Anda di halaman 1dari 6

JENIS-JENIS SENSOR

1. Sensor Proximity

Sensor proximity adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya suatu objek, terutama objek yang berupa logam tanpa harus menyentuhnya.
Cara kerjanya dengan memancarkan medan elektromagnetik serta mencari perubahan
bentuk medan elektromagnetik saat benda terdeteksi.

Contoh medan elektromagnetik seperti infrared (infra merah). Sensor proximity memiliki
beberapa fungsi, diantaranya adalah untuk mendeteksi objek, jumlah objek, dimensi
suatu objek, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sensor proximity banyak digunakan di
bandara dan hotel untuk keperluan cek in dan cek out suatu barang.

2. Sensor Magnet

Sensor magnet adalah jenis sensor yang peka atau mudah terpengaruh dengan medan
magnet, sehingga memberikan perubahan kondisi pada output atau keluaran. Sensor
magnet bekerja ketika jenis konduktor mempengaruhi keberadaan medan magnet,
sehingga magnet dapat tertolak ataupun tertarik sesuai dengan pengaruh yang telah
diberikan.

Sensor magnet banyak digunakan pada pintu mobil, hotel, dan beberapa alat lainnya.
Prinsip kerjanya ketika ada penghantar yang sedang mendekat, maka sensor akan
memberikan respon apakah cocok atau tidak. Jika cocok maka pintu akan terbuka,
begitu juga sebaliknya.

3. Sensor Cahaya

Sensor cahaya adalah sensor yang keluarannya dipengaruhi oleh intensitas cahaya.
Sensor cahaya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni fotovoltaic yang berfungsi
mengubah sinar langsung menjadi energi listrik seperti solar cell, fotokonduktif yang
memberikan perubahan hambatan LDR dan foto dioda, serta fotolistrik yang bekerja
berdasarkan pantulan akibat perubahan posisi sumber cahaya.

4. Sensor Suhu

Sensor suhu adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengubah energi panas
menjadi besaran listrik. Ada banyak jenis komponen elektronika yang dapat difungsikan
sebagai sensor suhu seperti thermistor, thermostat, thermocouple dan resistive
temperature detector. Sensor jenis ini banyak digunakan di alat elektronik seperti rice
cooker, dispenser, sampai
dengan kulkas.
5. Sensor Suara

Sensor suara atau sensor ultrasonik adalah jenis sensor yang bekerja berdasarkan
prinsip pantulan gelombang suara. Prinsip kerja dari sensor ini adalah menghasilkan
gelombang suara, yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu
tangkap sebagai dasarnya. Ada beberapa jenis objek pantul dari sensor suara, yakni
objek padat, cair, testil, sampai dengan butiran.

6. Sensor Tekanan

Sensor tekanan adalah jenis sensor yang memiliki fungsi mengubah tekanan menjadi
induktansi. Prinsip kerja sensor tekanan adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik. Sensor tekanan banyak digunakan di berbagai alat seperti motor bensin,
pesawat terbang, dan masih banyak lagi yang lainnya.
7. Sensor Kecepatan

Sensor kecepatan adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan gerak, yang
kemudian diubah menjadi sinyal listrik. Sensor ini banyak digunakan pada kendaraan seperti
sepeda, sepeda motor, ataupun mobil untuk mengetahui berapa kecepatan laju dari kendaraan
tersebut.

8. Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana


sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan
perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara
dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus
dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera
diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil. Banyak produk-produk yang
pada pemrosesannya menggunakan sensor Ultrasonik. Misalnya: pada Robot KRCI (kontes
robot cerdas indonesia) tergolong semua kontestan menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga
robot dapat melalui rintangan dengan tidak menyentuh objek-objek yang berada disekitarnya.
9. Sensor Penyandi

Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau


putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari
suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama,
Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk
masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek
yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu
untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan
perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan
sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.
Contoh pengimplementasiannya yaitu sensor ini dapat dibuat menjadi suatu sistem
yang dapat menghitung kekuatan gempa bumi dengan menggunakan sensor
incremental rotary encoder dan diolah oleh mikrokontroler.

10. Flame Sensor

Flame sensor ini dapat mendeteksi nyala api dengan panjang gelombang 760 nm ~ 1100
nm. Dalam banyak pertandingan robot, pendeteksian nyala api menjadi salah satu aturan umum
perlombaan yang tidak pernah ketinggalan. Oleh sebab itu sensor ini sangat berguna, yang
dapat Anda jadikan 'mata' bagi robot untuk dapat mendeteksi sumber nyala api, atau mencari
bola. Cocok digunakan pada robot fire-fighting dan soccer robot.
Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi pada suhu 25 -85
derajat Celcius. Dan tentu saja untuk Anda perhatikan, bahwa jarak pembacaan antara sensor
dan objek yang dideteksi tidak boleh terlalu dekat, untuk menghindari kerusakan sensor.

Anda mungkin juga menyukai