Anda di halaman 1dari 19

Contoh Askep Keluarga

FORMAT PENGKAJIAN PADA KELUARGA

Tempat Praktek : POSYANDU DESA KEPANJEN, JOMBANG


Nama Mahasiswa : KELOMPOK IV
NIM :
Tanggal pengkajian : 29 oktober 2010

PENGKAJIAN

1. Data Umum

1. Kepala keluarga (KK) : Bapak Ismu


2. Alamat dan telepon : RT/ 02,RW/ III Dusun Jatipelem,Desa Jatipelem
3. Pekerjaan KK : Pedagang kain keliling
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :

NO Nam Jenis Hub. Umu Pendi Status Imunisasi Ket.


. a Kelami Kel. r Dika
n KK n BC Polio DPT Hepatiti Campa
G s k
1. Ny. S PR Istri 35 th SMP Sehat
2. An. PR Ana 16 th SMP Sehat
A k
3. An. PR Ana 11 th SD Sehat
B k
4. An. LK Ana 3 th - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kuran
Z k g Gizi
GENOGRAM

6. Tipe keluarga : Nuclear


7. Suku bangsa : Jawa
8. Agama : Islam
9. Status ekonomi keluarga:Penghasilan keluarga kurang lebih Rp.1.500.000,- per bulan yang
diperoleh dari hasil jualan kain keliling.
10. Aktivitas rekreasi keluarga : Menonton televisi

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga.


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Anak tertua berusia 16 tahun,saat ini sekolah di SMP.Jadi keluarga berada pada tahap keluaraga
dengan usi remaja,dengan tugas perkembangan pengembangan terhadap remaja,memelihara
komunikasi terbuka,memelihara hubungan intim dalam keluarga,mempersiapkan perubahan
sistem peran.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.Namun,tugas
keluarga yang belum dicapai saat ini adalah kurangnya pemeliharaan komunikasi yang
terbuka,hubungan intim dalam keluarga dan kurangnya persiapan perubahan sistem peran.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Menurut ibu ”S” riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu bapak ”I” dalam keadaan
sehat,tidak pernah sakit serius.Sedangkan ibu ”S” keadaannya juga sehat,tidak pernah sakit
serius.Tapi anak ”A” sedang mengalami nyeri perut karena menstruasi.Dan anak yang
kedua,anak ”B” keadaanya juga sehat dan tidak pernah mengalami sakit serius.Sedangkan anak
yang ketiga,yaitu anak ”Z” saat ini menderita kurang gizi,status imunisasi saat balita lengkap
semua dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan posyandu yang ada didesanya.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
 Riwayat keluarga dari pihak bapak ”I” : Bapak dari bapak ”I” sudah meninggal 2 tahun yang
lalu karena menderita DM.Ibu bapak ”I” sehat dan sekarang tinggal bersama kakak perempuan
bapak ”I” di desa lain.
 Riwayat keluarga dari pihak ibu ”S” : Bapak dari ibu ”S” sudah meninggal 7 tahun yang lalu
secara mendadak akibat serangan jantung (kata masyarakat sekitar rumah adiknya).Sedangkan
ibunya ibu ”S” menderita hipertensi dan terkena stroke sejak 5 bulan yang lalu,tinggal bersama
adik ibu ”S”.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik rumah
Status rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri

Denah Rumah

Keterangan denah :
1. Ruang tamu
2. Kamar anak ”A”
3. Kamar anak ”B”
4. Kamar bapak ”I”,Ibu ”S” dan anak ”Z”
5. Dapur
6. Ruang makan
7. Kamar mandi
8. Tempat penjemuran pakaian
9. Tempat Televisi
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah bapak ”I” kuranng begitu akrab dengan keluarga bapak
”I”,karena bapak ”I” jarang dirumah (menjual kain keliling) dan ibu”S” jarang keluar
rumah,keluar rumah jika berbelanja saja.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah (1993),menetap di
Jatipelem.Bapak ”I” bekerja menjual kain keliling sehingga jarang dirumah.Ibu ”S” sehari-hari
bekerja sebagai ibu rumah tangga,mengasuh ke 3 anaknya dengan dibantu anak ”A”mengerjakan
pekerjaan rumah tangga yaitu menyetrika baju dan memberi mamelihara ayam.Anak”B” masih
sekolah SD,berangkat pagi hari dan pulangnya sore hari.Sedangkan anak ”Z”,anak sulung ibu
”S” belum sekolah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Keluarga bapak ”I” tidak pernah mengikuti kegiatan sosialisasi dilingkungan sekitarnya.
5. Sistem pendukung keluarga
Saat ini anggota keluarga ada yang tidak sehat,anak ”Z”mengalami kurang gizi,ibu ”S” berusaha
untuk memenuhi kebutuhan gizi anak ”Z” selain itu juga mendapat bantuan dari program
posyandu (PMT)

IV. Srtuktur Keluarga


1. Struktur peran
Peran kepala keluarga mencari nafkah,tugas istri merawat anak,pendidikan anakdilakukan
bersama.Model peranyang dianut lebih dominan di ibu dan terjadi sedikit konflik peran karena
jarangnya berkomunikasi antar anggota keluarga terutama anak ”A” dan Ibu”S”.
2. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan
norma yang berlaku di lingkungannya.Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah
bila ada keluarga yang sakit hanya dibelikan obat diwarung/toko terdekat.Sedangkan anak yang
paling kecil dibawa ke posyandu.Dalam setiap hari keluarga menjalani hidup dengan tuntunan
agama islam.
3. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka,bahasa yang dipakai setiap hari adalah
bahasa jawa. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga cukup baik,tetapi anak ”A” dan ibu
”S” jarang berkomunikasi dikarenakan ibu ”S” selalu mengatakan tidak boleh,tidak baik
dsb.Sedangkan ayahnya jarang dirumah karena berjualan kain keliling dan kalau pulang sudah
kelihatan capek.
4. Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah bapak ”I” sebagai kepala keluarga,keputusan diambil seharusnya
oleh kepala keluarga.akan tetapi karena kesibukan bapak ”I” maka pengambilan keputusan yang
mendesak diambil alih oleh ibu ”S”.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Keluarga kurang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,dibuktikan dengan adanya salah satu
anggota keluarga yang menderita kurang gizi yaitu anak ”Z”.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga tidak mempermasalahkan status sosialnya dimasyarakat,dengan kondisi yang seperti
itu.
3. Fungsi pendidikan
Orang tua hanya mampu menyekolahkan anak pertama sampai tingkat SMP saja.
4. Fungsi sosialisasi
Interaksi antar anggota dalam keluarga jarang dilakukan karena kesibukan masing-masing
anggota keluarga.Begitu juga dengan masyarakat sekitarnya.Dan anak ”A” juga jarang bergaul
dengan teman-teman sekitarnya.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan kesehatan)
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengenal masalah kesehatan yang dialami anak ”A” (kurang gizi) setelah anak
dibawah ke posyandu untuk pemeriksaan rutin.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Untuk masalah kesehatan anak ”Z” yang mengalami kurang gizi,ibu merasa takut dengankondisi
tersebutsehingga ibu tidak mau lagi untuk membawa ke posyandu.karena ibu merasa anaknya
sudah diimunisasi lengkap tapi masi saja terkena gizi buruk.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang sakit dengan semampunya karena kondisi
ekonomi yzng kurang.
Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat
Keluarga beranggapan bahwa dengan hanya menyapu saja rumah sudah dianggap bersih dan
sehat.Kamar mandi dibersihkan 1 kali seminggu sudah dianggap bersih dan terbebas dari jentik-
jentik nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit DBD.
Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga tidak mau membawa anggota keluarga yang sakit ketempat pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi (puskesma/rumah sakit)karena jaraknya yang terlalu jauh.
6. Fungsi Religius
Kelurga biasa berdoa untuk meminta kesehatan dan lain-lain setelah selesai menjalankan ibadah
sholat.
7. Fungsi Rekreasi
Keluarga jarang melakukan rekreasi di dalam maupun luar kota tempat tinggalnya secara
bersama-sama, mereka pergi ke luar kota hanya pada saat lebaran. Sehari-hari hanya menonton
Televisi bersama.
8. Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Tetapi ibu “S” tidak mengikuti KB.
Jumlah anak 3 orang, 2 wanita dan 1 laki-laki, jarak anak pertama dan kedua 5 tahun, jarak anak
kedua dan ketiga 8 tahun.
9. Fungsi Afeksi
Keluarga mengajarkan agar anak tertua memperhatikan adik-adiknya yang masih sekolah untuk
membantu keluarga. Sikap saling menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Ibu “S” mengatakan masalah yang membebaninya sekarang adalah keadaan anak “Z” yang
mengalami kurang gizi.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga hanya mengatasi dengan memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan kondisi
ekonomi yang minimal.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah ibu “S” membicarakannya dengan bapak “I” untuk di musyawarahkan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila anak “B” sulit untuk dinasehati ibu “S” kadang-kadang langsung masuk kamar dan bila ada
masalah berat ibu “S” sering sakit kepala dan kadang-kadang menangis tetapi bila masalah sudah
dibicarakan bersama, biasanya ibu “S” tenang kembali.

