Tugas Pak Guswandi
Tugas Pak Guswandi
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Media penyiaran yang terdiri dari televisi dan radio telah menjadi media yang
sangat penting dan dominan bagi pemasang iklan. Belanja iklan di indonesia pada 2005
tercatant sekitar Rp.23 triliun rupiah dan televisi mendominasi 70 % dari nilai belanja
iklan tersebut. Televisi memiliki posisi penting bagi pemasar karena media ini
menyajikan banyak program populer yang disukai banyak orng audiensi dapt
menghabiskan waktu beberapa jam dalam sehari untuk menonton televisi. Media ini
juga menjadi sumber informasi dan hiburan utama masyarakat. Pada jam tayang utama
(prayme time) antara jam 19 hingga 12 malam, televisi mampu menrik puluhan jita
penonton jumlah yang tidak bisa ditandingi media manapun. Jumlah audiensi menjadi
faktor sangat penting bagi pengelola staiun penyiaran karena jumlah audiensi itulah
yang dijual kepada pemasang iklan yang ingin menjangkau mereka melalui pesan iklan
yang disiarkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. JANGKAUAN SIARAN IKLAN
Pemasang iklan dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu pemasang iklan
yang beroperasi dalam skala lokal, regional, dan nasional. Perusahaan yang menjual
barang atau jasa yang terbatas hanya pada satu daerah tertentu saja, misalnya hanya
pada satu provinsi, maka perusahaan itu memiiki wilayah operasi dalam skala lokal.
Jika suatu perusahaan menjual barang atau jasanya yang meliputi beberapa provinsi,
misalnya seluruh wilayah Sumatera atau Jawa, maka perusahaan itu memiliki skala
operasi regional. Disebut perusahaan berskala nasional jika perusahaan menjual barang
atau jasanya ke seluruh wilayah negara. Berdasarkan jangkauan siaran yang dimiiki,
maka stasiun penyiaran dapat dibagi menjadi stasiun penyiaran lokal, stasiun penyiaran
nasional, dan stasiun jaringan.
B. TELEVISI
Kekuatan iklan televisi
Televisi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan jenis media lainnya yang
mencakup daya jangkau luas, selektivitas dan feksibilitas, fokus perhatian, kreativitas dan
efek, prestise, serta waktu tertentu. Kita akan meninjau kelebihan iklan televisi tersebut
satu persatu.
Daya jangkau luas
Penetrasi televisi dewasa ini sudah sangat luas khususnya televisi yang bersiaran secara
nasional. Harga pesawat televisi yang semakin murah dan daya jangkau siaran yang
semakin luas menyebabkan banyak orang yang sudah banyak menikmati siaran televisi
.kerena kemampuannya menjangkau audiensi dalam jumlah besar maka televisi menjadi
media ideal untuk mengiklan produk konsumsi massal(mass-consumption product). Yaitu
barang- barang yag menjadi kebutuhan sehari-hari misalnya makanan, minuman,
perlengkapan dan lain-lain. Walaupun iklan televisi sebagai media untuk menjangkau pasar
yang luas.walaupun iklan televisi merupakan iklan yang paling mahal di anatara media
lainnya, karena biaya pembuatan iklan dan biaya penayangan yang besar, namun karena
daya jangkaunya yang luas, maka biaya iklan televisi justru yang paling murah antara medi
lainnya jika dilihat dari jumlah orang yang dapat dijangkaunya (CPM)
Fokus perhatian
Siaran iklan televisi akan selalu menjadi pusat perhatian audiensi pada saat iklan itu
ditayangkan. Jika audiensi tidak menekan remote control-nya untuk melihat program
stasiun televisi lain. Maka ia harus menyaksikan tayangan iklan televisi itu satu persatu.
