Anda di halaman 1dari 33

TUGAS AKHIR MODUL 1

PANCASILA DASAR NEGARA DAN


PANDANGAN HIDUP BANGSA

OLEH

KELOMPOK 2

NAMA : DIAN ROSSARI (19110415410147)


NURLELAH (19110315410012)
RIAN ANGGARA (19110915410003)
YUNIARTI (19110915410087)
ZULYADI (19111015410239)
DOSEN : Dra. SRI ARTATI WALUYATI, M.Si

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PROGRAM STUDI PPKn
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
Instructions

1. Bahwa sebuah negara merdeka niscaya memerlukan suatu dasar negara dan
perumusan dasar negara senantiasa disesuaikan dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh
bangsa tersebut, sehingga akan diterima dan dengan mudah untuk diamalkan dalam
hidup bermasyarakat dan dalam hidup bernegara.
Tugas.
a. Diskusikan di kelompok anda tentang gagasan-gagasan the founding fathers dalam
merumuskan dasar negara Indonesia pada sidang BPUPKI dan rumuskan kesimpulan
dari diskusi kelompok anda.
b. Buatlah kesimpulan kelompok diskusi anda tentang sejarah lahirnya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia.
c. Lima sila Pancasila digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Diskusikan di
kelompok anda, seperti apa penjelasan yang dapat diberikan kepada siswa sehingga
siswa dapat memahami pernyataan di atas.

a. GAGASAN-GAGASAN THE FOUNDING FATHERS DALAM MERUMUSKAN


DASAR NEGARA INDONESIA PADA SIDANG BPUPKI

(Kesimpulan diskusi kelompok)


Para tokoh pendiri bangsa menyadari bahwa paham demokrasi liberalis dan paham
sosialis komunis tidaklah tepat bagi bangsa Indonesia. Sehingga perlu dibuat dasar negara
Indonesia yang bersumber dari nilai nilai asli masyarakat Indonesia itu sendiri. Nilai nilai
tersebut adalah adat istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai religi yang ada di masyarakat.
Dasar negara tersebut dirumuskan secara formal sebagai falsafah negara yaitu Pancasila.
Pancasila adalah dasar negara yang merupakan dasar nilai serta norma dalam
penyelenggaraan negara. Di dalamnya tercakup tentang cita cita moral bangsa, tujuan
bernegara, sumber inspirasi/motivasi, dan sumber dari segala sumber hukum negara.
Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian penjajah Jepang, melainkan karena
usaha, doa, dan hasil perjuangan segenap bangsa. Menjelang akhir Perang Dunia ke-2,
Jepang mengalami kekalahan sehingga untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang
melakukan propaganda. Berupa janji akan memberikan kemerdekaan penuh sebagai
negara yang berdaulat. Momen ini dimanfaatkan dengan baik oleh founding father/pendiri
bangsa kita. Maka dibentuklah BPUPKI. Yang diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat.
BPUPKI lalu bersidang pertama kali pada tanggal 29 Mei 1945 s.d 1 Juni 1945
membahas tentang Ideologi negara. Pada sidang tersebut 3 tokoh yang menyampaikan
usulan tentang dasar negara yakni : Mr. Moh. Yamin, Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno.
Dengan rumusan sebagai berikut :

Mr. Moh. Yamin (Tanggal 29 Mei 1945)


Mr. Moh.Yamin mengajukan konsep dasar negara Indonesia pada pidatonya sebagai
berikut :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Dan kelengkapan pidato Mr.Moh.Yamin juga menyampaikan secara tertulis
rancangan UUD negara Indonesia yang didalamnya memuat dasar negara :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

, Dr. Soepomo (Tanggal 31 Mei 1945)


1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
1. Kebangsaan Indonesia(nasionalisme)
2. Internasionalisme(peri-kemanusiaan)
3. Mufakat(demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa (the founding fathers) ini
dimaksudkan untuk menjadi dasarnya Indonesia merdeka. Pancasila sebagai dasar negara
mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau
pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara berarti nilai-
nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Konsekuensi
dari rumusan ini berarti seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah negara
Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan merupakan pencerminan dari nilai-nilai
Pancasila. Penyelenggaraan bernegara mengacu dan memiliki tolok ukur yaitu tidak boleh
menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan
dan nilai keadilan.

b. TENTANG SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


INDONESIA
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dapat diartikan sebagai lima dasar
terbentuknya negara. Pancasila sebagai dasar negara memiliki sejarah yang tak lepas dari
proses kemerdekaan Indonesia. Dimana proses itu berlangsung mulai dari sidang BPUPKI
sampai sidang PPKI setelah Indonesia merdeka.
Pada tanggal 29 April 1945 dibentuklah BPUPKI yang bertujuan untuk mengatur
persiapan kemerdekan Indonesia dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan tata
pemerintahan Indonesia, termasuk menentukan dasar negara. Setelah melalui proses
pembahasan dalam musyawarah, persidangan BPUPKI mengambil kesepakatan Pancasila
sebagai nama dasar negara Indonesia merdeka. Untuk mengantisipasi perbedaan pendapat
mengenai usulan dasar negara dibentuklah Panitia Kecil untuk mengodok permasalahan
yang masuk. panitia kecil disebut juga Panitia Sembilan Drs.Mohammad Hatta (wakil ketua),
Mr.Achmad Soebardjo, Mr.Mohammad Yamin, KH. Wahid Hasjim, Abdoel Kahar Moezakir,
Abikoesno Tjokrosoejoso, H.Agus Salim yang diketuai oleh Ir.Soekarno. Setelah
mengadakan kompromi maka pada tanggal 22 Juni 1945 dihasilkan rumusan dasar Negara
yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta (Djakarta Charter) yang berisi :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalanan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sidang Kedua BPUPKI berlangsung tanggal 10-16 Juli 1945 dengan tema bahasan
bentuk Negara, wilayah Negara, kewarganegaraan, rancangan UUD, ekonomi dan
keuangan, pembelaan Negara, pendidikan dan pengajaran. dengan pemugutan suara
akhirnya ditentukan wilayah Indonesia merdeka yaitu wilayah Hindia Belanda, Malaya.
Borneo Utara, Papua, Timor Portugis dan pulau pulau sekitarnya. Pada tanggal 14 Juli 1945
rapat pleno BPUPKI menerima laporan panitia perancang UUD yang dibacakan Ir.soekarno.
Dalam masalah tersebut tercantum tiga masalah pokok:
1. Pernyataan Indonesia merdeka
2. Pembukaan UUD
3. Batang tubuh UUD.
konsep proklamasi kemerdekaan disusun dengan mengambil Tiga Alinea pertama Piagam
Jakarta, sedangkan konsep UUD hampir seluruhnya diambil dari Alinea ke IV Piagam
Jakarta.
Tanggal 17 Agustus 1945, wakil-wakil dari Indonesia daerah Kaigun (Papua, Maluku,
Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan), di antaranya A. A. Maramis, menemui Sukarno
menyatakan keberatan dengan rumusan “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” untuk ikut disahkan menjadi bagian dasar negara. Untuk menjaga
integrasi bangsa yang baru diproklamasikan, Ir. Soekarno segera menghubungi Drs.
Mohammad Hatta dan berdua menemui wakil-wakil golongan Islam. Semula, wakil golongan
Islam, di antaranya Teuku Moh. Hasan, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Ki Bagus
Hadikusumo, keberatan dengan usul penghapusan itu. Setelah diadakan konsultasi
mendalam akhirnya mereka menyetujui penggantian rumusan “Ketuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dengan rumusan
“Ketuhanan Yang Maha Esa” demi keutuhan Indonesia dan tanggal 18 Agustus 1945 usul
penghilangan rumusan “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” dikemukakan dalam rapat pleno PPKI. Dan pada sidang PPKI tanggal 18
Agustus 1945 Pancasila disahkan sebagai Dasar Negara Indonesia.

