Disusun Oleh :
Wildan Ahmad Nur Insani I000160110
Yushfi Itsna Chaididr I000160125
Vicky Chandra I000160
Haris Abdi Hanafi I000162007
Puji syukur bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Berkat
rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah “Hukum Kontrak Bisnis Syariah” ini dalam batasan waktu yang telah
ditentukan. Shalawat dan salam kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
yang merupakan suri tauladan terbaik dan panutan terbaik umat muslim di dunia.
Kelompok
RESUME
Ijarah adalah salah satu pembiayaan barang modal yang berjangka waktu
menengah maupun panjang yang mencakup bermacam-macam objek di
kehidupan sehari-hari seperti perumahan, kendaraan dan lain-lain.
IMBT merupakan bagian dari akad ijarah, maka ketentuannya juga mengikuti
ketentuan ijarah. IMBT juga dikenal dengan sebutan al-Ijārah wal Iqtina yang
artinya sama dengan al-Ijārah al-Muntahiya bit al-Tamlik yaitu pengalihan/
perpindahan hak kepemilikan dangan opsi menjual atau menghibahkan pada akhir
masa sewa.
1. Al-Ijarah: akad pemindahan hak sewa guna atas barang atau jasa melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas
barang itu sendiri.
Menurut Fatwa DSN No: 09/DSNMUI/IV/2000, Al-Ijarah adalah “Akad
pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu
tertentu melalui pembayaran sewa atau upah, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang itu sendiri. Dengan demikian, dalam akad ijarah tidak ada
perubahan kepemilikan,
2. Al-Ijārah al-Muntahiya bit Al-Tamlik: Berdasarkan Fatwa DSN Nomor:
27/DSN-MUI/III/2002 tentang IMBT mendefinisikan akad ini adalah akad
penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu
barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan
kepemilikan barang kepada pihak penyewa.
Hak dan Kewajiban antara pemberi sewa (Muajjir) dan penyewa (Musta’jir)
Dalam IMBT, Muajjir wajib membuat wa’ad (janji peralihan kepemilikan obyek
IMBT pada akhir masa sewa). Wa’ad bersifat tidak mengikat bagi musta’jir dan
jika wa’ad dilakukan, maka wajib dibuat akad peralihan kepemilikan.
Hak Muajjir (Pemberi Sewa) antara lain:
Memperoleh pembayaran sewa (upah) dari musta’jir.
Menarik obyek IMBT jika musta’jir tidak mampu membayar sewa (upah)
sesuai perjanjian.
Pada akhir masa sewa, mengalihkan obyek IMBT kepada penyewa lain yang
mampu jika penyewa (musta’jir) sama sekali tidak mampu untuk
memindahkan kepemilikan obyek IMBT atau memperpanjang masa sewa atau
mencari calon penggantinya.
Kewajiban Muajjir
Hak Musta’jir
Kewajiban Musta’jir
Obyek IMBT