Anda di halaman 1dari 22

PENGGUNAAN MOBILE PHONE REMINDER

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN


PENGOBATAN ARV PADA ORANG DENGAN HIV/ AIDS
(ODHA) : A SYSTEMATIC REVIEW

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


MATA KULIAH : Evidence Based Practice
Dosen: Cecep Eli Kosasih, S.Kp., MNS., Ph.D

Disusun oleh :

Alvian Pristy Windiramadhan


NPM 220120180018

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
Penggunaan Mobile Phone Reminder
Sebagai Upaya Peningkatan Kepatuhan Pengobatan ARV pada Orang
dengan HIV/ AIDS (ODHA) : A Systematic Review

Alvian Pristy Windiramadhan


Peminatan Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjajaran
mr.ianramadhan@gmial.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Human Immunodeficienci Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) saat ini merupakan masalah kesehatan yang mengancam Indonesia dan banyak
negara di seluruh dunia. Kepatuhan meminum obat merupakan salah satu faktor yang penting
dalam keberhasilan pengobatan ARV. Inovasi terbaru penggunaan Mobile Phone Reminder
seperti pesan teks, panggilan telepon, dan penggunaan aplikasi dianggap berhasil meningkatkan
kepatuhan pengobatan di antara pasien yang menjalani pengobatan ARV dan telah diperiksa serta
diimplementasikan di banyak negara dengan bukti berkualitas tinggi yang menunjukkan
keberhasilan untuk pasien dalam meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan ARV. Tujuan :
Mengetahui penggunaan Mobile Phone Reminder dalam upaya meningkatkan kepatuhan
pengobatan ARV pada ODHA Metode : Penelitian ini menggunakan systematic review
berdasarkan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta-Analyses (PRISMA)
untuk mengidentifikasi semua literature yang di publikasikan degan menggunakan kata kunci
yang relevan Hasil : Pada 10 artikel yang telah kami lakukan analisis, penggunaan mobile phone
reminders telah di gunakan di beberapa Negara seperti China, Malaysia, Kenya, India, Cameroon,
Boston, dan Sandiego. Adapun cara yang bisa dilakukan untuk menggunakan mobile phone
reminders dengan menggunakan metode panggilan suara dan pesan teks (SMS) sebagai
pengingat serta dukungan kepada ODHA agar patuh menjalani pengobatan ARV. Kesimpulan :
Mobile Phone Reminders dapat digunakan sebagai pilihan dalam upaya meningkatkan kepatuhan
pengobatan ARV pada ODHA

Kata Kunci : Mobile Phone Reminders, HIV/AIDS, Kepatuhan, Pengobatan ARV, ODHA

Background: Human Immunodeficienci Virus (HIV) and Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS) are currently a health problem that threatens Indonesia and many countries around the
world. Compliance with taking medication is one of the important factors in the success of
Antiretroviral Therapy (ART). The latest innovations in the use of Mobile Phone Reminders such
as text messaging, telephone calls, and application use are considered successful in increasing
medication compliance among patients undergoing ART and have been examined and
implemented in many countries with high-quality evidence that shows success for patients in
improving adherence ART. Objective: To find out the use of Mobile Phone Reminders in an
effort to improve adherence ART treatment in PLWHA. Method: This study uses a systematic
review based on the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta-Analyzes

2
(PRISMA) to identify all literature published by using relevant keywords Results: In the 10
articles we have analyzed, the use of mobile phone reminders has been used in several countries
such as China, Malaysia, Kenya, India, Cameroon, Boston, and Sandiego. The ways that can be
done to use mobile phone reminders by using the method of voice calls and text messages (SMS)
as a reminder and support for PLWHA to obediently undergo ARV treatment. Conclusion:
Mobile Phone Reminders can be used as an option in an effort to improve adherence to ART in
PLWHA

Keywords: Mobile Phone Reminders, HIV / AIDS, Adherence, ART, PLWHA

PENDAHULUAN juta orang (UNAIDS, 2017). Situasi yang


Human Immunodeficienci Virus memperihatinkan tersebut juga terjadi pada
(HIV) dan Acquired Immune Deficiency negara-negara yang sedang berkembang
Syndrome (AIDS) saat ini merupakan dengan status sosial ekonomi rendah yang
masalah kesehatan yang mengancam diperkirakan setiap harinya ditemukan
Indonesia dan banyak negara di seluruh sebanyak 6.000 kasus HIV pada kelompok
dunia. HIV merupakan virus yang usia produktif yaitu antara 15-24 tahun
menyerang atau menginfeksi sel darah yang (Kemenkes RI, 2014).
menyebabkan turunnya kekebalan pada Data kumulatif kasus HIV di
tubuh manusia (Lenny, 2015). Akibat Indonesia sejak ditemukan pertama kali pada
menurunnya sistem kekebalan tubuh, maka tahun 1987 di Bali sampai dengan Maret
seseorang yang terkena HIV akan sangat 2016 telah menyebar di 407 Kabupaten/Kota
mudah sekali terkena berbagai penyakit di seluruh Provinsi di Indonesia yaitu sebesar
infeksi (infeksi oportunistik) yang berakibat 242.699 orang serta jumlah kumulatif AIDS
fatal (Kemenkes RI, 2014) sebesar 87.453 orang. Jumlah kasus HIV di
Epidemi HIV/AIDS secara global Jawa Barat menempati urutan ke empat
telah memasuki kondisi yang kritis. Data setelah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Papua
United Nations Programme on HIV/AIDS dengan jumlah kasus sebanyak 24.650 kasus.
(UNAIDS) menunjukan bahwa sampai Sedangkan jumlah penderita AIDS
dengan akhir 2015 di dunia secara global menempati urutan ke 6 tertinggi yaitu 5.289
orang yang hidup dengan HIV sebesar 36,7 kasus (Ditjen P2P Kemenkes RI, 2017).

