Anda di halaman 1dari 11

1.

1 LATAR BELAKANG
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala

bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan

yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Fasilitas perlengkapan jalan

diperlukan untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan tentang

peraturan dan petunjuk yang diperlukan untuk mencapai arus lalu lintas

yang selamat, seragam dan beroperasi dengan efisien, serta untuk

mencegah tindakan-tindakan yang membahayakan keselamatan lalu

lintas.
Perlengkapan jalan berfungsi memberi informasi kepada pengguna

jalan tentang peraturan dan petunjuk yang diperlukan untuk mencapai

arus lalu lintas yang selamat, seragam dan beroperasi dengan efisien.

Tujuan dari pemasangan perlengkapan jalan adalah untuk

meningkatkan keselamatan jalan dan menyediakan pergerakan yang

teratur terhadap pengguna jalan. Pemasangan marka pada jalan

mempunyai fungsi penting dalam menyediakan petunjuk dan informasi

terhadap pengguna jalan. Pada beberapa kasus, marka digunakan

sebagai tambahan alat kontrol lalu lintas yang lain seperti rambu-rambu,

alat pemberi sinyal lalu lintas dan marka- marka yang lain. Marka pada

jalan secara tersendiri digunakan secara efektif dalam menyampaikan

peraturan, petunjuk, atau peringatan yang tidak dapat disampaikan oleh

alat kontrol lalu lintas yang lain.

I-1
I-1
Keselamatan jalan raya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas,

hal ini karena dengan rendahnya angka kecelakaan lalu lintas maka

kesejahteraan dan keselamatan bagi mereka dijalan raya semakin

terjamin. Sedangkan fungsi keselamatan jalan raya adalah unutk

menciptakan ketertiban lau lintas agar setiap orang yang melakukan

kegiatan atau aktivitas di jalan raya dapat berjalan dengan aman


Mengingat banyak banyaknya lokasi daerah rawan kecelakaan lalu

lintas yang ada di jalan Kabupaten, maka penetapan prioritas

penanganan perlu dilakukan. Pertimbangan penetapan prioritas harus

berdasarkan pada bobot permasalahan yang ada pada masing-masing

lokasi.
Dalam undang – undang lalu lintas, yaitu UU No. 14 tahun 1992

tentang Lalu Lintas dan angkutan Jalan pasal 22 ayat 1 menyatakan

bahwa keselamatan, kelancaran, dan ketertiban lalu lintas dan angkutan

jalan ditetapkan ketentuan – ketentuan mengenai rekayasa dan

manajemen lalu lintas. Definisi manajemen lalu lintas menurut UU No.

14 tahun 1992 adalah suatu kegiatan yang meliputi perencanaan,

pengaturan, pengawasan, dan pengendalian lalu lintas yang bertujuan

untuk keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.


Perlengkapan jalan berfungsi memberi informasi kepada pengguna

jalan tentang peraturan dan petunjuk yang diperlukan untuk mencapai

arus lalu lintas yang selamat, seragam dan beroperasi dengan efisien.

Tujuan dari pemasangan perlengkapan jalan adalah untuk

meningkatkan keselamatan jalan dan menyediakan pergerakan yang

teratur terhadap pengguna jalan. Pemasangan marka pada jalan

mempunyai fungsi penting dalam menyediakan petunjuk dan informasi

terhadap pengguna jalan. Pada beberapa kasus, marka digunakan

sebagai tambahan alat kontrol lalu lintas yang lain seperti rambu-rambu,

I-2
I-2
alat pemberi sinyal lalu lintas dan marka- marka yang lain. Marka pada

jalan secara tersendiri digunakan secara efektif dalam menyampaikan

peraturan, petunjuk, atau peringatan yang tidak dapat disampaikan oleh

alat kontrol lalu lintas yang lain.


1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Studi Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Jalan Ruas Jalan Kabupaten

Konawe Kepulauan ini dimaksudkan untuk menyusun perencanaan

pemasangan perlengkapan jalan pada ruas jalan tersebut sesuai

kebutuhan ideal, sehingga dapat diketahui kebutuhan Konponen

perlengkapan jalan tersebut.

Sedangkan tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Melakukan survey jumlah perlengkapan jalan yang telah terpasang

di ruas jalan Kabupaten di wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan.


2. Melakukan survey kebutuhan perlengkapan jalan di di ruas jalan

Kabupaten di wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan yang menjadi

obyek penelitian saat ini.


3. Membuat gambaran secara menyeluruh terhadap kebutuhan

perlengkapan jalan sesuai karakteristik wilayah Membuat desain

sistem dan program pelaksanaannya.

1.3 RUANG LINGKUP

Batasan ruang lingkup Studi Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Jalan

Ruas Jalan Kabupaten Konawe Kepulauan ini terbagi atas beberapa

aspek :

1. Aspek pembahasan lokasi yaitu ruas jalan Kabupaten yang masuk

dalam keputusan Menteri PU Nomor 248 / KPTS / M / 2015 tahun

2015.

