Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Meningitis
Meningitis adalah inflamasi pada meninges yang melapisi otak dan medula spinalis.
Hal ini paling sering disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, atau jamur) tetapi dapat juga
terjadi karena iritasi kimia, perdarahan subarachnoid, kanker atau kondisi lainnya.1 dengan
ditandai dengan adaya gejala spesifik dari sistem saraf pusat yaitu gangguan kesadaran, gejala
rangsang meningkat, peningkatan tekanan intracranial dan gejala deficit neurologi.

Definisi lainnya menyebutkan meningitis adalah radang dari selaput otak (meninges),
yaitu lapisan arachnoid dan piameter yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Membran yang
melapisi meninges terdiri dari tiga lapisan yaitu.2

1. Dura mater, merupakan lapisan terluar dan keras.


2. Arachnoid, merupakan lapisan tengah membentuk trabekula yang mirip sarang laba-
laba.
3. Pia mater, merupakan lapisan meninges yang melekat erat pada otak yang mengikuti
alur otak membentuk gyrus & sulcus.

B. Epidemiologi
1. Orang/Manusia
Umur dan daya tahan tubuh sangat mempengaruhi terjadinya meningitis. Penyakit ini
lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dan distribusi terlihat
lebih nyata pada bayi. Meningitis purulenta lebih sering terjadi pada bayi dan anak-
anak karena sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna.10

Puncak insidensi kasus meningitis karena Haemophilus influenzae di negara


berkembang adalah pada anak usia kurang dari 6 bulan, sedangkan di Amerika
Serikat terjadi pada anak usia 6-12 bulan. Sebelum tahun 1990 atau sebelum adanya
vaksin untuk Haemophilus influenzae tipe b di Amerika Serikat, kira-kira 12.000
kasus meningitis Hib dilaporkan terjadi pada umur < 5 tahun.11 Insidens Rate pada

usia < 5 tahun sebesar 40-100 per 100.000.12 Setelah 10 tahun penggunaan vaksin,

Insidens Rate menjadi 2,2 per 100.000.11

2. Tempat
Risiko penularan meningitis umumnya terjadi pada keadaan sosio-ekonomi rendah,
lingkungan yang padat (seperti asrama, kamp-kamp tentara dan jemaah haji), dan

penyakit ISPA.6 Penyakit meningitis banyak terjadi pada negara yang sedang

berkembang dibandingkan pada negara maju. 10

Insidensi tertinggi terjadi di daerah yang disebut dengan the African Meningitis
belt, yang luas wilayahnya membentang dari Senegal sampai ke Ethiopia meliputi 21
negara. Kejadian penyakit ini terjadi secara sporadis dengan Insidens Rate 1-20
per 100.000 penduduk dan diselingi dengan KLB besar secara periodik.11 Di daerah
Malawi, Afrika pada tahun 2002 Insidens Rate meningitis yang disebabkan oleh
Haemophilus influenzae 20-40 per 100.000 penduduk.13

3. Waktu
Kejadian meningitis lebih sering terjadi pada musim panas dimana kasus- kasus
infeksi saluran pernafasan juga meningkat. Di Eropa dan Amerika utara insidensi
infeksi Meningococcus lebih tinggi pada musim dingin dan musim semi sedangkan di
daerah Sub-Sahara puncaknya terjadi pada musim panas.14
Meningitis karena virus berhubungan dengan musim, di Amerika sering terjadi
selama musim panas karena pada saat itu orang lebih sering terpapar agen pengantar

virus.9

4. Agen Infeksi
Penyebab meningitis secara umum adalah bakteri dan virus. Meningitis purulenta
paling sering disebabkan oleh Meningococcus, Pneumococcus dan Haemophilus
influenzae sedangkan meningitis serosa disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosa dan virus.15
Meningitis Meningococcus yang sering mewabah di kalangan jemaah haji dan dapat
menyebabkan karier disebabkan oleh Neisseria meningitidis serogrup A, B, C, X,
Y, Z dan W 135. Grup A,B dan C sebagai penyebab 90% dari penderita. Di Eropa
dan Amerika Latin, grup B dan C sebagai penyebab utama sedangkan di Afrika

dan Asia penyebabnya adalah grup A.16 Wabah meningitis Meningococcus yang
terjadi di Arab Saudi selama ibadah haji tahun 2000 menunjukkan bahwa 64%
merupakan serogroup W135 dan 36% serogroup A. Hal ini merupakan wabah
meningitis Meningococcus terbesar pertama di dunia yang disebabkan oleh
serogroup W135. Secara epidemiologi serogrup A, B, dan C paling banyak

