Standar asuhan keperawatan adalah kriteria keberhasilan
Pengertian sebagai dasar untuk mengukur peristiwa atau perilaku pelaksana asuhan keperawatan. 1. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan memusatkan upaya dan meningkatkan motivasi perawat terhadap pencapaian tujuan. 2. Standar asuhan keperawatan digunakan untuk menilai dan mengontrol pelaksana anasuhan keperawatan 3. Memberikan landasan untuk mengantisipasi suatu hasil yang tidak memenuhi standar asuhan keperawatan atas kelalaian petugas keperawatan.
Standar asuhan keperawatan dapat digunakan sebagai
target atau ukuran untuk menilai pelaksana asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar. Serta standar memberikan arah dan panduan langsung pada perawat Tujuan dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Jika standar dipakai sebagai ukuran maka standar merupakan alat kontrol terhadap penampilan kerja yang ada.
Sedangkan manfaat standar asuhan keperawatan antara lain:
1. Dalam praktek klinik, memberikan serangkaian konndisi untuk mengevaluasi mutu asuhan keperawatan dan juga merupakan alat pengukur mutu penampilan kerja perawat yang sangat diperlukan sebagai umpan balik dalam meningkatkan penampilan kerja perawat. 2. Dalam sistem pelayanan kesehatan secara umum, perawat dapat menggunakan standar untuk mengkomunikasikan inti asuhan keperawatan kepada konsumen dan profesi kesehatan yang lain. Surat Keputusan Karumkit Tk. III Baladhika Husada Nomor : Kebijakan SK/014/X/2018 tentang Panduan Pembuatan Laporan Pembedahan. ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKIT TK. IV VIII/SOP/037 01 2/4 CIJANTUNG
Standar asuhan keperawatan sebagai pedoman dalam
melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien secara sistematis dilaksanakan dengan tahap-tahap dan sistematika penulisan sebagai berikut : 1. Sistematika penulisan dalam standar asuhan keperawatan a. Pengertian b. Etiologi c. Tanda dan gejala d. Faktor fisiologi e. Tata laksana proses asuhan keperawatan : 1) Standar I tentang pengkajian keperawatan 2) Menentukan diagnosa 3) Perencanaan keperawatan 4) Implementasi keperawatan 5) Evaluasi 6) Daftar pustaka 2. Tahap-tahapannya : a. Standar I – Pengkajian keperawatan Berupa data anamnesa, observasi yang paripurna dan lengkap serta dikumpulkan secara terus menerus tentang keadaan pasien untuk menentukan asuhan Prosedur keperawatan, sehingga data dalam pengkajian harus bermanfaat bagi semua anggota tim. Data pengkajian meliputi pengumpulan data, pengelompokan data dan perumusan masalah. b. Standar II – Diagnosa keperawatan Yaitu respons pasien yang dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien, dianalisis dan dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien dan komponennya terdiri dari masalah, penyebab dan gejala/tanda, bersifat aktual dan potensial dan dapat ditanggulangi oleh perawat. Diagnosis keperawatan adalah diagnosis yang dibuat oleh tenaga profesional yang menggambarkan tanda dan gejala menunjuk kepada masalah kesehatan yang dirasakan pasien. c. Standar III – Perencanaan keperawatan Standar ini disusun berdasarkan diagnosis keperawatan, komponennya meliputi prioritas masalah, tujuan asuhan keperawatan dan rencanatindakan. d. Standar IV – Intervensi keperawatan Berupa pelaksanaan tindakan yang ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKIT TK. IV VIII/SOP/037 01 3/4 CIJANTUNG
maksimal yang mencakup aspek peningkatan,
pencegahan, dengan mengikut sertakan keluarga serta berorientasi pada 14 komponenkeperawatan, antara lain ; 1) Memenuhi kebutuhan oksigen 2) Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolik 3) Memenuhi kebutuhan eliminasi 4) Memenuhi Kebutuhan keamanan 5) Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik 6) Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur 7) Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani 8) Memen 9) Memen 10) Memen 11) Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis 12) Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan, 13) Memenuhi kebutuhan penyuluhan 14) Memenuhi kebutuhan rehabilitasi. e. Standar V – Evaluasi keperawatan Dilakukan secara periodik sistematis dan berencana untuk menilai perkembangan pasien. Menentukan keberhasilan tindakan keperawatan dan kebutuhan akan perubahan rencana perawatan meliputi : pengumpulan data pengkajian, membandingkan perilaku pasien yang diharapkan dengan kenyataan, melakukan evaluasi bersama pasien, keluarga dan bersama tim kesehatan lainnya, mengidentifikasi perubahan yang dibutuhkan dalam menentukan tujuan dan rencana keperawatan. f. Standar VI – Catatan asuhan keperawatan Dilakukan secara individual oleh perawat selama pasien dirawat inap maupun rawat jalan, digunakan sebagai informasi, komunikasi dan laporan, dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan proses perawatan, setiap mencatat harus mencantumkan inisial / paraf nama perawat, menggunakan formulir yang baku, disimpan sesuai dengan peraturan yang berlaku. ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKIT TK. IV VIII/SOP/037 01 4/4 CIJANTUNG
Terkait dengan standar diatas, sangat penting diperhatikan
pendokumentasian asuhan keperawatan. Dokumentasi dibuat berdasarkan pemecahan masalah pasien, yang terdiri dari pengkajian, rencana keperawatan, catatan tindakan keperawatan, dan catatan perkembangan pasien.
Pendokumentasian ini merupakan unsur penting dalam
menjamin kesinambungan asuhan keperawatan, yang secara spesifik berfungsi sebagai: 1. Sarana komunikasi antar profesi kesehatan 2. Sumber data untuk pemberian asuhan keperawatan 3. Bahan bukti pertanggungjawaban dan pertangunggugatan asuhan keperawatan 4. Sarana untuk pemantauan asuhan keperawatan 1. ICU 2. IGD Unit Terkait 3. Instalasi Rawat Inap 4. Instalasi Rawat Jalan