Antibiotik telah menjadi salah satu bagian yang mendukung produktivitas ayam
petarung dan pertumbuhan. Penggunaan antibiotik telah menjadi suatu kebutuhan
dalam menjaga maupun memulihkan kesehatan ayam kesayangan kita.
Penggunaan antibiotik bisa diibaratkan seperti pisau bermata dua. Disatu sisi
antibiotik ini akan memberikan manfaat dikala diberikan secara tepat, namun bukan
hal yang tidak mungkin pemakaiannya juga akan menimbulkan efek negatif, misalnya
saja keracunan, disaat antibiotik diberikan secara kurang tepat.
Makna Antibiotik
Antibiotik bisa berarti zat aktif yang berasal dari mikroorganisme ataupun sintesis
(buatan) yang dapat digunakan dalam konsentrasi rendah untuk menghambat atau
membunuh organisme, baik bakteri, Mycoplasma maupun protozoa. Secara khusus
antibiotik digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi. Antibiotik bekerja dengan
cara menekan atau memutus mata rantai metabolisme dalam tubuh mikroorganisme.
Berbeda dengan desinfektan yang membasmi bibit penyakit dengan menciptakan
lingkungan yang tidak sesuai bagi bibit penyakit tersebut.
Antibiotik dalam dosis tepat akan mampu secara aktif membunuh bibit penyakit dan
mempunyai indeks terapi yang relatif aman. Indeks terapi diperoleh dari perbandingan
dosis yang mengakibatkan kematian atau membahayakan (lethal dose) dibandingkan
dosis yang efektif untuk membasmi penyakit (effective dose). Nilai indeks terapi yang
semakin tinggi menunjukkan antibiotik semakin aman bagi ayam. Hal ini dapat
diartikan antibiotik memiliki dosis membahayakan yang sangat tinggi dan dengan
dosis yang kecil antibiotik telah efektif membasmi bibit penyakit.
Dalam dunia perayaman antibiotik dapat digunakan untuk pengobatan atau
pencegahan penyakit.
Kelompok Antibiotik
Berspektrum luas
Antibiotik ini memiliki kemampuan membunuh beberapa macam bakteri, yaitu Gram
(+) sekaligus Gram (-) dan juga Mycoplasma serta protozoa. Antibiotik golongan ini
biasanya digunakan pada saat gejala ayam sakit belum spesifik atau sebagai upaya
pencegahan serangan penyakit pada saat kondisi kandang tidak nyaman. Ayam yang
terserang komplikasi beberapa jenis bakteri juga bisa diatasi dengan pemberian
antibiotik dengan spektrum luas ini.
Fluoroquinolon, tetrasiklin dan sulfonamida merupakan golongan antibiotik yang
memiliki spektrum kerja luas. Produk Medion yang memiliki spektrum kerja luas
antara lain Proxan-C, Proxan-S, Neo Meditril, Trimezyn, Sulfamix atau Vita Tetra
Chlor.
Penisilin
Aminoglikosida
Antibiotik yang mengandung amino dan glikosida ini bekerja secara langsung pada
ribosom bakteri, membran sel dan menghambat sintesa protein sehingga bakteri akan
mati (bakterisid). Antibiotik ini tidak bisa diserap melalui usus sehingga untuk tujuan
pengobatan yang bersifat sistemik aplikasinya dilakukan secara injeksi (suntikan),
baik subkutan (bawah kulit) maupun intramuskuler (tembus dinding atau otot).
Saat diberikan, antibiotik ini akan bekerja optimal membasmi bakteri Gram (+) dan
Gram (-). Hanya saja saat terjadi gangguan ginjal, seperti pada kasus infeksi Gumboro
maupun infectious bronchitis (IB) pemakaian antibiotik ini hendaknya dihindari
karena akan memicu kerusakan ginjal yang lebih parah. Contoh obat yang
mengandung antibiotik golongan aminoglikosida adalah Gentamin, Kanamin dan Vet
Strep.
Fluoroquinolon
Antibiotik ini mulai dikenal tahun 1962 oleh Lesher. Pada aplikasinya, sediaan obat
yang mengandung antibiotik golongan fluoroquinolon banyak tersedia. Proxan-S,
Proxan-C, Neo Meditril, Doctril dan Coliquin merupakan contoh sediaan antibiotik
dari golongan fluoroquinolon.
Ketika “kontak” dengan bakteri, flouroquinolon akan menyerang inti sel (DNA)
bakteri dengan menghambat enzim DNA gyrase. Mekanisme ini akan mengakibatkan
bakteri mati (bakterisid). Antibiotik ini memiliki spektrum kerja yang luas, baik
terhadap bakteri Gram (+), Gram (-) dan Mycoplasma.
Aplikasi pemberiannya dapat dilakukan secara oral (melalui saluran pencernaan)
maupun injeksi, baik subkutan atau intramuskuler. Agar obat bekerja optimal hindari
adanya mineral/logam seperti Ca2+, Mg2+ dan Al3+ dalam air minum yang
digunakan untuk melarutkan obat karena bisa menurunkan penyerapan obat di saluran
pencernaan.