3
HIV dapat ditularkan melalui melawan infeksi. Akibat dari kelemahan
hubungan seksual, melalui transfusi darah tersebut banyak dari ODHA yang mengalami
yang sudah tercampur virus HIV, melalui gejala-gejala menyerupai flu, seperti : lemas,
jarum suntik yang tidak steril, transplantasi mudah lelah, batuk yang berkepanjangan,
organ pengidap HIV dan penularan dari ibu demam, sakit kepala, nyeri otot, nafsu makan
yang terinfeksi HIV ke anaknya saat di buruk, mual, pembengkakan kelenjar, berat
kandungan (Simanjuntak, 2010). Epidemi badan yang turun drastis, dan bercak di kulit
HIV dan AIDS telah menimbulkan masalah (Greene 2003, dalam Diatmi, 2014). Agar
yang cukup luas pada individu yang terinfeksi gejala tersebut dapat ditangani dan sistem
yakni meliputi masalah, fisik, sosial dan kekebalan tubuh tetap sehat, penyakit dari
emosional (Smeltzer and Bare, 2002). HIV/AIDS dapat ditahan dengan terapi obat
Masalah fisik terjadi akibat penurunan daya Antiretroviral (ARV) (Sari dkk, 2014).
tahan tubuh yang progresif yang Penggunaan obat Antiretroviral
mengakibatkan ODHA rentan terinfeksi. (ARV) pada pasien yang positif HIV
Banyak pasien HIV melawan berbagai merupakan upaya untuk memperpanjang
masalah social seperti stigma masyarakat dan umur harapan hidup penderita HIV/AIDS
depresi, yang dapat mempengaruhi kualitas atau yang dikenal dengan istilah ODHA
hidup mereka dalam hal kesehatan fisik, (orang dengan HIV AIDS) (Yelmi, 2016).
mental, dan sosial mereka. Kualitas hidup ARV bekerja melawan infeksi dengan cara
merupakan indikator tidak hanya seberapa memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh.
baik fungsi individu dalam kehidupan sehari- Umumnya ARV efektif digunakan dalam
hari, tetapi juga bagaimana persepsi individu bentuk kombinasi, bukan untuk
dari status kesehatan mempengaruhi sikap menyembuhkan, tetapi untuk
hidup atau kualitas hidup (Bello, 2013) memperpanjang hidup ODHA, membuat
Infeksi HIV berakibat terjadinya mereka lebih sehat, dan lebih produktif
kerusakan pada sistem kekebalan tubuh dengan mengurangi viraemia serta
manusia. HIV membunuh satu jenis sel darah meningkatkan jumlah sel-sel CD4 (Yuniar,
putih yang disebut sel CD4. Sel ini adalah 2012). Sejak diperkenalkanya ARV untuk
bagian penting dari sistem kekebalan tubuh, pengobatan penyakit HIV pada tahun 1996,
karena jika jumlah sel ini berkurang maka pendapat masyarakat dunia tentang penyakit
sistem tersebut menjadi terlalu lemah untuk HIV telah berubah dari penyakit yang

4
mematikan ke penyakit yang dapat keberhasilan terapi penderita meminum obat
dikendalikan (Wisaksana, 2010). ARV. Kepatuhan atau adherence pada terapi
Tersedianya obat ARV untuk adalah sesuatu keadaan dimana pasien
ODHA masih belum cukup, karena mematuhi pengobatannya atas dasar kesadaran
kepatuhan berobat ARV diperlukan untuk sendiri, bukan karena hanya mematuhi perintah
keberhasilan pengobatan. Ketidakpatuhan dokter atau petugas kesehatan lainya. Hal ini
dapat menyebabkan kegagalan virology yang penting karena diharapkan akan lebih
rendah rejimen pengobatan lini pertama dan meningkatkan tingkat kepatuhan minum obat.
penyebaran bentuk yang resisten terhadap Kepatuhan juga harus selalu dipantau dan
obat virus, hal ini mengakibatkan bencana dievaluasi secara teratur pada setiap kali
kesehatan masyarakat. Tidak seperti banyak kunjungan (Ari dkk, 2017).
penyakit lainnya, sangat penting bahwa Salah satu upaya untuk meningkatkan
ODHA mengkonsumsi semua dosis obat kepatuhan ODHA menjalani terapi ARV
untuk mencegah resistensi dan untuk dengan pemanfaatan teknologi melalui telepon
meningkatkan peluang mereka untuk seluler. Menurut Abdulrahman et al., (2017)
bertahan hidup (Wasti et al., 2012). Inovasi terbaru menggunakan teknologi ponsel
Manfaat klinis ARV untuk pasien seperti pesan teks, panggilan telepon, dan
yang terinfeksi HIV secara dramatis yang penggunaan aplikasi untuk meningkatkan
ditunjukkan lebih dari satu dekade yang lalu, kepatuhan pengobatan di antara pasien yang
aplikasi luas ART di berbagai program telah menjalani pengobatan ARV telah diperiksa dan
disertai dengan penurunan substansial dalam diimplementasikan di banyak negara dengan
kematian AIDS, seperti yang dilaporkan di bukti berkualitas tinggi yang menunjukkan
Amerika utara, Eropa, dan Brazil (Salomon keberhasilan untuk pasien dalam meningkatkan
and Hogan, 2008). ARV harus digunakan kepatuhan terhadap pengobatan ARV bila
terus-menerus agar efektif, karena jika tidak dibandingkan dengan perawatan biasa.
maka virus HIV akan menjadi kebal dan Dari penjelasan di atas, penulis
susah diobati. Akibat dari hal tersebut banyak bermaksud untuk melakukan review terhadap
terjadi kasus non adherence (ketidakpatuhan artikel penelitian terkait intervensi penggunaan
minum obat) (Handayani, 2017). mobile phone sebagai remainder yang dapat
Kepatuhan meminum obat merupakan meningkatkan kepatuhan pada ODHA.
salah satu faktor yang penting dalam