Perhatian audiensi akan tertuju hanya kepada siaran iklan dimaksud ketika iklan itu muncul
dilayar televisi, tidak kepada hal-hal lain. Pembaca surat kabar dapat mengabaikan iklan
yang berada di sudut kiri bawah halaman surat kabar yang tengah dibacanya, atau
melewatkan halaman tertentu dan hanya membaca kolom olahraga. Tidak demikian halnya
dengan siaran iklan telivisi. Audiensi harus meyaksikan dengan fokus perhatian dan tuntas.
Kreativitas dan Efek
Televisi merupakan media iklan yang paling efektif karena dapat menunjukkan cara
bekerja suatu produk pada saat digunakan. Iklan mobil yang mulus mengkilat terkenak
sinar matahari yang meluncur dengan anggunnya dijalan raya dapat menimbulkan
keinginan membeli yang tak tertahankan bagi kelompok audiensi tertentu. Iklan deterjen
dapat menunjukkan bagaimana bahan pembersihnya dapat mengangkat kotoran yang
menempel pada baju anak-anak.
Pemasangan iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang
ditayangkan dan tidak ingin menunjukkan aspek komersial secara mencolok. Dengan
demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh
program yang tengah ditayangkan. Cara ini dipercaya oleh sebagian orang memiliki
kemampuan untuk bisa lebih menjual. Iklan layanan masyarakat. Misalnya program
pemberantasan narkoba atau penyakit AIDS akan lebih efektif dengan meyamarkannya
pada acara drama komedi. Pesan-pesan antinarkoba dan AIDS dapat dimasukkan kedalam
cerita.
prestise
perusahaan yang mengiklan kan produknya televisi biasanya akan menjadi sangat
dikenal orang. Baik perusahaan yang produksi barang tersebut maupun barangnya itu
sendiri akan menerima status khusus dari masyarakat. Cengan kata lain, produk tersebut
mendapatkan prestise tersendiri. Produsen barang yang diiklankan di televisi terkadang
mengunakan kesempatan ini untuk lebih mengeksploitasi tersendiri. Produsen barang yang
diiklankan di televisi terkadang mengunakan kesempatan ini untuk lebih mengeksploitas
keuntungan tersebut pada saat mereka memasang iklan di media cetak, misalnya dengan
menyebut ‘ sebagaimana diiklankan di televisi ‘ atau ‘ sebagaimana yang anda lihat
ditelevisi
waktu Tertentu
suatu produk dapat diiklankan di televisi pada waktu-waktu tertentu ketika pembeli
potensialnya berda di depan televisi. Dengan demikian, pemasangan iklan akan
menghindari waktu-waktu tertentu pada saat target konsumen mereka tidak menonton
televisi. Salah satu alasan mengapa perusahaan deterjen atau peralatan pembersih rumah
tangga lebih sering beriklan pada siang hari adalah karena audiensi (yaitu, para ibu rumah
tangga) diinginkan mengenai tugas-tugas rumah tangga yang akan dikerjakan hari itu yang
mungkin akan melibatkan produk-produk pembersih yang muncul pada iklan televisi
Biaya mahal
Walaupun televisi diakui sebagai media yang efesien dalam menjangkau audiensi
dalam jumlah besar namun televisi merupakan media paling mahal untuk beriklan. Biaya
iklan televisi yang mahal ini tidak saja disebabkan tarif penayangan iklan yang mahal-biaya
yang dikenakan kepada pemasang iklan televisi dihitung berdasarkan detik-tetapi juga
biaya produk iklan berkualitas yang juga mahal. Di AS, biaya produksi iklan dengan rata-
rata adalah $300.000( Rp2,7 miliar) dan bahkan melebihi $1juta (sekitar 9 miliar) untuk
iklan dengan kualitas tertentu. Di indonesia, pada 2005, tarif rata-rata iklan televisi dengan
durasi 30 detik adalah sekitar 20 juta rupiah untuk sekali tayang pada saat prime time.