I-3
I-3
2. Aspek kurun waktu perencanaan yaitu tahun 2019(existing), tahun

2024 (jangka pendek), dan tahun 2029 (jangka menengah) serta tahun

2034 (jangka panjang);

3. Aspek kurun waktu ideal pembangunan pemasangan

perlengkapan jalan pada jalan Kabupaten.

1.4 KELUARAN

Keluaran yang harus diserahkan dari pekerjaan Studi Kebutuhan

fasilitas Perlengkapan Jalan Ruas Jalan Kabupaten adalah sebagai berikut :

• Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (Lima) buku, yang akan diserahkan

kepada pihak yang pemberi pekerjaan. Penyerahan Laporan

Pendahuluan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah

pekerjaan dimulai.

• Laporan Antara (Data, Fakta, dan Analisis) sebanyak 5 (Lima) buku,

yang akan diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan selambat-

lambatnya dalam waktu 2 (dua) bulan sejak pekerjaan dimulai.

• Laporan Akhir sebanyak 5 (Lima) buku yang akan diserahkan kepada

pihak pemberi pekerjaan pada akhir pekerjaan pada bulan ketiga,

setelah kegiatan tersebut dipresentasekan.

• Ringkasan Eksekutif sebanyak 5 (Lima) eksemplar yang diserahkan

pada akhir pekerjaan

• CD/FD yang berisi seluruh laporan sebanyak 5 buah yang

diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan bersamaan dengan

penyerahan Laporan Akhir.

1.5 STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

I-4
I-4
1. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan Studi Kebutuhan fasilitas Perlengkapan Jalan Ruas Jalan

Kabupaten Konawe Kepulauan dilaksanakan melalui perjanjian

kerjasama swakelola antara instansi terkait dengan Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakan UHO.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

a. Tahapan Administrasi

Pada tahapan ini dilaksanakan oleh kelompok kerja unit layanan

pengadaan melalui perjanjian kerjasama swakelola sesuai dengan

prosedur peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

b. Pelaksanaan Survei dan Pengolahan Data

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan studi Perlengkapan Jalan Ruas

Jalan Kabupaten Konawe Kepulauan seperti pada ruang lingkup

pekerjaan yang dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Pekerjaan pada tahapan ini biasanya hanya bersifat cek dan re-cek

terhadap pekerjaan yang bersifat non lapangan, artinya hanya

cukup dikerjakan di dalam ruangan, dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Pemantapan kembali metodologi pendekatan studi, rencana

kerja dan rencana survey ;

b. Pengenalan wilayah studi, kajian data sekunder, mencari

peraturan terkait dengan pekerjaan studi serta membuat

daftar pengumpulan studi-studi yang pernah dilakukan pada

waktu terdahulu.

I-5
I-5
Dari persiapan-persiapan yang telah dilakukan diatas, maka

selanjutnya akan dapat ditetapkan hal-hal sebagai berikut :

a. Kerangka analisis dan rencana survey

b. Pengenalan obyek dan wilayah studi

c. Kajian studi terdahulu yang terkait serta peraturan

perundang-undangan yang berhubungan dengan kajian ini.

2. Tahap Pengumpulan Data

Tahapan ini adalah pengungkapan fakta dan analisa dari

pekerjaan Studi Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Jalan Ruas

Jalan Kabupaten Konawe Kepulauan, melalui kegiatan

pengumpulan data. Oleh karenanya pada tahapan ini

merupakan kegiatan pelaksanaan survey dan kompilasi data.

Pekerjaan dalam tahapan pengumpulan data tersebut

selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengumpulan data primer, meliputi :

- survey inventarisasi jalan (road inventory)

- survey inventarisasi perlengkapan jalan yang terpasang,

- survey inventarisasi kebutuhan perlengkapan jalan yang

belum terpasang,

b. Pengumpulan data sekunder, meliputi :

- data RTRW Provinsi dan Kota/Kabupaten terkait studi.

- data sosial ekonomi Provinsi dan Kota/Kabupaten terkait

studi.

- data jaringan Jalan Ruas Jalan Kabupaten Konawe

Kepulauan.

Hasil dari perolehan data baik primer maupun sekunder

tersebut selanjutnya dilakukan kompilasi data.

I-6
I-6
3. Tahap Analisis dan Penetapan Program

Menindak lanjuti hasil kompilasi data yang telah dilakukan pada

tahapan sebelumnya, maka pada tahapan ini, konsultan akan

mengadakan pekerjaan yang berkaitan analisis dan evaluasi.

Pekerjaan analisis meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Analisis jenis perlengkapan jalan yang telah terpasang

b. Analisis kebutuhan jenis perlengkapan jalan sesuai

karakteristik jalan

c. Analisis kebutuhan biaya pemasangan perlengkapan jalan.

