Anda di halaman 1dari 12

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial pasien : Sdr. Afif

Status interaksi perawat-pasien : Fase kerja

Lingkungan : Perawat duduk di depan klien yang duduk diantara kedua orangtuanya di ruang tamu lesehan

Deskripsi pasien : Pasien duduk, tampak kurang tenang, berpakaian kurang rai, baju dan celana berlapis-lapis, wajah
tampak lusuh

Tujuan (berorientasi pada pasien) : Dapat megidentifikasi perilaku kekerasan klien, klien dapat mengetahui cara mengontrol marah dengan
latihan fisik 1 dan 2

Nama Mahasiswa : Mala Rozaqo Tio P.

Tanggal : 2018

Jam : 13.00 WIB

Tempat : rumah klien di Sumberbening

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA PASIEN

P : ”Assalamualaikum, P: Tersenyum, menatap Perawat menyapa Pasien mau berbicara dengan Salam terapeutik adalah
Afif” pasien, berjabat tangan pasien, perawat dan perawat langkah awal untuk membina
dengan pasien. Berdiri di menjabat tangan hubungan saling percaya
samping pasien pasien, perawat antara pasien dengan perawat.
memposisikan diri
K: wajah datar, berjabat terapeutik
tangan dengan perawat

K: diam K: klien diam dan tidak Perawat tetap menjaga Pasien tidak berbicara dengan Perawat mempertahankan
focus kea rah perawat, posisi tubuh dengan perawat dan menjabat tangan sikap terbuka, badan condong
kontak mata kurang terapeutik perawat ke depan, memandang dengan
penuh perhatian ketika
P: Tersenyum, menatap berinteraksi dengan pasien.
pasien, berjabat tangan Merupakan sikap yang harus
dengan pasien. Duduk di dilakukan dalam melakukan
depan klien hubungan terapeutik sehingga
pasien dapat berespon positif
terhadap interaksi yang
dilakukan.

P: “masih ingat ndak P:Berdiri disamping Perawat mulai Pasien mengetahui nama Memperkenalkan diri dapat
nama saya? pasien, badan tegak, memperkenalkan diri perawat menciptakan rasa percaya
tubuh sikap terbuka. pada pasien terhadap perawat.

K: Melihat ke arah papan


di dinding, menjawab
dengan ketus

K: “ya ingatlah mbak, K: Pasien melihat ke arah Perawat merasa senang Pasien mau untuk Memperkenalkan diri dapat
mbak mala kan” perawat sekilas sambil karena pasien masih menyebutkan nama perawat menciptakan rasa percaya
menyebutkan namanya ingat denga perawat, sebagai simbol sudah kenal. pada pasien terhadap perawat.
namun emosi yang labil
P: Tersenyum ke arah perlu diwaspadai
pasien

P: “sedang apa afif, P: Perawat mendekat ke Perawat mulai Pasien merasa diperhatikan Menanyakan kabar pasien
kok di luar sendirian?” arah pasien dan pembicaraan ringan dapat membangun hubungan
dengan pasien dengan saling percaya dan
tersenyum tujuan mengevaluasi meningkatan kenyamanan
keadaan pasien antara pasien dan perawat
K: menatap papan di ketika berinteraksi
dinding,

K: diam, minta pangku K: ekspresi wajah datar Perawat membina Pasien belum percaya dengan Menjawab kabar dapat
ayahnya (dan agak merengut hubungan saling perawat membangun hubungan saling
kesal), kontak mata kurang percaya untuk menggali percaya dan meningkatan
informasi lebih lanjut kenyamanan antara pasien dan
P: tersenyum ke arah perawat ketika berinteraksi
pasien

P: ” oh begitu ya bu? P: Perawat mendekatkan Perawat memulai Pasien menoleh santai, kontak Kontrak topik dan waktu agar
Sementara ini, ibu diri ke pasien, memulai kontrak dengan pasien mata kurang pembicaraan lebih terfokus
banyak-banyak percakapan santai. dengan adanya batasan waktu
berpikiran positif saja
ya.. K: pasien tersenyum dan
Maaf mengganggu menatap perawat sekilas,
sebelumnya, saya membalikkan badan
ingin berbincang-
bincang dengan afif
tentang latihan
mngontrol marah.
Sekitar 10 menit fif,
sebentar saja.ngobrol
di sini saja ya?”