c. PENJELASAN YANG DIBERIKAN KEPADA SISWA MENGENAI LIMA SILA


PANCASILA DIGALI DARI NILAI-NILAI BUDAYA BANGSA INDONESIA
Untuk menjelaskan materi tentang “lima sila Pancasila dapat digali dari nilai -nilai
budaya bangsa Indonesia” kepada siswa dapat dijelaskan melalui contoh langsung dar i
peristiwa-peristiwa yang ada disekitar kita, agar siswa lebih mudah memahami makna
atau isi dari sila-sila Pancasila tersebut. Misalnya pada sila pertama ketuhanan yang
maha esa dapat dicontohkan dengan cara siswa saling menghormati antar sesama
manusia baik dengan yang seagama maupun yang berbeda agama, pada sila kedua
dapat dicontohkan dengan perilaku atau perbuatan misalnya siswa tidak bersikap
semena-meda terhadap orang lain, pada sila ketiga dapat dicontohkan siswa rela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, pada sila keempat dapat dicontohkan
dengan melakukan musyarawah untuk mencapai mufakat, misalnya memilih ketua kelas
atau ketua osis dengan cara bermusyawarah. dan contoh pada sila kelima misalnya
siswa bersikap adil, dapat menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. itulah contoh-
contoh yang dapat kita jelaskan kepada siswa agar dapat diterapkan siswa dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain dengan contoh-contoh di atas kita juga dapat memberikan penjelasan
kepada siswa bahwa nilai-nilai Pancasila sudah dihayati oleh bangsa Indonesia sejak
dulu kala antara lain dapat dilihat dari:
1. Adanya kehidupan bergotong royong diberbagai daerah yang merupakan ciri
khas
2. Masyarakat Indonesia saling tolong menolong demi kepentingan bersama
3. Adanya kebiasaan musyawarah sebagai satu cara untuk menyelesaikan
masalah
4. Tetap bersatu meskipun dalam perbedaan, sesuai dengan semboyan negara
Indonesia Bhinneka Tunggal Ika
5. Mengenal adanya penguasa alam semesta yang akhirnya berkembang menjadi
kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa
Instructions
2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yang berakar dari nilai budaya bangsa
Indonesia, tentu diharapkan akan lebih mudah dalam mengamalkan di dalam hidup
bermasyarakat dan akan terhindar dari konflik karena perbedaan. Untuk itu sangat
dibutuhkan kesadaran seluruh warga negara mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Tugas.
a. Identifikasi beberapa akibat apabila suatu bangsa tidak memiliki pandangan hidup!
b. Amatilah perilaku masyarakat di sekitar anda. Buatlah daftar tentang contoh perilaku
masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan contoh perilaku masyarakat
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
c. Sesuai dengan yang anda amati pada tugas nomor 1 di atas, buatlah identifikasi
faktor-faktor penyebab dari masyarakat berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Buatlah dalam bentuk laporan.
d. Dengan hasil pengamatan pada tugas 1 di atas, diskusikan di kelompok anda,
kemudian buat laporan kelompok tentang upaya apa yang harus dilakukan agar
masyarakat senantiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan
keharmonisan sosial.

a. IDENTIFIKASI BEBERAPA AKIBAT APABILA SUATU BANGSA TIDAK


MEMILIKI PANDANGAN HIDUP
Pancasila sebagai Dasar negara tersebut disusun oleh para tokoh perintis kemerdekaan
bersama dengan para pejuang lainnya untuk menegaskan keberadaan, sikap, cita-cita, dan
komitmen seluruh warga Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan
makmur. Dan Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup way of life bangsa Indonesia,
Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri, yang
diyakini kebenaranya dan menimbulkan tekad pada bangsa Indonesia untuk mewujudkanya.

Beberapa akibat apabila suatu bangsa tidak memiliki Pandangan hidup :


1. Tidak adanya Pedoman atau acuan pada penyelenggaraan kehidupan bernegara
2. Tidak adanya Sumber hukum dan Dasar Hukum yang kuat
3. Negara akan rawan terhadap benturan sosial dan krisis kemanusian
4. Tidak memiliki identitas diri yang jelas di mata negara lain/dunia
5. Negara tidak memiliki landasan pemersatu bangsa
6. Negara tidak memiliki tujuan yang jelas untuk di capai
b. CONTOH PERILAKU MASYARAKAT YANG SESUAI DAN TIDAK SESUAI
DENGAN NILAI NILAI PANCASILA.
Sila Pancasila Perilaku yang sesuai Perilaku yang tidak sesuai
1. Ketuhanan Yang 1. Menerima keberagaman 1. Terorisme dengan dalih
Maha Esa beragama agama
2. Tidak memaksakan ajaran 2. Memaksakan suatu agama
agama kepada suatu kepada orang lain
kelompok 3. Konflik antar umat
3. Toleransi beragama beragama
4. Hidup rukun antar umat 4. Pembakaran rumah ibadah
beragama 5. Melakukan kejahatan
5. Mengamalkan nilai nilai seperti mencuri,
agama dalam kehidupan menganiaya, menipu,
sehari hari memeras, rasialisme, dan
melanggar HAM
2. Kemanusiaan yang 1. Memperlakukan orang lain 1. Melakukan kejahatan HAM
adil dan beradab seperti bagaimana kita ingin (rasialisme, genosida,
diperlakukan orang lain penganiayaan)
2. Menghormati orang lain 2. Memaksakan kehendak
3. Menghargai HAM orang lain kepada orang/kelompok lain
4. Bersikap adil tidak 3. Bersikap rasialisme,
diskriminasi kepada primordialisme dan
orang/kelompok fanatisme buta
5. Menerima kekurangan dan 4. Bertindak rasis kepada ras
kelebihan orang lain tertentu
5. Anti pluralisme
3. Persatuan 1. Bersikap nasionalisme dan 1. Kelompok separatisme di
Indonesia patriotisme wilayahn NKRI
2. Mengutamakan kepentingan 2. Terorisme berdalih agama
bersama diatas kepentingan 3. Melakukan makar kepada
pribadi negara
3. Rela berkorban misalnya taat 4. Konflik horizontal di
bayar pajak masyarakat
4. Memperkuat perstuan dan 5. Kerusuhan massa/konflik
kesatuan di tengah SARA
masyarakat
5. Menjadi relawan bencana
4. Kerakyatan yang 1. Mengutamakan musyawarah 1. Menyelesaikan masalah
dipimpin oleh Hikmat mufakat dalam dengan rusuh dan anrkis
Kebijaksanaan dalam menyelesaikan masalah 2. Mengampanyekan golput
Permusyawaratan 2. Berpertisipasi dalam pemilu dalam pemilu
dan Perwakilan 3. Menjalankan hasil keputusan 3. Tidak menerima hasil
musyawarah musyawarah bersama
4. Mewujudkan kehidupan yang 4. Arogan dalam berpendapat
demokratis dalam kehidupan dan menyikapi keputusan
sehari hari rapat
5. Mengutamakan kepentingan 5. Bersikap egois dan apatis
bersama diatas kepentingan dalam masyarakat
pribadi
5. Keadilan Sosial 1. Memiliki etos kerja yang baik 1. Pemalas dan beranagan
bagi Indonesia dan suka bekerja keras angan panjang
2. Hidup sederhana dan rendah 2. Hidup boros dan konsumtif
hati 3. Hidup hedonisme dan selalu
3. Bersikap adil jika hura hura
mengemban amanah 4. Berperilaku koruptif dalam
sebagai pemegang menjalankan amanah
kebijakan/penguasa/wakil sebagai pemimpin/wakil
rakyat rakyat
4. Menaati segala hukum yang 5. Melanggar hukum yang
berlaku berlaku
5. Gemar membantu orang lain
yang dalam kesusahan

c. FAKTOR–FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT BERPERILAKU TIDAK SESUAI


DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA
Dalam kehidupan sebuah masyarakat, tentunya semua tindakan yang dilakukan
oleh masyarakat dibatasi dengan aturan maupun norma-norma yang berlaku. Berbuat da
berprilaku yang memang sesuai dengan aturan dan norma tersebut akan dianggap hal
yang baik oleh masyarakat lainnya.
Namun meskipun begitu masih banyak masyarakat yang tindakan serta
perbuatannya tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dan tentu saja
akan merugikan baik diri sendiri maupun orang lain disekitarnya.
Perilaku seperti inilah yang dinamakan prilaku menyimpang atau dikenal dengan
penyimpangan sosial. Yang dimaksud prilaku menyimpang adalah prilaku yang mana
tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang ada.
Terdapat 2 faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang yaitu :
1. Faktor subjektif, yang mana merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri
ataupun sifat bawaan sejak lahir
2. Faktor objektif, yang mana merupakan faktor yang berasal dari luar individu
tersebut (lingkungan) semisal kondisi keluarga, hubungan orang tua dan anak dan
lain sebagainya.
Lebih lanjut akan dijlaskan mengenai penyebab perilaku menyimpang yang terjadi
di masyarakat.
1. Proses sosialisasi yang tidak sempurna
Karena ketidakmampuan di dalam menyerapa norma-norma budaya ke dalam
kepribadian, membuat seorang individu tidak akan mampu untuk membedakan antara
prilaku yang tidak pantas maupun pantas dilakukan. Hal ini dikarenakan proses
sosialisasi yang terjadi berjalan tidak sempurna, dimana agen-agen sosialisasi yang ada
tidak menjalankan peran serta fungsi nya dengan baik. Misalnya saja individu yang
berasal dari kondisi keluarga broken home, yang mana kedua orang tua tidak mendidik
anak dengan sempurna tentu saja membuat anak tersebut tidakmengetahui kewajiban
serta haknya di dalam keluarga maupun masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan
prilaku yang terlihat pada anak tersebut akan cenderung tidak mengenal sopan santun,
disiplin dan lainnya.
2. Proses Belajar yang menyimpang
Individu yang melakukan prilaku-prilaku menyimpang biasanya dikarenakan sering
melihat atau membaca tayangan-tayangan yang membahas mengenai prilaku
menyimpang. Sehingga perbuatan menyimpang yang mereka lakukan dikarenakan
proses belajar yang menyimpang. Misalnya melihat tayangan mengenai cara melakukan
kejahatan ataupun membaca artikel yang menjelaskan tentang tindakan kriminal. Hal ini
juga berlaku pada penjahat-penjahat kelas kakap yang mana mengawali kejahatannya
dengan melakukan tindakan-tindakan kecil yang kemudian meningkat seiring dengan
perjalanan waktu diakibatkan dari proses menyimpang yang dilakukan.
3. Kesenjangan Sosial
Adanya perbedaan status yang mana mengarah pada kesenjangan sosial yang
terjasi di masyarakat, terutama pada kaum kaya dengan kaum miskin yang terlihat
mencolok akhirnya dapat menimbulkan rasa iri srte dengki yang mana memicu terjadinya
tindakan pencurian, penghinaan, pembunuhan da tindakan penyimpangan lainnya.
4. Ketengangan antara Kebudayaan dan Struktur Sosial
Ketenganan yang terjadi antara kebudayaan dan struktur sosial di masyarakat
menyebabkan munculnya tindakan-tindakan menyimpang. Hal ini dikarenakan dalam
pencapaian tujuan seseorang tidak mendapatkan peluang itu sendiri. Sehingga muncullah
prilaku-prilaku menyimpang di masyarakat. Misalnya penguasa yang menindas rakyat
secara terus menerus menyebabkan rakyat akhirnya memberontak dan melawan
penguasa tersebut. Entah pemberontakan dilakukan terbuka ataupun tertutup, semua
haltersebut dilakukan agar mencapai tujuan yang diinginkan meskipun caranya belum
tentu benar.
5. Nilai dan Norma terlalu longgar
Seharusnya pelaku tindakan-tindakan menyimpang haruslah dibina dengan baik
agar kembali pada jalan benar sebelumnya. Namun beberapa lingkungan masyarakat
malah membiarkannya begitu saja, sehingga membuat faktor penyebab terjadinya prilaku
menyimpang terus saja terjadi. Hal ini mungkin dikarenakan masyarakat tersebut terlalu
sibuk dengan aktivitas dan rutinitas yang dilakukannya setiap hari sehingga membuatnya
terasa lelah untuk membina pelaku tindakan menyimpang.
6. Ikatan sosial yang berlainan
Pada umumnya setiap orang memiliki hubungan dengan beberapa kelompok
lainnya. Jika pergaulan yang dilakukannya tersebut memiliki pola-pola prilaku
menyimpang, maka tentu saja akan sangat memungkinkan jika individu tersebut kan
mencontoh prilaku-prilaku yang menyimpang tersebut.
7. Ketidakpuasan
Mungkin ada beberapa individu ataupun kelompok yang tidak merasa puas
dengan kondisi lingkungan masyarakat saat ini. Sehingg mereka merasa untuk perlu
melakukan sebuah perubahan yang mana perubahan yang dilakukannya tersebut sangat
menyimpang dari nilai dan norma yang ada di masyarakat tersebut. Misalnya saja ada
sebuah kelompok masyarakat yang anti kepada pendidikan dan menganggap jika semua
orang yang sedang menempuh pendidikan tersebut merupakan orang-orang yang
menyimpang.
8. Kondisi Keluarga berantakan
Kondisi keluarga yang berantakan atau broken home dapat menyebabkan
terjadinya prilaku-prilaku menyimpang pada diri seseorang. Hal ini bisa disebabkan
karena perceraian ataupun perselingkuhan yang ada menyebabkan anggota keluarga
didalamnya tidak nyaman di dalam rumah bahkan menyebabkan situasi menjadi saling
diam dan saling ribut. Sebagai pelampiasan dari rasa tersebut akhirnya anggota keluarga
yang ada malah melakukan kegiatan-kegiatan yan menyimpang
9. Meningkatnya putus sekolah dan pengangguran
Meningkatnya angka pemuda yang putus skolah dan menjadi pengangguran dapat
menyebabkan terjadinya faktor penyebab terjadinya prilaku menyimpang dimasyarakat.
Sebenarnya pemuda-pemuda tersebut bisa saja memiliki pekerjaan di kantoran. Namun
untuk bisa bekerja di kantoran tentu saja membutuhkan sebuah keahlian, yang mana
tidak di dapatkannya karena harus putus sekolah. Padahal mereka juga harus memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papannya. Sehingga membuatnya mau tak mau
mengambil jalan pintas seprti pengemis, pengamen jalanan yang akhirnya memicu
tindakan menyimpang
10. Desakan kebutuhan ekonomi
Adanya desakan kebutuhan ekonomi dapat memicu seseorang untuk melakukan
tindakan-tindakan menyimpang di dalam masyarakat. Keinginan untuk merasa serba
kecukupan tanpa perlu bekerja susah payah dapat membuat sseorang akhirnya
mengambil jalan pintas seperti mencuri, merampok dan lain sebagainya.
11. Labelling
Pemberian labelling ataupu sebutan negatif yang ditujukan pada seseorang
meskipun hanya dalam sekali beebuat menyimpang akan memberikan dampak negatif.
Dirinya akan merasa terganggu dengan pemberian label barunya tersebut dan akhirnya
cenderung mengulangi perbuatan tersebut karena merasa sudah terlanjur. Misalnya saja
saat seseirang ketahuan mencuri sesuatu, maka dianggap pencuri pada lingkungan
masyarakatnya meskipun hanya sekali melakukan hal tersebut.

d. UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR MASYARAKAT SENANTIASA


BERPERILAKU SESUAI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA UNTUK
MENCIPTAKAN KEHARMONISAN SOSIAL
Pancasila pada saat ini cenderung menjadi lambang dan hanya menjadi formalitas
yang dipaksakan kehadirannya di Indonesia. Kehadiran Pancasila pada saat ini bukan
berasal dari hati nurani bangsa Indonesia. Bukti dari semua itu adalah pergeseran sila -
sila yang terkandung dalam pancasila dalam kehidupan masyarakat indonesia.
Berdasarkan realita yang ada dalam masyarakat, pelaksanaan sila-sila Pancasila jauh
dari harapan. Banyaknya kerusuhan yang berlatar belakang SARA (suku, agama dan
ras), adanya pelecehan terhadap hak asasi manusia, gerakan separatis yang hendak
memisahkan diri dari NKRI, lunturnya budaya musyawarah, serta ketidakadilan dalam
masyarakat membuktikan tidak tercerminnya perbuatan bangsa terhadap Pancasila.
Adanya hal seperti ini menjauhkan harapan terbentuknya masyarakat yang sejahtera,
aman, dan cerdas yang diidamkan melalui pancasila.
Di Indonesia, sejak diresmikannya Pancasila sampai sekarang penerapan
Pancasila masih „jauh bara dari api‟. Yang terjadi pada saat ini bukan penerapan
Pancasila melainkan pergeseran Pancasila. Untuk itu perlu terus mengupayakan agar di
setiap sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia menjadikan Pancasila menjadi pondasi
yang kokoh negara. Nilai Ketuhanan yang menjadi pilar utama moralitas bangsa,
kebebasan dengan teguh bertolerasi dan menghormati. Nilai Kemanusian yang akan
mewujudkan kondisi manusia yang beradab, Nilai Persatuan, bersatu dalam
kemajemukan agama, suku, ras dan antar golongan tanpa adanya perlakuan yang
diskriminatif dan ekskusif, Nilai Kerakyatan, keterwakilan rakyat pada penyelenggaraan
negara yang amanah dan adil, Nilai Keadilan, kemerataan kesejahteraan di setiap bidang
kehidupan rakyat Indonesia yang dijamin dalam peraturan perundang-undangan dapat
terlaksana.
Instructions
3. Negara Indonesia yang sangat besar dan sangat luas wilayahnya, serta sangat
dinamis dalam perkembangannya untuk mewujudkan cita-citanya. Namun, sangat
dibutuhkan suatu landasan yang kuat dalam pengelolaan negara, dan Pancasila menjadi
jawabannya yakni sebagai dasar negara Indonesia.
Tugas
Pengamalan Pancasila sebagai dasar negara adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam peraturan perundang-undangan dan penyelenggara negara harus memedomani
Pancasila dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Diskusikan dalam kelompok, dan buat
laporan kerja kelompok.
a. Diskusikan dalam kelompok tentang perilaku penyelenggara negara yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Buat laporan hasil diskusi.
b. Buat klipping berita tentang perilaku menyimpang dari penyelenggara negara, buat
analisismu tentang perilaku menyimpang tersebut.

(Kesimpulan diskusi kelompok)

a. PERILAKU PENYELENGGARA NEGARA YANG TIDAK SESUAI DENGAN


NILAI-NILAI PANCASILA
Pancasila merupakan dasar dari norma-norma yang tidak boleh dilanggar.
Pancasila yang begitu agung tidak boleh dikesampingkan dalam segala perjalanan
penyelenggaraan negara. Namun pada kenyataannya, Pancasila yang merupakan dasar
dan ideologi negara dan merupakan kesepakatan politik para founding fathers mulai
banyak yang mengabaikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam perjalanan
panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai
deviasi dakan aktualisasi nilai-nilainya. Deviasi pengamalan pancasila tersebut bisa
berupa penambahan, pengurangan dan penyimpangan dari makna yang seharusnya.
Walaupun seiring dengan itu sering pula terjadi upaya pelurusan kembali.
Seperti beberapa penyimpangan yang terjadi pada penyelenggaraan
pemerintahan yang terjadi pada perumusan Undang-undang yang dilakukan oleh Dewan
Perwakilan rakyat. Penyimpangan tersebut berupa penyelewengan isi undang-undang
yang dirasa tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila yang mempunyai nilai-nilai agung dirasa tidak sejalan dengan
beberapa undang-undang yang dirumuskan. Maka dari itu, perlu adanya pemahaman
dan penerapan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara, terutama oleh
penyelenggara negara. Peraturan yang dibuat oleh penyelenggara negara diharapkan
dapat kembali sejalan dengan nilai-nilai pancasila, sehingga dasar negara tetap menjadi
landasan hukum yang praktis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adalagi beberapa contoh pelanggaran nilai-nilai pancasila dalam
penyelenggaraan negara, penegaran pancasila sebagai filosofi, ideologi, jiwa dan
pandangan hidup sudah final. Akan tetapi, dalam tahap pelaksanaan masih banyak
ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Pelanggaran-pelanggaran tersebut sebagai contohnya dapat dilihat pada
penyelenggaraan negara. Ada beberapa kejadian mengenai pelanggaran pancasila
dalam penyelenggaraan negara salah satunya adalah pengaduan gugatan terhadap
undang-undang.
Ketua Mahkamah Konstitusi menegaskan bahwa yang paling membahayakan
pada saat ini bukan hanya korupsi uang atau kekayaan negara melainkan juga korupsi
dalam pembuatan peraturan kebijakan.
Berbagai kejadian pelanggaran ini akan terus berlangsung, maka akan timbul
kasus korupsi yang berkesinambungan. Korupsi pada peraturan dan kebijakan akan
memunculkan banyak korupsi karena peraturan dan kebijakan dijadikan sebagai
sumber. Ada dua kelompok besar bentuk korupsi peraturan dan kebijakan yaitu
menyangkut masalah politik dan korupsi.
b. KLIPING TENTANG PERILAKU MENYIMPANG PENYELENGGARA NEGARA

KPK Siap Bongkar Dugaan Jaringan Mafia di Komisi XI

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, penanganan kasus dugaan suap pengurusan
usulan Dana Perimbangan Keuangan Daerah pada RAPBNP 2018 untuk tiga tersangka
penerima suap yang masih di tahap penyidikan mengalami perkembangan signifikan.
Foto/SINDO

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK memastikan siap membongkar dugaan


