PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga adalah
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, dan anggota keluarga lainnya yang
berkumpul dan tinggal dalam suatau rumah tangga karena pertalian darah dan
ikatan perkawinan atau adopsi. Jika salah satu atau berbagai anggota keluarga
diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Beralih dari
ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Batuk dan pilek
bisa saja terjadi pada bayi baru lahir. Penyebabnya adalah virus dari kelompok
menginfeksi bayi. Gejala yang biasa muncul pada bayi jika mengalami batuk
pilek adalah batuk dan hidung mengeluarkan cairan bening disertai demam.
Biasanya batuk pilek yang dialami bayi terjadi antara 2 – 3 hari. Cara mengatasi
pilek pada bayi baru lahir dengan tetap berikan ASI sebab, gerakan bayi mengisap
1
payudara akan memperkecil risiko terjadinya infeksi dan lakukan pijat common
dengan alasan ASInya tidak keluar dan ASInya sedikit. Sebenarnya masalah
tersebut bisa diatasi dengan sering menyusuikan banyinya karena hisapan bayi
produksi dan pengeluaran ASI selain itu juga bisa dilakukan dengan pijat
lancar. Dalam laporan ini penulis akan memberikan asuhan kebidanan pada
keluarga Tn. “M” yang mengalami masalah pada istri dan anak Tn. M mengenai
kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian ASI dan bayi dengan pilek.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam laporan ini adalah
Common Cold dan Natural Basic Therapy Pijat Oksitosin pada keluarga Tn.
M” ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan Asuhan Kebidanan Komunitas Natural Basic Therapy
pada keluarga Tn. M dengan kebutuhan Pijat Common Cold pada bayi dan
2
Dalam praktik Kebidanan Komunitas yang dilakukan di keluarga Tn. M
keluarga.
d. Dapat mengetahui antisipasi dan tindakan segera terhadap masalah
yang ada.
e. Dapat menyusun intervensi.
f. Dapat mengimplementasikan
g. Dapat melakukan evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Komunitas 4
1. Pengertian
Komunitas berasal dari bahasa latin, yaitu “communitas” yang
berarti kesamaaan, dan juga “communis” yang berarti sama public ataupun
ibu dan anak yang berada di dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan
3
dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang
kesehatan.
4
Penerapan manajemen kebidanan melalui proses secara berurutan
yaitu :
a. Identifikasi masalah
b. Analisis dan perumusan masalah
c. Diagnose potensial
d. Antisipasi penanganan segera
e. Rencana (intervensi)
f. Tindakan (implementasi) serta
g. Evaluasi hasil tindakan.
4. Sasaran utama kebidanan komunitas
a. Ibu : pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas, dan masa interval
b. Anak : meningkatkan kesehatan anak salam kandungan, bayi, balita,
B. Keluarga 1
1. Definisi Keluarga
5
Keluarga dapat didefinisikan dari berbagai macam orientasi dan cara
berikut :
a. Duval (1972)
Keluarga adalah sekelompok orang yang dihubungkan oleh ikatan
anggota keluarganya.
b. Depkes RI (1988)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
hubungan darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga dan
2. Ciri-Ciri Keluarga
Menurut pendapat Robert MacIver dan Charles Morton, bahwa ciri-ciri
6
c. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur) dan
tangga.
3. Tipe/Bentuk Keluarga
Gambaran tentang pembagian Tipe Keluarga sangat beraneka ragam,
sebagai berikut :
macam, yaitu :
1) Nuclear Family (Keluarga Inti)
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
dsb.
b. Pengelompokan secara Modern
Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu dan
7
1) Tradisional Nuclear Adalah : Keluarga INTI (Ayah, Ibu dan
8
9) Composite /Keluarga berkomposisi Adalah : sebuah keluarga
c. Fungsi Reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
9
d. Fungsi Ekonomi
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
keluarga.
C. Pijat Oksitosin
1. Definisi Pijat Oksitosin 6
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai
dari nervus ke 5-6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja saraf
dilakukan oleh keluarga, terutama suami pada ibu menyusui yang berupa
semakin kuat dan proses involusi uterus semakin bagus. Oksitosin yang
10
dihasilkan dari hiposis posterior pada nucleus paraventrikel dan nucleus
supra optic. Saraf ini berjalan menuju neuro hipofise melalui tangkai
hipofisis, dimana bagian akhir dari tangkai ini merupakan suatu bulatan
telah ada reseptor oksitosin. Hormon oksitoksin yang dilepas dari kelenjar
otot uterin akan mengurangi suplai darah ke uterus. Proses ini akan
perdarahan.
polos uterus baik pada proses saat persalinan maupun setelah persalinan
11
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu menyusui.