K: ”ya boleh kalau K: menatap ke arah Perawat merasa pasien Pasien mampu menyetujui dan Kontrak tempat agar
bicarain hobi” perawat sudah mampu menyebutkan tempat untuk pembicaraan bisa berlangsung
menyetujui kontrak dan berbincang-bincang dengan nyaman.
P: pasien tersenyum dan mampu menentukan
menatap perawat sekilas,
membalikkan badan dan tempatnya
memposisikan diri seperti
mau membaca

P: “nah, sebelumnya P : Suara jelas, tetap Perawat membina Pasien menjawab pertanyaan Menanyakan kabar pasien
saya mau bertanya, tersenyum, hubungan saling perawat. dapat membangun hubungan
ibu sudah telepon mempertahankan sikap percaya untuk menggali saling percaya dan
anaknya yang di terbuka, dan memandang informasi lebih lanjut meningkatan kenyamanan
rumah belum? pasien. antara pasien dan perawat
ketika berinteraksi
K: Menatap perawat
sambil mendengarkan,
pandangan tidak fokus
sambil memolak balikkan
halaman buku. Ekspresi
datar

K: “belum hpnya mati” K: Pasien menjawab dan Perawat merasa Pasien mencoba tetap ramah
kontak mata cukup pertanyaannya terhadap perawat dan
mendapatkan respon mempertahankan kontak mata
P: Memperhatikan pasien yang cukup baik
sambil tersenyum.

P: “lho, kok bias mati P: Perawat mencoba Perawat mencoba Klien menjawab pertanyaan Orientasi realita menunjukkan
bu?” mengkaji orientasi pasien mengidentifikasi perawat kemampuan klien untuk
dan tetap orientasi realita klien mengenali lingkungannya
mempertahankan sikap secara realistis
ramah

K: Menatap ke arah lain


K: “casnya dibawa K: Menjawab dengan Perawat merasa Klien mencoba tetap ramah Orientasi realita menunjukkan
sampai hp saya sedikit tertawa pertanyaannya terhadap perawat dan kemampuan klien untuk
mati” mendapatkan respon mempertahankan kontak mata mengenali lingkungannya
P: Memperhatikan klien secara realistis
sambil tersenyum.

P : “owh begitu, ya P: Perawat Perawat merasa Pasien melihat perawat, dan Menggali lebih jauh data
sudah tidak apa, mencondongkan tubuh, antusias dengan respon mulai percaya pada perawat keluhan pasien menunjukkan
nanti minta sama menunjukkan ekspresi pasien dan apa yang untuk menceritakan keluhannya kesungguhan niat untuk
yang jagain ibu ya. tertarik terhadap hal yang disampaikan membantu pasien
Ngomong- disampaikan pasien
ngomong, yang
jagain ibu disini K: Pasien melihat perawat
siapa? dan sesekali menoleh ke
arah lain

K : “gak ada” K : Pasien melihat ke arah Perawat merasa Pasien mampu percaya pada Terciptanya trust antara pasien
perawat, antusias karena pasien perawat untuk berbagi cerita dan perawat akan
sudah mampu dan keluhan memudahkan hubungan
P : Perawat membuka diri terapeutik
memperhatikan penjelasan
pasien dengan fokus,
mempertahankan posisi
terapeutik

P : “mbak L.nya P : Mencondongkan tubuh Perawat merasa Pasien bereksprespresi datar Validasi persepsi pasien
pulang tho bu?” ke arah pasien, ekspresi antusias karena pasien terhadap keadaannya sekarang
wajah tertarik dengan topik sudah mampu
yang dibahas membuka diri

K : Pasien memperhatikan
perawat, kontak mata
kurang

K : “iya kayaknya, K : Pasien melihat serius Perawat menggali lebih Pasien menjawab pertanyaan Validasi persepsi pasien
ndak bilang saya” ke arah perawat, kadang keadaan yang perawat terhadap yang dirasakan dapat
menoleh ke arah lain dirasakan pasien membantu perawat
menganalisa bantuan yang
P : Perawat perlu diberikan pada pasien
memperhatikan jawaban
pasien

P : “oalah… kita balik P : Perawat tersenyum ke Perawat mengendalikan Pasien menjawab pertanyaan Mengontol topik diskusi agar
ke topik ya bu, jadi ibu arah pasien, posisi topik diskusi perawat tetap fokus
hobinya apa?” terapeutik

K : ekspresi datar

K : ”saya suka K : menjawab dengan Perawat memberikan Pasien menjawab sesuai Mengetahui kemampuan yang
bernyanyi. Saya biasa antusias dan tersenyum dukungan atas respon dengan apa yang dirasakan dimiliki pasien
nyanyi di rumah, bisa pasien
karaokean ” P : tersenyum dan
merespon jawaban pasien

P : “ oh ya? Tadi saya P : Tersenyum ke arah Perawat mengajak Pasien menolak karena merasa Mengeksplor kemampuna yang
dengar ibu nyanyi pasien, badan condong ke pasien mengeksplor kurang mood dimiliki pasien
juga ya. Sekrang depan kemampuannya
nyanyi dong bu,
saya pengen K : mengangguk,
dengar” tersenyum tipis

