tahun 1992 : 2252 secara resmi terinfeksi

21

11
04/01/2017

22

Silent Spring, Rachel Carlson, 1962


Efek pestisida pada manusia

WCED, 1987Bruntland Report / Our Common Future


Definisi perbaikan berkelanjutan (sustainable
development)

Earth Summit, 1992


Agenda 21
“Development that meet the needs of the present without
compromising the ability of the future generation to meet their own needs”
23

12
04/01/2017

Kita tidak mewarisi bumi dari orang tua, namun


meminjamnya dari anak cucu kita
Operasi bisnis tidak bisa mengesampingkan
dampak merugikan kegiatan usaha pada
lingkungan
Dampak operasi bisnis tidak saja pada
lingkungan global, namun juga pada manusia
sebagai salah satu komponen lingkungan

24

• Kegiatan usaha harus dikelola sehingga dampak yang


merugikan dapat ditekan serendah mungkin
• Kegiatan usaha harus dikendalikan sehingga terjadinya
perusakan lingkungan dapat dihindari

Pengelolaan yang sistematik, terintegrasi,


komprehensif dan pro aktif akan memastikan
dampak lingkungan dikendalikan secara
efektif

25

13
04/01/2017

Asuransi/bank
karyawan investor

LSM Lingkungan
sekitar

konsumer Pemegang
saham
Negara/peraturan

26

Peraturan lingkungan semakin ketat


Meningkatnya kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap masalah-masalah
lingkungan
Kenyataan bahwa manajemen lingkungan
sejalan dengan manajemen produksi
(efisiensi, manfaat, sumber daya)

27

14
04/01/2017

DEKADE K E P E D U L IA N PENGELOLAAN
L IN G K U N G A N L IM B A H
1970 - an In d u s t r i m e n g a b a ik a n P e n g e lo la a n lim b a h
p e r lin d u n g a n s e c a ra “ e n d o f p ip e
lin g k u n g a n tre a tm e n t”

1980 - an In d u s t r i s a d a r a k a n M u la i in te g ra s i
p e r lin d u n g a n o rg a n is a s i lin g k u n g a n
lin g k u n g a n
1990 - an In d u s t r i b e r s if a t T e k n ik p ro d u k s i b e rs ih
p ro a k tif d a la m
p e r lin d u n g a n
lin g k u n g a n

2000 - an In d u s t r i m e m e t ik M e n u ju z e ro e m is s io n
m a n fa a t p e r lin d u n g a n
lin g k u n g a n s e b a g a i
a la t k o m p e tis i

28

29

15
04/01/2017

British Standar 7750 – 1992

Standar nasional pertama di dunia, berlaku di


Inggris, Menjadi acuan pengembangan standar EMS

Eco-Management and Audit Scheme (EMAS) – 1993

Program partisipasi sukarela di Eropa Bersatu


Mempromosikan perbaikan berkelanjutan
Insentif “eco-logo” dan “pernyataan kebijakan
lingkungan”

30

“Bagian dari sistem manajemen perusahaan


keseluruhan yang mencakup struktur organisasi,
perencanaan, tanggung-jawab, praktek,
prosedur, proses, dan sumberdaya untuk
mengembangkan, menerapkan, mencapai,
mengkaji, dan memelihara kebijakan
lingkungan”.

31

16
04/01/2017

Suatu seri standar (ISO 14001, ISO 14004)


Bersifat sukarela
Generik, dapat diaplikasikan ke segala jenis
organisasi
Struktur untuk mengatur lingkungan dan aspek &
dampak lingkungan terkait
Seri standar yang bisa diintegrasikan dengan Sistem
Manajemen lainya seperti ISO 9001 dan Sistem
Manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja

32

Number of companies Textile


Cosmetic
2%
Plywood
3%
Chemical
2% 16% 5%
8% Electronic
5% Pulp and paper
Cable/steel
8%
Fertiliser
35%
8% 8% Cement
Leather
Others

Sumber : Bapedal, Mei 2000


33

17
04/01/2017

Continual Improvement

Kebijakan

Tinjauan
Manajemen Perencanaan

Implementasi
Pemeriksaan dan dan Operasi
Tindakan Koreksi

Tingkat kesamaan ISO 9001 dan ISO 14001

• Persyaratan Sistem mutu • Persyaratan Sistem Lingkungan


• Tanggung jawab manajemen • Kajian Manajemen
• Kebijakan Mutu • Kebijakan lingkungan
• Perencanaan Mutu • Perencanaan lingkungan
• Pengendalian dokumen • Pengendalian dokumen
• Pelatihan • Pelatihan
• Inspeksi dan Pengujian • Pemantauan dan pengukuran
• Tindakan perbaikan dan • Tindakan perbaikan dan
pencegahan pencegahan
• Pengendalian produk NC • Catatan lingkungan
• Catatan Mutu • Audit SML
• Audit Mutu Internal