5
Metode Strategi Pencarian dengan pertanyaan klinis yang sudah dibuat.
Beberapa strategi pencarian digunakan untuk Metode pencarian menggunakan beberapa
mengidentifikasi studi yang relevan. Pencarian electronic database yaitu Google Scholar,
data dan informasi menggunakan situs PubMed, EBCSO, dan Scient Direct.
elektronik sebagai sumber data. Hasil Keywords & seleksi dokumen yang digunakan
pencarian artikel digunakan PRISMA dalam pencarian literatur ini adalah
(Preferred Reporting Items for Systematic “Intervention” AND “Mobile Phone reminder
Reviews & Meta-Analyses) untuk instrumen AND “Improving Complince Medication” OR
dan menggunakan flowchart berdasarkan “Adherence” AND “HIV” AND
daftar checklist PRISMA 2009, “Antireroviral Therapy”. Berdasarkan hasil
menghilangkan artikel yang tidak relevan pencaian didapatkan 127 artikel, kemudian
dengan kriteria identifikasi, penyaringan, menyeleksi jurnal berdasarkan judul, abstrak,
kelayakan, dan akhirnya mengunduh artikel dan seleksi secara keseluruhan (full text) 21
yang relevan. Langkah pertama adalah artikel yang relevan, kemudian menghasilkan
membuat komponen PICO dan Review 10 dokumen untuk di analisis.
Question.
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Komponen PICO Kriteria inklusi dalam pencarian ini meliputi :
P : ODHA Artikel dapat di download dalam bentuk full
I : Mobile Phone Remainders text, memiliki peer review, isi artikel relevan
C : Tidak ada comparison dengan topik paper, desain penelitian RCT atau
O : Meningkatnya kepatuhan pengobatan minimal Quasi Experiment, memiliki
ARV intervensi yang cukup jelas, tahun publikasi
Review Question artikel dalam rentang tahun 2009-2019, dan
“Apakah intervensi Mobile Phone Remainders menggunakan Bahasa Inggris. Sedangkan
dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan untuk kriteria ekslusinya yaitu : artikel tidak
ARV pada ODHA?” memenuhi komponen suatu artikel yang baik
(terdiri dari Abstract, Instoduction, Methods,
Seleksi Dokumen Results, Discussions, Implications, dan
Studi literatur dilakukan dengan cara menelaah References), artikel bersifat review dan isi
artikel penelitian yang terpublikasi terkait artikel tidak relevan dengan topic.

6
Dokumen di identifikasi melalui data
based searching berdasarkan full text,

Identification
Desain RCT / Quasy eksperiment,
Rentang tahun 2009-2019, Bahasa
Inggris Google Scholar=52, PubMed=23,
Science Direct= 44, EBSCO=8 (n=127)
Screening

Tidak ada dokumen ganda 106 artikel tidak relevan


karena tidak membahasa
penyakit HIV
Skrining studi berdasarkan
judul dan abstrak (n=127)
21 artikel relevan
Eligibilit

Full text artikel di nilai untuk 11 full-text tidak memenuhi


eligibilit (n=21) persyaratan kalayakan
5 Rencana uji coba
3 Intervensi tidak spesifik
2 Format studi penelitian
Include

10 artikel di analisis

Gambar 1. Hasil Penelusuran Literatur

7
Table 1. Characteristics Of The Studies Included In The Systematic Review
Sampel /
No Nama (Tahun) Judul Tujuan Metode Waktu Hasil Kesimpulan
Tempat
1 Ye Ruan, Acceptability and Mengetahui RCT 100 6 bulan Analisis tindakan berulang Intervensi SMS
Xueling Xiao, efficacy of interactive pegaruh intervensi pasien menunjukkan bahwa interaktif
Jia Chen, short layanan pesan HIV pengetahuan terkait ART memiliki
Xianhong Li, message service singkat dalam positif dan pengobatan ART dari penerimaan yang
Ann Bartley intervention in meningkatkan Di China kelompok intervensi dijanjikan pada
Williams & improving HIV kepatuhan menunjukkan peningkatan individu yang
Honghong Wang medication adherence pengobatan ARV yang lebih baik dari waktu ke belum pernah
(2017) in Chinese waktu dibandingkan menggunakan
antiretroviral kelompok kontrol setelah ART di Cina. Ini
treatment-naïve intervensi (P, 0,0001). Untuk menunjukkan
individuals tindakan kepatuhan, kemanjuran awal
dibandingkan dengan dalam
kelompok kontrol, peserta meningkatkan
dalam intervensi kelompok pengobatan dan
memiliki skor rata-rata VAS terkait HIV
yang lebih tinggi secara pengetahuan dan
signifikan (Z = 2,735, P = kepatuhan
0,006) dan kepatuhan terhadap ART di
suboptimal yang lebih ODHA. Namun,
rendah tingkat (Z = 2.208, P gagal
= 0,027) pada akhir menunjukkan
penelitian. Intervensi tidak efek signifikan
berpengaruh pada CD4 pada peningkatan
jumlah sel. Hampir semua CD4 jumlah sel
(96%) peserta intervensi selama 6 bulan
melaporkan kepuasan atau masa tindak
kepuasan tinggi dengan lanjut.

8
intervensi SMS, dengan 74%
ingin terus menerima
intervensi SMS. Itu
frekuensi pesan yang disukai
adalah 1-2 pesan per minggu
2 Yan Guo,PhD., Development and Menguji Kelayakan RCT 62 3 bulan Pada dasarnya, intervensi Studi
Zhimeng Xu1, Feasibility Testing of dari Intervensi ODHA dan kelompok kontrol tidak percontohan ini
MS., Jiaying an mHealth (Text mHealth (Pesan Di China berbeda dalam hal merupakan salah
Qiao, MS., Y Message and Teks dan WeChat) karakteristik demografi atau satu upaya
Alici a Hong, WeChat) Intervention untuk salah satu dari itu ukuran pertama untuk
PhD., Hanxi to Improve the Meningkatkan hasil utama. Sekitar 85% mengembangkan
Zhang1, MS., Medication Kepatuhan (53/62) dari peserta pesan teks (SMS)
Chengbo Adherence Pengobatan menyelesaikan intervensi, - dan intervensi
Zeng1, MS., and Quality of Life of dan Kualitas Hidup dan mereka memberikan berbasis WeChat
Weiping Cai5, People Living with Orang yang Hidup umpan balik yang berharga yang berfokus
MD., Linghua HIV in China: Pilot dengan HIV di Cina pada desain dan isi pada peningkatan
Li5, MD., Cong Randomized intervensi. Peserta memilih kepatuhan
Liu5, MSN. Controlled Trial WeChat sebagai platform pengobatan dan
(2018) untuk menerima informasi kualitas hidup
dan komunikasi interaktif ODHA di Cina.
untuk kemudahan akses. Data ini
Selanjutnya, mereka menunjukkan
membuat rekomendasi bahwa intervensi
spesifik tentang membangun mHealth layak
kepercayaan, fitur interaktif, dan dapat
dan umpan balik yang diterima oleh
dipersonalisasi. Dalam populasi ini serta
penilaian tindak lanjut, direkomendasika
intervensi dan kelompok n intervensi
kontrol tidak berbeda dalam mHealth yang
hal ukuran hasil utama. lebih inovatif