Saat ibu menyusui merasa nyaman dan rileks pengeluaran oksitosin dapat
atas putting, titik tepat pada putting, dan titik di bawah putting. Serta titik
12
b. Melepaskan bra
c. Berikan handuk pada bagian paha ibu
d. Dudukkan klien pada posisi bersandar ke depan, tangan dilipat diatas
sd
i. Pemijatan mulai dari tulang cervical (leher) sampai dengan tulang
D. ComMond Cold 10
1. Pengertian Commond Cold
Common Cold adalah infeksi primer di nasofaring dan hidung
yang sering mengeluarkan cairan, penyakit ini banyak dijumpai pada bayi
dan anak. Dibedakan istilah nasofaring akut untuk anak dan common cold
untuk orang dewasa oleh karena manifestasi klinis penyakit ini pada orang
dewasa dan anak berlainan. Pada anak infeksi lebih luas, mencakup daerah
tinggi. Pada orang dewasa infeksi mencakup daerah terbatas dan biasanya
tidak disertai demam yang tinggi. Pada dasarnya penyakit batuk dan pilek
pada Bayi maupun Balita dapat disebabkan oleh banyak faktor. Sebagian
13
besar penyebabnya adalah virus. Selain virus batuk dan pilek serta demam
tidak saja dipengaruhi oleh virus tetapi dapat juga disebabkan oleh bakteri.
Bagi kebanyakan orang, flu dianggap hal yang biasa dan akan sembuh
dengan sendirinya dalam 1 atau 2 minggu. Namun bagi sebagian orang flu
apabila tidak ada perhatian khusus dari orang tua maupun peran perawat
virus “selesma”. Rhinitis berarti “iritasi hidung” dan adalah derivative dari
rhino, berarti “hidung”. Selaput lendir pada hidung yang terkena iritasi
merupakan subgrup family yang paling besar, terdiri dari 89 serotipe yang
Rhinovirus berasal dari bahasa yunani rhin- yang artinya adalah hidung.
14
mukus pada hidung, merusak fungsi normal mereka serta memperbanyak
diri di sana. Virus tersebut dapat bermutasi dan hingga saat ini ada sekitar
250 strain atau jenis rhinovirus. Selain virus, batuk dan pilek dan demam
juga di sebabkan oleh bakteri. Keadaan bayi yang demikian biasa disertai
halusnya itu tidak dpat dilihat dengan mikroskop biasa. Untuk itu
tenggorokan.
c. Kemudian penderita mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa
sakit ringan.
d. Biasanya tidak timbul demam, tetapi demam yang ringan bisa muncul
15
g. Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun
kedua
tersumbat, lalu di ikuti dengan batuk dan demam. Jika cairan atau lendir
bernafas. Selain itu gejala nasofaringitis dengan pilek, batuk sedikit dan
kadang-kadang bersin. Dari hidung keluar sekret cair dan jernih yang
dapat kental dan parulen bila terjadi infeksi sekunder oleh kokus. Secret
Pada anak yang lebih besar kadang-kadang didapat rasa nyeri pada otot,
lebih sering merupakan gejala influenza, virus lain atas infeksi saluran
pernapasan yang gejalanya luas tumpang tindih dengan dingin, tapi lebih
parah. Gejala mungkin lebih parah pada bayi dan anak-anak (karena
16
orang tua (karena sistem kekebalan tubuh mereka sering menjadi lemah).
paling sering mengenai bayi dan anak. Bayi yang masih sangat mudah
pilek akan sering memegang hidungnya karena rasa gatal atau membuang
Masa tunasnya adalah 1-2 hari dengan faktor predisposisi kelelahan, gizi
buruk, anemia, dan kedinginan. Pada umumnya penyakit ini terjadi pada
melalui:
a. Penularan melalui udara. Bila seseorang sakit batuk-pilek, saat dia
batuk, bersin atau berbicara bisa menularkan virus pada bayi dan anak.
