Anda di halaman 1dari 1

TINJAUAN PUSTAKA

Karena ada keterbatasan ukuran sel,pertumbuhan sebagian besar dicapai

dengan peningkatan jumlah sel. Proses pembelahan sel yang disebut mitosis

(Yunani, mites, benang + osis, proses) sangat teratur dan menjamin distribusi yang

sama secara kuantitatif dan kualitatif faktor-faktor hereditas pada sel anakannya.

Pembelahan mitosis terjadi pada waktu perkembangan dan pertumbuhan embrio,

pada penggantian sel-sel yang telah using atau rusak seperti sel-sel darah, kulit,

selaput usus dan pada proses penyembuhan luka (Walker, dkk., 1973).

Pembelahan sel secara mitosis ini dilaksanakan untuk memperbanyak sel

yang ada dalam tubuh mahluk hidup sehingga dapat bertumbuh atau bertambah

besar. Sebenarnya dalam setiap pembelahan sel dapat dilihat adanya dua macam

pembelahan yang terjadi secara berurutan,yaitu pembelahan inti sel (kariokinesis)

dan kemudian diikuti pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Pembelahan

sitoplasma terjadi secara sederhana sehingga tidak banyak diamati sedangkan

pembelahan inti terjadi secara lebih kompleks karena dalam inti sel inilah terdapat

kromosom yang akan menentukan sifat-sifat dari sel keturunan yang terjadi

setelah pembelahan sel selesai (Juwono dan Achmad, 2000).

Seperti yang telah dijelaskan bahwa mitosis meliputi tahap kariokinesis

yang akan segera disusul dengan tahap sitokinesis. Untuk pembahasan pada

mitosis kita akan membahas terlebih dahulu fase kariokinesis lalu berlanjut ke

sitokinesis. Fase kariokinesis meliputi lima tahap yaitu, profase, prometafase,

metafase, anafase, telofase,sedangkan fase sitokinesis terjadi secara langsung

tanpa melalui tahapan-tahapan (Sumardi dan Aditya, 2007).

Anda mungkin juga menyukai