Anda di halaman 1dari 4

Dosen Pengampuh: Aguswandi, S.Sos., M.I.

Kom

TUGAS MID SEMESTER


EFEKTIVITAS KEKUATAN MEDIA DALAM MENDUKUNG
PROMOSI DAN PERIKLANAN BARANG DAN JASA
Oleh:
Indah Nur Octaviani - 50100116051
(B/V, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam
Negari Alauddin Makassar)

A. Pendahuluan
Promosi dapat dikatakan berhasil apabila pelanggan merasa tertarik
dengan iklan yang disampaikan oleh perusahan, baik dari cara mengemas
produk ataupun prosedur periklanan. Hal ini didukung pula dengan adanya
media, dimana media merupakan alat untuk menyampaikan pesan kepada
khalayak. Ada berbagai macam media yang dapat digunakan, seperti media
cetak, radio, televisi, website dan bahkan media sosial seperti facebook dan
instagram.
Efektivitas merupakan kemampuan dari suatu usaha dalam
memberikan pengaruhnya terhadap apa yang diharapkan sehingga sesuai
dengan apa yang dikehendaki. Berdasarkan jurnal yang dugunakan bahwa
efektivitas merupakan suatu tindakan dari penerima melakukannya dengan
sesuatu yang bermakna sesuai dengan yang diinginkan pengirim. (Nur, Lukito
dan Eko, 2015: 101)
Menurut Kasali (1992: 11), promosi yaitu bauran komunikasi
pemasaran (marketing communication mix), yaitu suatu perpaduan antara
periklanan, penjualan personal, dan publisitas. Sedangkan iklan adalah bagian
dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari
bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan
sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat lewat suatu media. Akan tetapi iklan jelas berbeda dengan
pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya
membeli. Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai
segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media,
ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Jadi, keseluruhan proses
yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
penyampaian iklan.
Pengertian periklanan menurut William (dalam Dharmmesta, 2000: ...)
adalah komunikasi non personal dengan sejumlah biaya melalui berbagai
media yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga dan individu-
individu.
Fungsi periklanan menurut Dharmmesta (2000: ...) dibagi menjadi lima:
memberikan informasi, membujuk, menciptakan kesan dan image,
memuaskan keinginan, sebagai alat komunikasi. Tujuan periklanan yang
utama adalah meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide.
Perusahaan menggunakan jasa sebagai media untuk menyampaikan
rencana pesan atau informasi kepada audience sasaran (Machfoedz:146-152).
Diantara media yang ada dalam uraian ini dapat disebutkan lima kalsifikasi
media, yaitu:

Promosi dan Periklanan


Dosen Pengampuh: Aguswandi, S.Sos., M.I.Kom

1. Media Cetak Media cetak merupakan media yang memuat pesan bertopik
tunggal dan satu pemikiran secara bersamaan. Beberapa jenis media cetak
antara lain : koran/surat kabar dan majalah.
2. Media Elektronik : radio dan televisi
3. Media Alternatif meliputi periklanan melalui yellow pages, periklanan
melalui video, penayangan produk di bioskop, dan rambu-rambu (virtual
signage) (Simp,2003:544).