b. Kontak langsung. Virus dapat menular ketika orang yang sedang sakit
17
selanjutnya bayi/anak menyentuh hidung/mulutnya dengan tangannya
melalui kontak langsung maupun lewat udara atau cairan tubuh. Untuk
menghindarkan diri dari penyakit commond cold ini, secara umum yang
menutup mulut ketika batuk dan bersin, dan membuang ludah / dahak
dari mulut dan ingus hidung dengan cara yang bersih dan tidak
sembarangan.
b. Bila memungkinkan, hindari jangan sampai berjejal di satu ruangan,
anak.
d. Berpola hidup sehat, hindari minum alkohol, stres, istirahat cukup, dll.
e. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
f. Bila akan menyentuh/menggendong bayi, cucilah tangan dahulu.
g. Makan makanan yang bersih, higienis, sehat, gizi-nutrisi seimbang.
h. Memperhatikan dan menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.
18
i. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk
adalah obat yang spesifik untuk gejala tertentu.Obat semprot hidung yang
tenggorokanya.
b. Berikan obat sesuai dengan gejalanya. Hindari obat yang berkhasiat
demam) dalam kemasan, kecuali semua gejala itu memang ada sama
si kecil.
c. Berikan obat batuk yang bersifat mengencerkan dahak. Hindari obat
19
e. Jika dalam waktu 2 hari setelah mengkonsumsi obat bebas tidak
pijat bayi adalah suatu system dari sentuhan dan pijatan pada bayi
hubungan antara orang tua dan bayinya. Pijat Commond Cold adalah
20
13) Melakukan gerakan rain drop
14) Melakukan gerakan pitching
15) Membentu membersihkan, mengenakan baju dan merapika bayi
16) Beritahu ibu sudah dilakukan pemijatan
17) Bereskan alat
18) Evaluasi setelah dilakukan pemijatan
BAB III
21
Jam : 11.00 WIB
A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama kepala Keluarga (KK) : Tn. M
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Rowosari Krasak RT 1/3 Kec. Tembalang
No. Telp :-
2. Komposisi Keluarga
No. Nama L/P Hub. Kel Umur Pend. Imunisasi KB
1. Tn. M L KK 43thn SD - -
2. Ny. K P Istri 42 thn SD - Steril
3. An. F L Anak 22 thn SMA Lengkap -
4. An. L P Anak 19 thn SMA Lengkap
5. An. A L Anak 12 hari - - -
3. Genogram
Tn. S Ny. F Tn. D Ny. I
Ny. L Tn. A
Tn. P Ny. N
Ny. K Tn. M
Ket. Genogram :
22
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
4. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. M tergolong dalam Nuclear Family karena dalam satu rumah
terdapat ayah, ibu dan anak, sehingga akan dapat mempercepat penularan
penyakit jika salah satu anggota keluarga menderita penyakit menular.
5. Suku Bangsa (etnis)
a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga
Keluarga Tn. M berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan
tidak makan asal kumpul.
b. Tempat tinggal keluarga
Sebagian besar masyarakat adalah etnis jawa
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan.
Keluarga Tn. M aktif dalam kegiatan lingkungan yang masih berhubungan
erat dengan nilai etnis, diantaranya selamatan, tingkeban, mitoni, dan lain-
lain.
d. Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana
Tn. M dan Ny. K menggunakan pola busana yang modern seperti kaos,
kemeja, celana, longdress / gamis.
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern
Pengambil keputusan dalam keluarga Tn. M yaitu melaluui proses
musyawarah bersama anggota keluarga.
f. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Menurut keterangan Ny. K, jika ada anggota keluarga yang sakit dibawa
ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Ny.K rutin memeriksakan
kehamilannya ke Bidan terdekat.
g. Penggunaan bahasa sehari-hari dirumah
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Tidak ada
hambatan komunikasi dalam keluarga.
6. Agama dan Kepercayaan
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragamaan
mereka.
23
Seluruh anggota keluarga menganut agama Islam dan memiliki pandangan
yang sama dalam praktik keyakinan beragama.
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau
organisasi-organisasi keagamaan lain.
Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan seperti
tahlilan, pengajian rutin.
c. Agama yang dianut oleh keluarga.
Semua anggota keluarga menganut agama Islam.
d. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam
kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan.
Menurut keterangan Ny. K tidak ada nilai-nilai keyakinan yang
bertentangan dengan kesehatan.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Menurut keterangan Ny. K, pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai
kebutuhan sehari-hari.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga.