Hasil dari analisis tersebut selanjutnya dilakukan prediksi sesuai

dengan skenario perencanaan yang telah ditetapkan yaitu dalam

jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang

berkaitan prioritas pembangunan dengan kesesuaian biaya.

Hasil evaluasi tersebut selanjutnya dijadikan bahan penetapan

rekomendasi studi berupa gambar desain dan RAB (rencana

anggaran dan biaya).

4. Tahap Finalisasi

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari pelaksanaan Studi

Kebutuhan Fasilitas Perlengkapan Jalan Ruas Jalan Kabupaten

Konawe Kepulauan. Setelah mendapatkan saran dan masukan

dalam berbagai forum, maka dapat dilakukan pekerjaan

finalisasi ini dengan pembuatan dokumen laporan akhir.

3. Implementasi Hasil Kajian

Kegiatan pada tahap ini adalah berupa pelaksanaan pembangunan

yang didasarkan pada skala prioritas kebutuhan yang selanjutnya

tertuang dalam program pelaksanaan kegiatan.

I-7
I-7
1.6 BATASAN PENGERTIAN

Fasilitas Perlengkapan Jalan

1) Pengertian

a) Rambu Lalu Lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa

lambang, huruf, angka, kalimat, dan atau perpaduan yang berfungsi

sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna

jalan.
b) Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada dipermukaan jalanatau

di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang

membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta

lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan

membatasi daerah kepentingan lalu lintas.


c) Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah perangkat elektronik yang

menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat

bunyi untuk mengatur lalu lintas orang danj atau kendaraan di

persimpangan atau pada ruas Jalan.


d) Lampu Penerangan Jalan Umum adalah lampu yang berfungsi

memberi penerangan pada ruang lalu lintas.

2) Definisi Operasional

Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan

guardraiij dan penerangan jalan umum (PJU) pada Ruas Jalan

Kabupaten adalah prosentase jumlah tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrai~ dan penerangan

jalan umum (PJU) pada suatu Ruas Jalan Kabupaten disertai

penetapan kebijakan berupa penetapan pengaturan lalu lintas yang

bersifat perintah, larangan, petunjuk dan peringatan pada setiap ruas

I-8
I-8
jalan dengan Keputusan Bupati terhadap total kebutuhan fasilitas

perlengkapan jalan pada suatu Ruas Jalan.

3) Cara perhitungan rumus

a) Rumus
Nilai capaian tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu,

marka, dan guardrai~ dan penerangan jalan umum (PJU) pada Ruas

Jalan Kabupaten dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

% Perlengkapan Jalan

Keterangan:

Rumus sebagaimana tersebut di atas dapat dipergunakan untuk

masing-masing jenis perlengkapan jalan guna menghitung capaian

prosentase.

b) Pembilang
Jumlah fasilitas perlengkapan jalan yang terpasang dalam suatu

Kabupaten.
c) Penyebut
Kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada suatu jalan

kabupaten.
d) Ukuran konstanta Persen (%).

4) Sumber Data

a) Data fasilitas pemasangan perlengkapan jalan dari Dinas

Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan;


b) Data fasilitas pemasangan perlengkapan jalan dari Dinas

Perhubungan Kabupaten Konawe Kepulauan.

5) Rujukan

a) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan;

I-9
I-9
b) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen

dan Rekayasa,Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu

Lintas;
c) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 1993

tentang Marka Jalan;


d) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 61 Tahun 1993

tentang Rambu - Rambu Lalu Lintas di Jalan;


e) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 62 Tahun 1993

tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;


f) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 3 Tahun 1994 tentang

Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan; dan


g) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat SK.AJ.003/5/9/DRJ

D/ 2011 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Perlengkapan

Jalan.

6) Target

Target pencapaian standar pelayanan minimal tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rambu, marka dan guardrill) dan penerangan

jalan umum (PJU).

a) Identifikasi terhadap pemasangan fasilitas perlengkapan Ruas Jalan

Kabupaten;
b) Analisis kebutuhan pemasangan fasilitas perlengkapan jalan dalam

suatu Kabupaten;
c) Penyusunan kebijakan berupa penetapan pengaturan lalu lintas

yang bersifat perintah, larangan, petunjuk, dan peringatan pada

setiap ruas jalan; dan


d) Monitoring dan evaluasi kebutuhan pemasangan fasilitas

perlengkapan

jalan dalam suatu Kabupaten. Sumber daya manusia pada Dinas Per

hubungan atau SKPD yang membidangi Dinas Perhubungan.

I - 10
I - 10
1.7 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Studi Kebutuhan

fasilitas Perlengkapan Jalan Ruas Jalan Kabupaten adalah 90 (Sembilan Puluh)

hari kalender berturut-turut, terhitung sejak dikeluarkannya Surat

Perintah Mulai Kerja (SPMK).

I - 11
I - 11

Anda mungkin juga menyukai