K : “gak mau mbak, K : Menjawab pertanyaan Perawat memberikan Pasien mengatakan Mengetahui keterbatas fasilitas
Lagian disini ndak ada perlahan dengan ekspresi dukungan atas respon keterbatasan fasilitas sehingga yang dirasakan pasien
elektone.nya. saya kesal pasien dia tidak bisa karaokean
pernah ikut nyanyi di
acara-acara gitu. Suka P : Perawat
saya kalau ada yang memperhatikan jawaban
liat, dan ada pasien
elekton.nya

P : ”wah iya ya bu, P : Tersenyum ke arah Perawat merespon Pasien acuh terhadap respon Merespon balik jawaban pasien
disini ada mic dan pasien dan merespon jawaban pasien perawat
organ, tapi ndak ada jawaban pasien
yang bisa elektonan”
K : Kontak mata kurang,
membolah-balikka
halaman buku

K :”lha ya itu” K : menjawab dengan Perawat mencoba Pasien menyetujia pendapat Komunikasi timbal balik
ketus menarik perhatian perawat diharapkan bisa membangun
pasien hubungan saling percaya
P : Tersenyum sambil
mengangguk

P “klw selain P : Tersenyum ke arah Perawat mengeksplor Pasien antusias menjawab Mengeksplor kemampuan
bernyanyi, apa yang pasien, tubuh kemampuan pasien hobinya yang lain pasien yang bisa dilatih
ibu sukai? dicondongkan yang lain

K : berpikir sejenak dan


menjawan hobinya yang
lain

K : “saya suka K : menjawab dan Perawat merasa senang Pasien menjawab dengan Mengeksplor kemampuan
berenang mbak” tersenyum pasien masih antusias antusias hobinya yang lain pasien yang bisa dilatih
menjawab pertanyaan
P : Menatap pasien sambil pasien
tersenyum
P : “iya bu?ibu bisa K : melihat perawat Perawat merasa senang Pasien menjawab pertanyaan Mengeksplor kemampuan
berenang kalau sesekali, dan kembali pasien masih antusias perawat dengan spontan pasien yang bisa dilatih
begitu? Belajar membolak-balikan buku menjawab pertanyaan
dimana? pasien
P : Menatap pasien sambil
tersenyum

K :“enggak bisa saya. K : Menjawab pertanyaan Perawat bersabar Pasien mau menjawab Komunikasi timbal balik
Sebenarnya perawat, mengalihkan menanggapi respon pertanyaan perawat diharapkan bisa membangun
minggu kemarin pandangn, kontak mata pasien hubungan saling percaya
saya ingin kurang, melihat ke buku
berenang. Sudah
seminggu saya P : Menatap pasien sambil
pergi bernang. tersenyum
Berangkat sendiri
ndak ada yang
ngajak”

P “ owh begitu, K : diam, ekspresi datar, Perawat mencoba Pasien mendengarkan dan Komunikasi timbal balik
sayangnya disini ndak menunduk melihat buku membangun hubungan spontan menjawab diharapkan bisa membangun
ada fasilitas berenang komunikasi yang baik hubungan saling percaya
ya bu. Ibu sepertinya P : Tersenyum sambil
suka baca buku, iya melihat pasien
kah bu?”

K : “iya mbak, saya K : menjawab sambil Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Komunikasi timbal balik
suka baca buku menunjukkan cover jawaban pasien spontan menjawab diharapkan bisa membangun
seperti ini, sama bukunya hubungan saling percaya
seperti yang ada di
rumah P : Tersenyum ke pasien

P: emm, bagus itu bu K: klien mengangguk dan Perawat memberi pujian Pasien mendengarkan dan Komunikasi timbal balik
bukunya ya, tentang senyum dan dukungan kepada spontan menjawab diharapkan bisa membangun
agama, jadi bisa hobi yang dimiliki pasien hubungan saling percaya
ngasih pencerahan ya P: tersenyum ke pasien
bu ”

K: ” iya mbak, bener- K: klien senyum tanda Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Komunikasi timbal balik
bener” setuju dengan perawat jawaban dari pasien spontan menjawab diharapkan bisa membangun
hubungan saling percaya
P: tersenyum ke pasien

P: ”jadi cukup banyak P: perawat menyimpulkan Perawat menyimpulkan Pasien mendengarkan dan Menyimpulkan diskusi yang
ya hobinya ibu, ada hobi yang dimilki pasien hobi yang dimiliki pasien spontan menjawab telah dibahas
bernyanyi, berenang
dan membaca,
semuanya bagus K: pasien diam dan
untuk ibu. Diantara menunduk
ketiga kegiatan, ibu
mau melakukan yang
mana hari ini?”