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga


 Ayah “I”
: Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga
bersih dan simetris.
: Tidak ada pembesaran vena jugularis.
: Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak
mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
as atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan kotor.
as bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki kotor, tidak ada riwayat penyakit pada
ekstremitas bawah.
: Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system
pencernaan.

 Ibu “S”
: Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih
dan simetris.
: Tidak ada pembesaran vena jugularis.
: Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak
mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
as atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
as bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas bawah.
: Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system
pencernaan.
: Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

 Anak “A”
: Rambut kotor, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih
dan simetris.
: Tidak ada pembesaran vena jugularis.
: Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak
mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
as atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
as bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas bawah.
: Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system
pencernaan.
: Bersih, mengalami disminorhea pada waktu menstruasi.

 Anak “B”
: Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih
dan simetris.
: Tidak ada pembesaran vena jugularis.
: Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak
mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
as atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
as bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas bawah.
: Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system
pencernaan.
: Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

 Anak “Z”
: Rambut merah, mata simetris, mata cowong, hidung bersih, mulut bersih.
: Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
: Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak
mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
as atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
as bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas bawah.
: Simetris, tampak buncit, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit
system pencernaan.
: Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

VIII. Harapan Keluarga


Anak “Z” ketika dibawa ke posyandu di katakana menderita kurang gizi dan keluarga berharap
petugas dapat membantu mengatasi masalah anak “S”.

LAPORAN HASIL TUTORIAL KEPERAWATAN KELUARGA


SKENARIO I

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK TUTORIAL III 6A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 6A


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2013

SKENARIO 1
Pada saat kunjungan keluarga, perawat T melakukan pengkajian keluarga didapatkan data
sebagai berikut; sebuah kelurga yang terdiri dari Bpk Y (36 tahun) tinggal bersama anggota
keluarga yang terdiri dari istrinya Ibu N (30 tahun) dan anaknya An.I (11 tahun) dan anak R (1,5
tahun). Ibu N adalah ibu rumah tangga dan berpendidikan terakhir SLTP. Bpk Y seorang pekerja
pabrik konveksi yang selalu bekerja dengan sift 12 jam perhari. Berdasarkan pengakuan ibu N
anak R sering mengalami batuk pilek kambuh-kambuhan dengan lebih dari 3 minggu. Dari hasil
kunjungan rumah perawat melihat badan anak R kelihatan lemas, masa ototnya kecil dan belum
bisa berjalan, anak R terlihat duduk di lantai dan hanya sambil bermain. Anak R susah makan
dan sering menutup mulutnya saat ibunya menyuapinya, sehingga ibu N sering mengunyahkan
nasi, sayuran dan lauknya terlebih dahulu kemudian baru dimasukkan ke mulut kepada anak R.
Berat badan anak R 8,5 kg, rambutnya tumbuh tidak merata dan jarang, dan mudah dicabut. Ibu
N kelihatan cemas karena anaknya yang kedua belum bisa berjalan.
Pada saat kunjungan kedua ibu N bertanya kepada perawat tentang masalah kesehatan
yang dialami oleh ananknya. Ibu N menginginkan anaknya dapat tumbuh normal seperti anak
pertamanya. Selama ini ibu N sudah berupaya untuk menyelesaikan masalah anak keduanya
bersama suaminya dengan memeriksakan ke puskesmas akan tetapi tidak ada perubahan.
Perawat melakukan asuhan keperawatan kepada keluarga Bpk Y secara teratur melalui
kunjungan yang terencana setiap hari. Susunlah asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan
oleh perawat berdasarkan kasus diatas.
Rumusan Masalah
- Askep pda keluarga dengan masalah keterlambatan tumbuh kembang pada anak
- Askep pada keluarga Bp.Y dengan masalah keterlambatan tumbuh kembang pda anak
Data Senjang
- Ibu N mengatakan Anak R sering mengalami batuk pilek kambuh-kambuhan dengan lebih dari 3
minggu. (DS)
- Perawat melihat badan anak R kelihatan lemas, masa ototnya kecil dan belum bisa berjalan,
anak R terlihat duduk di lantai dan hanya sambil bermain.(DO)
- Anak R susah makan dan sering menutup mulutnya saat ibunya menyuapinya (DS)
- BB 8;5 kg, rambutnya tumbuh tidak merata dan jarang, dan mudah dicabut (DO)
- Ibu N sering mengunyahkan nasi, sayuran dan lauknya terlebih dahulu kemudian baru
dimasukkan ke mulut kepada anak R (DO)
- Ibu N bertanya kepada perawat tentang masalah kesehatan yang dialami oleh ananknya (DO)
- Ibu N kelihatan cemas karena anaknya yang kedua belum bisa berjalan. (DO)
- Bpk Y seorang pekerja pabrik konveksi yang selalu bekerja dengan sift 12 jam perhari.(DO)
- Ibu N seabagai ibu rumah tangga dan pendidikan terahir SLTP (DO)
Analisa data
No Data Diagnosa keperawatan
1 DO: Ketidakseimbangan nutrisi
Anak R kelihatan lemas, masa ototnya blm bisa kurang dari kebutuhan tubuh
berjalan pada keluarga Bp Y
Anak R susah makan dan sering menutup mulutnya khususnya pada anak R
ketika di suapi
Ibu sering mwngunyahkan nasi untuk anaknya
Rambut tidak tumbuh merata dan jarang dan mudah di
cabut
BB 8,5 kg
2 DS: Ketidakefektifan menejemen
Ibu bertanya pada perawat tentang masalah kesehatan regimen terapeutik keluarga
anaknya pda keluarga bpk y
Selama ini Ibu N sudah berusaha menyelesaikan khususnya pda ibu dn bpk
masalah dengan pergi ke puskesmas tapi tdk ada
perubahan
DO:
Ibu N sering mengunyahkan nasi, sayuran dan lauknya
terlebih dahulu kemudian baru dimasukkan ke mulut
kepada anak R

3 DO: Keterlambatan pertumbuhan


Badan anak R kelihatan lemas d perkembangan pd bp Y
Masa otot kecil, dan blm bsa berjalan khususnya pada anak R
Anak R terlihat duduk di lantai dan hanya bisa bermain
BB8,5 kg

Diagnosa Keperawatan yang Muncul


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp Y khususnya pada
anak R
2. Ketidakefektifan menejemen regimen terapeutik keluarga pda keluarga bpk y khususnya pda ibu
dn bpk
3. Keterlambatan pertumbuhan d perkembangan pd bp Y khususnya pada anak R