Keluarga memanfaatkan waktu libur anak di rumah saja.
24
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini.
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan yang
. kesehatan kesehatan dilakukan
1. Tn. M 43 th 50kg Sehat - - -
2. Ny. K 42 th 52kg Sehat TT 3x ASI tidak lancar Pijat oksitosin
3. An. F 22 th 40kg Sehat - - -
4. An. L 19th 38kg Sehat -
5. An. A 12 H 2800gr Pilek Hbo Pilek Pijat Commond
Cold
3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan.
Jika anggota keluarga ada yang sakit dibawa ke puskesmas terdekat.
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah.
a. Gambaran tipe tempat tinggal.
Status rumah yang sedang ditingali adalah sudah milik sendiri.
b. Denah rumah.
Kamar
R. Tamu
Wc
Kamar
Kamar
Dapur
R.makan
c. Gambar kondisi rumah terdiri dari dinding papan yang dapat melindungi
suhu dingin maupun gangguan keamanan yang lain, ukuran rumah 9x7
meter, lantai semen, atap terbuat dari genting, ventilasi berupa pintu dan
jendela, keadaan ventilasi memenuhi syarat kesehatan karena sering
dibuka (jendela), penerangan menggunakan listrik. Pembagian ruangan
adalah 3 kamar tidur, 1 kamar mandi gabung WC, dapur, dan ruang tamu.
Kebersihan ruangan cukup bersih, sumber air dari sumur bor, alat masak
25
lengkap dan bersih karena selesai dipakai selalu dicuci. Alat masak
menggunakan kompor gas dan tempat penyimpanan perabot dapur
disimpan di rak piring.
d. Kamar mandi terkesan cukup bersih, lantai semen, sumber air berasal dari
sumur bor, toilet terkesan bersih karena anggota keluarga rajin
membersihkan toilet. Peralatan mandi lengkap dan berada pada tempat
khusus peralatan mandi dan setiap anggota masing-masing memiliki
peralatan mandi seperti sikat gigi, bak mandi dikuras setiap seminggu dua
kali.
e. Kamar tidur terdiri dari 2 ruang. Kedaan ruangan rapi dan cukup bersih.
Penerangan kamar menggunakan listrik yang cukup. Terdapat pintu dan
jendela, untuk ventilasi udara cukup baik, karena jendela dibuka setiap
hari.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW.
Tetangga dan lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. M ramah dan saling
peduli satu sama lain.
3. Mobilitas geografis keluarga.
Keluarga Tn. M adalah penduduk asli Kelurahan Rowosari, rumah yang di
tinggali berada tidak jauh dari rumah orang tua Tn. M.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Tn. M mengikuti pengajian rutin setiap minggu.
5. Sistem pendukung keluarga.
Saat sekarang anggota keluarga dalam keadaan sehat. Jika sakit dan
membutuhkan biaya yang dirasakan berat maka keluarga akan meminta
bantuan kepada orang tua.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga.
Proses komunikasi dalam keluarga cukup baik dan terbuka. Penerimaan pesan
baik, bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa Jawa dan
kadang-kadang menggunakan bahasa Indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga.
26
Ny. K mengatakan apabila ada masalah maka akan dirundingkan dengan
suami.
3. Struktur peran.
a. Tn. M sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah
tangga
b. Ny. K sebagai ibu rumah tangga.
c. An. F sebagai anak pertama umur 22 tahun sekaligus pencari nafkah
tambahan
d. An. L sebagai anak kedua umur 19 tahun
e. Bayi . A sebagai anak ketiga umur 12 hari.
4. Nilai atau norma keluarga.
a. Kekerabatan baik.
b. Keluarga masih menganut adat istiadat dalam masyarakat, misalnya
melarang ibu nifas untuk makan ikan, telur, dan ayam.
c. Setiap anggota melaksanakan perannya.
d. Ayah merupakan orang yang paling di hormati oleh seluruh anggota
keluarganya.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif.
Setiap anggota keluarga menghargai dirinya sendiri dan mereka saling
membutuhkan satu sama lain, serta saling memberikan dukungan satu sama
lain. Setiap anggota keluarga selalu membina kehangatan dalam rumah
tangganya dan setiap malam selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul
dengan anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi.
