Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN ABAD 21

DI SMA SMA NEGERI 1 JEUNIEB

Memasuki abad 21 kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) telah


memasuki berbagai sendi kehidupan tidak terkecuali di bidang pendidikan.
Perkembangan TIK mempengaruhi pola pembelajaran sehingga timbul kecenderungan
memanfaatkan teknologi untuk meyempurnakan fasilitas atau alat bantu yang digunakan
dalam sistem pendidikan.
Penggunaan TIK dalam pembelajaran telah lama dimanfaatkan untuk membantu
peningkatan kualitas pembelajaran. Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran
terutama teknologi komputer memudahkan para pendidik untuk menjelaskan materi
pembelajaran yang bersifat abstrak dan jauh dari penalaran peserta didik menjadi mudah
dijangkau atau mudah dipahami. Para pendidik dapat melakukan simulasi pembelajaran
untuk pendekatan kondisi nyata dari suatu materi pembelajaran yang abstrak. Misalnya
pada pembelajaran kimia menggunakan simulasi model atom atau bentuk molekul
melalui animasi akan memudahkan pemahaman peserta didik untuk materi
pembelajaran tersebut. Pemanfaatan TIK juga dirasakan peserta didik tahap akhir dalam
menghadapi UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) yang menggantikan UNKP
(Ujian Nasional Kertas dan Pensil).
Abad 21 menuntut peran guru yang semakin tinggi dan optimal. Sebagai
konsekuensinya, guru yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman akan semakin
tertinggal sehingga tidak bisa lagi memainkan perannya secara optimal dan menjalankan
profesinya. Pendekatan pembelajaran juga mengalami perubahan dari teacher centered
learning menjadi student centered learing sehingga menghasilkan 4 karakter
pembelajaran yang sering disebut sebagai 4c yaitu : Communication (Komunikasi),
Collaboration (Kerjasama), Critical Thinking and Problem solving (Berpikir kritis dan
pemecahan masalah), dan Creativity and innovation (kreativitas dan inovasi).
SMA Negeri 1 Jeunieb merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di
kabupaten Bireuen. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2010. Pada tahun pelajaran
2018/2019 Jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah ini sebanyak delapan rombel
terdiri dari kelas X MIPA1, X MIPA 2, X IPS, XI MIPA1, X MIPA 2, XI IPS, XII
MIPA, dan XII IPS. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013.
Saya adalah salah satu guru di SMA Negeri 1 Jeunieb mengampu mata pelajaran
kimia. Mengingat jumlah rombel yang sedikit maka rata-rata guru per bidang studi
hanya 2 orang dan saya mendapatkan beban jam mengajar di semua rombel baik di
peminatan MIPA maupun di peminatan IPS (kelompok lintas minat). Mata pelajaran
kimia di SMA nungkin merupakan salah satu pelajaran yang kurang disukai. Alasannya
beragam mulai dari hafalan lambang unsur dan namanya, penyelesaian penyetaraan
reaksi kimia, perhitungan kimia dan lain sebagainya. Peran guru menjadi hal penting.
Strategi dan cara penyampaian materi selama proses pembelajaran perlu dikembangkan
agar siswa termotivasi untuk mau dan menyukai pelajaran kimia. Kondisi siswa di SMA
Negeri 1 Jeunieb sangat heterogen dan didominasi dari masyarakat sekitar sekolah.
Minat dan motivasi belajar siswa umumnya sangat rendah. Apalagi di kelas IPS yang
menganggap pelajaran lintas minat bukan pelajaran utama melainkan pelajaran selingan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi demikian terjadi, antara lain karena
kurangnya minat untuk membaca. Teknik yang saya lakukan adalah dengan
memberikan tugas kepada siswa untuk mencari bahan ajar dari sumber lain selain dari
buku teks pelajaran. Faktor lainnya adalah minimnya ketrampilan belajar dan inovasi
hal ini disebabkan karena siswa masih terbiasa dengan model pembelajaran lama yaitu
guru sebagai sumber belajar (teacher centered learning), sehingga dalam proses
pembelajaran berlangsung satu arah.
Salah satu cara yang saya gunakan dalam proses pembelajaran adalah dengan
menggunakan multimedia (TIK), seperti menggunakan power point untuk tampilan
presentasi atau macromedia flash untuk tampilan animasi seperti struktur atom atau
bentuk molekul atau bentuk permainan (game) yang diunduh dari internet. Namun
penguasaan TIK saya masih jauh dari kesempurnaan. Saya ingin meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan saya di bidang TIK terutama untuk pengembangan model
pembelajaran.
Berdasarkan ilustrasi di atas maka untuk menghadapi abad 21, karakteristik yang
harus dimiliki guru adalah sebagai berikut :
1. Kreatif dan inovatif, berusaha untuk mengembangkan model pembelajaran
dengan memanfaatkan TIK agar menarik dan dapat memotivasi siswa untuk
belajar
2. Life long learner, Pembelajar seumur hidup. Guru harus meng-upgrade
pengetahuan dengan cara banyak membaca atau berdiskusi dengan orang lain atau
pakar keilmuan.
3. Menerapkan student centered learning agar proses pembelajaran berlangsung
dua arah dan tujuan utama pembentukan karakter 4c tercapai.
Sedangkan karakteristik yang harus dimiliki siswa untuk menghadapi abad 21 adalah
sesuai dengan 4 karakter pembelajaran yang disebutkan di atas (4c) yaitu :
1. Terampil dalam berkomunikasi
2. Mampu dalam berkolaborasi (bekerja sama)
3. Mampu Berpikir kritis dan dan berusaha memecahkan suatu masalah
4. Memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai