Anda di halaman 1dari 11

SURAT - KEPUTUSAN

Nomor : /S1. RSAJ/SK/ /2015.


Tentang
PENGANGKATAN TIM BIRU (BLUE TEAM) DAN PANDUAN/ PEDOMAN TIM BIRU
RS. AKADEMIS JAURY JUSUF PUTERA.

DIREKTUR RS. AKADEMIS JAURY JUSUF PUTERA


Menimbang : 1. Bahwa RS. Akademis Jaury Jusuf Putera perlu untuk selalu
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui peningkatan
mutu secara berkesinambungan dan mengutamakan keselamatan
pasien.
2. Bahwa pasien yang dalam keadaan darurat perlu segera
mendapatkan pertolongan
3. bahwa Rumah Sakit harus memiliki Tim biru (Blue team) dan
Panduan/ Pedoman Tim Biru (Blue Team)
4. Bahwa untuk maksud tersebut diatas maka perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan.
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 856/Menkes/SK/
IX/2009 Tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/ Menkes/
PER/VIII/2011 tentang Keselamatam Pasien Rumah Sakit.
6. Surat Keputusan Yayasan Jaury Jusuf Putera Nomor :
01/YJJP/SK/XII/2014 tanggal 1 Desember 2014 tentang
Pengangkatan Direktur dan Wakil – Wakil Direktur RS. Akademis
Jaury Jusuf Putera.

M EM U T U S K A N
Menetapkan :
Pertama : Terhitung mulai tanggal …................ Mengangkat Tim Biru (Blue
Team) Rumah Sakit akademis Jaury Jusuf Putera (Lampiran 1).
Kedua : Memberlakukan Panduan/ Pedoman Tim biru (Blue team) Rumah
Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera (Lampiran 2).
Catatan : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat
Keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : M a k a s s a r.
Pada tanggal : ............. 2015.
--------------------------------------------------
RS. Akademis Jaury Jusuf Putera.
Direktur,

Prof.dr. John MF. Adam, Sp.PD-KEMD


Tembusan :
1. Direksi RSA. Jaury.
2. Komite Medis
3. Seluruh Kepala Bidang.
Pertinggal.-
Lampiran 1
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : /S1. RSAJ/SK/ /2015.
Tanggal : 2015
Tentang : Pengangkatan tim Biru (Blue Team) dan Panduan / Pedoman Tim Biru
Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera

SUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI TIM BIRU (BLUE TEAM)


RS. AKADEMIS JAURY JUSUF PUTERA

Koordinator Tim : Ka. Instalasi Gawat Darurat

Penanggung Jawab Medis

1. Dokter Ruangan
2. Dokter Jaga IGD

Tim Resusitasi (Perawat terlatih) : 1..………………………………..


2………………………………….
3………………………………….
4………………………………….
5………………………………….
Perawat Pelaksana
1. RRI. Pav/Melati
2. RRI. Anggrek
3. RRI.Mawar
4. RRI.Cempaka
5. RRI.Dahlia
6. RRI.Icu/Iccu
7. Kamar Bedah (OK)

Rumah Sakit akademis Jaury Jusuf Putera


Direktur

Prof. dr. John M.F Adam Sp.PPs, KEMD


Lampiran 2
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : /S1. RSAJ/SK/ /2015.
Tanggal : 2015
Tentang : Pengangkatan tim Biru (Blue Team) dan Panduan / Pedoman Tim Biru
Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera

PANDUAN / PEDOMAN TIM BIRU (BLUE TEAM)


RS. AKADEMIS JAURY JUSUF PUTERA.

A. Pendahuluan
Pelayanan Kesehatan gawat darurat sehari – hari merupakan hak asasi
manusia dan merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh rumah sakit
sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.

Keadaan gawat darurat medik merupakan peristiwa yang dapat menimpa


seseorang atau sekelompok orang dengan tiba-tiba yang dapat
membahayakan jiwa sehingga memerlukan tindakan yang cepat dan tepat
agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya
kecacatan yang tidak perlu.

Konsep ini disebut dengan BLUE TEAM (Tim biru) merupakan suatu konsep
Penanganan gawat darurat yang dapat diterapkan secara terpadu dengan
pengaturan dalam satu sistim dan kontinyu.
Pelayanan Tim biru (Blue Team )di RS. Akademis Jaury Jusuf Putera adalah
Pelayanan memberikan pertolongan segera pada pasien dengan
kegawatdaruratan sebelum dan saat henti napas dan atau henti jantung (pre-
arrest dan arrest) dengan resusitasi melalui sistim pemanggilan
kegawatdaruratan di lingkungan RS. Akademis Jaury Jusuf Putera dan di
laksanakan oleh tim biru.