jaringan mafia di Komisi I DP terkait dengan pengurusan usulan dana perimbangan
daerah untuk sejumlah kabupaten, kota, dan provinsi.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, penanganan kasus dugaan suap pengurusan
usulan Dana Perimbangan Keuangan Daerah pada ancangan AP N Perubahan
AP NP 18 untuk tiga tersangka penerima suap yang masih di tahap penyidikan
mengalami perkembangan signifikan. Dia menjelaskan, sebagaimana yang disampaikan
dalam beberapa kesempatan sebelumnya bahwa kasus ini tidak hanya tentang usulan dana
perimbangan daerah dari AP NP 18 untuk dua proyek senilai p 5 miliar di Kabupaten
umedang, awa arat.
Dia mengungkapkan tiga tersangka penerima suap yang masih ada di tahap penyidikan
yakni pertama, Anggota Komisi XI DPR sekaligus Anggota Badan Anggaran (Banggar) dari
Fraksi Partai Demokrat (nonaktif) Amin Santono. Kedua, Kasie Pengembangan Pendanaan
Kawasan Perumahan dan Pemukiman pada Direktorat enderal Ditjen Perimbangan
Keuangan Kemenkeu Yaya Purnomo. Ketiga, Eka Kamaluddin swasta sebagai perantara
penerima suap. Febri menegaskan, dari temuan KPK di tahap penyidikan ini ada berbagai
pihak termasuk sejumlah anggota Komisi XI DPR yang ikut melakukan pengurusan usulan
tersebut. Penyidik menemukan sejumlah anggota Komisi XI DPR dan pihak terkait tersebut
yang masuk jaringan Amin Santono atau jaringan Yaya Purnomo atau jaringan Amin dan
Yaya atau jaringan lainnya.
"KPK tentu melakukan pengembangan pihak lain terkait pengurusan anggaran dan juga
menikmati aliran dana terkait pengurusan dana perimbangan daerah. Yang teridentifikasi
dalam kasus ini, ada dugaan kerja sama unsur DPR RI (Komisi XI) di sana. Dan itu tentu
tidak berlatar belakang (partai) politik yang sama. Ada juga unsur pejabat-pejabat daerah
dan unsur di Kementerian Keuangan. Tiga titik inilah yang interaksinya sedang kita dalami
lebih lanjut," tegas Febri saat dikonfirmasi SINDO, Senin (6/8/2018).
Mantan pegawai fungsional pada Direktorat Gratifikasi KPK ini mengatakan, untuk saat ini
belum bisa disampaikan siapa saja di Komisi XI jaringan yang diduga sebagai mafia
pengurusan anggaran untuk usulan dana perimbangan daerah. Yang jelas untuk sementara
yang diidentifikasikan terbagi dua bagian. Pertama, yang berasal dari daerah pemilihan
(dapil)-nya diduga mengurusi anggaran daerah terkait. Kedua, yang tidak berasal dari
dapilnya tapi diduga mengurusi. Febri menuturkan, dalam proses penyidikan maka penyidik
berupaya memastikan dan memvalidasi kebenarannnya.
"Yang pasti terhadap sejumlah daerah memang kami temukan ada dugaan pemberian.
Sejumlah pejabat dari daerah tersebut termasuk beberapa kepala Bappeda sudah kami
periksa. Itu yang sedang kami telusuri," tegasnya.
Berdasarkan data yang ditemukan KPK sebagaimana pemberitaan KO AN INDO dan
fakta persidangan terdakwa pemberi suap Rp500 juta Direktur CV Iwan Binangkit Ahmad
Ghiast di Pengadilan Tipikor Jakarta, ada belasan hingga puluhan daerah yang menjadi
ladang bancakan pengurusan usulan dana perimbangan daerah.
Di antaranya, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung; Kabupaten Majalengka,
Provinsi Jawa Barat; Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali; Kabupaten Kampar, Provinsi Riau;
Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku Kabupaten almahera imur, Provinsi
Maluku Utara Kota alikpapan, Kalimantan imur hingga Kabupaten Pegunungan Arfak,
Papua Barat; Kota Dumai, Provinsi Riau; Provinsi Bali; Kota Tual, Provinsi Maluku;
Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan; hingga Kabupaten Jayawijaya
dan Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Febri melanjutkan, fakta persidangan terdakwa Ghiast dengan kesaksian Amin Santono
pada Kamis (2/8) lalu bahwa ada tiga daerah lain yakni Kota Tual, Kabupaten Ogan
Komering Ulu, dan Kabupaten Lampung Tengah yang diurus Amin dengan nilai penerimaan
uang dengan total Rp2,6 miliar merupakan fakta baru. Karena memang sebelumnya Amin
bersama Yaya dan Eka hanya dijerat sebagai penerima Rp500 juta dari Ghiast,
sebagaimana hasil operasi tangkap tangan (OTT) sebelumnya.
"Kalau fakta persidangan tentu kita lihat saja bagaimana proses pembuktiannya satu per
satu. Nanti kita akan dalami lagi kalau memang ada bukti-bukti yang menguatkan ke daerah-
daerah lainnya," tegasnya.
Analisis kami terhadap kasus di atas
Menurut kami pemerintah harus bergerak cepat membongkar dugaan jaringan mafia
di Komisi XI DPR. Apalagi yang menjadi tersangka penerima suap adalah Anggota Komisi
XI DPR sekaligus Anggota Badan Anggaran (Banggar) dari Fraksi Partai Demokrat
(nonaktif) Amin antono. Kedua, Kasie Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan
dan Pemukiman pada Direktorat enderal Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu Yaya
Purnomo. Ketiga, Eka Kamaluddin (swasta) sebagai perantara penerima suap. Dan tidak
menutup kemungkinan masih banyak anggota-anggota DPR yang lain ikut terllibat juga
dalam kasus ini. Untuk itu pemerintah harus bergerak cepat agar para pelaku cepat
tertangkap dan dihukum setimpal sesuai dengan perbuatannya.
Sangat disesalkan sekali perbuatan yang dilakukan oleh para anggota dewan ini
seharusnya sebagai anggota Dewan mereka harus memperjuangkan hak-hak rakyat tapi ini
mereka malah menyengsarakan rakyat. Semoga saja hukum di Indonesia dapat berlaku adil
sehingga para pelaku ini dihukum sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku. Jika
kita kaitan kasus ini pada kandungan nilai Pancasila tentunya hal ini merupakan
penghianatan penyelenggara negara terhadap nilai-nilai Pancasila, anggota legislatif adalah
representasi dari suara rakyat yang menyelenggarakan nilai kerakyatan dan keterwakilan
yang menyuarakan, melaksanakan asperasi yang berpihak kepada rakyat.
Bupati Kebumen Nonaktif Didakwa Terima Suap Rp12,3 Miliar

Tersangka Bupati Kebumen nonaktif Mohammad Yahya Fuad mengenakan rompi tahanan
keluar Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan lanjutan, Rabu 30 Mei 2018.
Foto/SINDOnews/Sutikno

SEMARANG - Bupati Kebumen nonaktif, Mohammad Yahya Fuad menjalani sidang


perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Semarang, Jawa Tengah, Senin
(2/7/2018).
Dalam sidang tersebut, Yahya Fuad dijerat dengan pasal berlapis oleh Jaksa Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jaksa KPK mendakwa mantan orang nomor satu di Kabupaten Kebumen itu dengan
dakwaan menerima suap sebesar Rp12,3 miliar. Terdakwa yang didampingi tim penasihat
hukumnya hanya tertunduk mendengarkan surat dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa KPK.
Dalam dakwaannya, Jaksa KPK Fitroh menjelaskan kasus tersebut terjadi pada tahun 2016,
ketika terdakwa selaku pegawai negeri atau penyelenggara negara, yakni Bupati Kebumen
bersama Sekda Adi Pandoyo dan Khozin Ansori telah meminta uang fee proyek kepada
para kontraktor
“ otal yang dihimpun dari para pengusaha itu sebesar p1 ,3 miliar,” kata Fitroh di hadapan
majelis hakim yang dipimpin Antonius Widijantono. Dia membeberkan uang tersebut
diperoleh dari sejumlah kontraktor yang hendak mendapatkan proyek. Salah satunya dari
Khayub, pengusaha yang juga penantang Yahya Fuad pada Pilkada Kebumen. “Uang itu
disebut ijon, atau uang panjar sebelum mendapatkan proyek,” ungkapnya
Menurut dia, permintaan fee itu dilakukan sebelum terdakwa dilantik menjadi Bupati
Kebumen. Saat perhitungan suara unggul, terdakwa sudah mengumpulkan tim suksesnya
untuk membagi-bagikan proyek tersebut dengan syarat siapapun yang ingin menerima
proyek pekerjaan harus menyetorkan fee sebesar 7% dari nilai kontrak. “ elain kepada
sejumlah pengusaha, terdakwa juga menerima proyek untuk perusahaan terdakwa yang
dikelola oleh Agus Marwanto,” beber Fitroh. Dari Dana Alokasi Khusus DAK yang diterima
Pemkab Kebumen sebesar Rp100 miliar, terdakwa membagi-bagikannya untuk Khozin
Rp21 miliar, Khayub Rp36 miliar dan sisanya untuk perusahaan terdakwa sendiri. “ elain
itu, Rp1,6 miliar diserahkan kepada seseorang di hotel berbintang Semarang, untuk
mengurus proyek di tingkat pemerintah pusat,” sebutnya.
Atas perbuatan tersebut, terdakwa diancam dengan Pasal 12 huruf a, Undang-Undang
nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU nomor 20 tahun 2001 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi. Terdakwa juga dijerat dengan Pasal 11 jo Pasal 55
dalam undang-undang yang sama.
Menanggapi dakwaan jaksa, terdakwa Yahya Fuad hanya tertunduk diam. Namun
setelah berkonsultasi dengan penasihat hukumnya, dia mengaku tidak keberatan dengan
dakwaan jaksa. “Kami tidak keberatan dan tidak akan mengajukan eksepsi. Langsung ke
pembuktian dan pemeriksaan saksi-saksi saja,” ucap Yahya.
Seperti diketahui, kasus korupsi di Kabupaten Kebumen juga sudah menjerat beberapa
tersangka, di antaranya Sekda Kebumen Adi Pandoyo, tim sukses Yahya Fuad, Petruk,
kontraktor Hartoyo dan sejumlah tersangka lain yang sudah mejalani persidangan dalam
kasus tersebut.

