penyakit ginjal kronik (PGK) Stage lima yang menjalani terapi hemodialisa (HD)
terhadap mekanisme koping di rumah sakit malang. Bagian ini terdiri dari uraian
Pada bab ini hasil penelitian yang telah dianalisis oleh peneliti dapat disimpulkan
4.1 Hasil
memiliki istri dan 3 orang anak 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan
anaknya yang ke-3 yang berjenis kelamin lak-laki. Selain itu responden
ginjal dan harus melakukan terapi cuci darah pada tahun 2016,
15:00 WIB. Setiap hari istri Tn.S selalu dengan setia mengantarkan Tn.
S bekerja, jam 07:30 istri mengantar dan jam 15:00 ibu menjemput
dalam 1 minggu yang bertepatan pada hari rabu dan hari sabtu, namun
pada hari rabu dan sabtu Tn.S memang di izinkan untuk tidak bekerja
air putih saja responden sering sesak nafas, namun ketika meminum
pikirnya menjadi pola pikir yang positif. Waktu luang yang didapatkan
kaki maupun perut membuncit, kulit klien sedikit kering dan bersisik.
Warna kulit kecoklatan dan turgor < 2 detik. Sampai saat ini klien
masih menggunakan manual untuk cuci darah ditangan sebelah kiri.
Hasil pemeriksaan fisik lainnya masih dalam batas normal dan klien
koping maladaptif.
bahwa
yoo yoo nangis kayak depresi jadi waktu itu kan saya kan
ngamarnya kan di Prima Husada 4 hari di situ di priksa sehari,
2 hari, 3 hari 4 hari terus, terus saya ini belom di vonis cuci
darah, terus saya sudah 4 hari malah di ijinkan untuk pulang
waktu itu yaa setelah pulang dirumah itu jelang berapa hari
terus saya ini malah pingsan dirumah sore-sore pingsan sekitar
jam 4 itu pingsan terus dibawah lagi ke dokter prima husada
itu langsung di perintahkan untuk cuci darah, lalu waktu itu di
antar ke soepraon RST disitu karna Hb nya rendah cuma 5, gak
diterima lalu dioper ke Saiful Anwar yaitu aja kalok jalan
cerita pertamanya itu, iya kalok dikasik tau pertama sakit itu ya
koyok depresi yo bingung mau meberi tahu anak saya yang
cewek itu, gak brani kok wes gak usah dikasik tau, biar lama-
lama tau sendiri. Ya setelah agak penak baru tak kasik tau.
(Hasil wawancara dengan Tn. S, di rumah pada tanggal 6 Juli
2019 jam 10:00 WIB)
hal ini adalah istri penderita. Dengan berbagi dan berbicara dengan
tubuh yang lebih baik. Hal ini dinyatakan dengan hasil wawancara
sebagai berikut:
hal ini adalah istri penderita PGK. Dimana beban psikologis dan rasa
sakit yang dialami penderita PGK tidak bisa dielakkan lagi, untuk itu
penderita PGK muncul secara spontan dan tidak bisa dikontrol. Hal
PGK pada awalnya tidak bisa menerima dan memiliki perilaku yang
perasaan takut adalah ungkapan emosi dari pasien yang paling sering
diungkapkan. Pasien sering merasa takut akan masa depan yang akan
sadar bahwa hal itu tidak menyelesaikan masalah dan keadaan yang
memiliki sikap, perilaku serta pola pikir yang sesuai dengan apa
harga diri rendah pada pasien gagal ginjal kronik sangat berkaitan
terhadap organ tubuh yang lain, pada kondisi seperti itu, pasian gagal
yang berkepanjangan.
mendekatkan diri kepada Tuhan maka hati dan jiwa penderita PGK
kondisi penderita semakin baik dari hari ke hari. Hal ini dinyatakan
PGK sangat disiplin dan menjalani perawatan cuci darah tepat waktu
hidup pasien.
kualitas hidup kearah yang lebih buruk. Status gizi pada pasien PGK
yang kurang sebagai akibat dari tidak nafsu makan, mual dan
hidup.
pola makan yang dilakukan adalah dengan yang baik dan menjalani
sebagai berikut:
pelayanan dari suatu tim terpadu yang terdiri dari dokter, perawat,
ahli gizi serta petugas kesehatan lain diperlukan agar terapi yang
2. Bekerja Berlebihan
bagi klien gagal ginjal kronik, klien dengan banyak dukungan sosial
merasa berarti dan klien tetap dapat berkomunikasi tentang apa yang
mengurangi depresi.
setelah menderita gagal ginjal kronis maka dia tidak bisa bekerja
3. Menghindar
iya kalok saya itu gini, bapak jangan mengeluh yang penting
kita jalani saja kan semua itu manusai semua ada yang
mengatur gitu mbak ya kita bersyukur ajalah kita jalani apalagi
bapak ini masih bisa jalan, masih bisa tak bonceng dengan
sepeda kan gak begitu susah saya mbak gitu, mudah-mudahan
seterusnya gitu jangan sampek ngedrop gitu mbak.
(Hasil wawancara dengan Ny. S, di rumah pada tanggal 7 Juli
2019 jam 10:30 WIB)
akan mengatasi stres atau melakukan koping lebih baik. Selain itu
2006) Selain itu, dukungan sosial pada klien ternyata juga dapat
ginjal kronis.
peran, mengubah citra tubuh dan mengganggu gaya hidup yang ada.
Fatmawati, 2009).
dalam menghadapi stres yang ada. (Nevid et. al., 2005). Pertahanan
menyebabkan rasa frustasi, marah, serta upaya untuk bunuh diri. Jika
putus asa serta upaya bunuh diri, insiden bunuh diri meningkat pada
keluarganya.
dulu pernah katanya itu pengen pasang CAPD nah saya itu tapi
pikir-pikir mbak kalok CAPD itu mungkin itu kita tanggung
jawab sendiri di rumah ya kan, itu sehari itu mungkin 4 kali
kita ganti itu masangnya kalok saya pikir-pikir tanggungan
sendiri mungkin kita gak bisa kemana-mana di rumah aja yaa,
kalok cuci darah di rumah sakit itu kan tanggung jawabnya
rumah sakit sama dokter itu satu minggu dulu masih satu kali
ya itu, akhirnya kita diskusi lebih enak mana, terus akhirnya
bapak memilih di rumah sakit aja, mungkin takut toh mbak
kalok 4 kali tanggungan kita sendiri mungkin lupa, atau
pengen kemana terus biasanya nyepelehkan gitu kan takut
nantik kalok ada apa-apa gitu mbak.
(Hasil wawancara dengan Ny. S, di rumah pada tanggal 7 Juli
2019 jam 10:30 WIB)
dengan pengalaman yang berbeda dan banyak rasa sakit. Sulit bagi
(Suliswati,2005).