Oleh:
Ainul Rokip,S.Kep,Ns
K16019
Pembimbing:
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Komplikasi sistemik
a. Septikemia/bakteremia
Adanya susbtansi pirogenik baik dalam larutan infus atau alat pemberian dapat
mencetuskan reaksi demam dan septikemia. Perawat dapat melihat kenaikan suhu tubuh
secara mendadak segera setelah infus dimulai, sakit punggung, sakit kepala, peningkatan
nadi dan frekuensi pernafasan, mual dan muntah, diare, demam dan menggigil, malaise
umum, dan jika parah bisa terjadi kollaps vaskuler. Penyebab septikemi adalah
kontaminasi pada produk IV, kelalaian tehnik aseptik. Septikemi terutama terjadi pada
klien yang mengalami penurunan imun.
b. Reaksi alergi
Kondisi ini ditandai dengan gatal, hidung dan mata berair, bronkospasme, wheezing,
urtikaria, edema pada area insersi, reaksi anafilaktik (kemerahan, cemas, dingin, gatal,
palpitasi, paresthesia, wheezing, kejang dan kardiak arrest). Kondisi ini bisa disebabkan
oleh allergen, misal karena medikasi.
c. Overload sirkulasi
Membebani sistem sirkulasi dengan cairan intravena yang berlebihan akan menyebabkan
peningkatan tekanan darah dan tekanan vena sentral, dipsnea berat, dan sianosis. Tanda
dan gejala tambahan termasuk batuk dan kelopak mata yang membengkak. Penyebab
yang mungkin termasuk adalah infus larutan IV yang terlalu cepat atau penyakit hati,
jantung dan ginjal. Hal ini juga mungkin bisa terjadi pada pasien dengan gangguan jantung
yang disebut dengan kelebihan beban sirkulasi.
d. Embolisme udara
Emboli udara paling sering berkaitan dengan kanulasi vena-vena sentral. Manifestasi
klinis emboli udara adalah dipsnea dan sianosis, hipotensi, nadi yang lemah dan cepat,
hilangnya kesadaran, nyeri dada, bahu, dan punggung bawah.
Asesment Pasien
Pengawasan cairan
infus
Pelaporan infus yang
habis
Penggantian Identifikasi
Oleh karena itu dirancang alarm untuk mendeteksi pengingat bahwa cairan infus yang
cairan infus jenis cairan
dibutuhkan pasien hampir habis atau habis. Dimana cairan infus yang dibutuhkan pasien
hampir habis alarm peringatan melalui komputer berbunyi sesuai nama pasien serta kamar
pasien yang sudah diinput dikomputer menjadi pusat kendali di ruang perawat (Nurse
station).
Pemilihan solusi digitalis penganti cairan infus efektif dalam meningkatkan efesiensi
proses penyelenggaran perawatan dan meningkatkan efesiensi proses penyelenggaraan
perawatan dan meningkatkan mutu pelayanan di Rawat Inap Rumah Sakit Petrokimia Gresik
merupakan inovasi yang dibuat tidak hanya mengurangi angka kejadian ketidakefektifan
penggantian cairan infus, tetapi infus rimender mampu memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Infus rimender mampu menfgingatkancairan infus yang akan habis beserta jenis cairan yang
akan digunakan untuk mengganti.
2. Infus rimender mampumeningkatkan kepuasan pasien akibat dari keterlambatan penggantian
infus.
3. Infus rimender mampu meminimalkan pemborosan waktu akibat faktor-faktor yang
mempengaruhi.
A. Tahap dalam proses pembuatan pengingat digital waktu ganti cairan infus ini adalah :
1. Koordinasi dengan tim IT Rumah Sakit
2. Menetapkan alur pengantian infus
3. Membuat rancangan sistem oleh tim IT Rumah Sakit
4. Uji coba oleh tim IT Rumah Sakit
5. Sosialisasi sitem kepada ruang rawat inap
6. Melakukan proses install pada komputer ruang rawat inap
7. Uji coba sistem diruang rawat inap
8. Implementasi sistem digitalis pengangantian cairan infus
9. Monitoring dan evaluasi.
B. Alur Penggantian Infus
Asesment pasien
Masukan identitas
pasien :
1. Masukan jenis cairan
infusyang diberikan 1. Nama Pasien
30 menit sebelum 2. Nomor RM
2. Masukan jumlah kebutuhan
cairan infus habis 3. Tanggal Lahir
cairan yang dibutuhkan
alarm akan bunyi 4. Kamar dan
selama 24 jam
sesuai identitas pasien Bed pasien
C. Tahap Implementasi
Tahap implementasi dimulai dengan :