35

18
04/01/2017

Elemen Standar ISO 14001


4.1 Persyaratan Umum
4.2 Kebijakan Lingkungan
4.3 Perencanaan
4.4 Implementasi dan Operasi
4.5 Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
4.6 Tinjauan Manajemen

36

Pendahuluan
1. Lingkup
2. Rujukan
3. Definisi
4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan
4.1 Persyaratan Umum
4.2 Kebijakan Lingkungan
4.3 Perencanaan
4.3.1 Aspek Lingkungan
4.3.2 Persyaratan Hukum dan lainnya
4.3.3 Tujuan, Sasaran dan Program

37

19
04/01/2017

4.4 Pelaksanaan dan Operasi


4.4.1 Sumber Daya, Tanggung Jawab dan Wewenang
4.4.2 Pelatihan, Kepedulian, dan Kemampuan
4.4.3 Komunikasi
4.4.4 Dokumentasi
4.4.4 Pengendalian Dokumen
4.4.5 Pengendalian Operasional
4.4.6 Kesiagaan dan Tanggap Darurat
4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
4.5.2 Evaluasi Pemenuhan
4.5.3 Ketidaksesuaian, Perbaikan dan Aksi Pencegahan
4.5.4 Catatan
4.5.5 Internal Audit
4.6 Kajian Manajemen

38

Komitmen SML

SML tidak stabil


Improvement
Compliance Prevention
Jika salah satu pilar
Pollution Continual
dihilangkan

39

20
04/01/2017

• Manajemen Puncak
• Meningkatkan Komitmen SML
manajemen
lingkungan CompliancePrevention
Improvement
Pollution Continual
• Berdasarkan aktivitas,
product dan jasa
• Terlihat di Kebijakan

40

PERENCANAAN (4.3.)

Aspek Lingkungan (4.3.1.)


Persyaratan Perundang-undangan dan
persyaratan lainnya (4.3.2)
Tujuan, Sasaran dan Program
Manajemen Lingkungan (4.3.3)

41

21
04/01/2017

ASPEK LINGKUNGAN (4.3.1)


… membuat dan memelihara prosedur identifikasi aspek
lingkungan dari kegiatan, produk atau jasanya sehingga
organisasi tersebut dapat mengendalikan
…menentukan hal-hal yang mempunyai atau dapat
mempunyai dampak penting pada lingkungan.

… dipertimbangkan dalam menyusun tujuan lingkungannya.

Organisasi harus mengemban informasi ini selalu mutakhir.

42

“Unsur dari suatu kegiatan, produk atau jasa dari


organisasi yang dapat berinteraksi dengan
lingkungan”

Catatan :
Aspek lingkungan yang penting adalah aspek lingkungan yang
mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan

SNI19-14001-1997

43

22
04/01/2017

“Setiap perubahan pada lingkungan,


apakah merugikan atau
menguntungkan, seluruhnya atau
sebagian yang dihasilkan oleh kegiatan,
produk atau jasa dari organisasi”
ISO 14001:2004

44

Aktifitas Aspek Dampak


Operasi Forklift Emisi cerobong Pencemaran udara
Penggunaan Solar Pengurangan SDA
Suara Mesin Kebisingan
Produk Disk Pad Kemasan Timbul limbah padat
Debu asbes saat digunakan Pencemaran udara
Pengiriman barang dengan Asap Knalpot Pencemaran udara
truk perusahaan
Potensi kebocoran Pencemaran tanah

45

23
04/01/2017

• Penggunaan Bahan Bakar


Konsumsi per unit produksi
Konservasi energi
Diversifikasi energi
• Penggunaan Bahan Baku
Daur ulang siklus tertutup
Daur ulang di luar
Substitusi bahan baku dan bahan penolong
• Pencemaran air
Usaha penjernihan dan penggunaan kembali
Substitusi bahan baku dan penolong
• Pencemaran udara
Efisiensi produksi
Modifikasi proses
Modifikasi sistem pembuangan

46

PERSYARATAN PERUNDANG-UNDANGAN &


PERSYARATAN LAINNYA (4.3.2)

Organisasi membuat dan memelihara


prosedur identifikasi dan mengakses ke
persyaratan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya yang biasa diacu oleh
organisasi yang berlaku untuk aspek
lingkungan kegiatan, produk dan jasa.
47

24
04/01/2017

Referensi
• ISO 14001
• ISO 14004
• Peraturan Pemerintah Tekait Lingkungan Hidup
• Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan Hidup
• Materi Pelatihan ISO 14001 Sentral Sistem

48

49

25

Anda mungkin juga menyukai