SKORING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp Y
khususnya pada anak R
Kriteria Bobot Skore Justifikasi
Sifat masalah 1 3/3x1=1 Masalah
Aktual ketidakseimbangan
nutrisi pada keluarga
Bp Y khususnya anak
R sudah terjadi,
gejala yang
mendukung adalah
anak R susah makan
dan sering menutup
mulutnya ketika
disuapi, dan belum
bisa berjalan, jika
tidak ditangani segra
akan terjadi
komplikasi yang bisa
membahayakan anak
R.
Kemungkinanmasala 2 1/2x2=1 masalah dapat diubah
h dapat di pecah dengan tindakan
Mudah keperawatan, dan
mengubah prilaku ibu
tentang cara
penberian makanan,
penyuluhan tentang
cara menyediakan
menu seimbang dan
keluarga kooperatif
untuk menyediakan
serta didukung
dengan dana.
Potensi masalah 1 1/3x1=1/3 Masalah
untuk dicegah ketidakseimbangan
Rendah nutrisi sudah terjadi
dan membutuhkan
banyak waktu untuk
menyeimbangkannya
. Serta keluarga
dalam memberikan
makan anak R
dengan
mengunyahnya
terlebih dahulu.
Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1 Keluarga mengatakan
Segera di atasi sudah berusaha ke
puskesmas untuk
mengobati anak R
tetapi tidak ada
perubahan.
Jumlah 3 1/3

Diagnosa Ketidakefektifan menejemen regimen terapeutik keluarga pada keluarga Bp. Y


khususnya pada ibu dan bpk
Kriteria Bobot Skore Justifikasi
Sifat masalah 1 3/3x1=1 Masalah pada
Aktual keluarga Bp.Y
merupakan masalah
actual dalam
manajemen regimen
terapeutik karena Bp.
Y yang bekerja
sebagai konveksi dan
tidak memilki waktu
untuk keluarga.
Kemungkinanmasala 2 1/2x2=1 Masalah dapat di
h dapat di pecah ubah dengan adanya
Mudah waktu Bp.Y untuk
berkomunikasi
dengan keluarga
melihat pertumbuhan
dan perkembangan
anaknya.
Potensi masalah 1 2/3x1=2/3 Masalah dapat di
untuk dicegah cegah dengan saling
Cukup menjaga komunikasi
dalam anggota
keluarga, dan
meluangkan waktu
untuk keluarga.
Menonjolnya masalah 1 1/2x1=1/2 Tidak ada perhatian
Tidak segera diatasi dan komunikasi yang
baik dalam keluarga
sehingga masalah
tidak dapat di
rasakan oleh
keluarga.
Jumlah 3 1/6

Diagnosa Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada Bp. Y khususnya pada anak R
Kriteria Bobot Skore Justifikasi
Sifat masalah 1 3/3x1=1 Masalah
Aktual keterlambatan
pertumbuhan dan
perkembangan telah
terjadi yaitu keluhan
anak R belum bisa
berjalan, kejadian ini
sudah berlangsung
lama.
Kemungkinan 2 1/2x2=1 Keluhan batuk pilek
masalah dapat di sering kambuh-
pecah kambuh, anak terlihat
Sebagian lemah, masa ototnya
kecil dan belum bisa
berjalan sudah terjadi
lama, dan ibu N serta
Bp Y sudah berusaha
ke puskesmas untuk
memeriksa anaknya,
sehingga perlu
memberikan
pemahaman pada
keluarga Bp Y dan
Ibu N untuk
membawa anak R ke
RS
Potensi masalah 1 1/3x1= 1/3 Keluhan anak tidak
untuk dicegah bisa berjalan sudh
Rendah terjadi lama dan
memerlukan waktu
lama untuk
mengembalikan
pertumbuhan yang
optimal dan
perkembangannya.
Menonjolnya 1 2/2x1=1 Maslah pada
masalah keluarga Bp.Y segera
Segera di atasi di atasi karena bapa
dan ibu sudah
membawa anaknya
ke posyandu untuk
melihat pertumbuhan
dan
perkembangannya.
Jumlah 3 1/3