9
dengan desain
yang ketat untuk
ODHA di negara-
negara
berpenghasilan
menengah
kebawah
3 David J. Moore, Individualized texting Memeriksa RCT 50 6 minggu Berdasarkan hasil penelitian Tingkat respons
Elizabeth C. for adherence hubungan harian ODHA di dapatkan tingkat teks yang tinggi
Pasipanodya, building (iTAB) for antara kepatuhan Sandiego tanggapan terhadap teks dan kesesuaian
Anya Umlauf, methamphetamine ART dan pengingat ART harian tinggi yang baik antara
Alexandra S. users living with HIV: penggunaan METH (79%), dengan kesesuaian turunan MEMS
Rooney, Ben A pilot randomized yang dilaporkan yang baik antara MEMS dan dan kepatuhan
Gouaux, clinical trial melalui teks dan kepatuhan ART yang teks yang
Colin A. Depp, J. suasana hati yang dilaporkan dalam teks (p dilaporkan
Hampton tertekan. <0,001). Kelompok menyarankan
Atkinson, Jessica intervensi tidak berbeda pesan teks adalah
L. Montoya dalam ART yang diturunkan sebagai
(2018) MEMS kepatuhan (68% pendekatan
iTAB, 70% kontrol aktif; p = pengiriman
.68); namun, peserta dalam intervensi yang
kelompok iTAB memiliki layak yang
lebih sedikit menggunakan memberikan
METH harian (median 14,4 indikasi yang
iTAB, 22,0 kontrol aktif; p = valid untuk
0,05). Penggunaan METH meningkatkan
yang dilaporkan melalui kepatuhan ART.
teks, tetapi suasana hati tidak
tertekan, dikaitkan dengan
kepatuhan ART yang berasal

10
dari MEMS yang lebih
buruk.
4 Surajudeen Mobile phone Mengevaluasi RCT 242 24 Tingkat respons setelah 6 Pengingat ponsel
Abiola reminders and peer efektivitas pasien minggu bulan follow up adalah 93%. (SMS dan
Abdulrahman, counseling improve pengingat ponsel Di Tidak ada perbedaan yang pengingat
Lekhraj Rampal, adherence and dan konseling Malaysia signifikan pada garis dasar panggilan
Faisal Ibrahim, treatment outcomes sebaya dalam gender, status pekerjaan, telepon) dan
Anuradha P. of patients on ART in meningkatkan distribusi pendapatan, dan konseling rekan
Radhakrishnan, Malaysia: A hasil kepatuhan dan lokasi perumahan responden efektif dalam
Hayati Kadir randomized clinical pengobatan di antara kelompok intervensi meningkatkan
Shahar, & trial antara pasien HIV dan kontrol. Setelah 6 bulan kepatuhan dan
Norlijah Othman positif yang follow up, rerata kepatuhan hasil pengobatan
(2017) memakai ART di secara signifikan lebih tinggi di antara pasien
Malaysia. pada kelompok intervensi HIV positif yang
(95,7; 95% CI: 94,39 ± memakai ART di
96,97) sebagai dibandingkan Malaysia.
dengan kelompok kontrol Temuan ini
(87,5; 95% CI: 86,14 ± mungkin
88,81). Proporsi responden bermanfaat
yang memiliki kepatuhan potensial untuk
Baik (> 95%) secara perencanaan
signifikan lebih tinggi pada kepatuhan
kelompok intervensi kolaboratif antara
(92,2%) dibandingkan pasien dan
dengan kelompok kontrol penyedia layanan
(54,6%). Frekuensi yang kesehatan pada
jauh lebih rendah dalam janji permulaan ART.
yang terlewat (14,0% vs
35,5%) (p = 0,001), viral
load yang lebih rendah (p =
0,001), peningkatan jumlah

11
CD4 yang lebih tinggi (p =
0,017), insidensi TB yang
lebih rendah (p = 0,001) dan
IO (p = 0,001)
5 Helene Hardy, Randomized Mengetahui RCT 19 HIV 6 minggu Sembilan belas subjek Kepatuhan pada
PharmD, M.Sc., Controlled Trial of a pengaruh Positif menyelesaikan semua kelompok
Vikram Kumar, Personalized Cellular penggunaan system Di kunjungan, 10 pria dan 9 Aremind lebih
M.D., Gheorghe Phone Reminder pengingat ponsel Boston wanita. Usia rata-rata adalah dari 6 minggu
Doros, Ph.D., System to Enhance pribadi (A-Remind) 42.7 ± 6.5 tahun, 37% dari dapat
Eric Farmer, Adherence dengan yang tidak penyebab dan 89% tertular meningkatkan
PharmD., Mari- to Antiretroviral menggunakan HIV secara heteroseksual. kepatuhan ART
Lynn Drainoni, Therapy dalam Kepatuhan terhadap ART meningkat dan
Ph.D., Denis meningkatkan adalah 79% oleh SR dan tetap secara
Rybin, M.S., Dan kepatuhan ART 65% oleh PC pada awal di signifikan lebih
Myung, A.B., antara yang 3 kedua grup; lebih dari 6 tinggi dari pada
Jonathan minggu dan 6 minggu kepatuhan kelompok control
Jackson, MEng, minggu. meningkat dan tetap secara menggunakan
Elke Backman, signifikan lebih tinggi di berbagai ukuran
PharmD, Anela kelompok ARemind kepatuhan.
Stanic, PharmD., menggunakan berbagai
and Paul R. ukuran kepatuhan.
Skolnik, M.D Perbedaan yang signifikan
(2011) antara kepatuhan rata-rata
dalam dua kelompok
intervensi pada minggu ke 3
dan minggu ke 6 (hal rentang
nilai: 0,004-0,043 pada
minggu 3 dan 0,004-0,026
pada minggu 6). Rentang
untuk perkiraan rata-rata
kepatuhan adalah 20,8–27,6