Tn. M mengatakan bahwa hubungan semua anggota keluarga baik, norma
budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di keluarga
dan yang berlaku di masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan.
a. Tn. M dan Ny. K sudah mampu mengenali gejala-gejala payudara
bangka’i.
b. Keluarga mampu mengambil keputusan apabila ada permasalahan
kesehatan dengan cara merundingkan masalah itu secara bersama-sama.
27
c. Keluarga mampu merawat anggota keluarganya yang sakit sesuai dengan
anjuran tenaga kesehatan.
d. Keluarga mampu memelihara lingkungan rumah dan telah mengetahui
pentingnya kebersihan lingkungannya. Pada saat kunjungan rumah
keadaan rumah cukup bersih dan rapi.
e. Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan bila sakit periksa ke
puskesmas
4. Fungsi reproduksi.
Jumlah keluarga ada 5 orang. Ayah (kepala keluarga) 3 orang anak.
5. Fungsi ekonomi.
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Identitas
Nama : Ny. K
Umur : 42 th
Jenis kelamin : P
Pendidikan : SD
Pekerjaan :IRT
2. Keluhan / Riwayat Penyakit saat ini
28
Menurut Ny. K riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah
sebagai berikut:
a. Tn. M : keadaan sehat.
b. Ny. K : keadaan sehat
c. An. F : keadaan sehat.
d. An. L : keadaan sehat
e. An. A : keadaan sehat
3. Riwayat penyakit sebelumnya
a. Tn. M : tidak pernah sakit serius
b. Ny. K : tidak pernah sakit serius
c. An. F : tidak pernah sakit serius.
d. An. L : tidak pernah sakit serius
e. An. A : sedang pilek
4. Tanda-tanda vital
Rr : 24x/menit
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36, 6 0C
Bb : 58 kg
5. Sistem cardio vascular : normal.
6. Sistem respirasi : normal.
7. Sistem gastrointestinal : tidak ada masalah.
8. Sistem persyarafan : baik.
9. Sistem musculoskeletal : normal.
10. Sistem genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
I. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatannya
Keluarga berharap Ny.K bisa memberikan ASI ekslusif kepada bayinya.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Keluarga berharap petugas kesehatan dapat memotivasi keluhan yang Ny. K
rasakan dan dapat memberikan solusi atas masalh yang Ny. K hadapi.
29
ANALISA DATA
No. Data Penyebab Masalah
1. Ds. Ny. K menyatakan sejak hari 1 melahirkan anaknya yang Kurangnya pengetahuan Ny. K tentang ASI. Ny. K merasa malu mempunyai bayi dengan
3 merasa bahwa ASInya sedikit. umur yang sudah terbilang tua.
Do.
Muka : tidak pucat
Mata : sklera tidak pucat, konungtiva putih
Mulut : bersih, tidak pucat
Payudara: tampak besar, dan teraba sedikit keras
Genetalia:tidak dilakukan pemeriksaan.
TTV
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,6 oC
RR : 24 x/menit
TD : 110/70 mmHg
2. Ds. NY. K menyatakan bayinya sudah 1 hari mengalami pilek.Keadaan cuaca yang tidak menentu siangNy. K kwatir dengan kondisi bayinya.
panas dan sore hujan.
PRIORITAS MASALAH
30
1. Ibu nifas dengan kebutuhan pijat oksitosin
No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah : 2 1 2/3x1 = 2/3 Keadaan Ny. K memungkinkan terjadinya pembengkakan pada payudara (
Acaman kesehatan bendungan ASI). Bendungan ASI yang tidak tertangani akan
menimbulkan mastitis.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah :Hanya 1 1` 1/2x2 = 1 Latar belakang pendidikan Tn. M dan Ny. K adalah SD sehingga sulit
sebagian untuk menerima informasi dan penjelasan yang diberikan oleh petugas.
3. Potensi masalah untuk dicegah : 2 2/3 2/3x1 = 1 Tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani keluhan ibu dengan
Cukup memberikan motivasi dan mengingatkan bahwa setiap bayi mempunyai
hak untuk disusui.
4. Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x1 = 1 Suasana hati Ny.K juga sangat berpengaruh terhadap produksi ASI.
Masalah berat, harus segera ditangani Kondisi yang tidak nyaman bisa menyebabkan produksi ASI berkurang
bahkan tidak produksi sama sekali.Kondisi yang nyaman dan tenang ini
tak hanya peran seorang ibu, tapi juga peran keluarga . Suami yang
paling paham kondisi istri, sebaiknya ikut membantu istri terhindar dari
stres.