B. Pembahasan
1. Nur Hasanah, Lukito Edi Nugroho, Eko Nugroho menulis sebuah jurnal
yang berjudul Analisis Efektivitas Iklan Jejaring Sosial sebagai Media Promosi
Menggunakan EPIC Model. Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah
membuatkan program Kalteng Harati, salah satunya adalah pendirian Huma
Harati yang pada dasarnya bertujuan untuk pemerataan layanan pendidikan
prima untuk masyarakat Kalteng umumnya dan masyarakat Palangkaraya
pada khususnya. Pemanfaatan Teknologi Informasi sangat berperan penting
untuk mendukung penyebaran Informasi mengenai Huma Harati. Maraknya
dunia periklanan menggunakan media jejaring sosial menjadi salah satu
strategi yang dianggap efektif dan efisien untuk memangkas anggaran dalam
mempublikasikan produk.
Sariningsih dalam Ghozali (2014: ...) mengukur efektivitas iklan jejaring
sosial Facebook menggunakan metode Customer Decision Model. Teknik
analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM). Dari hasil
SEM untuk pengujian model menunjukkan hasil yang marginal (terpenuhi).
Hasil analisis mendukung lima hipotesis yaitu pesan iklan berpengaruh positif
teradap pengenalan merek, pesan iklan dan pengenalan merek berpengaruh
positif terhadap keyakinan konsumen, pesan iklan dan pengenalan merek
berpengaruh terhadap sikap konsumen, keyakinan konsumen dan sikap
konsumen berpengaruh positif terhadap niat beli, dan niat beli berpengaruh
positif terhadap pembelian. Hasil analisis juga menemukan bahwa pesan iklan
memiliki peranan yang sangat kuat sebagai titik awal kerja iklan pada situs
jejaring sosial Facebook.
Kurniawan dalam Hardjana (2000: ...) menganalisis studi efektivitas
penggunaan jejaring sosial menggunakan analisis kuesioner, untuk
mengetahui keefektifan penggunaan grup sebagai media penyampaian
informasi.
Hermansyah (2013: ...) menganalisis efektivitas Facebook menggunakan
metode Basic Model Counication. Analisis dilakukan untuk mengetahui
pengaruh karakteristik dan interaksi antara pengguna terhadap respon
pengguna pada iklan online Facebook ads. Hasilnya didapatkan bahwa ke
efektifan Facebook ads sebagai media iklan online dipengaruhi secara positif
oleh beberapa variable, diantanya: frekuensi kunjungan, berkunjung, serta
tidak berpengaruhnya efek flow pada saat pengguna mengakses situs
Facebook.com.
2. Thirsa Octavianti dalam jurnalnya yang berjudul Efektivitas Iklan
Televisi Bukalapak edisi “Gunakan Jarimu dan Jadilah Pahlawan di Bukalapak”
pada Masyarakat Surabaya meneliti untuk mengetahui efektivitas iklan televisi

Promosi dan Periklanan


Dosen Pengampuh: Aguswandi, S.Sos., M.I.Kom

Bukalapak edisi “Gunakan Jarimu dan Jadilah Pahlawan di Bukalapak” pada


Masyarakat Surabaya. Bukalapak adalah satu-satunya marketplace yang
mendukung pelaku UKM di Indonesia dalam pembuatan iklan. Jenis penelitian
yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Metode penelitian yang dipakai
adalah survei. Efektivitas iklan diukur menggunakan metode pengukuran
Costumer Response Index (CRI). Metode CRI mengukur efektivitas iklan melalui
beberapa tahap, mulai dari kesadaran, pemahaman, ketertarikan, niat, dan
tindakan pembelian. Tahap respon dalam CRI inilah yang digunakan untuk
mengukur efektivitas iklan Bukalapak. Pengukuran efektivitas iklan
didasarkan oleh teori hierarchy of effects dan didukung oleh teori bauran
komunikasi pemasaran, serta teori mengenai iklan. Hasil penelitian adalah
iklan televisi Bukalapak edisi “Gunakan Jarimu dan Jadilah Pahlawan di
Bukalapak” efektif dan berhasil memenuhi tujuan yang ingin dicapai
Bukalapak yaitu pada tingkat kesadaran sebesar 85%.
3. Lusia Titis Satyosanti dalam skripsinya yang berjudul Perbedaan
Efektivitas Penyampaian Pesan Iklan Melalui Media Periklanan: Televisi,
Majalah, dan Radio. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
perbedaan efektivitas penyampaian pesan iklan melalui media periklanan:
televisi, majalah, dan radio. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui manakah di antara media periklanan: televisi, majalah, dan radio
yang paling efektif dalam menyampaikan pesan iklan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan efektivitas penyampaian pesan iklan
melalui media periklanan: televisi, majalah, dan radio. Melalui penelitian ini
juga ditunjukkan bahwa secara umum dari ketiga media periklanan: televisi,
majalah, dan radio, yang paling efektif dalam menyampaikan pesan iklan
kepada audiens adalah media periklanan televisi.
4. Lasmery RM Girsang dalam jurnalnya yang berjudul Pengukuran
Efektivitas Iklan (Studi Komparasi: Iklan Media Cetak dan Iklan Media Online)
Melakukan penelitian bahwa perkembangan aplikasi media turut
menyempurnakan cara beriklan suatu organisasi/perusahaaan. Media yang
terus berkembang secara tidak langsung juga mendukung pertumbuhan
pengeluaran iklan perusahaan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas lagi. Memilih strategi beriklan baik
melalui media cetak maupun media online merupakan hal yang tidak mudah.
Berbagai pertimbangan menganai efektivitas beriklan di media tersebut juga
harus diperhatikan. Tujuan ini dimaksudkan agar biaya (cost) yang
dikeluarkan perusahaan sebanding dengan hasil yang diperoleh perusahaan.
Dari hasil penelitian tersebut, ternyata responden yang lebih sedikit berjumlah
45 orang yang melihat iklan Cat “No Drop” justru lebih menilai pesan apa yang
terkandung dalam iklan media cetak tersebut lebih efektif dibandingkan
tanggapan dari responden yang melihat iklan dari youtube. Hal ini
membuktikan bahwasanya media online tidak selamanya lebih ‘ampuh’
dibandingkan media tradisional seperti majalah.

