Anda di halaman 1dari 23

PENGENALAN ALAT

(Mikroskop)

LAPORAN

Oleh :
Pieter Julius Daely
140305064
I / 04

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan pertolongannya kepada kita sampai saat ini sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan praktikum ini.

Adapun judul laporan ini adalah “Pengenalan Alat (Mikroskop)” yang

merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Praktikum Biologi Seluler di

Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ir. Rona J.

Nainggolan, SU sebagai dosen penanggung jawab laboratorium mikrobiologi, Ir.

Sentosa Ginting, M.P. sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah biologi

seluler, dan Dr. Ir. Herla Rusmarilin, M.P. sebagai dosen pengajar mata kuliah

biologi seluler. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh asisten

laboratorium mikrobiologi dan seluruh pihak yang telah membantu hingga

penulisan laporan praktikum ini dapat selesai.

Akhirnya penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan laporan

praktikum ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk dapat

menyempurnakan laporan praktikum ini. Semoga laporan praktikum ini sangat

bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita.

Medan, November 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR ………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………… ii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….. iii

PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………... 1
Tujuan Penulisan …………………………………………………… 2
Tanggal Praktikum Dimulai ……………………………………….. 2
Tanggal Praktikum Selesai ………………………………………… 2

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3

MIKROSKOP
Sejarah Mikroskop …………………………………………………. 6
Jenis-Jenis Mikroskop ……………………………………………… 7
Pembagian Mikroskop ……………………………………………… 8
Manfaat Mikroskop ………………………………………………… 11

SPESIFIKASI ALAT (MIKROSKOP)


Gambar Mikroskop …………………………………………………. 12
Fungsi Mikroskop …………………………………………………... 13
Cara Menggunakan Mikroskop …………………………………….. 14

KESIMPULAN ........................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 16

LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal


1. Mikroskop Cahaya 12

iii
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mikroskop merupakan alat yang digunakan di laboratorium untuk melihat

benda-benda yang tidak dapat dilihat kasat mata. Mikroskop berfungsi

memperbesar benda yang kita lihat sehingga memungkinkan kita untuk melihat

bakteri dan organisme lain yang tidak tampak pada mata telanjang.

Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme

hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,

sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan

mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi.

Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie

Van Leeuwenhock (1632-1723) . Tahun 1675 Antonie membuat mikroskop

dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa

sehingga ia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang

menggenang.

 Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan

penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula.

Mikroskop yang sering digunakan dalam biologi adalah mikroskop cahaya, Baik

yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop monokuler, maupun

yang berlensa okoler ganda atau yang disebut mikroskop binokuler

Antonie Van Leeuwenhock bukanlah satu-satunya peneliti yang menggunakan

mikroskop, Seorang ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr. Ernst Ruska

menggabungkan penemuan ini dan membangun mikroskop transmisi elektron

1
2

(TEM) yang pertama pada tahun 1931. Mikroskop yang pertama kali

diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga

tahun kemudian ia menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan

lensa ketiga dan mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi

hingga 100 nanometer.

Tujuan Penulisan

- Untuk mengenali bagian dan fungsi mikroskop.

- Untuk mengenali jenis-jenis mikroskop.

- Untuk mengenali cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.

Tanggal Praktikum Dimulai

29 September 2014.

Tanggal Praktikum Selesai

29 September 2014.
TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme (makhluk) kecil

yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan hanya dapat dilihat dengan

mikroskop. Adanya dunia mikroorganisme belum dapat diketahui sampai

detemukannya mikroskop. Anthony Van Leeuwenhoek (1632-1723) seorang

pedagang Belanda ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia

mikroorganisme itu. Mikroskop Anthony Van Leeuwenhoek hanya terdiri dari 1

lensa. Dengan adanya mikroskop sederhana itu, maka rahasia tentang bentuk

mikroba mulai terbuka dan terungkap (Waluyo, 2004).

Anthony Van Leeuwenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat

sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses, dsb. Ia tertarik

dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat

dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’

yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini

membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih

meningkatkan mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumpuk lebih banyak

lensa dan memasangya di lempengan perak. Akhirnya Leewuenhoek membuat

250 mikroskop yang mampu memperbesar 200-300 kali (Campbell, 2008).

Mikroskop umumnya digunakan di laboratorium oleh siswa dan untuk

penelitian digunakan mikroskop cahaya dimana pembentukan bayangan adalah

fungsi dari sifat-sifat cahaya yang melewati media yang berbeda. Cahaya adalah

salah satu bentuk energi yang digunakan pada mikroskop ini. Sumber cahayanya

dapat berasal dari sinar matahari, lampu, dll. Mikroskop adalah alat utama pada

3
4

biologi dan itu tidak akan berlebihan jika dikatakan perkembangan mikroskop

membuat ilmu sitologi, histology, parasitologi, dan banyak cabang ilmu yang lain

berkembang (Bajpal, 2000).

Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan adalah

mikroskop optis. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua

yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop monokuler

merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler

memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang

dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang

umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (Wikipedia, 2014).

Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang biasa digunakan di

laboratorium. Terdapat dua lensa pada mikroskop ini yaitu lensa objektif yang

dekat dengan benda dan lensa okuler yang dekat dengan mata. Dengan mikroskop

cahaya spesimen yang telah dipulas biasanya diamati dengan transiluminasi.

Bentuk lain dari mikroskop cahaya adalah mikroskop ultraviolet. Karena sinat

ultraviolet meiliki panjang gelombang yang pendek daripada cahaya tampak,

maka spesimen yang diamati lebih jelas daripada mikroskop cahaya

(Volk and Wheeler, 1984).

Mikroskop elektron menggunakan elekton yang dipercepat sebagai sumber

penerangan. Karena panjang gelombang elektron bisa mencapai 100.000 kali lebih

pendek daripada cahaya tampak, sehingga dapat melihat struktur objek yang

paling kecil. Jenis daripada mikroskop elektron adalah Mikroskop Transmisi

Elektron (TEM), Mikroskop pemindai transmisi elekton (STEM), Mikroskop

Pemindai Elektron (SEM). Sebuah transmisi elektron dapat mencapai resolusi 50


5

pm lebih baik dan perbesaran hingga 10.000.000 kali, sedangkan kebanyakan

mikroskop cahaya oleh resolusi sekitar 200 nm dan perbesaran di bawah 2000

kali. Mikroskop transmisi elektron menggunakan lensa elektrostatis dan

memfokuskan pada objek (Wikipedia, 2014).

Sebuah varian mikroskop elektron disebut skening mikroskop elekton

memungkinkan pandangan pseudo tiga dimensi dari permukaan sel, jaringan, dan

organ. Berkas elekton yang sangat halus digerakkan berturut-turut dari titik ke

titik lain pada permukaan yang sedang diamati. Pada setiap titik, berkas elekton

primer berinteraksi dengan logam tipis berlapis yang ditempatkan pada spesimen

dan menghasilkan refleksi atau pancaran elekton. Fluktuasi sinyal elekton ini

dapat ditangkap oleh detektor yang pada gilirannya mengubah kecerahan tabung

sinar katoda yang berkas elektronnya sedang digerakkan secara sinkron denga

berkas elekton primer dari mikroskop. Fotograf yang dihasilkan mudah

dimengerti, karena mereka menyajikan pandangan dengan penerangan dari atas,

seperti dunia makroskopik kita yang disinari dari atas dan bayangan yang timbul

disebabkan oleh iluminasi dari atas (Junqueira, dkk., 2008).


MIKROSKOP

Sejarah Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah

alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.

Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan mikroskop disebut mikroskopi, dan

arti dari mikroskopi adalah sangat kecil.

Dalam perkembagannya, mikroskop mampu mempelajari organisme hidup

yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata sehingga

mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan

perkembangan sejarah mikrobiologi.

Penemu dari mikroskop adalah Antony Van Leeuwenhock (1632-1723).

Sejak belia, ia memang sudah terpesona dengan lensa. Hal ini yang menjadikan ia

begitu giat mempelajari lensa selama hidupnya. Pada awal kemunculannya,

mikroskop hanya memiliki satu lensa saja yakni jenis lensa okuler. Hal ini

kemudian membuat para ahli banyak yang mengecilkan peranan Antony dalam

sejarah mikroskop sebab mereka beranggapan alat yang dibuat oleh Antony bukan

mikroskop melainkan lensa dengan corong yang tak lebih dari sebuah kaca

pembesar saja.

Pada tahun 1674 Antony menggunakan mikroskop sederhana dapat

melihat mikroorganisme dari setetes air danau yang diamati dengan menggunakan

suatu lensa gelas. Mikroorganime itu terlihat dalam berbagai bentuk, ukuran, dan

warna. Mikroskop buatannya adalah perangkat yang sederhana hanya

menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan yang

6
7

membentuk tubuh instrument. Seluruh instrument panjangnya 3-4 inci dan harus

diangkat mendekat dengan mata dan memerlukan cahaya yang baik dan kesabaran

dalam menggunakannya. Dengan keterampilannya dalam membuat lensa, dia

berhasil membuat mikroskop yang mampu memperbesar objek sampai lebih dari

200 kali sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas dan terang.

