Anda di halaman 1dari 1

Laporan Pelaksanaan Tugas

dr. Hesti Lestari Tandy, Sp.B


dr. Nikhen Noverike

Symposium : P2B2 PABI XVI “Keselamatan Pasien dan Dokter Spesialis Bedah
di Era Universal Health Coverage”
Venue : Grand Kawanua International Convention Hall
Time : Tuesday-Saturday; July, 04th – 06h 2019
Resume

Pada pasien dengan kasus bedah digestif dipelukan mekanisme persiapan preoperasi
dan oemberian antibiotik periopratif untuk meningkatkan hasil operasi yang lebih baik.
Persiapan yang baik dapat memberikan prognosis yang lebih baik dan dapat
menurunkan angka kebocoran pasca operasi serta angka mortalitas.

Pada era saat ini teknologi operatif dengan minimal invasif menjadi alternatif pilihan
teknik operatif yaitu laparoscopy. Selain tindakan operatif yang bersifat elektif,
laparoscopy juga dapat dilakukan pada kasus-kasus emergency namun hanya dapat
dilakukan bila pasien dalam keadaan hemodinamik stabil.

Pada kasus-kasus keganasan kepala leher, 90% penderitanya mengalami Squamous cell
carcinoma, adapun tujuan dari penatalaksanaannya untuk preservasi organ sekitarnya,
meningkatkan kualitas hidup, mengntrol perjalanan penyakitnya.

Pembuatan trauma center pada daerah-derah sangat diperlukan untuk itu diperlukan
peran serta managemen RS, pemerintah serta staf medis dan non medis terkait. Trauma
center juga harus melibatkan pengembangan prehospital, intrahospital maupun
posthospital.

Emergency pada Kasus Bedah Anak antara lain :

 Diphteri  Hernia strangulata


 Choanal atresia  Hemangioma curvatura mayor
 Corpus Alienum  Congenital hernia
 Hygroma coli diaphragmatica, etc
 Hirschprung
Trauma

Pada kasus-kasus trauma digunakan scoring system untuk menentukan tingkat


keparahan secara anatomi dan fisiologi. Untuk saat ini digunakan scoring system : TRISS
yaitu kombinasi skoring anatomi dan fisiologi.

6 jenis Trauma thorax yang mematikan yaitu :

 Airway obstruction  Open pneumothorax


 Cardiac tamponade  Flail chest
 Tension pneumothorax
 Massive hematothorax

Anda mungkin juga menyukai