Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK L DENGAN ANUS IMPERFORATA

A. Pengkajian
I. Identitas:
Nama : An. L

Umur : 4, 5 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

II. Anamnesis
A. Keluhan utama : Nyeri dan susah makan dan minum
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang diantar ibunya dengan keluhan nyeri pada perut bagian
bawah kiri dan klien susah makan dan minum susu.Nyeri dirasakan semakin
berat saat bergerak dan menghilang saat istiraht dan seperti ditusuk-tusuk,
skala nyeri 4.klien menjalani operasi penutupan stoma 4 hri lalu.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien Lahir dengan kelainan tidak memiliki anus (atresia ani) sejak 4 tahun yang
lalu. Pada saat usia anak 3 hari, klien tidak bisa BAB dan dilakukan pembedahan
pembuatan stoma untuk mengeluarkan BAB.
D. Riwayat Kesehatan Lingkungan:
Keberhasilan lingkungan tidak mempengaruhi kejadian atresia ani.
1. POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Pola Persepsi Terhadap Kesehatan:
Klien belum bisa mengungkapkan secara verbal tentang apa yang dirasakan dan apa
yang diinginkan.
b. Pola Aktivitas Kesehatan/Latihan:

AKTIFITAS 0 1 2 3 4
Mandi v
Berpakaian v
Eliminasi v
Mobilitas ditempat tidur v
Pindah v
Ambulansi v
Makan . v
Keterangan :

1
0 : mandiri

1 : dengan menggunakan alat bantu

2 : dengan menggunakan bantuan dari orang lain

3 : dengan bantuan orang lain dan alat bantu

4 : ketergantungan total, tidak berpartisipasi dalam beraktivitas


c. Pola Istirahat/Tidur:
Diperoleh dari keterangan sang ibu bayi atau keluarga yang lain.
d. Pola Nutrisi Metabolik:
Ibu klien mengatakan klien tidak mau makan atau minum susu
e. Pola Eliminasi:
Bowel distended (+), BAB (-), Flatus (-)
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda vital:
• Nadi : 92 x/mnt
• Suhu: 36,4 C
• Pernapasan: 24x/mnt
• BB: 13 kg, PB: 96 cm.
b. Kepala: Kepala simetris, tidak ada luka/lesi, kulit kepala bersih, tidak ada
benjolan/tumor, tidak ada caput succedaniu, tidak ada chepal hematom.
c. Mata: Simetris, tidak konjungtifistis, tidak ada perdarahan subkonjungtiva, tidak
ikterus, tidak nistagamus/ tidak episnatus, conjungtiva tampak agak pucat.
d. Hidung: Simetris, bersih, tidak ada luka, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada pus dan lendir.
e. Mulut: Bibir simetris, tidak pucat
f. Telinga: Memiliki 2 telinga yang simetris dan matur tulang kartilago berbentuk
sempurna.

g. Leher: Tidak ada webbed neck.


h. Thorak: Bentuk dada simetris, silindris, tidak pigeon chest, tidak funnel shest,
pernafasan normal
i. Jantung :Tidak ada mur-mur, frekuensi jantung teratur
j. Abdomen: Terdapat luka operasi post penutupan stoma pada perut bagian bawah
sebelah kiri, bowel distended(+).
k. Anus: Tampak luka post op. pembuatan anus
l. Ektrimitas atas dan bawah
Simetris, tidak fraktur, jumlah jari lengkap, telapak tangan maupun kaki dan kukunya
tampak agak pucat
3. Pemeriksaan diagnostic

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal

HB 10,2 13,4-17,7 g/dl

Eritrosit 3,81 106/ μL 4,4-5,10

2
Leukosit 13,93 103 /μL 4,3-10,3

trombosit 360 103 /μL

Albumin 4,5 3,5-5,5 g/dl

Na 142 mmol/L 136-145

cL 105 mmol/L 98-106

4. Terapi yang diberikan:


 Infusb IVFD aminofluid 210 cc, IVFD Ivelip 65cc,
 Inj. ampisulbactam 3x250 mg IV,
 Inj. Metronidazol 3x125 mg IV,
 Inj. Ranitidin 2x25 mg IV

-Gangguan pertumbuhan
ATRESIA ANI
-Fusi
-Pembentukan anus dari Vistel rektovaginal
tonjolan ambriogenik
Feses tidak keluar
Feses masuk ke uretra
Kelainan kongenital

Feses menumpuk Mikroorganisme masuk


ke saluran kemih
Reabsorbsi sisa
metabolisme oleh tubuh Peningkatan tekanan
intrabdominal dysuria

keracunan
Prosedur invasive HAmbatan eliminasi
(pembedahan) urine

Mual, muntah

Ansietas Perubahan defekasi :


- Pengeluaran tak 3
terkontrol
- Iritasi mukosa
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Nyeri
kebutuhan tubuh

Abnormalitas spingter Kerusakan integritas kulit


rektal

Trauma jaringan
Inkotinensia
Defekasi

Port the entry


kuman/bakteri

Risiko infeksi

A. Analisa Data

No DATA Etiologi Diagnosa


1 Data Subjektif : Peningkatan tekanan Nyeri Akut b.d agen
abdominal cedera biologis
- Ibu Klien mengatakan, klien mengeluh
nyeri pada perut bagian bawah sebelah
kiri, nyeri dirsakan saat bergerak dan Op.anoplasti
coclonostomy
menghilang saat beristirahat, nyeri
dirasakan seperti tertusuk-tusuk.
Data Objektif : Trauma jaringan