Peptida
Antibiotik ini bekerja aktif membunuh (bakterisid) bakteri Gram (-) dengan cara
merusak atau menghambat membran sel. Antibiotik golongan ini tidak diserap oleh
usus sehingga lokasi kerjanya bersifat lokal. Obat yang hanya mengandung antibiotik
golongan peptida relatif jarang, biasanya dikombinasikan dengan golongan lain untuk
meningkatkan potensi dan spektrum kerjanya, seperti Amoxitin dan Tycotil.
Tetrasiklin
Tetrasiklin merupakan antibiotik yang bersifat bakteriostatik (menghambat
pertumbuhan bakteri) dengan cara menghambat sintesis protein dengan berikatan
pada ribosom 30S. Antibiotik yang ditemukan pertama kali oleh Lloyd Conover ini
memiliki spektrum kerja yang luas, dimana bisa mengatasi infeksi bakteri Gram (+),
Gram (-) dan Mycoplasma.
Cara aplikasi antibiotik golongan tetrasiklin bisa dilakukan melalui oral maupun
suntikan (subkutan atau intramuskuler). Hanya saja jika diberikan melalui oral
sebaiknya memperhatikan kandungan logam Ca2+, Mg2+ dan Al3+ karena dapat
menurunkan daya serap saat berada di usus. Feed supplement yang mengandung
mineral sebaiknya diberikan pada waktu yang berbeda dengan pemberian antibiotik
fluoroquinolon dan tetrasiklin, misalnya pemberian antibiotik pada pagi hingga sore
hari dan supplement pada malam hari atau setelah pengobatan berakhir.
Medion telah memproduksi obat dengan kandungan antibiotik dari golongan
tetrasiklin, diantaranya Doxyvet, Koleridin maupun Vita Tetra Chlor.
Sulfonamida
Sulfamix, Coxy, Trimezyn dan Respiratrek adalah produk Medion yang mengandung
antibiotik dari golongan sulfonamida. Antibiotik yang ditemukan Gerhard Domagk ini
telah dikenal luas oleh masyarakat, termasuk masyarakat peternakan.
Antibiotik ini bersifat bakteriostatik, yaitu bekerja menghambat pertumbuhan bakteri.
Mekanismenya melalui hambatan pada sintesis asam folat sehingga mengganggu
perkembangan bakteri. Saat diberikan pada ayam baik secara oral maupun suntikan
(subkutan, intramuskuler), antibiotik yang telah digunakan sejak 1933 ini akan
mampu mengatasi infeksi bakteri Gram (+), Gram (-) dan protozoa. Agar daya kerja
lebih optimal, saat pemberian obat dengan kandungan antibiotik ini sebaiknya tidak
diberikan suplemen berupa vitamin B dan atau asam amino. Selain itu, saat ayam
mengalami gangguan ginjal sebaiknya penggunaan antibiotik ini dihindari.
Diaminopirimidin
Antibiotik golongan ini bersifat bakteriostatik. Mekanisme kerja dari antibiotik ini
ialah menghambat sistesis (pembentukan) asam folat. Pemberiannya efektif untuk
mengatasi serangan bakteri Gram (+) dan Gram (-). Aplikasinya dapat dilakukan
secara oral maupun suntikan, baik subkutan maupun injeksi.
Aplikasi Antibiotik
Pengetahuan kita mengenai antibiotik menjadi dasar kita untuk memilih obat yang
tepat. Agar antibiotik ini bekerja secara optimal kita hendaknya memahami mengenai
prinsip pengobatan, yaitu :
Oleh karena itu, saat melakukan pengobatan kita harus tepat dalam mendiagnosa
penyakit, memilih jenis obat, menentukan rute pemberian obat (oral, suntikan)
maupun dosis dan lama pemberian obat sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang
tercantum pada etiket atau leaflet.
Beberapa hal yang harus dihindari saat proses pengobatan agar daya kerja atau
keampuhan obat tetap optimal diantaranya mencampur obat dengan desinfektan
karena dapat menurunkan potensi bahkan merusak obat. Hindari pula penggunaan air
dengan kualitas rendah. Air minum dengan kesadahan tinggi akan mengakibatkan
terbentuknya senyawa kompleks dengan tetrasiklin. pH air minum yang tinggi dapat
menyebabkan Doxyvet, Amoxitin maupun Trimezyn mengendap sedangkan pH yang
rendah akan mengendapkan Respiratrek.
Antibiotik bisa diibaratkan pisau bermata dua. Aplikasi yang tepat akan menghasilkan
efek menekan atau membasmi bibit penyakit, namun diberikan sembarangan akan
merugikan ayam kesayangan kita , Antibiotik harus diberikan secara tepat agar daya
kerjanya optimal.
bersumber dari Info Medio