K: ”saya lagi gak K: klien merasa tidak Mecoba mengendalikan Pasien mendengarkan dan Menyimpulkan diskusi yang
mood naynyi mbak, mood, dan terdngar agak suasana agar tidak spontan menjawab telah dibahas. Memulai
baca aja” marah tegang membuat jadual harian
kemampuan pasien
P: tersenyum dan
memperhatikan jawaban
pasien

P: ”wah, boleh banget K: klien merasa tidak Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan
itu bu. Di baca pelan- mood, dan terdngar agak jawaban dari pasien. spontan menjawab
pelan saja bu, jangan marah Mendukung hobi ibu
keburu dibalik, biar tau dan membuat jadwal
P: tersenyum dan
isinya ya bu” memperhatikan jawaban harian
pasien

K: ”iya mbak” K: klien merasa tidak Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Komunikasi timbal balik
mood, dan terdngar agak jawaban dari pasien spontan menjawab diharapkan bisa membangun
marah hubungan saling percaya

P: tersenyum dan
memperhatikan jawaban
pasien

P: ”bagaimana kalau K: klien senyum tanda Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Jadwal kegiatan membuat
membaca ibu ibu setuju dengan perawat jawaban dari pasien dan spontan menjawab pasien merasa mempunyai
lakukan setiap hari, membuat jadwal harian banyak aktivitas yang dapat
mungkin 2 kali sehari, P: tersenyum ke pasien dilakukan
saat pagi dan siang
hari?”

K: ”saya ini sedang K: klien senyum tanda Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Komunikasi timbal balik
banyak pikiran,” setuju dengan perawat jawaban dari pasien spontan menjawab diharapkan bisa membangun
hubungan saling percaya
P: tersenyum ke pasien

P: begitu ya bu, baik K: klien senyum tanda Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Komunikasi timbal balik
kalau gitu bu. Ta ibu setuju dengan perawat jawaban dari pasien dan spontan menjawab diharapkan bisa membangun
tadi mendengarkan membuat jadwal harian hubungan saling percaya
saya kan? Berapa kali P: tersenyum ke pasien
baca bukunya?

K: iya, 2 kali sehari K: klien senyum tanda Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Jadwal kegiatan membuat
setuju dengan perawat jawaban dari pasien spontan menjawab pasien merasa mempunyai
banyak aktivitas yang dapat
P: tersenyum ke pasien dilakukan

P: nah, bagus sekali Pasien mendengarkan dan Jadwal kegiatan membuat


bu. Bagaimana spontan menjawab pasien merasa mempunyai
perasan ibu sekrang banyak aktivitas yang dapat
setelah membahas dilakukan
tentang hobi ibu?

K: .. saya pusing K: klien menunjukkan Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Komunikasi timbal balik
mbak” ketidaknyamanan jawaban dari pasien spontan menjawab diharapkan bisa membangun
hubungan saling percaya
P: tersenyum ke pasien

P: baiklah kalau gitu K: klien menunjukkan Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Kontrak pertemuan berikutnya
bu, ibu istirahat aja ya ketidaknyamanan jawaban dari pasien dan spontan menjawab menunjukkan bahwa hubungan
sambil baca buku. membuat kontrak waktu terapeutik bisa dilanjutkan
inshaAllah saya besok P: tersenyum ke pasien, selanjutnya
mau menjelaskan mengendalikan suasana
tenatang obat kepada
ibu. Apa ibu
bersedia?”

K: ”iya mbak.” K: klien mengangguk dan Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Kontrak pertemuan berikutnya
senyum jawaban dari pasien spontan menjawab menunjukkan bahwa hubungan
terapeutik bisa dilanjutkan
P: tersenyum ke pasien

P: jam berapa bu K: klien mengangguk dan Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Kontrak pertemuan berikutnya
enaknya? Jam sore senyum jawaban dari pasien dan spontan menjawab menunjukkan bahwa hubungan
kayak gini aja ya bu? membuat kontrak waktu terapeutik bisa dilanjutkan
Jam setengah tiga P: tersenyum ke pasien selanjutnya
ya?”
K : ”iya mbak” K: klien mengangguk dan Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Kontrak pertemuan berikutnya
senyum jawaban dari pasien spontan menjawab menunjukkan bahwa hubungan
terapeutik bisa dilanjutkan
P: tersenyum ke pasien

P: ” baiklah kalau K: klien mengangguk dan Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Salam terapeutik menunjukkan
begitu bu, senyum , mau berjabat jawaban dari pasien dan spontan menjawab langkah awal dan akhir dalam
assalamualaikum bu tangan berpamitan berinteraksi dan BHSP
murti”
P: tersenyum ke pasien
dan berjabat tangan

K:” waalaikumsalam K: klien mengangguk dan Perawat memperhatikan Pasien mendengarkan dan Salam terapeutik menunjukkan
senyum , mau berjabat jawaban dari pasien dan spontan menjawab langkah awal dan akhir dalam
tangan berpamitan berinteraksi dan BHSP

P: tersenyum ke pasien
dan berjabat tangan

Anda mungkin juga menyukai