- Klien tampak rewel, lemah


- Skala nyeri 4 (nyeri sedang) nyeri
- TTV: Nadi 92x/mnt, RR 21x/Mnt, suhu
36,4 C
2 Data Subjektif : Ibu Klien mengatakan Peningkatan Tekanan Ketidakseimbangan
Klien susah makan dan minum susu intra abdominal nutrisi kurang dari
kebutuhn tubuh
Data Objektif :

4
 Pasien tampak lemah Mual-muntah

 BB: 13 kg dan PB: 96 cm


 Hasil Lab.: HB 10,2, Erit:3,81 Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
 TTV: Nadi 92x/mnt, RR 21x/Mnt, suhu
36,4 C.
 Bowel distended (+).
3 Data Subjektif : Ibu klien mengatakan Prosedur invasive Risiko Infeksi luka
klien baru saja menjalani operasi (pembedahan) operasi
penutupan stoma 4 hari yang lalu
Data Objektif : Kerusakan integritas
kulit
Hasil Lab : Leu 13,93
Trauma jaringan
Riwayat postsigmoiddektomi.
Tampak luka operasi pada perut bagian Port the entry
bawah sebelah kiri kuman/bakteri

Risiko infeksi

B. Diagnosa

1. Nyeri Akut b.d agen cedera biologis

2. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan nutrisi


kurang

3. Risiko infeksi area pembedahan b.d prosedur invasif

5
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
1 Nyeri Akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (1400)
cedera biologis selama 3x24 jam diharapkan nyeri berkurang
1. Lakukan Pengkajian nyeri komprehensif yang
atau hilang dengan kriteria hasil
meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
NOC: frekuensi, kualitas,intensitas nyeri
2. Observasi adaya petunjuk nonverbal mengenai
1. Tingkat Nyeri (2102)
ketidaknyamanan terutama pada mereka yang
Skala 1 2 3 4 5
tidak dapat berkomunikasi secara efektif.
Nyeri yang dilaporkan 
3. Gunakan metode penilaian metode yang sesuai
Panjangnya 
dengan tahapan perkembnagan yang
episodenyeri
memungkinkan untuk monitor perubahan nyeri
Mengerang dan 
4. Kolaborasi dengan keluarga atau tim kesehatan
menangis
untuk memilih dan mengimplementasikan
Ekspresi wajah  tindakan penurun nyeri non farmakologi
5. Mengggunakan pendekatan multidisplin untuk
Skala Outcome : manajemen nyeri , jika sesuai.

2. 1. Berat
3. 2. Cukup berat
4. 3. Sedang
5. 4. Ringan
6. 5. Tidak ada

6
Manajemen pengobatan (2380)

1. Monitor pasien mengenai efek terapeutik obat.

2. Monitor efek samping obat

3. Kaji ulang pasien dan / keluarga secara berkala


mengenai jenis dan jumlah obat yang
dikonsumsi

4. Kembangkan strategi bersama pasien/keluarga untuk


Setelah dilakukan tindakan keperawatan meningkatkan kepatuhan mengenai regimen obat

selama 3x24 jam status nutrisi ditingkatkan yang diresepkan

dengan kriteria hasil 5. Konsultasi dengan professional erawatan


Status nutrisi : asupan makanan dan cairan lainnya untuk meminimalkan jumlah dan

(1008) frrkwensi obat yang dibutuhkan agar didapatkan


efek terapeutik
Skala outcome 1 2 3 4 5 6. Berikan alternative mengenai jangka waktu dan
Asupan makanan cara pengobatan mandiri untuk meminimalkan
secara oral efek gaya hidup
Asupan cairan secara
oral
Asupan cairan
intravena
Keterangan penilaian :
2. Ketidakseimbangan
Nutrisi kurang dari

7
kebutuhan tubuh 1 = tidak adekuat Manajemen nutrisi (1100)

2 = sedikit adekuat 1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan


untuk memenuhi kebutuhan gizi
3 = cukup adekuat 2. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi
makanan yang dimiliki pasien
4 = sebagian besar adekuat 3. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
5 = sepnuhnya kuat 4. Atur diet yang diperlukan
5. Pastikan makanan yang disajikan dengan cara
menarik dan pada suhu yang cocok
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 6. Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan
selama 3x24 jam diharapkan risiko infeksi kenaikan berat badan
berkurang atau hilang dengan kriteria hasil 7. Pastikan diet mencakup makanan tinggi
kandungan serat untuk mencegah konstipasi.
NOC: 8. Monitor kalori dan asupan makanan

7. Kontrol Risiko; Proses infeksi (1924)


Skala 1 2 3 4 5

Mengidentifikasi 
factor risiko infeksi

Mengidentifikasi  Perlindungan Infeksi (6550)


tanda dan gejala
1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan
infeksi
local
Memonitor factor  2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
Lingkungan yang 3. Periksa kondisi setiap sayatan atau luka
berhubungan dengan 4. Ajarkan pada pasien dan keluarga mengenai
risiko infeksi tanda dan gejala infeksi dan kapan harus
3. Risiko tinggi infeksi
melaporkan kepada petugas

8
Mengembangkan  5. keluarga bagaimana menghindari infeksi
strategi efektif untuk 6. Memberikan perawatan kulit yang tepat
mengontrol infeksi
7. Periksa kulit danselaput lender untuk adanya

Mencuci tangan  kemerahan, kehangatan ekstrim,atau


drainase.
Skala Outcome : 8. Memberikan antibiotic sesuai dengan yang
diresepkan.
8. 1. Tidak pernah menunjukkan
9. 2. Jarang menunjukkan
10. 3. Kadang-kadang menunjukkan
11. 4. Sering menunjukkan
12. 5. Secara konsisten menunjukkan

Anda mungkin juga menyukai