Prioritas diagnosa
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp. Y khususnya pada
anak R
2. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada Bp. Y khususnya pada anak R
3. Ketidakefektifan menejemen regimen terapeutik keluarga pada keluarga Bp. Y khususnya pada
ibu dan bapak

WOC ASUHAN KEPERAWATA KELUARGA


Pohon masalah
Keterlambatan tumbang

Kurang nutrisi

Prilaku yang salah (mengunyahkan nasi untuk anaknya)

Tidak ada dukungan dari keluarga ketidakefektifan manejemen regimen

kurang pengetahuan tentang nutrisi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakseim Setelah Setelah - keluarga mampu - - berikan pendidikan
bangan dilakukan dilakukan menyebutkan Ketidakseimbanga kesehatan tentang ketidak
nutrisi tindakan tindakan ketidak n nutrisi seimbangan nutrisi
kurang dari keperawatan keperawatan seimbangan merupakan - jelaskan kepada orang tua
kebutuhan selama 3 selama 3 kali nutrisi keadaan tidak tentang pilihan makanan
tubuh pada bulan, status pertemuan, - ibu mampu cukupnya asupan yang diperlukan oleh anak
keluarga Bp nutrisi keluarga memberikan protein dan kalori - jelaskan pada orang tua
Y khususnya keluarga Bp Y mampu nutrisi yang tepat yang dibutuhkan tentang cara pemberian
pada anak R khususnya mengenal untuk anak seperti oleh tubuh. protein vit.c dengan tepat
anak R masalah protein, - Pemilihan - jelaskan pada orang tua
seimbang tentang karbohidrat, makanan yang untuk memonitor catatan
ketidak lemak, mineral, diperlukan untuk pemasukan nutrisi dan kalori
seimbangan vitamin, dan air pertumbuhan dan - anjurkan kepada keluarga
nutrisi pada - ibu dapat perkembangan untuk meningkatkan asupan
anak R dan memberikan seperti protein, makanan yang mengandung
mampu vitamin C pada karbohidrat, zat besi
merawat anak anak lemak, mineral, - berikan informasi yang tepat
R dengan - Ibu dapat vitamin, dan air. kepada keluarga dan
kriteria: memberikan - Pemberian bagaimana cara mengolah
- pemasukan makanan vitamin C untuk nutrisi tersebut
nutrisi :3 mengandung zat meningkatkan - jelaskan pada keluarga
- pemasukan besi seperti sayur, kekebalan tubuh. tentang diet hidup sehat pada
cairan :3 susu. - Pemberian zat anak
- pemasukan - Ibu dapat besi untuk - anjurkan keluarga untuk
makanan:3 memasak sayur meningkatkan meningkatkan BB anak yang
- peningkatan dengan tidak pertumbuhan tepat
BB/ TB:2 terlalu matang. tulang dan - berikan pengertian kepada
- energi:3 - Ibu dapat kekuatan pada keluarga tentang pentingnya
- tonus otot :2 memilih makanan tulang. meningkatkan nutrisi pada
- pemasukan yang banyak - Mengolah nutrisi anaknya
cairan:3 mengandung tidak terlalu lama
makanan yang dan terlalu matang
sehat dan bergizi agar kandungan
seperti sayuran, vitamin tidak larut
buah, dan susu. dalam air rebusan.
- Ibu mampu - Memilih makanan
melakukan hal yang banyak
yang dapet mengandung
membuat BB anak vitamin dan zat
meningkat, seperti gizi untuk
memberi makanan meningkatkan
yang bergizi. pertumbuhan anak
- Ibu mampu - BB anak sesuai
memilih makanan usia dan sesui
yang mengandung dengan
nutrisi. pertumbuhan.
- Nutrisi adalah
makanan yang
mengandung
empat komponen
yaitu karbohidrat,
lemak, protein,
vitamin.
Keterlambat Setelah Setelah - keluarga mampu - motorik kasar ajarkan orang tua
an dilakukan dilakukan mengajarkan anak merupakan bagaimana menghibur
pertumbuhan tindakan tindakan dengan permainan perkembangan anaknya dengan prilaku
&perkemban keperawatan keperawatan “pok ame ame” pada anak teknik peredaan seperti
gan pd bp Y selama 6 selama 4 kali - keluarg mampu meliputi gerak menpuk tangan (motorik
khususnya bulan, pertemuan memberikan anak, prilaku kasar)
pada anak R pertumbuhan keluarga pujian saat anak. ajarkan orang tua untuk
dan mampu anaknya mampu - Penghargaan memberikan penghargaan
paerkembanga merawat melakukan yang realistik yang realistik untuk prilaku
n pada anggota gerakan motorik merupakan suatu dan perkembangan anak
keluarga bp Y keluarga,meng kasar. pujian kepada ajarkan kepada orang tua
khususnya gunakan - Keluarga mampu anak meliputi untuk berpartisipasi pada
