Anda di halaman 1dari 3

Yuris's Blog | 3 Flora dan Fauna Langka Dari Indonesia

Copyright fadiah11 fyuris_71122@webmail.umm.ac.id


http://fadiah11.student.umm.ac.id/2010/08/19/3-flora-dan-fauna-langka-dari-indonesia/

3 Flora dan Fauna Langka Dari Indonesia

Fauna dan Flora Terlangka Didunia :

Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)

Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera
dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di
Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi
nama latin bungan ini oleh Robert Brown.
Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang
terbentang di belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora dan fauna, yang
kadang tidak dapat dijumpai di bagian bumi lainnya dan merupakan salah satu
negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem,
sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47
jenis ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang
sudah diketahui, sebanyak 11 % atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan
berbunga di dunia. Sayangnya, banyak jenis tumbuhan tertentu, mengalami
kepunahan.
Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi,
dan Bedugul Bali) baru mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di
Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 % yang ada di Kawasan Timur Indonesia.
Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis,
yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data base yang
ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia.
Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar
Daya Alam berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha
memperbanyak kebun raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah
konservasi di seluruh Indonesia.
Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini.
Sampai saat inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum
semua jenis flora yang ada di bumi telah dikenali.
Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan
spesifiknya yang disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa
diantara tumbuh-tumbuhan ini tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga
ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara, dan adapula yang hanya dapat
ditemui di habitat asalnya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat
tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga
turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.

page 1 / 3
Yuris's Blog | 3 Flora dan Fauna Langka Dari Indonesia
Copyright fadiah11 fyuris_71122@webmail.umm.ac.id
http://fadiah11.student.umm.ac.id/2010/08/19/3-flora-dan-fauna-langka-dari-indonesia/

ELANG LAUT PUNGGUNG HITAM (Thalassarche melanophrys)

Malang benar nasib elang laut punggung hitam. Populasinya terus menyusut karena
terjaring secara tak sengaja oleh mata pancing nelayan. Ia pun sering ditemukan
mati akibat pemakaian pukat penangkap ikan.
Pada tahun 2002 populasinya tinggal 3 juta ekor. Sejak itu, ia mulai masuk dalam
kategori hewan yang dilindungi. Selang setahun, elang laut punggug hitam sudah
teridentifikasi sebagai binatang yang hampir punah. Sebanyak 21 spesies elang laut
lainnya juga hidup dalam ancaman kepunahan.
Elang laut punggung hitam mengandalkan binatang air berkulit keras seperti
kepiting dan udang sebagai pengisi perut. Ia juga menyukai ikan dan cumi-cumi.
Kalau sedang sulit mencari mangsa, bangkai dan sampah pun disantapnya.
Binatang ini biasa membuat sarang di lereng-lereng yang curam. Sesekali, daratan
datar di tepian pantai juga dijadikannya sebagai rumah. Ia hidup secara berkoloni.
Seluruh tempat bermukimnya telah dijadikan sebagai area yang dilindungi. Ini
dilakukan agar perkembangbiakan elang laut ini tetap terjaga. Langkah itu sangat
penting mengingat perkembangbiakan burung ini cenderung menurun.
Burung bertubuh putih dan bersayap hitam ini paling banyak ditemui di Kep.
Falkland, Malvinas. Kep. Campbell, Antipodes, dan Snares (Selandia Baru) juga
merupakan sarang elang laut punggung hitam. Selain itu, Islas Diego Ramirez
(Chili), Georgia Selatan, dan selatan Kep. Sandwich, Kep. Crozet dan Kerguelen,
Kep. Heard dan McDonald, serta Kep. Macquarie (Australia).
Untuk menjaga elang laut punggung hitam dari kepunahan, organisasi konservasi
BirdLife International membuat kampanye penyelamatan. Para nelayan dihimbau
untuk menerapkan cara pemancingan dan penangkapan ikan yang lebih bersahabat
dengan elang laut. Salah satunya ialah dengan menghindari pemakaian pukat.

JALAK BALI (Lencopsar rothcshildi)

Dulu, alam indah Pulau Bali adalah surga bagi Jalak Bali. Di sinilah tempat mereka
terbang bebas mencari makan dan bersarang. Sebab, Jalak Bali tidak mengenal
daerah lain sebagai tempat tinggal.
Sayangnya, belakangan hutan dan savana Bali tidak lagi aman untuk tempat
bernaung bagi burung yang pernah menjadi maskot Provinsi Bali ini. Pembukaan
lahan untuk ladang dan pertanian membuat pohon sulit ditemui. Padahal, Jalak Bali
tidak bisa beradaptasi bersarang di tempat lain, selain lubang bekas sarang burung
pelatuk. Di samping itu, perburuan yang tidak terkendali, pemasangan jebakan, dan
penembakan liar terus mendera Jalak Bali. Binatang pemakan serangga dan buah
ini pun terancam punah.

page 2 / 3
Yuris's Blog | 3 Flora dan Fauna Langka Dari Indonesia
Copyright fadiah11 fyuris_71122@webmail.umm.ac.id
http://fadiah11.student.umm.ac.id/2010/08/19/3-flora-dan-fauna-langka-dari-indonesia/

Di tahun 2001, menurut laporan access Bali online, hanya ada tujuh ekor burung
Jalak Bali yang hidup bebas di Taman Nasional Bali Barat. Sementara itu, 230 ekor
lainnya hidup di dalam kandang pembiakan di Amerika Utara. Inggris malah
berhasil memelihara 520 ekor Jalak Bali.
Jalak Bali termasuk burung yang paling diminati di pasar gelap. Ketiadaannya di
alam bebas membuat harga burung yang dikenal dengan nama Bali Starling ini
melonjak tinggi. Kabarnya, seekor Jalak Bali dihargai tidak kurang dari Rp. 15 juta.
Kendati sudah ada hukum yang menjerat pelaku perburuan Jalak Bali, burung ini
tetap saja berada dalam kondisi yang terancam.
Sebetulnya, menurut para pecinta burung, Jalak Bali tidak terlalu spesial. Mereka
mengaku keindahan burung ini tidak tercermin dari suaranya. Bulunyalah yang
menjadi daya tarik Jalak Bali.
Burung ini berbadan putih. Sementara itu, ujung sayapnya dihiasi warna hitam. Di
pipinya, terdapat pola berwarna biru membingkai matanya. Burung ini biasa
bersarang berpasangan. Pada zaman dahulu, dalam satu kawanan biasanya
terdapat 30 sampai 60 burung.

page 3 / 3

Anda mungkin juga menyukai