C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang bertujuan untuk mengetahui
efektivitas kekuatan media dalam mendukung promosi dan periklanan,

Promosi dan Periklanan


Dosen Pengampuh: Aguswandi, S.Sos., M.I.Kom

terdapat beberapa media yang dapat digunakan seperti televisi, radio, majalah,
dan berbagai media cetak lainnya serta media sosial seperti Facebook, maka
dapat diambil kesimpulan bahawa efektivitas media online dapat dipengaruhi
secara positif oleh beberapa variable, diantaranya: frekuensi kunjungan,
berkunjung, serta tidak berpengaruhnya efek flow pada saat pengguna
mengakses situs online.
Media periklanan televisi adalah media yang paling kaya akan stimulus
atau rangsangan melalui suara dan gambar, selain itu terdapat pula gangguan
yang dapat menghambat efektivitas penyampaian pesan iklan, seperti
intervensi pesan pesaing, gangguan fisik, perbedaan budaya, dan masih
banyak lagi, namun periklanan media televisi mampu menyampaikan pesan
iklan dari suatu produk (barang atau jasa) dengan efektif. Hal ini juga
dikarenakan sifat media periklanan di televisi yang sangat agresif. Misalnya
iklan yang penayangannya lebih dari satu kali penayangan.
Sedangkan media periklanan majalah hanya mampu memberikan
rangsangan berupa gambar dan kata-kata yang tidak bergerak sehingga
kurang agresif dibandingkan dengan periklanan di media televisi. Sebuah
iklan di media majalah hanya dapat dilihat kembali jika pembaca membuka
majalah dan terkadang pesan iklan di media majalah tidak sampai kepada
sasaran, entah karena pemilihan kata yang kurang tepat atau karena pemilihan
gambar yang kurang mewakili maksud iklan.
Tidak berbeda jauh dengan media sebelumnya, media periklanan radio
hanya mampu memberi rangsangan berupa audio, namun keberhasilannya
dalam menyampaikan pesan iklan dari suatu produk (barang atau jasa) tidak
berbeda dengan media periklanan televisi.
Dari kesimpulan di atas ternyata media yang paling efektif dalam
mendukung promosi dan periklanan adalah media periklanan televisi.

Daftar Pustaka
Hasanah, N. Edi Nugroho, Lukito. dan Nugroho, Eko. 2015. Analisis Efektivitas Iklan
Jejaring Sosial sebagai Media Promosi Menggunakan EPIC Model. Jurnal.
Yogyakarta: Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta.
Komaryatin, Nurul. 2009. Pengaruh Iklan Media Televisi Dan Atribut Produk
Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Melakukan Pembelian. Jurnal. Jepara:
Ekonomi dan Bisnis, STIE Nahdlatul Ulama Jepara.
Octavianti, Thirsa. 2016. Efektivitas Iklan Televisi Bukalapak edisi “Gunakan Jarimu
dan Jadilah Pahlawan di Bukalapak” pada Masyarakat Surabaya. Jurnal.
Surabaya: Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya.
RM Girsang, Lasmery. 2017. Pengukuran Efektivitas Iklan (Studi Komparasi: Iklan
Media Cetak dan Iklan Media Online). Jurnal. Jakarta: Ilmu Komunikasi,
Universitas Bunda Mulia.
Skripsi http://e-journal.uajy.ac.id/980/3/2EM15860.pdf/ 08 Nopember
2018/16.45 wita.
Titis Satyosanti, Lusia. 2008. Perbedaan Efektivitas Penyampaian Pesan Iklan
Melalui Media Periklanan: Televisi, Majalah, dan Radio. Skripsi. Yogyakarta:
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Promosi dan Periklanan

Anda mungkin juga menyukai