Perkembangan selanjutnya dalam sejarah mikroskop dimulai dengan

campur tangan seorang ilmuan dari Berlin University bernama Dr. Ernest Ruska.

Ia menggembangkan penemuan Thonius Philips Van Leewenhoek yang hanya

menggunakan satu lensa dan kemudian menciptakan mikroskop transmisi elekton

atau TEM pada tahun 1931. Berkat penemuan ini, lembaga pemberi Nobel di

Norwegia menganugerahkan Nobel Fisika padanya di tahun 1986. Mikroskop

yang dikembangakan oleh Dr. Ernest Ruska menggunakan dua lensa dengan

medan magnet. Selanjutnya, 3 tahun beselang, ia kemudian menciptakan

mikroskop dengan tiga buah lensa yang mampu membidik dengan resolusi sampai

100 nm. Angka ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan jenis mikroskop

cahaya yang saat itu lazim digunakan. Dalam perkembangan mikroskop,

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai mikroorganisme menjadi

lebih mudah dan berdampak baik pada berbagai bidang salah satunya adalah

medis. Contohnya dengan mikroskop peneliti lebih bisa mengamati berbagai

bakteri juga virus yang menyebabkan sejumlah penyakit serius untuk kemudian

mencari kelemahannya dan menciptakan obat untuk membasminya. Semua

keajaiban tersebut tak bisa dipisahkan dari keberadaan mikroskop.

Jenis- Jenis Mikroskop

Ada dua jenis mikroskop yang kita ketahui sekarang ini, antara lain
8

1. Mikroskop Optik

Mikroskop optik juga disebut mikroskop cahaya yang menggunakan satu atau

lebih lensa yang mampu menghasilkan gambar yang diperbesar dari isebuah

benda atau sampel yang diletakkan pada sebuah bidang fokus. Lensa pada

mikroskop optik biasanya terbuat dari kaca. Lensa ini akan berfungsi untuk

memfokuskan cahaya ke dalam mata.

2. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan

pembesaran objek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektrostatik dan

elektron magnetic untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta

memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus

daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih

banyak energy dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan

mikroskop cahaya.

Pembagian Mikroskop

Beberapa mikroskop yang sering digunakan saat ini adalah

1. Mikroskop Optik

Mikroskop optik terdiri dari beberapa jenis, antara lain

a. Mikroskop Cahaya

Mikroskop yang sekarang banyak digunakan di laboratorium adalah Mikroskop

Cahaya (Light Microscope, LM). Mikroskop cahaya memiliki perbesaran

maksimal 1000 kali, perbesaran yang lebih akan meningkatkan kekaburan.

Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler
9

dan lensa kondensor. Setiap lensa objektif dapat diputar sesuai dengan perbesaran

yang diinginkan.

Bayangan nyata tadi diperbesar oleh lensa okuler untuk menghasilkan

bayangan maya yang kita lihat. Lensa okuler ialah lensa yang terletak di ujung

tabung di dekat dengan mata. Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung

terciptanya pencahayaan pada objek yang difokus, sehingga bila pengaturannya

tepat akan diperoleh daya pisah maksimal.

b. Mikroskop Fluorescence

Mikroskop fluorescence hampir sama dengan mikroskop cahaya biasa dengan

tambahan fitur untuk meningkatkan kemampuannya. Mikroskop fluorescence

sering digunakan untuk menggambarkan fitur khusus dari spesimen kecil seperti

mikroba.  Juga digunakan untuk secara visual meningkatkan fitur 3-D pada skala

kecil. Mikroskop ini sering digunakan untuk menampilkan komponen struktural

suatu spesimen kecil seperti sel, melakukan studi viabilitas pada populasi sel,

menampikan materi genetik pada sel (DNA dan RNA), dan melihat sel – sel

spesifik dalam populasi yang lebih besar dengan teknik khusus.

c. Mikroskop Medan Gelap

Mikroskop Medan Gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup,

khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah

mikroskop majemuk.

d. Mikroskop Medan Terang

Mikroskop medan terang adalah suatu bentuk mikroskop dengan medan yang

mengelilingi spesimen kelihatan terang (berwarna cerah), sedangkan spesimennya

berwarna gelap. Hal ini disebabkan karena cahaya dari sumberna lewat melalui
10

sistem-sistem lensa ke atas tanpa mengalami perubahan sehingga terbentuklah

medan yang terang. Batas praktis perbesaran yang dapat dicapai mikroskop medan

terang adalah kurang lebih 1000x. Resolusi atau tajamnya bayangan yang terlihat

pada perbesaran maksimum akan bergantung pada pengaturan diafragma,

kondensor, minyak imersi. Pengaturan yang tidak baik dapat menyebabkan

penyimpangan bayangan yang terbentuk.