Sementra di AS, tarif iklan rata-rata televisi pada saat prime time adalah $100.000
sedangkan untuk acara superbowl yang sangat populer dikenakan biaya lebih dari
$800.000(Rp7,6 miliar)atau Rp247 juta per detik. Mahalnya biaya iklan televisi
menyebabkan perusahaan kecil-menengah dengan anggaran terbatas akan sulit untuk
beriklan dan televisi. Dengan demikian, hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang
mampu beriklan televisi. Selain itu stasiun televisi yang berada di daerah dan berpenduduk
padat mengenakkan tarif iklan yang lebih mahal dibandingkan dengan stasiun penyiaran di
daerah dengan berpenduduk jarang.
Informasi terbatas
dengan durasi iklan yang rata-rata hanya 30 detik dalam sekali tayang, maka pemasang
iklan tidak memiliki cukup waktu untuk secara leluasa memberikan informasi yang
lengkap. Siaran iklan tidak meyediakan cukup waktu untuk menyampaikan seluruh
informasi tentang produk yang dipromosikan. Informasi yang lebih banyak membutuhkan
waktu penayangan yang lebih lama misalnya 60 detik. Durasi iklan di susun dalam
kelipatan waktu tertentu misalnya 30 detik, 60 detik dan seterusnya dengan biaya yang
berbeda secara signifika. Pemasang iklan tidak dapat mengajukan penayangan iklan dengan
durasi tanggung misalnya 34 detik. Menurut Willis Aldridge “ there is little time to develop
a selling argument or to include much information about the product “(hanya ada sedikit
waktu untuk mengembangkan argumentasi penjualan atau memasukkan banyak informasi
mengenai produk bersangkutan
selektivitas terbatas
walaupun televisi menyediakan selektivitas aaudiensi melalui program-program yang
ditayangkan dan juga melalui waktu siarannya namun iklan televisi bukanlah pilihan yang
paling tepat bagi pemasang ikaln yang ingin membidik konsumen yang sangat khusus atau
spesifik yang jumlahnya relatif sedikit. Pemasang iklan dengan target konsumen terbats
sering kali menemukan cakupan geografis siaran televisi jauh melampaunya wilayah
pemasaran dimana target konsumen pemasangan iklan berada, dan ini tentu saja
mengurangi biaya efektif iklan yang dikeluarkan pemasang iklan. Pilihan wilayah
siaran(geographic selectivity) sering kali pula menjadi masalah bagi pemasang iklan skala
lokal seperti perusahaan retail karena biasanya stasiun televisi menentukan tarif iklan
berdasarkan jangkauan siaran secara keseluruhan. Pemasang iklan masih dapat membidik
target audiensi tertentu melalui berbagai jenis program yang ditayangkan, namun demikian
televisi belum mampu menandingkan radio, surat kabar, dan majalah dalam menjangkau
segmen audiensi secara lebih khusus.
Penghindaran
Kelemahan lain siaran iklan televisi adalah kecenderungan audiensi untuk menghindari
pada saat iklan ditayanngkan. Penelitian menunjukkan bahwa audiensi televisi
mengunakan kesempatan penayangan iklan untuk melakukan pekerjaan lain misalnya pergi
kamar mandi, mengobrol,mengambil sesuatu, atau melakukan hal-hal yang lain. Kebiasan
lain adalah memencet remote control atau memindahkan channel ketika stasiun televisi
tengah menayangkan iklan atau mengecilkan volume suara. Upaya audiensi menghindari
siaran iklan dengan memindahkan saluran ini disebut dengan zapping. Alasan audiensi
memindahkan saluran televisi tidak selalu karena program sebelumnya tidak menarik
namun karena rasa ingin tahu untuk melihat program lain yang ditayangkan stasiun televisi
lain pada saat bersamaan.