Total 3 2/3
31
Ancaman kesehatan Penyakit ini cenderung lebih besar karena mencakup daerah paranasal, telinga tengah dan
nasofaring disertai demam. Faktor predisposisi kelelahan, gizi buruk, anemia dan kedinginan
dan pada waktu pergantian musim. Komplikasi lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil
dari pada anak lebih besar
By. A umur 12 hari lebih rentan dengan pilek dan kemungkinan terjaadinya komplikasi sangat
besar.
2. Kemungkinan masalah dapat2 2 2/2x2 = 2 Usia By. A yang masih 12 hari memungkinkan rentannya bayi A untuk terkena pilek karena
diubah : imunitas yang masih rendah ditambah lagi bayi A tidak diberikan ASI.
Sebagian
3. Potensi masalah untuk2 2/3 2/3x1 =Pencegahannya bisa dengan mengikutsertakan keluarga dengan mencuci tangan sampai bersih,
dicegah : 2/3 terutama jika ada seseorang dalam keluarga yang sedang mengalami batuk pilek dan
Cukup khususnya sebelum menggendong bayi. Menutup mulut atau hidung jika batuk dan bersin,
menggunakan tissue yang sekali pakai daripada sapu tangan, peralatan makan dan handuk
tidak boleh dipakai bersama. Jika mungkin, seseorang yang sedang batuk pilek sebaiknya tidak
menggendong bayi.
4. Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x1 = 1 Keluarga menyadari bahwa By. A masih sangat rentan dengan penularan penyakit. By. A juga
Masalah berat dan harus sebaiknya diberikan ASI saja.Ny. K juga menyadari bahwa bayinya harus diberikan ASI saja.
segera ditangani
Total 4 2/3
Berdasarkan prioritas masalah diatas dapat disusun urutan diagnose kebidanan pada keluarga Tn. M sebagai berikut :
32
RENCANA ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
No. Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Umum khusus Kriteria Standar
1. By. A umurSetelah diberikan asuhanKeluarga dapatKetrampilan Ny. K mampu a. Menggali pengetahuan keluarga terkait
12 harikebidanan selama 1 hari mengetahui mengulang kembali
penyebab masalah yang dialami bayi A
dengan diharapkan pilek By. A dapat bahwa pilek pijat common cold b. Menggali pengetahuan keluarga tentang
berkurang dan keluarga dapat dapat dicegah meskipun
pijat common cold
melakukan pijat common cold dengan pijat gerakannya tidak
secara mandiri. common cold berurutan.
33
1. By. A umur 12 hari denganMelakukan pijat commond cold Tanggal 13 desember 2018
kebutuhan pijat common cold Evaluasi: Bayi Rewel pukul 11.25 WIB
2. Ny. K umur 42 tahun post Melakukan Pijat Oksitosin Tanggal 13 Desember pukul 11.
partum 12 hari dengan 50 WIB
Evaluasi: Ibu mengatakan Lebih rilex
kebutuhan pijat oksitosin
34
35
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Langkah awal yang dilakukan adalah pengkajian untuk memperoleh data
dasar, baik data subyektif dan data obyektif. Pengkajian ini dilakukan penulis
pada tanggal 22 Desember 2018 jam 11.00 WIB bertempat dirumah Tn. M.
Penulis melakukan wawancara kepada Ny. K untuk memperoleh data subyektif
berkaitan dengan keluarga Tn. M. Selanjutnya penulis melakukan pemeriksaan
TTV pada keluarga Tn. M untuk memperoleh data obyektif.
Selama penulis melakukan pengkajian terhadap keluarga Tn. M semua
anggota keluarga merespon dengan baik. Sehingga penulis mendapatkan data
yang diharapkan. Dari hasil pengkajian pula, didapatkan bahwa keluarga Tn. M
merupakan tipe keluarga nuclear family. Dari hasil pengkajian tersebut, penulis
mendapatkan beberapa permasalahan yaitu pengeluaran ASI sedikit pada Ny. K
dan pilek pada bayi A.
B. Interpretasi Data
Setelah dilakukan pengkajian data subyektif dan data obyektif dilanjutkan
dengan langkah interpretasi data. Pada langkah ini, interpretasi data ini
didapatkan diagnosa kebidanan sesuai hasil pengkajian yang dilaksanakan.