12
pada minggu 3 dan 23,3-30,1
pada minggu 6.
6 Kristi Sidney, Supporting patient Untuk mengetahui RCT 139 4 minggu Setelah empat minggu Intervensi ponsel
Jimmy Antony, adherence to efektifitas Pasien intervensi, para peserta adalah cara yang
Rashmi antiretrovirals using dukungan mobile HIV diwawancarai untuk dapat diterima
Rodrigues, mobile phone phone dalam Di India mempelajari persepsi untuk
Karthika reminders: Patient meningkatkan tentang preferensi, mendukung
Arumugam, responses kepatuhan kegunaan, potensi stigma kepatuhan dalam
Shubha from South India pengobatan ARV dan masalah privasi yang pengaturan ini.
Krishnamurthy, terkait dengan intervensi ini. Panggilan suara
George D’souza, Mayoritas peserta adalah daripada SMS
Ayesha De Costa perkotaan (89%), dan saja tampaknya
and Anita Shet setidaknya memiliki lebih disukai
(2012) pendidikan menengah sebagai
(85%). Sebanyak 744 pengingat.
panggilan dilakukan, 545
(76%) di antaranya diterima
oleh peserta. Selain itu,
semua peserta menerima
pengingat SMS bergambar
mingguan. Sebulan
kemudian, 90% dari peserta
melaporkan intervensi
sebagai membantu sebagai
pengingat pengobatan, dan
tidak merasa privasi mereka
diganggu. Peserta (87%)
dilaporkan bahwa mereka
lebih suka panggilan sebagai
pengingat, hanya 11% yang
memilih pengingat SMS

13
saja. Hanya 59% dari peserta
melihat semua SMS yang
dikirim, sementara 15%
tidak pernah melihatnya
sama sekali. Peserta juga
membantah ketidak
nyamanan atau stigma
meskipun masing-masing
20% dan 13%, melaporkan
bahwa orang lain secara
tidak sengaja menerima
panggilan pengingat atau
SMS mereka.
7 Richard T Lester, Effects of a mobile Untuk mengetahui RCT 538 12 bulan Kepatuhan terhadap ART Pasien yang
Paul Ritvo, phone short message efek mobile phone pasien dilaporkan pada 168 dari 273 menerima
Edward J Mills, service on SMS erhadap HIV pasien yang menerima dukungan SMS
Antony Kariri, antiretroviral pengobatan ARV Di Kenya intervensi SMS secara bermakna
Sarah Karanja, treatment adherence dibandingkan dengan 132 meningkatkan
Michael H in Kenya (WelTel dari 265 pada kelompok kepatuhan ART
Chung, William Kenya): a randomised kontrol (risiko relatif [RR] dan tingkat viral
Jack, James trial untuk ketidakpatuhan 0.81, load penekanan
Habyarimana, 95% CI 0.69-0.94; p = dibandingkan
Mohsen 0.006). Viral load yang dengan individu
Sadatsafavi, tertekan dilaporkan pada 156 kontrol. Ponsel
Mehdi dari 273 pasien dalam mungkin
Najafzadeh, kelompok SMS dan 128 dari merupakan alat
Carlo A Marra, 265 pada kelompok kontrol, yang efektif
Benson (RR untuk kegagalan untuk
Estambale, virologi 0.84, 95% CI 0.71– meningkatkan
Elizabeth Ngugi, 0.99; p = 0.04). Jumlah yang pasien hasil
T Blake Ball, dibutuhkan untuk mengobati dalam

14
Lehana Thabane, (NNT) untuk mencapai lebih pengaturan
Lawrence J dari kepatuhan 95% adalah terbatas sumber
Gelmon, Joshua sembilan (95% CI 5.0–29.5) daya
Kimani, Marta dan NNT untuk mencapai
Ackers, Francis penekanan viral load adalah
A Plummer 11 (5.8–227.3).
(2010)
8 Cristian Pop- Mobile phone Menguji efektivitas RCT 431 48 Dalam analisis intention-to- Hasil ini
Elechesa, Harsha technologies improve pengingat layanan pasien minggu treat, 53% peserta menerima menunjukkan
Thirumurthy, adherence to pesan singkat HIV SMS mingguan pengingat bahwa pengingat
James P. antiretroviral (SMS) Di Kenya mencapai kepatuhan SMS mungkin
Habyarimanae, treatment in a kepatuhan terhadap minimal 90% selama 48 merupakan alat
Joshua G. Zivin, resource-limited ART di antara minggu penelitian, penting untuk
Markus P. setting: a randomized pasien yang dibandingkan dengan 40% mencapai
Goldsteing, controlled trial of text menghadiri klinik peserta dalam kelompok respons
Damien de message reminders pedesaan di Kenya. kontrol (P=0,03). Peserta di pengobatan yang
Walqueg, Leslie kelompok yang menerima optimal di
MacKeen, pengingat mingguan juga wilayah terbatas
Jessica Habereri, lebih kecil kemungkinannya sumber daya
Sylvester untuk mengalami gangguan
Kimaiyoj, John pengobatan melebihi 48 jam
Sidlek, Duncan selama 48 minggu masa
Ngare and David tindak lanjut dibandingkan
R. Bangsberg peserta dalam kelompok
(2011) kontrol (81 vs 90%, P =
0,03).
9 Lawrence The Cameroon Untuk mengetahui RCT 200 3 dan 6 Hasil utama adalah Pesan teks ponsel
Mbuagbaw, Mobile Phone SMS efek Percobaan pasien bulan kepatuhan diukur motivasi standar
Lehana Thabane, (CAMPS) Trial: A SMS Ponsel HIV menggunakan analog visual tidak secara
Pierre Ongolo- Randomized Trial of Kamerun Positif skala (VAS), jumlah dosis signifikan
Zogo, Richard T. Text Messaging (CAMPS): yang terlewat (dalam meningkatkan