Tim Biru adalah kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa pasien dalam
kondisi gawat darurat yang memerlukan bantuan hidup segera, yaitu suatu tindakan
resusitasi, terutama oleh karena henti jantung dan henti nafas baik pasien anak
maupun dewasa di RS. Akademis Jaury Jusuf Putera.
B. Pengertian
1. Blue Team merupakan suatu tim yang dibentuk oleh rumah sakit dan
memiliki tugas menangani pasien dalam kondisi gawat darurat di rumah sakit.
2. Pasien gawat darurat adalah pasien yang berada dalam ancaman
kematian dan memerlukan pertolongan RJP segera.
3. Pasien gawat adalah pasien yang terancam jiwanya tetapi belum
memerlukan pertolongan RJP.
4. K o d e Biru adalah kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa
pasien dalam kondisi gawat darurat.
5. Triage adalah pemilahan kondisi pasien melalui penilaian klinis pasien.
6. Perawat terlatih adalah perawat yang telah mendapatkan pelatihan RJP /
Blue Team.
7. Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang bertanggung
jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan keperawatan di
tempat atau ruang dia bekerja.

C. Tujuan
1. Didapatkan kesamaan pola pikir/persepsi tentang sistim
penanganan kegawatdaruratan di rumah sakit secara terpadu.
2. Diperoleh kesamaan pola tindak dalam penanganan kasus – kasus
gawat darurat sehari – hari.
3. Memberikan pedoman baku bagi anggota blue team dalam melaksanakan
kegiatan penanganan pasien gawat darurat.
4. Membangun respon petugas Rumah Sakit pada pelayanan kesehatan
dalam keadaan gawat darurat.
5. Mempercepat respon time kegawatdaruratan di rumah sakit untuk
menghindari kematian dan kecacatan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup panduan ini meliputi tatacara melakukan resusitasi di seluruh
lingkungan rumah sakit Akademis Jaury Jusuf Putera bila terjadi kegawat
daruratan, baik pasien anak maupun dewasa.
Tim KODE BIRU ini terdiri dari :
- Koordinator Team
- Penanggungjawab Medis
- Perawat Terlatih
- Perawat pelaksana
- Tim resusitasi
Koordinator
Tim biru

Penanggungjawab Tim Resusitasi Perawat


Medis Perawat terlatih Pelaksana

E. Uraian tugas
1. Koordinator Team Dijabat oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat
Bertugas:
- Mengkoordinir segenap anggota Tim Biru Rumah Sakit Akademis
Jaury Jusuf Putera
- Bekerjasama dengan diklat membuat pelatihan kegawatandaruratan yang
dibutuhkan oleh anggota tim.
- Memastikan bahwa setiap shift harus ada Dokter dan perawat yang
terlatih
2. Penanggungjawab Medis
- Dokter ruangan
- Dokter Jaga IGD
Bertugas :
- Memimpin penanggulangan pasien saat terjadi kegawatdaruratan
- Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat / gawat darurat
di seluruh unit/ Ruang RS. Akademis Jaury Jusuf Putera baik pasien
anak maupun dewasa
- Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat di
seluruh unit Rs. Akademis Jaury Jusuf Putera baik pasien anak maupun
dewasa
- Menentukan tindakan selanjutnya.
3. Perawat Terlatih
Bertugas :
- Perawat terlatih Bersama dokter penanggungjawab medis
mengidentifikasi/ triage pasien di ruang perawatan.
- Membantu dokter penanggungjawab medis menangani pasien gawat
dan gawat darurat di seluruh unit RS. Akademis Jaury Jusuf Putera.
4. Tim Resusitasi
Terdiri diri Perawat terlatih dan dokter jaga.
- Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat / gawat darurat
di seluruh unit RS. Akademis Jaury Jusuf Putera baik pasien anak
maupun dewasa
- Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat di
seluruh unit Rs. Akademis Jaury Jusuf Putera baik pasien anak maupun
dewasa
- Secara rutin mengecek kelengkapan troly emergency dan peralatan
resusitasi berfungsi baik dan siap pakai.

F. Perencanaan Sumber Daya Manusia


Dalam satu shift harus ada 2 - 3 orang perawat terlatih yang bertugas.
Perencanaan SDM ditentukan berdasarkan kondisi kegawatdaruratan pasien,
sebagai berikut :
1. Melakukan penanggulangan pasien gawat di ruang perawatan :
- Dokter jaga IGD
- Perawat Terlatih 1 orang
- Perawat Pelaksana
2. Melakukan RJP
- Dokter jaga IGD
- Perawat Terlatih 2 - 3 orang
- Perawat Pelaksana
3. Kualifikasi Perawat yang tergabung dalam Tim Biru :
- Perawat yang memberikan layanan resusitasi harus telah mengikuti
peatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD/BLS).
- Perawat anggota Tim harus telah mengikuti Pelatihan Bantuan
Hidup Lanjut (BHL/ALS)
- Perawat anggota Tim harus telah mengikuti Pelatihan TMRC
4. Pelatihan dan Peningkatan SDM
Guna menjaga dan meningkatkan kualitas kemampuan anggota tim, maka
dibuatkan suatu pendidikan dan pelatihan meliputi teori dan praktek sesuai
kebutuhan tim,sebagai berikut :
No Jenis Diklat Frekuensi Waktu
1 Mengenal tanda Kegawatdaruratan 3x setahun
 Sistim SSP
 Sistim Pernafasan
 Sistim metabolik
 Keseimbangan Cairan dan
elektrolit
 Obat dan Alat resusitasi
2 Resusitasi Jantung,Paru & Otak 4 x setahun
3 Simulasi 2 x setahun

G. Tata Laksana
1. Komunikasi
Komunikasi dalam penanganan kegawatdaruratan di rumah sakit
merupakan hal yang sangat penting, untuk itu ada hal – hal yang harus
dipenuhi dalam berkomunikasi, yaitu :
- Komunikasi dilakukan dengan singkat, jelas dan benar.
- Menggunakan kata sandi T i m Biru dan menyebutkan lokasi
ruangan dan nomor kamar pasien.
Alat – alat komunikasi yang dapat digunakan
sebagai standar :
- Telepon
- Handphone
- Radio panggil (HT).
2. Mekanisme Kerja tim biru

Kegawat Daruratan di lingkungan Petugas yang pertama


RS. Akademis Jaury Jusuf Putera kali mengetahui kasus

TIM BIRU
BLUE TEAM

Bilamana ditemukan ada pasien dengan kondisi gawat darurat di lingkungan


RS. Akademis Jaury Jusuf Putera baik pasien anak maupun dewasa, maka
petugas yang pertama kali mengetahui kasus kegawat daruratan untuk
menghubungi Tim biru melalui operator dengan menyebutkan lokasi ruangan
terjadinya KODE BIRU.
Bila ada panggilan dengan Kode Biru, Tim resusitasi Blue Team yang
berdinas saat itu wajib menghentikan kegiatan tugasnya dan segera menuju
lokasi Kode Biru yang dimaksudkan. Dokter jaga bersama – sama perawat
terlatih melakukan tindakan penanggulangan kegawatan sesuai yang
dibutuhkan pasien. Bila tindakan berhasil maka dilakukan penilaian untuk
tindakan atau perawatan selanjutnya.Tetapi bila setelah dilakukan tindakan
penanggulangan kegawatan, pasien mengalami perburukan maka dilakukan
tindakan sesuai penanganan pasien dalam kondisi Gawat Darurat,dengan
sebelumnya memberikan informasi mengenai tindakan yang akan dilakukan
termasuk di dalamnya persetujuan untuk memakai alat bantu pernafasan bila
di perlukan dan resiko tindakan yang mungkin terjadi kepada pasien/pihak
keluarga pasien
Semua dokter yang berada disekitar lokasi KODE BIRU wajib , menuju lokasi
ketika mendengarkan panggilan KODE BIRU dan melakukan penanganan
medis awal sebelum Tim Resusitasi Blue Team datang.
Selanjutnya hubungi DPJP untuk melaporkan kondisi pasien tersebut setelah

3. Peralatan yang di butuhkan

Personal Kit
- Thermometer 1 buah
- Stetoskope 1 buah
- Tensimeter 1 buah
- Senter Genggam 1 buah
Emergency Medical Kit
- Airway and Breathing Management Support
- Intubasi set lengkap (untuk bayi, anak, dewasa)
- Endotracheal Tube
- Stylet ukuran besar – kecil
- Magyl forcep
- 1 set Suction
- 1 bhBVM Resusitation
- 1 set (bayi, anak, dewasa)Endotracheal Tube
- 1 set (bayi, anak, dewasa)Stylet ukuran besar – kecil
- 1 setMagyl forcep
- 1 setCirculation Support
- Set infus mikro 1 buah
- Set infus makro 1 buah
- Needle intraosseus 1 buah
- Venocath 1 buah
Minor Surgery Set
1 set lengkap Obat – obatan :
- Lidokain inj. 1 buah
- Adrenalin inj. 1 buah
- Nalokson inj. 1 buah
- Phenobarbital inj. 1 buah
- Sibital inj. 1 buah
- Sulfas Atropin inj. 1 buah
- Diltiazem inj. 1 buah
- MgSO4 inj. 1 buah

4. Evaluasi dan Kendali Mutu


Pelaksanaan kegiatan penanggulangan dan penanganan pasien gawat /
gawatdarurat oleh Tim biru RS. Akademis Jaury Jusuf Putera harus dapat
dievaluasi dan kendali mutu agar kesempurnaan kegiatan menjadi lebih
baik.Oleh karena itulah Tim Pengendalian Mutu rumah sakit diharapkan
dapat turut berperan dalam hal evaluasi dan kendali mutuTim Biru.

5. Dokumentasi dan Pelaporan


Seluruh kegiatan tim BIRU RS. Akademis Jaury Jusuf Putera dalam
melakukan tindakan resusitasi pada pasien kegawat daruratan baik anak
maupun dewasa di lingkungan RS. Akademis Jaury Jusuf Putera di
dokumentasikan pada rekam medis pasien.
Buat satu form laporan pelaksanaan tindakan dalam form Laporan Tim Biru.
Taruh di lampiran status pasien.
Form ini dilaporkan ke Koordinator Tim Biru : Ka IGD setiap bulan.
FORM LAPORAN TIM BIRU (BLUE TEAM)

Anda mungkin juga menyukai