Analisis kami terhadap kasus di atas


Seharusnya sebagai seorang Bupati beliau harus memberikan contoh yang baik
kepada masyarakatnya, tapi ini malah sebaliknya beliau malah mengecewakan masyarakat
dan keluarganya. Sebaiknya bagi para kepala daerah yang telah melakukan korupsi jangan
lagi mereka diberi kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah untuk masa
yang akan datang, supaya ini menjadi pelajaran untuk yang lainnya agar tidak melakukan
perbuatan seperti ini.
Bupati Ditangkap BNN

Bupati Ogan Ilir Jadi Tersangka Narkoba, Direhab di Lido Selama Penyidikan

Jakarta - Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi resmi ditetapkan sebagai
tersangka kasus narkoba. Selama proses hukum berjalan, dia direhabilitasi di pusat
rehabilitasi BNN di Lido Jawa Barat.
"Ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka yakni inisial AWN, MUR dan ICN alias
FN," ujar Deputi Pemberantasan BNN Arman Depati dalam konferensi pers di kantornya,
Cawang, Jaktim, Jumat (118/3/2016). Dua orang lain yang ditetapkan sebagai tersangka
adalah Murdani (karyawan swasta), Faizal Rochi seorang PNS di RSUD. Mereka dijerat
dengan pasal Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan
ancaman hukuman pidana penjara minimal empat tahun dan maksimal 12 tahun. "Tentang
memiliki, memakai dan menyimpan narkotika," ujar Arman.
Ada dua orang lainnya yang ikut ditangkap oleh penyidik BNN. Namun dua orang itu tidak
ditetapkan sebagai tersangka. "Dua orang yang lain, tidak ditemukan alat bukti," kaya Arman
Selama proses penyidikan berjalan, tiga tersangka akan direhabilitasi. Dua orang lainnya
yang ikut tertangkap juga direhab meski mereka tidak menjadi tersangka. "Lima orang akan
menjalani rehabilitasi. Terhitung mulai hari ini hingga proses penyidikan selesai," kaya
Arman.
Tak lama setelah pengumuman penetapan tersangka, tiga tersangka dibawa menggunakan
ambulans ke Lido. Nofi tak banyak berkomentar mengenai penetapan tersangka ini."Saya
minta maaf," ujar Arman

Analisis kami terhadap kasus di atas


Menurut kami seharusnya para kepala daerah yang tertangkap memakai narkoba
sebaiknya dihukum penjara jangan hanya di masukkan di tempat rehalibitasi hal ini
tujuannya agar memberikan efek jera kepada pelaku, agar mereka tidak lagi mengulangi
perbuatan tersebut. Perbuatan melanggar hukum atas penyalahgunaan Narkoba yang
dilakukan oleh seorang kepala daerah (bupati) tentu menjadi pukulan yang telak terhadap
penyelenggaraan pemerintahan di daerah karena kepala daerah bukan hanya pimpinan
pemerintahan di daerah akan tetapi seharusnya menjadi panutan bagi rakyat di daerahnya
dan menjadi contoh generasi muda.
KPK Amankan 5 Orang dalam OTT Jaksa Kejati DKI Jakarta

Wakil Ketua KPK, Laode M Syarief. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

28 Juni 2019

KPK akhirnya buka suara terkait penangkapan jaksa dalam operasi tangkap tangan pada
Jumat (28/6). KPK menyebut setidaknya ada 5 orang yang berhasil diamankan dari operasi
tersebut.
"KPK telah membawa 5 orang ke Gedung KPK yaitu 2 jaksa, 2 pengacara, dan 1 pihak
swasta yang diduga sebagai pihak yang berperkara," ujar Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif,
saat dihubungi, Jumat (28/6).
KPK menduga 5 orang itu terlibat dalam suap terkait pengurusan penanganan perkara yang
berjalan di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
"Mereka saat ini sedang dalam proses pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK. Sebelum
5 orang ini dibawa ke KPK, kami mendapat informasi dugaan transaksi suap terkait
penanganan perkara pidana di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta," kata Syarif.
Terhadap pihak yang diamankan, Syarif menyebut KPK memiliki waktu 24 jam kedepan
untuk menentukan status dari kelima pihak yang diamankan tersebut.
"Konferensi Pers akan dilaksanakan besok Sabtu, 29 Juni 2019, sesuai dengan keputusan
hasil ekspose yang akan dilakukan besok. Sehingga, informasi lebih lengkap baru dapat
kami sampailan saat konferensi pers besok," tutupnya.

Analisis kami terhadap kasus di atas


Lembaga kejaksaan merupakan bagian dari lembaga penegakan hukum di Indonesia
dengan adanya kasus OTT KPK terhadap oknum jaksa atas keterlibatan suap terkait
penanganan perkara yang sedang berjalan di lembaga Kejaksaan Tinggi tentu hal ini
memberikan efek krisis kepercayaan terhadap penegakan hukum di negeri ini. Untuk itu
diperlukan pengawasan terhadap kinerja jaksa oleh lembaga terkait serta memberikan
sanksi yang bermuatkan efek jera/tegas terhadap oknum tersebut
Instructions
4. Implementasi nilai-nilai Pancasila adalah tanggung jawab seluruh unsur bangsa
Indonesia untuk menuju kejayaan bangsa dan kemajuan negara, senantiasa menggelora
dalam semangat kebangsaan untuk dapat mewujudkan masyarakat adil dan makmur merata
materil dan spiritual.
Tugas.
a. Diskusikanlah dalam kelompok tentang fenomena sikap para generasi muda termasuk
siswa sekarang ini yang semakin tidak bermoral, berperilaku menyimpang seperti
kebrutalan gang motor, begal, mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan lainnya.
Rumuskan usulan tindakan dari kelompok anda untuk mengatasinya.
b. Buatlah rancangan kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi siswa melalui
ekstrakurikuler di sekolah.
c. Melalui diskusi kelompok, buatlah telaah anda tentang kehidupan masyarakat yang
makmur berkeadilan dan kehidupan yang adil berkemakmuran.

a. TINDAKAN UNTUK MENGATASI FENOMENA SIKAP KENAKALAN PARA


GENERASI MUDA
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik
terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh
guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha
pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian
khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dengan dua pendekatan:
1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja
itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu
mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau
kelompok kecil tersebut.
Mengingat pentingnya pendidikan, rasanya sangat baik apabila pendidikan yang baik
itu ditanamkan sejak dini, agar kelak dapat tumbuh dan terbentuk karakter dan jiwa para
remaja yang benar-benar berkualitas. Penanaman pendidikan sejak dini ini dapat diawali
dari penanaman pendidikan yang diajarkan di lingkungan keluarganya . Apabila keluarganya
menanamkan pendidikan yang tidak baik , maka karakter anaknya juga akan menjadi
buruk.Sebaliknya , apabila orangtua mengajarkan pendidikan yang baik maka anak-anaknya
akan menumbuhkan karakter anak bangsa yang baik dan berkualitas.
Siswa adalah generasi muda penerus bangsa yang merupakan bagian terpenting
untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dan layak guna menyalurkan minat dan bakat
baik secara akademis maupun non akademis, agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negative
dari pesatnya perkembangan zaman.
Adapun usaha yang bisa kita lakukan dalam mengatasi kenakalan remaja di lingkungan
sekolah adalah antara lain :
1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama,
budi pekerti dan etiket.
3. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun
masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
4. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik.
5. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan
pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
6. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar
7. Memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja.

b. RANCANGAN KEGIATAN UNTUK MENANAMKAN NILAI-NILAI PANCASILA BAGI


SISWA MELALUI EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik diluar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ko-kurikuler dibawah bimbingan
dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama dan kemandirian peserta didik secara optimal
untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan (Permendikbud nomor 62 tahun 2014).
Melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan
rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik. Penanaman nilai-nilai
Pancasila melalui kegiatan ekstakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler sekolah tidak hanya
pelengkap suatu proses kegiatan belajar-mengajar, melainkan sarana agar siswa memiliki
nilai plus selain pelajaran akademis yang bermanfaat bagi kehidupannya bermasyarakat.
dalam praktiknya pelajaran ekstrakurikuler ini seringkali menjadi ciri khas suatu sekolah salah
satunya bisa dilaksanakan melalui kegiatan PRAMUKA, Mewajibkan ekstrakurikuler
Pramuka dan menanamkan nilai moral Pancasila di kuriukulum materinya. Sebagai mana
sesuai dengan Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan kepramukaan
sebgai kegiatan ektrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
NO NILAI YANG BENTUK KEGIATAN CARA PENANAMAN NILAI
DIAKTULISASIKAN KEPRAMUKAAN MORAL

1 Religius Semua kegiatan daam - Pembiasaan berdoa setiap


kepramukaan memulai dan mengakiri
seluruh kegiatan
kepramukaan - Taat
beribadah sesuai dengan
agama masingmasing

2 Kejujuran Semua kegiatan dalam - Siswa diajarkan kejujuran


kepramukaan mulai dari hal kecil seperti
penugasan yang harus
dikerjakan sendiri sesuai
dengan kemampuan diri
sendiri

- Siswa anggota pramuka


diajakan untuk selalu berkata
jujur, berperilaku jujur -
Kejujuran dalam kehadiran
menikuti kegiatan
eksrakulikuler pramuka

3 Cinta tanah air 1. Penugasan mengenai “lagu- Dilatih untuk menyanyikan


lagu daerah dan lagu lagu wajib nasional dan lagu-
nasional” lagu daerah agar siswa tetap
mengetahui lagu-lagu
nasional dan daerah.

- Siswa diberikan ceramah


mengenai peninggalan situs
2. Ceramah budaya budaya, siswa diminta untuk
melestarikan dan menjaga
peninggalan bersejarah
tersebut

3. Pengenalan budaya - Siswa dikenalkan dengan


tarian daerah berupa
sendratari ramayana, dengan
mengenal macammacam
tarian daerah, diharapkan
siswa mampu
melestarikannya
4. Petualangan
- Siswa diajak untuk
menghargai, menjaga
lingkungan dan alam sekitar
dimulai dari hal yang kecil
seperti membuang sampah
pada tempatnya.
4 Kedisiplinan 1. Baris-berbaris - Pembina memberikan aba-
aba yang harus dipatuhi oleh
siswa - Mengharuskan siswa
berpakaian lengkap

- Mengharuskan siswa untuk


2.Upacara apel (pembukaan tepat pada setiap gerakan
dan penutupan) yang diberikan -
Mengharuskan untuk datang
tepat waku - Mengharuskan
siswa berpakaian lengkap -
Mematuhi segala aturan
upacara

3. Permainan - Dalam permainan selalu


ada aturan untuk bermain,
siswa diminta untuk
mematuhi setiap aturan main
dalam permainan

5 Kemandirian 1. Perkemahan Dengan Mengikuti Kegiatan


Perkemahan, Siswa Akan
Dilatih Kemandiriannya,
seperti memasak makanan,
belajar untuk tidak tergantung
dengan orang tua.

2. Penugasan - Dengan adanya penugasan


setiap pertemuan, siswa
ditanamkan tentang nilai
kemandirian untuk
menyelesaikan tugas yang
diberikan secara mandiri
sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya

6 Tolong Menolong Perkemahan Kegiatan yang dilakukan


berupa pengumpulan
bumbung pramuka , yaitu
seperti pengumpulan infak
seikhlasnya untuk disalurkan
ke sebuah yayasan - kasih
sayang tolong menolong
sesama siswa tercermin
ketika salah satu anggota
regu sakit dan teman yanglan
berusaha mengobati dan
menemani temannya

7 Kerjasama 1. Baris-berbaris Diajarkan bagaimana agar


kompak dalam setiap kompi

- Kerjasama dilakukan
2. Perkemahan melalui kegiata pendirian
tenda yang dilakukan oleh
seluruh anggota regu -
Kerjasama untuk
memenangkan sebuah lomba
yang harus diikuti anggota
3. Penugasan - Melalui penugasan secara
beregu, kerjasama
ditanamkan oleh pembina
pramuka

4. Permainan - Dalam setiap permaianan


yang membutuhkan peserta
yang banyak, maka untuk
memenangkan permainan
dibutuhkan kerjasama antar
peserta.

ROHIS (Rohani Islam) atau Dewan Keluarga Masjid (DKM)


Fungsi Rohis adalah forum, pengajaran, dakwah, dan berbagi pengetahuan Islam.
Tujuan utama Rohis mendidik siswa menjadi lebih Islami dan mengenal dengan baik ajaran
dan segala hal tentang Islam.
Kegiatan-kegiatan Rohis adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Islam lewat metode kelompok setiap minggu.
2. Pembelajaran Islam di alam terbuka. (Tafakur Alam)
3. Malam bina iman dan takwa (Mabit).
4. Baca tulis Alquran (BTA).
5. Perbaikan bacaan Alquran dengan tajwid aplikatif (tahsin).
6. Penghafalan Alquran sehari 1 ayat.
7. Pelatihan motivasi untuk menyeimbangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan
spiritual, dan kecerdasan emosional.
8. Kelompok belajar untuk mencetak muslim berprestasi.

PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera)


Dalam pembinaan paskibra yang ditekankan adalah nasionalisme dan pratiotisme,
kecintaan pada tanah air dan bangsa. Materi-materi yang diberikan banyak tentang
perjuangan pahlawan bangsa, tata upaca bendera, kepemimpinan, sejarah sang saka merah
putih, bela negara dan nemunbuhkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan nilai-
nilai pancasia. Penanaman nilai nilai luhur pancasila sangat ditekankan dalam ektrakurikuler
paskibra, dengan paskibra dapat tertanan jiwa nasionalisne dan patriotisme bangsa yang kini
mulai pudar, mengembalikan nilai nilai luhur bangsa Indinesia yang mulai tercerabut dari
akarnya.
Melatih kedisiplinan. berlatih tepat waktu, mengikuti gerakan dengan benar
dan kompak, mengikuti instruksi dan banyak lagi. Setiap kesalahan ada
konsekuensinya, dan ketidakdisiplinan akan sangat berpengaruh pada keberhasilan
tugas mereka.
Menguatkan fisik. Berlatih baris-berbaris di lapangan terbuka secara rutin tentu
akan menguatkan fisik.
Memiliki rasa cinta tanah air. Anggota Paskibra tidak hanya harus bisa berbaris
dan mengibarkan bendera. Ia juga akan dibekali wawasan tentang negara dan tanah
airnya, membuat siswa semakin mengenal dan mencintai Indonesia.
Bersosialisasi. Dalam ekskul Paskibra si kecil tidak hanya bisa memiliki banyak
teman, tetapi juga belajar bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik. Bayangkan
apa jadinya bila pasukan pengibar bendera tidak kompak. Siswa juga berkesempatan
bertemu dengan teman-teman dari kota atau provinsi lain bila ia mengikuti kegiatan
dalam skala besar.
Memupuk jiwa kepemimpinan. Siswa tak hanya berlatih mengikuti instruksi, ia
juga bisa berperan sebagai pemimpin yang memberi aba-aba buat kelompoknya. Saat
menjadi senior, ia dituntut untuk membimbing juniornya.