Sesuai hasil pengkajian penulis dapat membuat diagnosa pada keluarga Tn. M
yaitu pengeluaran ASI sedikit pada Ny. K dan bayi A dengan pilek
36
E. Intervensi
Setelah dilakukan empat langkah asuhan kebidanan mulai dari pengkajian,
interpretasi data, identifikasi masalah diagnosa potensial, dan antisipasi
tindahkan segera maka penulis menyusun intervensi sesuai permasalahan yang
timbul. Penulis mengintervensi ajarkan kepada keluarga terkait pijat oksitosin
dan pijat common cold
F. Implementasi
Penulis telah menyusun intervensi, maka penulis mengimplementasikan
intervensi tersebut kepada keluarga Tn. M pada tanggal 22 Desember 2018 jam
11.00 WIB. Dimana saat pelaksanaan keluarga sangat kooperatif dan anggota
keluarga yang ada hanya Ny. K, bayi A dan An. L
G. Evaluasi
Setelah dilakukan enam langkah asuhan kebidanan hingga implementasi,
didapatkan evaluasi dari kegiatan implementasi yang dilakukan. Dari hasil
wawancara pada proses pengkajian pada tanggal 22 Desember 2018 didapatkan
bahwa masalah yang mendukung munculnya permasalahan yaitu kurangnya
pengetahuan keluarga tentang penyebab pengeluaran ASI sedikit dan kurangnya
pengetahuan ibu tentang pijat common cold.
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Asuhan Kebidanan Keluarga yang dilakukan penulis terhadap keluarga
Tn. M, penulis menarik beberapa kesimpulan :
1. Ny. K mengalami masalah pengeluaran ASI sedikit sehingga keluarga
memberikan susu formula pada bayinya. Bayi yang masih berumur 12 hari
sangat rentan dengan penularan penyakit dan didukung dengan musim hujan
bayi A mengalami pilek ditandai adanya pengeluaran cairan putih dari hidung
bayi A.
2. Ny. K tidak tahu cara menghadapi masalah tersebut.
3. Diagnosa yang muncul pada interpretasi data adalah Ny. D yang mengalami
masalah pengeluaran ASI sedikit serta bayi A dengan kebutuhan pijat common
cold
4. Sesuai dengan permasalahan utama yang terdapat pada Ny. K dan bayi A,
maka dilakukan intervensi untuk diajarkan tentang pijat oksitosin untuk
membantu mengatasi masalah Ny. K serta mengajarkan pijat commond cold
pada bayi A.
5. Setelah dilakukan implementasi sesuai dengan intervensi yang telah disusun,
didapatkan hasil bahwa keluarga sudah paham tentang pijat oksitosin dan pijat
commond cold serta akan diterapkan untuk mengatasi keluhan yang ada.
38
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Disarankan laporan ini dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan proses
belajar mengajar terkait hal-hal yang berkaitan dengan natural basic therapy
dan natural advance therapy
2. Bagi Instansi Kesehatan
Diharapkan laporan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber data untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat
sehingga dapat meningkatkan status kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Rowosari
3. Bagi Kelurahan
Diharapkan dengan adanya laporan ini, pihak Kelurahan dapat mengetahui
dan memahami terkait masalah yang sedang dialami keluarga sehingga dapat
berpartisipasi dalam mencegah dan menangani masalah tersebut dengan cara
menggerakan kader serta masyarakat setempat.
4. Bagi Keluarga
Disarankan kepada keluarga agar segera menghubungi petugas kesehatan
apabila mengalami masalah kesehatan sehingga tidak mengakibatkan sesuatu
yang fatal dan setelah diberikan asuhan kebidanan keluarga diharapkan dapat
memahami dengan baik serta menerapkannya.
39
DAFTAR PUSTAKA
7. Eka Riza, Taufik Rusdina. 2016. Terapi Herbal Dan Alternatif Pada Flu
Ringan Atau ISPA no-spesifik. Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran,
Sumedang, Jawa Barat.
8. Handout Materi NAT Tahun 2017 Prodi Sarjana Terapan Kebidanan STIKES
Karya Husada Semarang
9. Ceklis NAT Tahun 2017 Prodi Sarjata Terapan Kebidanan STIKES Karya
Husada Semarang
10. Setyawan. 2012. Konsep Dasar Keluarga: Poltekes Surabaya
40