e. Mikroskop Stereo
Mikroskop Stereo digunakan untuk mengamati benda tebal maupun benda

tipis, baik transparan maupun tidak transparan. Mikroskop ini tidak memiliki

kondensor, tapi memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang

panjang. Lensanya harus berdiameter besar karena diatasnya akan dipasangi

sistem lensa lain yang terpisah dalam posisi paralel dan jalur sinar terpisah untuk

mata kanan dan kiri.

f. Mikroskop Kontra Fase

Mikroskop Kontra Fase memiliki perbesaran maksimal hingga 1000 kali.

Mikroskop ini menggunakan retardasi cahaya spesimen untuk menghasilkan

perbedaan fase yang dikonversi kekontras. Prinsip mikroskop ini sangat rumit.

Namun susunan suatu filter dan diafragma pada mikroskop kontra fase akan

mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-

daerah terang dan bayangan yang dapat dilihat oleh mata, dengan demikian sel-sel

dan unsur-unsur lain yang sejauh ini tidak dapat dilihat oleh mata menjadi dapat

dilihat dengan menggunakan mikroskop kontra fase.

2. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron ada berbagai jenis antara lain

a. Mikroskop Elektron Transmisi (Transmision Elekton Microscope, TEM)


11

Mikroskop Transmisi Elektron adalah sebuah mikroskop elektron yang cara

kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide, dimana elektron ditembuskan ke

dalam objek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.

Mikroskop elektron saat ini telah mengalami peningkatan kinerja hingga mampu

menghasilkan resolusi hingga 0,1 nm.

b. Mikroskop Elektron Payar (Scanning Elektron Mikroskop, SEM)

Mikroskop Elektron Payar, digunakan untuk studi detil arsitektur pada

permukaan sel dan objek yang diamati secara tiga dimensi. Cara terbentuknya

gambar pada SEM sangat berbeda dengan TEM. SEM digunakan untuk struktur

detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya) dan objek diamati

secara tiga dimensi.

c. Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)adalah merupakan salah satu

tipe yang merupakan hasil pengembangan dari mikroskop transmisi elektron

(TEM).Pada sistem STEM ini, elekton menembus spesimen namun sebagaimana

halnya dengan cara kerja SEM, optik elektron terfokus langsung pada sudut yang

sempit dengan memindai obyek menggunakan pola pemindaian dimana obyek

tersebut dipindai dari satu sisi ke sisi lainnya (raster) yang menghasilkan lajur-

lajur titik (dots)yang membentuk gambar seperti yang dihasilkan

oleh CRT pada televisi / monitor.

Manfaat Mikroskop

Fungsi dari mikroskop adalah untuk membantu kegiatan penelitian dalam

melakukan kegiatan yang berhubungan dengan benda mikroskopik. Namun,


12

fungsi ini dapat berkembang sesuai dengan kegiatannya. Misalnya, mikroskop

untuk mengetahui keberadaan spesies baru pada suatu objek, untuk mengetahui

jenis-jenis mikroba pada suatu objek, untuk membantu dalam mengetahui struktur

objek secara detil, dan lain sebagainya. Hal ini membuktikan bahwa mikroskop

memiliki banyak kegunaan dalam kegiatan penelitian khususnya pada kegiatan

mikrobiologi. Selain itu, manfaat dan kegunaan mikroskop adalah banyak

digunakan oleh peneliti untuk meneliti dan mencari penemuan baru misalnya pada

suatu jenis penyakit yang baru muncul, sehingga penanganannya dapat segera

dilakukan sehingga penyakit tersebut tidak sampai meluas. Mikroskop juga

digunakan oleh siswa atau mahasiswa untuk melakukan kegiatan penelitian di

laboratorium.
SPESIFIKASI ALAT (MIKROSKOP)

Gambar Mikroskop

Di bawah ini adalah gambar dari mikroskop cahaya yang sering di

gunakan untuk kegiatan penelitian di laboratorium.

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Gambar 1. Mikroskop Cahaya

Keterangan gambar

1. Lensa Okuler 8. Penjepit preparat


2. Lengan Mikroskop 9. Meja preparat
3. Makrometer sekrup 10. Kondensor
4. Tabung mikroskop 11. Diafragma
5. Mikrometer sekrup 12. Cermin
6. Revolver 13. Kaki mikroskop
7. Lensa objektif

13
14

Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop

1. Lensa Okuler

Lensa okuler merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat

mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada ujung atas tabung mikroskop.

Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, 15x.

2. Tabung Mikroskop

Tabung mikroskop merupakan penghubung lensa okuler dengan lensa

objektif. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan lensa okuler.

3. Pengatur Kasar

Komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan ke bawah

dengan cepat.

4. Pengatur Halus

Komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan ke bawah

dengat lambat.

5. Revolver

Berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

6. Lensa Objektif

Lensa objektif merupakan lensa yang langsung berhubungan dengan objek.

Perbesaran dari lensa objektif ada berbagai macam, misalnya 10x, 40x, dan 100x.

7. Lengan Mikroskop

Tempat untuk pegangan tangan pada saat membawa mikroskop.

8. Meja Preparat

Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek yang akan dilihat.

9. Penjepit Preparat
14

Alat untuk menjepit preparat yang diletakkan pada meja preparat agar

tidak bergerak sewaktu digunakan.

10. Diafragma

Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk.

11. Kondensor

Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi untuk

mengumpulkan sinar

12. Kaki Mikroskop

Kaki mikroskop berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan

mikroskop.

13. Cermin

Berfungsi memantulkan sinar dari sumbernya.

Cara Menggunakan Mikroskop

1. Diambil mikroskop dari tempat penyimpanan dan gunakan kedua tangan saat

membawanya.

2. Diletakkan mikroskop tersebut di meja dengan kedudukan yang rata dan

hadapkan ke arah datangnya cahaya.

3. Diputar revolver sehingga lensa objektif berada pada perbesaran lemah.

4. Diatur cermin untuk melihat kekuatan cahaya yang masuk.

5. Diletakkan preparat pada meja preparat dan jepit menggunakan penjepit.

6. Diatur fokus untuk memperjelas objek dengan memutar pemutar kasar atau

pemutar halus.

7. Diputar lensa objektif dengan perbesaran yang diinginkan.

8. Setelah selesai, mikroskop dibersihkan dan disimpan kembali


KESIMPULAN

1. Mikroskop pertama kali diciptakan oleh Antonie Van Leeuwenhoeck (1632-

1723) untuk melihat benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak bisa

dilihat oleh mata telanjang.

2. Mikroskop memiliki bagian dan fungsi masing-masing, seperti lensa objektif

yang dekat dengan benda dan lensa okuler yang dekat dengan mata, tabung

mikroskop penghubung lensa objektif dan okuler, revolver untuk mengatur

perbesaran lensa objektif, cermin untuk memantulkan sinar dari sumbernya,

kondensor untuk mengumpulkan sinar, diafragma untuk mengatur banyaknya

sinar yang masuk, dan sebagainya.

3. Pembagian mikroskop optik ada beberapa jenis, yaitu mikroskop cahaya,

mikroskop fluorescence, mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap,

mikroskop stereo, mikroskop kontra fase. Sedangkan pembagian mikroskop

elektron adalah Mikroskop Elektron Transmisi, Mikroskop Elektron Payar,

Mikroskop Pemindai Transmisi Elektron.

4. Menggunakan mikroskop dengan benar adalah letakkan mikroskop di meja dan

arahkan ke sumber cahaya kemudian atur cermin untuk melihat kekuatan

cahaya yang masuk. Letakkan preparat pada meja preparat dan jepit. Untuk

memperjelas objek atur lensa objektif dengan perbesaran yang diinginkan.

5. Mikroskop cahaya adalah sebuah mikroskop yang sering dipakai dalam

laboratorium dan memiliki perbesaran hingga 1000x.

6. Mikroskop elektron adalah mikroskop yang mampu melakukan perbesaran

16
17

hingga dua juta kali dan menggunakan gelombang elektromagnetik.

7. Bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah maya, terbalik, diperbesar.


DAFTAR PUSTAKA

Bajpal, P. K., 2000. Biological Instrumentation and Methodology. S. Chand,


India.

Campbell, 2008. Biologi. Erlangga, Jakarta.

Junqueira, L. C., J. Carneiro, dan R. O. Kelly, 2008. Histologi Dasar. Buku


Kedokteran EGC, Jakarta.

Waluyo, Lud, 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Press,


Malang

Wikipedia, 2014. Mikroskop. http://id.wikipedia.org (10 Oktober 2014).

Wikipedia, 2014. Elektron Microscope. http://en.wikipedia.org


(10 Oktober 2014).

Volk, Wesley A., Margaret F. Wheeler, 1984. Basic Microbiology. Harper and
Row Publishers, Inc, USA.

18

Anda mungkin juga menyukai