anak R fasilitas menemani anak ucapan yang saat makan
membaik kesehatan dan ketika anak memuji. ajarkan kepada orang tua
sesuai dengan modifikasi sedang makan di - Berpartisispasi untuk ciptakan rencana
usia. lingkungan meja makan pada saat makan untuk pertumbuhan individu
dengan - Keluarga mampu yaitu orang tua setiap anak dan
kriteria: membawa anak ikut serta dalam memperbaharui secara
- pertumbuhan keposyandu atau menemani anak teratur.
dan tenaga kesehatan makan. Ajarkan keluarga untuk
perkembangan untuk mengetahui - Rencana memonitor stimulasi anak di
normal:3 perkembangan pertumbuhan dalam lingkungan
- prilaku anak anak merupakan suatu Ajarkan orang tua untuk
yang normal:3 - Keluarga mampu strategi untuk memberikan stimulasi
- kebutuhan memberi stimulasi melihat seberapa berupa rekaman instrumen
stimulasi :4 anak dengan jauh musik,sentuhan, dan gerakan
- kebutuhan bermain dengan perkembangan secara tepat
dasar anak. anak. Sediakan lingkungan yang
perawatan:3 - Keluarga mampu - Stimulasi anak tenang nyaman setelah
- kebutuhan memberikan anak yaitu memberi memberi makan untuk
emosi:3 stimulasi dengan rangsangan menghindari tersedak
- tersedianya mendengarkan kepada anak agar
motifasi pada musik, sentuhan anak mampu
keluarga:3 dan gerakan seprti melakukan hal
- kebutuhan mengajari yang distimulasi
pengawasan berjalan. oleh orang tua.
kesehatan:3 - Keluarga mampu - Stimulasi anak
- strategi untuk menciptakan yaitu memberi
mengatur lingkungan yang rangsangan
faktor” nyaman dan kepada anak agar
lingkungan bersih saat anak anak mampu
yang makan. melakukan hal
berisiko:3 yang distimulasi
- pencegahan oleh orang tua.
cedera:3 - Lingkungan yang
- strategi nyaman yaitu
komunikasi lingkungan yang
pada anak:3 tidak bising, tidak
terdapat
keramaian dan
bersih agar
perhatian anak
tidak teralihakan.
Ketidakefekt Setelah Setelah - Kedua orang tua - Keluarga inti- Anjurkan anggota keluarga
ifan dilakukan dilakukan mampu membina dapat membangun untuk membina hubungan
menejemen tindakan tindakan hubungan saling hubungan saling saling percaya
regimen keperawatan keperawatan percaya dengan percaya antara- Dampingi keluarga untuk
terapeutik selama 3 bulan selama 3 kali anaknya. suami dan istri, membangun mekanisme
keluarga pda manajemen pertemuan - Keluarga Bpk Y orang tua dan koping adaptif untuk
keluarga bpk regimen keluarga Bpk mampu bertahan anak-anak, serta mencapai kesepakatan
y khususnya terapeutik Y khususnya dan sesama anak- sebagai orang tua
pda ibu dn keluarga Bpk pada ibu N mengantisipasi anak. - Edukasi orang tua tentang
bpk Y khususnya dan Bpk Y masalahnya. - Tindakan yang potensial anggota keluarga
pada ibu N mampu - Keluarga Bpk Y dapat yang berkomplik
dan Bpk Y mengenal dalam menyesuaikan diri- Anjurkan keluarga untuk
menjadi efek- masalah menyelesaikan dan perilaku menghabiskan waktu
tif tentang masalah dengan dengan bersama sebagai sepasang
ketidakefektifa cara musyawarah konstruktif. orang tua untuk memelihara
n manajemen- Keluarga Individu lebih sesuatu yang memuaskan
regimen membuat jadwal mampu bertahan dalam hubungan keluarga
terapeutik dan untuk rekreasi dan - Dampingi orang tua untuk
mampu bersama keluarga mengantisipasi mencapai keseimbangan
mengambil - Orang tua mampu kemungkinan dalam bekerja, sebagai orang
keputusan membagi waktu adanya bahaya. tua dan peran sebagai
dengan untuk menemani - Cara pemecahan sepasang suami istri
kriteria: anaknya. masalah yang baik
- Mengolah dengan
problem musyawarah
keluarga :3 antara keluarga
- Melibatkan dan saling
anggota menghargai,
keluarga menghormati di
dalam diskusi setiap anggota
keluarga :3 keluarga, saling
- membantu.
Mengekpresik - Rekreasi
an secara merupakan cara
terbuka untuk
perasaan dan menghabiskan
emosi setiap waktu untuk
anggota keluarga dan cara
keluarga: 3 untuk mempererat
- Menggunakan hubungan
strategi untuk keluarga.
mengolah - Pengaturan waktu
konplik dalam antara jam bekerja
keluarga:3 dan kumpul
- Berbagi dengan
respon dalam keluarganya.
tugas
keluarga :3
-
Memanajemen
stabilitas
keuangan:3