15
Lester, Edward J. versus Usual Care for Perpesanan Teks Di minggu sebelum kepatuhan untuk
Mills , Marek Adherence to versus Perawatan Cameero wawancara) dan data isi ART dalam
Smieja, Lisa Antiretroviral Biasa untuk on ulang farmasi. Hasilnya penelitian ini.
Dolovich, & Therapy Kepatuhan terhadap adalah diukur pada 3 dan 6 Jenis-jenis pesan
Charles Terapi bulan. Pada 6 bulan, retensi lain atau studi
Kouanfack Antiretroviral keseluruhan adalah 81,5%. jangka panjang
(2012) Tidak ditemukan efek direkomendasika
signifikan pada kepatuhan n.
oleh VAS.95% (rasio risiko
[RR] 1.06, interval
kepercayaan 95% [CI] 0.89,
1.29; p = 0.542; melaporkan
dosis yang terlewat (RR
1.01, 95% CI 0,87, 1,16; p >
0.999) atau jumlah isi ulang
obat (perbedaan rata-rata
[MD] 0,1, 95% CI: 0,23,
0,43; p = 0,617. Satu peserta
dalam kelompok intervensi
melaporkan kemungkinan
pengungkapan status.
10 Rashmi Supporting Bertujuan untuk Quasi- 150 6 bulan Hasil: Usia rata-rata peserta Kesimpulan:
Rodrigues, Anita Adherence to menilai pengaruh experi Pasien adalah 38 tahun, 27% adalah Pengingat ponsel
Shet, Jimmy Antiretroviral pengingat ponsel mental HIV perempuan dan 90% dapat
Antony, Kristi Therapy with Mobile pada kepatuhan cohort Postif perkotaan. Secara meningkatkan
Sidney, Karthika Phone Reminders: terhadap terapi study Di India keseluruhan, 3.895 IVR dan kepatuhan
Arumugam, Results from a Cohort antiretroviral di 3.073 SMS dikirim ke pengobatan pada
Shubha in South India India Selatan. peserta selama 6 bulan. orang yang
Krishnamurthy, Analisis kasus lengkap terinfeksi HIV
George D’Souza, mengungkapkan bahwa dalam
proporsi peserta dengan pengaturan ini,

16
& Ayesha De kepatuhan optimal efek yang
Costa meningkat dari 85% menjadi ditemukan
(2012) 91% pasien selama periode bertahan
intervensi, efek yang setidaknya 6
dipertahankan 6 bulan bulan setelah
setelah intervensi dihentikan penghentian
(p = 0,016). Keduanya, intervensi
panggilan IVR dan
pengingat SMS dianggap
tidak mengganggu dan
bukan ancaman terhadap
privasi. Proporsi yang secara
signifikan lebih tinggi setuju
bahwa IVR lebih membantu
dibandingkan dengan SMS
(p= 0,001).

17
HASIL upaya meningkatkan kepatuhan pengobatan
Berdasarkan hasil pencarian dengan ARV pada ODHA di dapatkan hasil bahwa
menggunakan electronic database yaitu Google mobile phone reminders bisa gunakan sebagai
Scholar, PubMed, EBCSO, dan Science Direct salah satu upaya yang bisa dilakukan
didapatkan 127 artikel, kemudian dilakukan pemerintah, tenaga kesehatan, maupun
proses seleksi jurnal berdasarkan judul dan keluarga untuk meningkatkan kepatuhan pada
abstrak di dapatkan 21 artikel yang relevan dan ODHA dalam menjalankan program
106 artikel yang tidak relevan, dimana artikel pengobatan ARV. Adapun cara yang bisa
tersebut membahahas seputar penyakit HIV dilakukannya dengan menggunakan panggilan
secara menyeluruh seperti epidomologi HIV, suara dan pesan teks (SMS), sebagai pengingat
faktor resiko HIV, dan faktor yang serta dukungan kepada ODHA agar patuh
mempengaruh kepatuhan pengobatan ARV. 21 menjalani pengobatan ARV.
artikel yang relevan dilakukan seleksi kembali
secara keseluruhan (full text). Dari 21 artikel PEMBAHASAN
yang relevan tersebut, 11 artikel diantaranya Pada tahun 2020 indonesia
tidak memenuhi standar kelayakan (eligibility) menargetkan 3 zero yaitu zero new infection,
sehingga menghasilkan 10 artikel untuk di zero death related aids dan zero discrimination
analisis. target tersebut juga sejalan dengan target yang
Pada 10 artikel yang telah kami lakukan ingin di capai UNAID pada tahun 2020 yaitu
analisis, penggunaan mobile phone reminders 90% orang mengatahui status HIVnya, 90%
telah di gunakan di beberapa Negara seperti orang yang terkena HIV mendapatkan ART
China, Malaysia, Kenya, India, Cameroon, dan 90% orang yang mendapat ART
Boston, dan Sandiego. penelitian tersebut 9 mengalami penurunan viral load. Target
artikel menggunakan desain Randomized tersebut dilakukan dengan cara melakukan
Controlled Trial (RCT) dan 1 artikel pencegahan penularan HIV, meningkatkan
menggunakan desain cohort. Penelitian ini akses pemeriksaan HIV, pengobatan HIV,
membahas tentang penggunaan mobile phone meningkatkan retensi pengobatan,
reminders sebagai upaya meningkatkan meningkatkan kualitas hidup ODHA, mitigasi
kepatuhan pengobatan ARV pada ODHA. dampak sosial ekonomi epidemi HIV pada
Dari 11 artikel yang di analisis tentang individu, keluarga dan masyarakat untuk
penggunaan mobile phone reminders sebagai menjaga produktivitas dan sumber daya

