PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. Media
padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan
pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat
tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Komposisi media
yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya. Perbedaan
komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
eksplan yang ditumbuhkan secara in vitro. Media Murashige dan Skoog (MS) sering
digunakan karena cukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk
pertumbuhan tanaman. Nutrien yang tersedia di media berguna untuk metabolisme,
dan vitamin pada media dibutuhkan oleh organisme dalam jumlah sedikit untuk
regulasi. Pada media MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu
ZPT ditambahkan pada media (eksogen). ZPT atau hormon tumbuhan berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Interaksi dan keseimbangan antara
ZPT yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel secara
endogen menentukan arah perkembangan suatu kultur. Penambahan hormon
tumbuhan atau zat pengatur tumbuh pada jaringan parenkim dapat mengembalikan
jaringan ini menjadi meristematik kembali dan berkembang menjadi jaringan adventif
tempat pucuk, tunas, akar maupun daun pada lokasi yang tidak semestinya. Proses ini
dikenal dengan peristiwa dediferensiasi. Dediferensiasi ditandai dengan peningkatan
aktivitas pembelahan, pembesaran sel, dan perkembangan jaringan (Marliana, 2004).
Pemilihan eksplan perlu mendapat perhatian karena itulah yang nanti akan
menentukan kualitas bibit yang akan dihasilkan. Paling bagus apabila eksplan berasal
dari jaringan yang masih muda karena sel-selnya masih aktif membelah
(meristematis). Semua bagian tumbuhan dapat dijadikan eksplan, mulai dari bunga,
biji, akar, batang, hingga daun.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Hasil
1. Kecambah Kacang Hijau Steril
a. Perhitungan % perkecambahan :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ
% Perkecambahan ꞊ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 x 100%
12
꞊ 12 x 100%
꞊ 100 %
b. Tinggi kecambah
1) 4 cm
2) 3,5 cm
3) 3,2 cm
∑ 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖
% Kontaminasi ꞊ ∑ 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛
x 100%
10
1) % kontaminasi kecambah (A) ꞊ 10 x 100%
꞊ 100%
10
2) % kontaminasi kecambah (A) ꞊ 10 x 100%
꞊ 100%
3. Tabel pengamatan sampel eksplan kecambah dan wortel
B. Pembahasan
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman
seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya
dalam kondisi aseptik. Sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan
bergenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.
Pada praktikum kali ini praktikan mengamati hasil dari penanaman eksplan.
Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui berapa persen hasil dari kultur in vitro
yang berhasil di perbanyak, serta untuk mengetahui kelebihan dan kendala kultur in
vitro.
Dari praktikum kultur jaringan yang telah dilakukan didapatkan hasil yang
terkontaminasi tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh bahan yang kurang
steril, media, dan juga pakaian yang digunakan seperti jas lab yang kotor, dan pada
saat melakukan penanaman di laminar air flow seharusnya di dalam ruangan tersebut
yang diperbolehkan hanya tiga orang, tapi pada saat penanaman eksplan tersebut di
dalam ruangan lebih dari tiga orang sehingga kemungkinan besar media nya
terkontaminasi karena mereka banyak melakukan aktivitas dalam ruangan di saat
melakukan penanaman eksplan, dan kemungkinan juga bisa berasal dari kesalahan
dan kecerobohan praktikan saat melakukan penanam.
.
BAB V
KESIMPULAN
Kultur jaringan lebih efektif dan efisien akan tetapi resiko kegagalannya
cukup tinggi tinggi oleh karena itu dalam setiap melakukan aktivitas baik lingkungan
maupun peralatan, semuanya harus dalam keadaan aseptik. Keberhasilan kultur
jaringan juga di pengaruhi oleh media yang cocok bagi tanaman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Marlina N. 2004. Teknik modifikasi media Murashige dan Skoog (MS) untuk
konservasi in vitro. Buletin Teknik Pertanian 9(1):4-6.