Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATA KULIAH PANCASILA

FILSAFAT PANCASILA

MATA KULIAH : WATD30102

YENI SUSANTI

PROGRAM REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BANTEN
Jl. Syekh Moh. Nawawi Al-bantani No. 12 Banjaragung
Cipocok Jaya Kota Serang-Provinsi Banten
2019

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah Mata Kuliah Pancasila ini
dapat terselesaikan. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui Pancasila sebagai Sistem
Filsafat dan Pancasila senagai Ideologi Bangsa dan Negara.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ela selaku Ka Prodi DIII Keperawatan yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan laporan makalah ini.
2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil.
3. Teman-teman sekelas yang telah menyumbangkan banyak ide terhadap laporan
makalah ini.
4. Dan pihak-pihak lain yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Mungkin dalam laporan
pembuatan makalah ini terdapat banyak kata yang kurang tepat, untuk itu penulis mohon
maaf. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di masa yang
akan datang.

Semoga laporan penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Banten , 13 Juni 2019

Asesi

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4

1.1. Latar Belakang......................................................................................... 4


1.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 4
1.3. Tujuan Makalah ..................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 6

2.1. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat .......................................................... ..9


2.2. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara .................................... 10
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 13

3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 13
3.2. Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 14

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara Indonesia. Pancasila telah


diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir 1 Juni
1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa tokoh yang merumuskan pancasila ialah Mr
Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Jika pancasila dilihat dari
aspek historis maka disini bisa dilihat bagaimana sejarah pancasila yang menjiwai
kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia dan bagaimana pancasila tersebut
dirumuskan menjadi dasar Negara. Hal ini dilihat dari pada saat zaman penjajahan
dan kolonialisme yang mengakibatkan penderitaan bagi seluruh bangsa Indonesia,
yang kemudian diperjuangkan oleh bangsa Indonesia akhirnya merdeka sampai
sekarang ini, nilai-nilai pancasila tumbuh dan berkembang dalam setiap kehidupan
masyarakat Indonesia. Tentunya pengamalan sila-sila pancasila juga perlu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam filsafat pancasila, kita dituntut untuk
mempelajari apa hakikat pancasila, baik sebagai pandangan hidup maupun sebagai
dasar Negara begitu pula mengenai apa hakikat tiap-tiap sila. Dalam tulisan ini saya
akan mencoba menggali bagaimana hakikat sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa dalam filsafat dan Etika pancasila.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis
memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan
masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1. Bagaimana hakikat sila Ketuhanan yang Maha Esa dalam filsafat pancasila ?
2. Landasan filosofis apakah yang melatarbelakangi adanya sila Ketuhanan yang Maha
Esa?
3. Bagaimana hakikat sila Ketuhanan yang Maha Esa dalam Etika Pancasila?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan penyusunan makalah ini diantaranya :
1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pancasila

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 4


2.Untuk mengetahui hakikat yang terdapat dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa
dalam filsafat pancasila
3.Untuk mengetahui landasan filosofis dari Sila Ketuhanan Yang Maha Esa serta
perwujudannya sebagai etika pancasila
4.Untuk mendalami makna pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik
Indonesia

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


A.Pengertian filsafat
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya “philosophi” adalah
berasal dari bahsa Yunani “philosophia” yang secara lazim diterjemahkan sebagai “cinta
kearifan” kata philosophia tersebut berasal dari kata “philos” (pilia, cinta) dan “sophia”
(kearifan). Berdasarkan pengertian bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan. Kata
kearifan bisa juga berarti “wisdom” atau kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga berarti
cinta kebijaksanaan. Berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat berarti
merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi
konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia.Sesungguhnya nilai ajaran
filsafat telah berkembang sejak dahulu.
Nilai filsafat berwujud kebenaran sedalam-dalamnya, bersifat fundamental, universal dan
hakiki; karenanya dijadikan filsafat hidup oleh pemikir dan penganutnya. Pada umunya
terdapat dua pengertian filsafat, yaitu filsafat dalam arti proses, dan filsfat dalam arti produk
atau hasil. Pancasila dapat di golongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat pancasila
sebagai pandangan hidup maupun filsafat pancasila dalam arti praktis. Oleh karena itu, berarti
pancasila memiliki fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam bersikap,
bertingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari hari dalam kehidupan bermasyarakat
maupun bernegara di manapun mereka berada.

B.Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem


Pancasila yang terdiri atas 5 sila pada hakikatnya merupakan suatu system filsafat.
Pengertian system adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
berkerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan
yang utuh. Sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.Suatu kesatuan bagian-bagian
2.Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3.Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4.Keseluruhanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu ( tujuan system )
5.Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (shore dan Voich).

