Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK. IV VIII/SOP/037 01 1/4
CIJANTUNG

Tanggal Terbit
SPO 01 - 06 - 2018

Standar asuhan keperawatan adalah kriteria keberhasilan


Pengertian sebagai dasar untuk mengukur peristiwa atau
perilaku pelaksana asuhan keperawatan.
1. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan
memusatkan upaya dan meningkatkan motivasi perawat
terhadap pencapaian tujuan.
2. Standar asuhan keperawatan digunakan untuk menilai
dan mengontrol pelaksana anasuhan keperawatan
3. Memberikan landasan untuk mengantisipasi suatu hasil
yang tidak memenuhi standar asuhan keperawatan atas
kelalaian petugas keperawatan.

Standar asuhan keperawatan dapat digunakan sebagai


target atau ukuran untuk menilai pelaksana asuhan
keperawatan yang sesuai dengan standar. Serta standar
memberikan arah dan panduan langsung pada perawat
Tujuan dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Jika standar
dipakai sebagai ukuran maka standar merupakan alat kontrol
terhadap penampilan kerja yang ada.

Sedangkan manfaat standar asuhan keperawatan antara lain:


1. Dalam praktek klinik, memberikan serangkaian konndisi
untuk mengevaluasi mutu asuhan keperawatan dan juga
merupakan alat pengukur mutu penampilan kerja perawat
yang sangat diperlukan sebagai umpan balik dalam
meningkatkan penampilan kerja perawat.
2. Dalam sistem pelayanan kesehatan secara umum,
perawat dapat menggunakan standar untuk
mengkomunikasikan inti asuhan keperawatan kepada
konsumen dan profesi kesehatan yang lain.
Surat Keputusan Karumkit Tk. III Baladhika Husada Nomor :
Kebijakan SK/014/X/2018 tentang Panduan Pembuatan Laporan
Pembedahan.
ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK. IV VIII/SOP/037 01 2/4
CIJANTUNG

Standar asuhan keperawatan sebagai pedoman dalam


melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien secara
sistematis dilaksanakan dengan tahap-tahap dan sistematika
penulisan sebagai berikut :
1. Sistematika penulisan dalam standar asuhan
keperawatan
a. Pengertian
b. Etiologi
c. Tanda dan gejala
d. Faktor fisiologi
e. Tata laksana proses asuhan keperawatan :
1) Standar I tentang pengkajian keperawatan
2) Menentukan diagnosa
3) Perencanaan keperawatan
4) Implementasi keperawatan
5) Evaluasi
6) Daftar pustaka
2. Tahap-tahapannya :
a. Standar I – Pengkajian keperawatan
Berupa data anamnesa, observasi yang paripurna dan
lengkap serta dikumpulkan secara terus menerus
tentang keadaan pasien untuk menentukan asuhan
Prosedur keperawatan, sehingga data dalam pengkajian harus
bermanfaat bagi semua anggota tim. Data pengkajian
meliputi pengumpulan data, pengelompokan data dan
perumusan masalah.
b. Standar II – Diagnosa keperawatan
Yaitu respons pasien yang dirumuskan berdasarkan
data status kesehatan pasien, dianalisis dan
dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien
dan komponennya terdiri dari masalah, penyebab dan
gejala/tanda, bersifat aktual dan potensial dan dapat
ditanggulangi oleh perawat. Diagnosis keperawatan
adalah diagnosis yang dibuat oleh tenaga profesional
yang menggambarkan tanda dan gejala menunjuk
kepada masalah kesehatan yang dirasakan pasien.
c. Standar III – Perencanaan keperawatan
Standar ini disusun berdasarkan diagnosis
keperawatan, komponennya meliputi prioritas
masalah, tujuan asuhan keperawatan dan
rencanatindakan.
d. Standar IV – Intervensi keperawatan
Berupa pelaksanaan tindakan yang ditentukan dengan
maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara
ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK. IV VIII/SOP/037 01 3/4
CIJANTUNG

maksimal yang mencakup aspek peningkatan,


pencegahan,
dengan mengikut sertakan keluarga serta berorientasi
pada 14 komponenkeperawatan, antara lain ;
1) Memenuhi kebutuhan oksigen
2) Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan
cairan dan elektrolik
3) Memenuhi kebutuhan eliminasi
4) Memenuhi Kebutuhan keamanan
5) Memenuhi kebutuhan kebersihan dan
kenyamanan fisik
6) Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
7) Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan
jasmani
8) Memen
9) Memen
10) Memen
11) Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
12) Memenuhi kebutuhan pengobatan dan
membantu proses penyembuhan,
13) Memenuhi kebutuhan penyuluhan
14) Memenuhi kebutuhan rehabilitasi.
e. Standar V – Evaluasi keperawatan
Dilakukan secara periodik sistematis dan berencana
untuk menilai perkembangan pasien. Menentukan
keberhasilan tindakan keperawatan dan kebutuhan
akan perubahan rencana perawatan meliputi :
pengumpulan data pengkajian, membandingkan
perilaku pasien yang diharapkan dengan kenyataan,
melakukan evaluasi bersama pasien, keluarga dan
bersama tim kesehatan lainnya, mengidentifikasi
perubahan yang dibutuhkan dalam menentukan tujuan
dan rencana keperawatan.
f. Standar VI – Catatan asuhan keperawatan
Dilakukan secara individual oleh perawat selama
pasien dirawat inap maupun rawat jalan, digunakan
sebagai informasi, komunikasi dan laporan, dilakukan
segera setelah tindakan dilaksanakan sesuai dengan
pelaksanaan proses perawatan, setiap mencatat harus
mencantumkan inisial / paraf nama perawat,
menggunakan formulir yang baku, disimpan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK. IV VIII/SOP/037 01 4/4
CIJANTUNG

Terkait dengan standar diatas, sangat penting diperhatikan


pendokumentasian asuhan keperawatan. Dokumentasi dibuat
berdasarkan pemecahan masalah pasien, yang terdiri dari
pengkajian, rencana keperawatan, catatan tindakan
keperawatan, dan catatan perkembangan pasien.

Pendokumentasian ini merupakan unsur penting dalam


menjamin kesinambungan asuhan keperawatan, yang secara
spesifik berfungsi sebagai:
1. Sarana komunikasi antar profesi kesehatan
2. Sumber data untuk pemberian asuhan keperawatan
3. Bahan bukti pertanggungjawaban dan
pertangunggugatan asuhan keperawatan
4. Sarana untuk pemantauan asuhan keperawatan
1. ICU
2. IGD
Unit Terkait
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai