DISUSUN OLEH:
1. Rizki Ananda PO.71.31.1.16.028
2. Selly Yulistin PO.71.31.1.16.031
DOSEN PEMBIMBING
Dra.Rohanta Siregar,MM,M.Kes
Puji syukur penulis sampaikan pada Allah Yang Mahakuasa. Karena izin-
Nya tugas perkulihan tentang “Pengemasan Keripik Tempe” ini dapat diselesaikan.
Penulisan tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemasaran
Produk. Pada penulisan makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing yang turut membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Meskipun mempunyai kelemahan penulis
berharap tugas ini bermanaat bagi pembaca sebagai salah satu sumber
informasi yang dapat menambah pengetahuan tentang Pemasaran Produk.
Palembang, 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengemasan
Pengemas merupakan bahan yang berfungsi melindungi suatu
bahan baik pangan maupun non pangan dari pengaruh faktor internal dan
eksternal agar tidak mempercepat kerusakan. Kemasan-kemasan tersebut
harus memberikan akses yang mudah pada saat membuka dan
mengeluarkan, mudah untuk ditutup kembali bila terdapat lebih dari satu
kemasan yang digunakan, sehingga memberikan perlindungan terhadap
produk mulai dari dibuka sampai kemasan tersebut kosong dan pada
akhirnya pembuangannya tidak menyulitkan atau mudah untuk dibuang.
Adapun lima kriteria pengemasan yaitu pembukaan, pengeluaran,
penyimpanan, penutupan kembali, pembuangan atau daur ulang (Leonard,
1996).
Fungsi pengemas menjadi bagian yang penting dalam sebuah
rangkaian produksi. Secara lebih luas pengemasan memiliki fungsi sebagai
berikut :
1) Menjaga produk pangan agar tetap bersih, terlindung dari kotoran,
dan kontaminasi.
2) Menjaga produk pangan dari kerusakan fisik, perubahan kadar air,
dan pengaruh sinar.
3) Memudahkan dalam membuka atau menutup, memudahkan dalam
penanganan, pengangkutan, dan distribusi.
4) Menyeragamkan produk pangan dalam ukuran, bentuk, dan bobot
yang sesuai dengan standar yang ada.
5) Menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik, dan tampilan yang
jelas bahan pangan yang dikemas sehingga dapat membantu promosi
atau penjualan.
6) Memberikan informasi melalui sistem labelling, antara lain cara
penggunaan produk, tanggal kadaluarsa dan lain-lain.
Tercapainya tujuan pengemasan sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya yaitu karakteristik bahan pengemas yang digunakan.
Bahan pengemas khususnya plastik dikatakan layak sebagai pengemas
maka harus memenuhi berbagai kriteria.
a. Kemasan plastik
Produk-produk seperti tepung jagung dan beras jagung instan dapat
menggunakan kemasan karung dari kain dan kemasan plastik. Produk mi
jagung, tortila jagung, keripik jagung, dan marning jagung juga
menggunakan kemasan plastik (Hambali, 2006). Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Suhadi, dkk diperoleh bahwa kemasan plastik
merupakan kemasa yang sudah baik dalam pengemas tortila sebagai bahan
makaanan yang dikeringkan dan tidak menyebabkan perubahan kerenyahan
pada penyimpanan selama satu bulan. Kemasan plastik banyak dipilih
karena memiliki sifat bobot yang ringan, tembus pandang, tahan terhadap
air dan gas, umumnya tidak disukai serangga, resisten terhadap beberapa
bahan kimia, permukaan yang halus sehingga mudah didekorasi, sifat-sifat
mekanis dapat diatur hingga batas tertentu sehingga kemasan plastik dapat
ditutup secara hermitis, dan beberapa jenis plastik sifatnya tidak berubah
b. Kemasan Doos
Doss merupakan kemasan yang terbuat dari karton. Ada tiga
macam kemasan doos, yaitu:
1) Karton lipat
Karton adalah bentuk wadah yang dibuat dengan melipat karton
menurut pola tertentu sehingga terbentuk kotak.
2) Doos siap pakai atau set up boxes
Doos ini merupakan wadah yang terbuat dari karon berbentuk kotak
jadi, tidak dapat dipipihkan apabila tidak dipakai. Doss jenis ini banyak
digunakan untuk mengemas rokok, cerutu, kembang gula, makanan
ringan, dan lain-lain.
3) Doos karton gelombang
Doss jenis ini merupakan doos kartn lipat yang dibuat dari
kartonbergelombang. Terdapat beberapa macam bentuk doos karton
bergelombang. Yang paling banyak diproduksi adalah Rsc (Regulated
Slotted Continue) yaitu doos yang ukuran cupingnya sama dan cuping
luarnya saling bertemu di tengah doos. Pemilihan jenis karton
bergelombang tergantung pada sifat produk terutama densitas,
kerapuhan, dan kemandirianny.Berikut disajikan tabel spesifikasi
gelombang pada jenis karton gelombang.
Standar Amerika
Kategori Jumlah gel/m
Jenis Tinggi Panjang Tebal
panjang
Besar A 4.59 8.40 5.63 Sd. 120
Kecil B 2.61 6.10 3.65 Sd. 164
Menenga C 3.68 7.20 4.72 Sd. 140
h
Halus D 1.20 3.20 - Sd. 312
Pada produk tempe keripik, kemasan yang digunakan untuk
membungkus ada 2 macam yaitu:
1. Kemasan Primer, berupa plastik jenis polipropilen.
2. Kemasan Sekunder, berupa doos karton yang terbuat dari kertas
yang membungkus beberapa bungkus tempe keripik yang telah
dikemas dengan kemasan primer.
BAB III|
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi pengemasan merupakan teknologi yang penting dalam
industri pengolahan pangan baik pangan modern maupun poduk pangan
tradisional. Dalam produk pangan yang berupa tempe kripik yang
berasal dari daerah Purwokerto, Jawa Tengah pengemasan produk
umumnya dialukan dengan menggunakan kemasan plastik biasa sebagai
kemasan pimer dan kemudian dikemas lagi menggunakan besek yang
terbuat dari anyaman bambu sebagai kemasan sekunder. Untuk lebih
meningkatkan mutu dan nilai jual dari tempe keripik dapat dilakukan
inovasi dalam hal kemasan, misalnya dengan menggunakan plastik jenis
polipropilen sebagai kemasan primer dan doos karton sebagai kemasan
sekunder.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai
kemasan produk tempe keripik serta inovasi-inovasi masih harus terus
dilakukan agar poduk temp/e keripik lebih menarik sehingga dapat
diterima dengan baik oleh konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
New York Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. PT.
Gramedia, Jakarta.