18
manusia Indonesia. (Komisi penanggulanga Metode Pesan Teks
HIV dan AIDS, 2015). Intervensi mobile phone reminders
Dalam mewujudkan target 3 zero salah menggunakan pesan teks atau SMS dapat
satu cara yang digunakan adalah dengan cara meningkatkan pengetahuan dan sikap
meningkatkan retensi pengobatan HIV. Seperti manajemen ARV pada individu yang belum
yang telah kita ketahui bahwa dalam menjalani pernah menggunakan ARV sebelumnya. Pesan
pengobatan HIV seringkali ODHA tidak patuh teks interaktif menunjukkan efek yang
dalam menjalani pengobatan HIV, hal ini menjanjikan dengan meningkatkan kepatuhan
terjadi karena banyak faktor yang ARV.
menyebabkan ODHA menjadi tidak patuh Intervensi SMS telah menunjukkan
dalam menjalani pengobatannya. Salah satu sebuah potensi manfaat dalam meningkatkan
cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan atau menjaga kepatuhan ARV diberbagai area.
kepatuhan ODHA menjalani pengobatan ARV Pertama, SMS dapat digunakan sebagai
dengan menggunakan mobile phone pengingat minum obat untuk meningkatkan
reminders. kepatuhan pengobatan ARV. Kedua, intervensi
Mobile Phone Reminder merupakan SMS dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
sebuah pesan yang menolong seseorang untuk terkait HIV dan pengetahuan pengobatan ARV
mengingat sesuatu yang digunakan dengan pada ODHA yang tidak patuh menjalani
menggunakan telepon seluler. Reminder dapat pengobatan ARV. Ketiga, pesan teks interaktif
digunakan sebagai manajemen waktu yang yang ditawarkan pada ODHA yang tidak patuh
berfungsi untuk memberi alarm peringatan menjalani pengobatan ARV merupakan media
berupa pemberitahuan berbasis lokasi, waktu untuk komunikasi tepat waktu dengan
maupun catatan yang berupa kontekstual. penyedia layanan kesehatan untuk
Berdasarkan analisis 10 artikel didapatkan mendapatkan informasi, emosional, dan
hasil bahwa untuk meningkatkan kepatuhan dukungan teknis untuk mengatasi banyak
ODHA menjalani pengobatan ARV, metode hambatan yang mereka hadapi pada
penggunaan mobile phone reminders yang pengobatannya (Lester et al., 2010 ; Xiao, Li,
efektif menggunakan 2 cara yaitu Williams, & Wang, 2017; Abdulrahman et al.,
menggunakan pesan teks SMS dan panggilan 2017 ; & Guo, Xu, Qiao, Hong, & Zhang,
suara. 2018)

19
Moore et al., (2018) mengklaim bahwa intervensi mobile phone reminder dalam
SMS itu digunakan tidak hanya untuk beberapa penelitian telah menunjukkan potensi
mengingatkan atau mengirim informasi ke menjadi efektif dalam meningkatkan
ODHA, tetapi juga sebagai cara yang konsisten kepatuhan menajalani pengobatan ARV.
dan nyaman, untuk mengakses emosional Penelitian menunjukan bahwa intervensi
dukungan dari penyedia layanan kesehatan. kepatuhan yang disampaikan melalui
Mengenai frekuensi pengiriman pesan, panggilan suara mungkin lebih dapat diterima
menurut penelitian Pop-eleches et al., (2011) dibandingkan dengan pesan teks seperti yang
menunjukkan bahwa pesan mingguan lebih ditunjukkan oleh Rodrigues et al., (2012)
efektif dalam meningkatkan kepatuhan individu cenderung menunjukkan preferensi
daripada pengingat harian. Penelitian Sidney, tinggi untuk panggilan suara pada kelompok
Antony, Rodrigues, Arumugam, & yang telah berusia dan populasi yang buta
Krishnamurthy, (2012) di India juga huruf.
menunjukkan hal itu, dimana hanya 59% dari Sebuah penelitian lain oleh Sidney,
peserta melihat semua SMS yang dikirim, Antony, Rodrigues, Arumugam, &
sementara 15% tidak pernah melihatnya sama Krishnamurthy, (2012) di India menemukan
sekali. Pesan harian mungkin dianggap panggilan suara efektif dalam meningkatkan
mengganggu, mungkin menyebabkan kepatuhan Peserta (87%) dilaporkan bahwa
kebosanan, dan mungkin mengurangi respons mereka lebih suka panggilan sebagai
terhadap pengingat yang berulang pengingat, hanya 11% yang memilih pengingat
SMS saja. Penggunaan panggilan suara
Metode Panggilan Suara mungkin lebih mudah dan lebih efisien untuk
Berdasarkan penelitian Mbuagbaw et menerima panggilan telepon daripada SMS.
al., (2012) mengemukakan bahwa pesan teks Namun,meskipun 87% peserta lebih suka
ponsel motivasi standar tidak secara signifikan pengingat dengan panggilan suara, sebanyak
meningkatkan kepatuhan terapi ARV. 50% menyatakan bahwa SMS bersamaan
Sehingga metode panggilan suara dengan panggilan suara juga sangat membantu
direkomendasikan sebagai pilihan metode lain untuk meningkatakan kepatuhan pengobatan
untuk meningkatakna kepatuhan ODHA ARV. Hardy et al., (2011) Pola ini
menjalani terapi ARV. Studi individu menunjukkan bahwa panggilan suara bisa
menggunakan panggilan suara sebagai

20
menjadi lebih efektif alat pengingat baik https://doi.org/10.2196/10274
sendiri atau dalam kombinasi. Hardy, H., Sc, M., Kumar, V., Doros, G., Ph,
D., Farmer, E., … Stanic, A. (2011).
Randomized Controlled Trial of a
KESIMPULAN Personalized Cellular Phone Reminder
System to Enhance Adherence to
Intervensi mobile phone reminder telah Antiretroviral Therapy. 25(3).
menunjukkan signifikan peningkatan https://doi.org/10.1089/apc.2010.0006
kepatuhan pengobatan ARV. Intervensi mobile Lester, R. T., Ritvo, P., Mills, E. J., Kariri, A.,
Karanja, S., Chung, M. H., … Plummer,
phone reminder bisa dilakukan dengan F. A. (2010). Eff ects of a mobile phone
menggunakan SMS maupun panggilan suara. short message service on antiretroviral
treatment adherence in Kenya ( WelTel
Dari kedua metode ini memiliki kelebihan dan Kenya1 ): a randomised trial. The Lancet,
kekurangan masing-masing dimana SMS 376(9755), 1838–1845.
https://doi.org/10.1016/S0140-
memiliki biaya yg lebih murah dibandingkan 6736(10)61997-6
dengan panggilan suara akan tetapi SMS Mbuagbaw, L., Thabane, L., Ongolo-zogo, P.,
dianggap mengganggu dan mungkin Lester, R. T., Mills, E. J., Smieja, M., …
Kouanfack, C. (2012). The Cameroon
mengurangi respons terhadap pengingat yang Mobile Phone SMS ( CAMPS ) Trial : A
berulan sedangkan penggunaan panggilan Randomized Trial of Text Messaging
versus Usual Care for Adherence to
suara mungkin lebih mudah dan lebih efisien Antiretroviral Therapy. 7(12), 6–12.
untuk menerima panggilan suara daripada https://doi.org/10.1371/journal.pone.0046
909
SMS.
Moore, D. J., Pasipanodya, E. C., Umlauf, A.,
Rooney, A. S., Gouaux, B., Depp, C. A.,
DAFTAR PUSTAKA … Montoya, J. L. (2018). Individualized
texting for adherence building ( iTAB )
Abdulrahman, S. A., Rampal, L., Ibrahim, F., for methamphetamine users living with
Radhakrishnan, P., Shahar, H. K., & HIV : A pilot randomized clinical trial.
Othman, N. (2017). Mobile phone Drug and Alcohol Dependence,
reminders and peer counseling improve 189(May), 154–160.
adherence and treatment outcomes of https://doi.org/10.1016/j.drugalcdep.2018
patients on ART in Malaysia : A .05.013
randomized clinical trial. 1–17.
Pop-eleches, C., Thirumurthy, H.,
Guo, Y., Xu, Z., Qiao, J., Hong, Y. A., & Habyarimana, J. P., Zivin, J. G.,
Zhang, H. (2018). Development and Goldstein, M. P., Walque, D. De, …
Feasibility Testing of an mHealth ( Text Bangsberg, D. R. (2011). Mobile phone
Message and WeChat ) Intervention to technologies improve adherence to
Improve the Medication Adherence and antiretroviral treatment in a resource-
Quality of Life of People Living with HIV limited setting : a randomized controlled
in China : Pilot Randomized Controlled trial of text message reminders.
Trial Corresponding Author : 6.
21
(November 2010). Infeksi Menular Seksual (PMS)
https://doi.org/10.1097/QAD.0b013e328 Triwulan I Tahun 2017.
34380c1 Handayani & Dewi. 2017. Faktor Yang
Sidney, K., Antony, J., Rodrigues, R., Mempengaruhi Kualitas Hidup Orang
Arumugam, K., & Krishnamurthy, S. Dengan Hiv/Aids (Odha) Di Kota
(2012). Supporting patient adherence to Kupang Provinsi NTT. Tesis.
antiretrovirals using mobile phone Universitas Gadjah Mada
reminders : Patient responses from South Kemenkes RI. 2014. Infodatin Pusat Data dan
India. 24(5), 612–618. Informasi Kementrian Kesehatan
Xiao, X., Li, X., Williams, A. B., & Wang, H. Republik Indonesia Situasi dan Analisis
(2017). Acceptability and efficacy of HIV AIDS
interactive short message service Nanda, S, dkk. 2014. Faktor-Faktor Yang
intervention in improving HIV medication
Berhubungan Dengan Kepatuhan
adherence in Chinese antiretroviral Penderita HIV/AIDS Mengkonsumsi
treatment-naïve individuals. 221–229. Obat Antiretroviral (ARV) Di Klinik
Rodrigues R, Shet A, Antony J et al. Voluntary Counseling (VCT) RSUP.
Supporting adherence to antiretroviral Adam Malik Medan
therapy with mobile phone reminders: Sari, F,. dkk. 2014. Makna Perilaku Minum
results from a cohort in South India. Obat Pada Pasien HIV/AIDS Rawat
PLoS ONE 2012; 7: e40723
Jalan Di VCT RSUP Dr Kariadi
Komisi penanggulangan HIV dan AIDS. Semarang. Jurnal. Fakultas Psikologi
(2015). Strategi Dan Rencana Aksi Universitas Diponegoro.
Nasional 2015-2019 Penanggulangan UNAIDS. 2017. UNAIDS Data 2017.
HIV dan AIDS di Indonesia
Yelmi & Adriani. 2016. Kepatuhan Pasien
Ari, H, dkk. 2017. Hubungan Lamanya Terapi Odha Meminum Obat Dengan
ARV dengan Kepatuhan Minum Obat Keberhasilan Terapi Antiretroviral (
pada Anak HIV di Klinik Teratai. JSK
Arv ). Journal Endurance 1(2) Juni
Desember 2017. Vol. 2 No.2 2016. Hal. 47-56.
Diatmi Komang & Diah Fridari I.G.A. 2014.
Yuniar Y., 2013, “Faktor-faktor Pendukung
Hubungan Antara Dukungan Sosial Kepatuhan Orang dengan HIV AIDS
dengan Kualitas Hidup Pada Orang (ODHA) dalam Minum Obat
Dengan HIV/AIDS Di Yayasan Spirit Antiretroviral di Kota Bandung dan
Paramacitta. Jurnal. Program Studi Cimahi, Buletin Penelitian Kesehatan,
Psikologi Fakultas Kedokteran
Juni 2013, Vol. 41, hal. 72-83.
Universitas Udayana
Ditjen P2P Kemenkes RI. 2017. Laporan
Perkembangan HIV-AIDS & Penyakit

22

Anda mungkin juga menyukai