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Tgl dan waktu Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
Ketidakseimbanga 19 April 2013 Memberikan S: keluarga
n nutrisi kurang penjelasan pada mengatakan
dari kebutuhan keluarga Bp. Y mengerti tentang
tubuh pada tentang ketidakseimbanga
keluarga Bp Y ketidakseimbanga n nutrisi
khususnya pada n nutrisi dan O: kelurga terlihat
anak R mengajarkan cara kooperatif dalam
menyajikan, pemberian materi
memilih makan tentang kebutuhan
yang memenuhi nutrisi.
kebutuhan nutrisi A: tindakan
anak. keperawatan
keluarga tercapai
sebagian
P: lanjutkan
intervensi
Keterlambatan 28 April 2013 Mengajarkan S: keluarga
pertumbuhan kepada keluarga mengatakan
&perkembangan pd Bp. Y tentang paham tentang
bp Y khususnya pertumbuhan dan memberikan
pada anak R perkembangan stimulus motorik
anak, meliputi kasar
motorik kasar dan O: keluarga Bp. Y
menjaga kooperatif
lingkungan yang mendengarkan
kondusif perawat dan yang
diajarkan perawat
A: tindakan
keperawatan
keluarga tercapai
sebagian
P: lanjutkan
intervensi.
Ketidakefektifan 7 mei 2013 Mengajarkan S: Keluarga Bp. Y
menejemen anggota keluarga mengatakan sudah
regimen terapeutik untuk membina paham tentang
keluarga pda hubungan saling cara membina
keluarga bpk y percaya dengan hubungan saling
khususnya pda ibu anggota keluarga percaya.
dn bpk yang lain seperti O : keluarga Bp Y
anak dan anggota kooperatif
keluarga yang mendengarkan dan
lainnya mempraktikkan
cara membina
hubungan saling
percaya
A : tindakan
keperawatan
keluarga Bp Y
tercapai sebagian
P : lanjutkan
intervensi.

Diposkan oleh Fitriyani di 03.15

Anda mungkin juga menyukai