menimbulkan penyakit.8
Meningitis karena virus termasuk penyakit yang ringan. Gejalanya mirip sakit flu
biasa dan umumnya penderita dapat sembuh sendiri. Pada waktu terjadi KLB
Mumps, virus ini diketahui sebagai penyebab dari 25 % kasus meningitis aseptik
pada orang yang tidak diimunisasi. Virus Coxsackie grup B merupakan penyebab
dari 33% kasus meningitis aseptik, Echovirus dan Enterovirus merupakan
penyebab dari 50% kasus.11

C. Faktor Resiko

Faktor resiko terjadinya meningitis3

1. Usia, biasanya pada usia < 5 tahun dan > 60 tahun


2. Imunosupresi atau penurunan kekebalan tubuh
3. Diabetes melitus, insufisiensi renal atau kelenjar adrenal
4. Infeksi HIV
5. Anemia sel sabit dan splenektomi
6. Alkoholisme, sirosis hepatis
7. Talasemia mayor
8. Riwayat kontak yang baru terjadi dengan pasien meningitis
9. Defek dural baik karena trauma, kongenital maupun operasi
10. Ventriculoperitoneal shunt

D. Etiologi
E. Klasifikasi

Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada
cairan otak yaitu :

1. meningitis serosa, ditandai dengan jumlah sel dan protein yang meninggi disertai cairan

serebrospinal yang jernih. Penyebab yang paling sering dijumpai adalah kuman
Tuberculosis dan virus.
2. meningitis purulenta, atau meningitis bakteri adalah meningitis yang bersifat akut dan

menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan disebabkan oleh bakteri spesifik maupun
virus. Meningitis Meningococcus merupakan meningitis purulenta yang paling sering
terjadi.

Klasifikasi meningitis berdasarkan etiologi menurut jenis kuman mencakup


sekaligus kausa meningitis, yaitu5

1. Meningtis virus
2. Meningitis bakteri
3. Meningitis spiroketa
4. Meningitis fungus
5. Meningitis protozoa dan
6. Meningitis metazoa
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri berakibat lebih fatal dibandingkan meningitis
penyebab lain karena mekanisme kerusakan dan gangguan otak yang disebabkan oleh
bakteri maupun produk bakteri lebih berat.7 Agen infeksi meningitis purulenta
mempunyai kecenderungan pada golongan umur tertentu, yaitu golongan neonatus paling
banyak disebabkan oleh Escherichia Coli, Streptococcus beta haemolyticus dan
Listeria monocytogenes. Golongan umur dibawah 5 tahun (balita) disebabkan oleh
H.influenzae, Meningococcus dan Pneumococcus. Golongan umur 5-20 tahun
disebabkan oleh Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis dan Streptococcus
Pneumococcus, dan pada usia dewasa (>20 tahun) disebabkan oleh Meningococcus,
Pneumococcus, Staphylocccus, Streptococcus dan Listeria.8 Penyebab meningitis
serosa yang paling banyak ditemukan adalah kuman Tuberculosis dan virus.7
Meningitis yang disebabkan oleh virus mempunyai prognosis yang lebih baik, cenderung
jinak dan bisa sembuh sendiri. Penyebab meningitis virus yang paling sering ditemukan
yaitu Mumpsvirus, Echovirus, dan Coxsackie virus, sedangkan Herpes simplex, Herpes

zoster, dan enterovirus jarang menjadi penyebab meningitis aseptik (viral).10

F. Anatomi dan Fisiologi


1. Meninges
Meninges merupakan selaput atau membran yang terdiri dari jaringan ikat yang membungkus
susunan syaraf pusat, dan
tersusun atas 3 lapis yaitu :
DAFTAR PUSTAKA

1. WHO, 2013. Meningitis. Article. Available at http://www.who.int/topics/meningitis/en/


2. Hasbu, Rodrigo, May 7, 2013. Meningitis. Article. Available at
http://emedicine.medscape.com/article/232915-overview#showall
3. Swierzewski, S, 2002. Meningitis, Insidens and Prevalence. Available at
http://www.healthcommunities.com/meningitis/incidence.shtml

4. Laporan Nasional, 2007. Riset Kesehatan Dasar.

5.

Anda mungkin juga menyukai