Dan dapat juga dengan ditunjang dengan adanya organisasi sekolah yaitu OSIS.
OSIS sebagai salah satu organisasi sekolah merupakan wadah organisasi untuk mencapai
tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan. Peran OSIS diantaranya adalah
meningkatkan nilai-nilai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan
kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air, meningkatkan kepribadian dan budi
pekerti luhur, meningkatkan kemampuan berorganisasi, meningkatkan keterampilan,
kemandirian dan percaya diri.
Nilai sosial yang ditanamkan dalam diri siswa melalui kegiatan OSIS yaitu kegiatan
anjangsana ke rumah anggota OSIS dan kegiatan bakti sosial, pada bulan ramadhan anak
OSIS memberikan santunan di panti asuhan. Melalui kegiatan sosial dan kegiatan
anjangsana tersebut maka nilai Pancasila yang ditanamkan melalui kegiatan OSIS adalah
bagian dari nilai Pancasila sila ke dua yaitu yang mana anggota OSIS memiliki nilai
kemanusiaan yang tinggi dan merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap sesama
manusia. Wujud kepedulian tersebut diimplementasikan dengan memberikan bantuan
kepada orang yang lebih membutuhkan dan dapat memberikan manfaat. Penanaman nilai-
nilai Pancasila yaitu cinta tanah air dapat diterapkan melalui kegiatan OSIS yaitu upacara
setiap hari senin, serta peringatan hari kartini. Melalui kegiatan upacara bendera hari senin,
dan memperingati hari Kartini merupakan salah satu wujud nilai Pancasila sila ke tiga, Rasa
cinta tanah air dapat diwujudkan melalui berbagai macam kegiatan.
Nilai kerjasama dan kebersamaan ditunjukkan anggota OSIS melalui kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh anggota OSIS. Kerjasama yang baik anggota OSIS sehingga
kegiatan yang telah direncanakan berjalan dengan baik. Sikap menghargai perbedaan
pendapat ditunjukkan melalui kegiatan rapat anggota OSIS. Dimana dalam rapat biasanya
terjadi perbedaan pendapat antar anggota OSIS. Tetapi perbedaan pendapat tidak dijadikan
masalah melainkan jalan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan bermusyawarah.
Perubahan perilaku juga terjadi dalam diri siswa setelah mengikuti kegiatan OSIS.
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan kegiatan OSIS memberikan dampak positif dalam diri
siswa khususnya anggota OSIS. Setelah mengikuti kegiatan OSIS, biasanya siswa lebih
berani untuk mengemukakan pendapat di depan umum, siswa percaya diri akan
kemampuan yang telah dimiliki seperti kemampuan untuk menjadi pemimpin dalam suatu
organisasi. Siswa lebih mudah untuk bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu siswa
mengetahui cara berorganisasi dengan baik, sikap dan cara berbicara ketika berbicara atau
berpendapat di depan umum.

c. TELAAH TENTANG KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MAKMUR BERKEADILAN


DAN KEHIDUPAN YANG ADIL BERKEMAKMURAN
Pembangunan yang adil, makmur dan sejahtera dapat didefinisikan kebenaran, tidak
bersifat sewenang-wenang, bersifat proporsional namun tetap memiliki keberpihakan
terhadap pihak yang lemah. Dimana dalam konsep ekonomi artinya masyarakat mendapat
kesempatan yang luas dan setara dalam memperoleh kesejahteraan kehidupan.
Pembangunan berdasarkan Pengalaman Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia antara lain mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju
kepada terciptanya kemakmuran yang berkeadilan. Berdasarkan pokok pikiran diatas, maka
hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan
dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilaksanakan merata
diseluruh tanah air dan tidak hanya untuk satu golongan atau sebagian dari masyarakat,
tetapi untuk seluruh masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembanguan yang adil, makmur dan
sejahtera yaitu suatu rangkaian usaha terintegrasi di berbagai bidang, guna membentuk
sesuatu yang mengarah pada kebaikan, dengan memperhatikan setiap bobot yang ada agar
tidak terjadi kesewenang-wenangan.
Budiman Sudjatmiko memberikan empat prinsip dasar yang bisa diturunkan dari
pengertian pembangunan berkeadilan, makmur dan sejahtera, yaitu:
1. Pembangunan yang adil, makmur dan sejahtera harus berlandaskan pada mesti
berlandaskan kepada kebenaran, yang dalam ketatanegaraan dimanifestasikan
dengan kepatuhan terhadap peraturan hukum dan peraturan perundang-undangan
yang ada.
2. Pembangunan yang adil, makmur dan sejahtera harus memastikan tidak ada elemen
masyarakat yang diperlakukan secara sewenang-wenang.
3. Pembangunan yang adil, makmur dan sejahtera seharusnya bersifat proporsional
kepada seluruh elemen masyarakat.
4. Pembangunan yang adil, makmur dan sejahtera harus memiliki keberpihakan
terhadap elemen yang lemah.

Ada empat hal yang mendasar untuk mewujudkan keadilan dan


kemakmuran berdasarkan cita-cita yang tercantum dalam Pembukaan UUD 45. Empat hal
tersebut adalah :
1. Asas kepercayan
2. Asas kerja sama (gotong royong)
3. Asas keadilan, dan
4. Asas kemakmuran.
Kita tidak cukup adil saja tanpa kemakmuran, atau makmur saja tanpa keadilan.
Prinsip adil dan makmur adalah menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu hak dan kewajiban
masyarakan harus dijunjung tinggi sehingga terciptalah masyarakat yang adil dan makmur.
Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan ideologi negara. Hal ini erat
kaitannya dengan terwujudnya kemakmuran masyarakat Indonesia. Pada UUD 1945
tercantum pokok pikiran:
1. Pemerintah yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
2. Bentuk negara Republik yang berkedaulatan rakyat.
3. Segala sesuatu berdasarkan undang-undang dasar negara.
4. Nilai-nilai Pancasila.

Pokok pikiran tersebut berhubungan dengan apa yang menjadi cita-cita bangsa
Indonesia di masa depan dan memiliki keluwesan yang memungkinkan menerima
pemikiran-pemikiran baru tanpa mengingkari hakikat/nilai Pancasila. Dengan demikian,
sebagai ideologi Pancasila dapat memberi pedoman untuk melakukan kegiatan di segala
bidang demi tercapainya kemakmuran dan keadilan rakyat Indonesia.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengandung nilai moral keadilan
sosial antara lain: wujud keadilan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat
Indonesia dalam seluruh bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan-keamanan.
1. Bidang politik : Tidak adanya penyalahgunaan kekuasaan.
2. Ekonomi : Terdapat distribusi pendapatan yang merata.
3. Sosial Budaya : Perlakuan sama rata terhadap budaya daerah dan pelaksanaan
pendidikan nasional yang merata.
4. Pertahanan dan keamanan : Berkurangnya kriminalitas dan perlakuan hukum yang
sesuai dengan hak dan Undang – Undang yang ada.
Pembangunan bangsa Indonesia bukan hanya sebagai bangsa yang mandiri dan
maju, melainkan juga sebagai bangsa yang adil dan makmur. Keadilan dan kemakmuran
harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan. Semua rakyat mempunyai kesempatan
yang sama dalam meningkatkan taraf kehidupan; memperoleh lapangan pekerjaan;
mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan pendapat;
melaksanakan hak politik; mengamankan dan mempertahankan negara; serta mendapatkan
perlindungan dan kesamaan di depan hukum.
Prinsip adil dan makmur adalah menjadi satu kesatuan, oleh karena itu hak dan
kewajiban masyarakat harus dijunjung tinggi sehingga terciptalah masyarakat yang adil dan
makmur. Tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil
dan makmur serta merata secara materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Negara yang makmur pada umumnya diukur dengan tingkat pendapatan, pemerataan
pendapatan dan perseorangan.

Anda mungkin juga menyukai