Tempat terbatas
Tidak seperti media cetak, stasiun televisi tidak dapat seenaknya memperpanjangkan
waktu siaran iklan dalam suatu program. Pada media cetak, jika jumlah pemasangan iklan
meningkat, maka jumlah halaman media cetak, jika jumlah pemasang iklan meningkat,
maka jumlah halaman media cetak itu dapat ditambah sesuai dengan peningkatan jumlah
iklan tanpa harus menganggu isi media bersangkutan. Namun hal ini tidak dapat ditiru pada
siaran iklan televisi, stasiun televisi tidak dapat memperpanjang waktu siaran iklan tanpa
mengorbankan waktu penayangan program. Jika waktu penayangan program banyak
diambil untuk iklan, maka hal itu justru akan menganggu atau bahkan merusak program itu
sendiri, sebagai akibatnya audiensi akan meninggalkan acara itu. Selain itu,
memperpanjang waktu siaran ikalan akan melanggar peraturan pemerintah yang
menetapkan bahwa waktu siaran iklan lembaga penyiaran swasta paling banyak 20 persen
dari seleruh waktu siaran setiap hari.
C. Televisi Berlanganan
Televisi berlanganan atau televisi kabel meyelenggarakan jasa penyiaran
berlangganan yang memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya
secara khusus kepada pelanggannya. Stasiun penyiaran berlangganan ini terdiri
atas: a) stasiun penyiaran berlangganan melalui satelit;b) stasiun penyiaran
berlangganan melalui kabel;dan c) stasiun penyiaran berlangganan melalui
terrestrial. Di negara maju, daya tarik televisi kabel bagi konsumen dewasa ini
semakin besar dengan berbagai layanan yang semakin beragam dan menarik
misalnya pembayaran berdasarkan progra yang ditonton(pay-per-view), fasiltas
internet dan program interaktif. Kapisitas saluran televisi kabel juga semakin
lebar sehingga dapat menampung lebih banyak channel. Di indonesia
perkembngan televisi berlanggan masih dalam tahap awal dengan jumlah
pelanggan TV berlangganan pada 2006 baru mencapai 200 ribu. Jumlah
audiensini diperebutkan oleh sejumlah operator TV berlangganan sebagian
diantaranya bekerja sama dengan pihak luar negeri.
Keunggulan Tv Berlangganan
Pemasang iklan tertarik untuk beriklan pada televisi
berlangganankarena biayanya yang rendah serta fleksibilitas yang dimilikinya.
Tarif iklan televisi terrestrial yang ditonton secara grafis. Hal ini menjadikan
televisi yang ingin menjangkau audiensi khusus tertentu (a well defined target
audiensice). Pemerintah daerah kabupaten/kota di indonesia. Misalnya, kerap
mengunakan saluran pariwisata(tourism channel) di televisi berlangganan
untuk mempromosi potensial pariwisata dan investasi di daerah mereka karena
media ini dapat membidik audiensi terdidik berpengasilan baik yang merupakan
konsumen potensial untuk melakukan perjalanan wisata ke daerah-daerah yang
promosikan
Selain biaya murah televisi berlangganan juga memberikan keluasan
(fleksibilitas) dalam memilih tipe iklan yang akan digunakan. Jika pada
umumnya ikalan televisi konvesional memiliki durasi 30 detik per spot iklan,
maka durasi iklan televisi berlangganan dapat lebih panjang. Suatu infomercial
yaitu iklan dengan durasi anatar 3 hingga 30 menit, merupakan hal yang umum
pada televisi berlangganan. Pemasang iklan dapat menggunakan durasi iklan
yang panjang ini untuk menjelaskan produk mereka secara lebih detail dan
mendorong konsumen melakukan pemesanan melalui telepon selama iklan
bersangkutan disiarkan.
Kekurangan Tv berlangganan
jumlah saluran televisi berlangganan yang sangat banyak menjadikan
audiensi media ini tersebar pada berbagai saluran yang ada. Operator televisi
berlangganan mampu menyediakan puluhan saluran atau channel yang
menyiarka programdari berbagai stasiun anggota