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 6


Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila pancasila setiap sila pada
hakikatnya merupakan suatu asas sendiri. Fungsi sendiri-sendiri namun secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang sistematis.
1. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang bersifat Organis
2. Susunan Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan berbentuk Piramidal
3. Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan saling
Mengkualifikasi.
4. Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat.
Penjelasan:
1. Susunan Kesatuan Sila-Sila pancasila Yang bersifat Organis
Setiap sila merupakan unsur ( bagian yang yang mutlak ) dari pancasila,maka pancasila
merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal.Dalam artian setiap unsur memiliki arti
masing-masing namun saling berhubungan.
2. Susunan pancasila bersifat herarkis dan berbentuk pyramidal
Hal yang dimaksud dengan pancasila bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal adalah dalam
pancasila ini berarti memiliki hubungan antara kelompok sila yang ada dalam pancasila dan
bersifat erat. Hirarkis sendiri memiliki arti yaitu pengelompokan / penggolongan.
Pancasila yang terdiri dari 5 sila itu saling berkaitan yang tak dapat dipisahkan:
a) Sila pertama menjelaskan bahwa pada sila pertama itu meliputi dan menjamin isi sila 2, 3,
4, dan 5, artinya dalam segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara harus dijiwai nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa.
b) Sila kedua tertulis kemanusiaan yang adil dan beradab yang diliputi sila ke-1 dan isinya
meliputi sila 3, 4, dan 5, dalam sila ini terkandung makna bahwa sangat menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk tuhan yang beradab, maka segala hal
yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara harus mencerminkan bahwa
negara ini mempunyai peraturan yang menjunung tinggi harkat dan martabat manusia.
c) Sila ketiga tertulis persatuan Indonesia yang diliputi dan dijiwai sila 1, 2 yang meliputi
dan menjiwai isi dari sila 4, dan 5, sila ini mempunyai makna manusia sebagai makhluk
sosial wajib mengutamakan persatuan negara Indonesia yang disetiap daerah memiliki
kebudayaan-kebudayaan maupun beragama yang berbeda.
d) Sila keempat diliputi dan dijiwai sila 1, 2, 3 yang meliputi dan menjiwai isi dari sila
kelima. Sila ini menjelaskan bahwa negara Indonesia ini ada karena rakyat maka dari itu
rakyat berhak mengatur kemana jalannya negara ini.

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 7


e) Sila kelima yang bertuliskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu diliputi dan
dijiwai oleh isi dari sila 1, 2, 3, dan 4. Sila ini mengandung makna yang harus
mengutamakan keadilan bersosialisasi bagi rakyat Indonesia ini sendiri tanpa memandang
perbedaan-perbedaan yang ada.
3. Rumusan hubungan kesatuan sila-sila pancasila yang saling mengisi dan yang saling
mengkualifikasi
Sila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan pula dalam hubungannya saling
mengisi dan mengkualifikasi dalam rangka hubungan hierarkis piramidal tadi. Tiap-tiap sila
seperti telah disebutkan di atas mengandung empat sila lainnya, dikualifikasi oleh empat sila
lainnya. Untuk kelengkapan dari hubungan kesatuan keseluruhan dari sila-sila Pancasila
dipersatukan dengan rumus hierarkis tersebut di atas adalah:
1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuahanan yang berkemanusiaan yang
adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
2) Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang ber-Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia adalah persatuan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,
yang berperikemanuaiaan yang adil dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
4) Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah kerakyatan yang ber- Ketuhanan Yang Maha Esa,
yang berperikemanuaiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5) Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah keadilan sosial yang
ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanuaiaan yang adil dan beradab, yang
berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 8


C.Kesatuan Sila Sila Pancasila Sebagai Suatu Sitem Filsafat.

Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakekatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang
bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epitemologis
serta dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistim filsafat lainnya misalnya
materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme dan lain paham filsafat
didunia Kesatuan sila-sila pancasila bersifat hierarkhis dan mempunyai bentuk piramidal.
a) Dasar Antropologis Sila-sila Pancasila
Dasar ontologis pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak
monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar Antropologis.
Filsafat Pancasila bahwa hakikatnya dasar Antropologis sila-sila Pancasila adalah manusia.
Manusia sebagai pendukung pokok pancasila secara ontologism memiliki hal-hal yang
mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat raga dan jiwa jasmani dan rohani. Sifat Kodrat
manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk social serta kedudukan kodrat
manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan yang maha esa.
b) Dasar Epistemologis Sila-sila Pancasila
Dasar Epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar
Ontologisnya.Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam Epistemologi yaitu,pertama
tentang sumber pengetahuan manusi,kedua tentang teori kebenaran pengetahuan
manusia,ketiga tentang watak pengetahuan manusia.Sebagai suatu paham Epistemologi maka
Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak
bebas nilai karena harus diletakan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas
religius dalam upaya untuk mandapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam
hidup manusia.

c) Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila


Sila-sila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya
sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan.Terdapat berbagai macam teori tentang nilai dan hal ini sangat tergantung pada titik
tolak dan sudut pandangnya masing-masing dalam menentukan tetang menentukan tentang
pengertian nilai dan hierarkhinya.Pada hakikatnya sagala sesuatu itu bernilai,hanya nilai apa
saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia.
Nilai-nilai Pancasila sebagai Suatu Sistem

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 9


Nilai-nilai yang terkandung dalam sila satu sampai dengan lima merupakan cita-cita
harapan dan dambaan bangsa Indonesia yang akan diwujudkanya dalam kehidupanya. Nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila itu mempunyai tingkatan dalam hal Kuantitas maupun
kualitasnya, namun nilai-nilai itu merupakan suatu kesatuan saling berhubungan serta saling
melengkapi.
Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia.

2.2 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA .


Pancasila merupakan tonggak utama keberlangsungan bangsa Indonesia. Secara
umum pengertian Pancasila adalah sebuah ideologi dasar bagi negara kita tercinta, Indonesia.
Pada awal pembuatannya, Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Pancasila
sebenarnya terdiri atas dua suku kata. Kedua suku kata tersebut adalah panca yang memiliki
arti lima dan sila yang memiliki arti asas atau prinsip.
Pemilihan kedua kata ini sangat pas karena Pancasila sendiri merupakan rumusan dan
pedoman dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat di Indonesia.
Sebelum resmi dijadikan dasar negara Indonesia, sejarah pembuatan Pancasila sebagai dasar
negara bermula sejak akhir tahun 1944. Pada tahun ini bintang penjajah Jepang mulai
menurun dan meredup. Kemudian pada tahun yang sama Perdana Menteri Jepang “Koiso”
mengajukan kemerdekaan Indonesia.
Kemudian perjuangan Indonesia menemukan dasar negaranya ini bermula dengan
pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
atau dalam bahasa Jepangnya adalah Dokuritsu Junbi Cosakai. Melalui Badan inilah mulai
terbentuk sedikit demi sedikit tentang asas yang akan dijadikan sebagai Pancasila.
Kedudukan dan fungsi Pancasila memang cukup beragam, namun salah satu titik
pusat pembahasan yang berkembang adalah Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Hal ini
tentunya sejalan secara yuridis ketatanegaraan. Seperti diketahui bahwa Pancasila merupakan
dasar dari Negara Republik Indonesia yang tercatat di dalam UUD 1945 yang perlu kita jaga
dan aktualisasikan di dalam berbangsa dan bermasyarakat. Beberapa fungsi dan kedudukan
Pancasila adalah Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa, Pancasila sebagai Dasar
Republik Indonesia, dan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.
Mengenal Pancasila lebih dalam bisa dengan memahami pengertian Pancasila secara
mendalam dan juga mengamalkan isi Pancasila. Pancasila memiliki lima asas atau lima sila
yang mengarah kepada lima titik kedaulatan negara Indonesia. Kelima asas tersebut terdiri

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 10


dari asas ketuhanan YME, asas kemanusiaan yang dibentuk secara adil dan beradab, asas
persatuan, asas kemusyawaratan dan kerakyatan, serta terakhir adalah asas keadilan.
Sebelum memahami Pancasila sebagai ideologi negara, pahami terlebih dahulu makna
dari ideologi secara umum. Ideologi sendiri berasal dari kata “idea” dan “logos”. Kata “idea”
memiliki arti sebuah gagasan, sebuah konsep, pengertian dasar atau cita-cita. Sedangkan kata
“logos” memiliki arti ilmu. Sehingga pengertian ideologi secara umum adalah kumpulan ide,
gagasan, keyakinan, dan kepercayaan secara menyeluruh dan sistematis yang menyangkut
bidang politik, sosial, kebudayaan dan keagamaan.
Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung di
dalam Pancasila menjadi sebuah cita-cita yang normatif untuk proses penyelenggaraan negara
Indonesia. Secara luas makna Pancasila sebagai ideologi ini merupakan sebuah visi dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga akan terwujud kehidupan
yang menjunjung tinggi nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
berkerakyatan dan juga nilai keadilan.
Selain itu Pancasila juga bisa digunakan sebagai salah satu sarana penyelesaian
konflik yang terjadi pada kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Nilai-nilai bersama ini dapat
menyatukan macam-macam suku dan budaya di Indonesia.
Hal lain juga menyatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Yang
dimaksudkan dengan dasar negara adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia. Selanjutnya Pancasila juga meliputi suasana kebatinan dari Undang-
Undang Dasar 1945. Pancasila juga mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar yang
tertulis maupun tidak tertulis.
Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia
a. Dasar Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai silsafat hidup Bangsa Indonesia
pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis,findamental dan
menyeluruh.Dasar pemikiran filosofis itu terkandung dalam setiap sila Pancasila,selain itu
secara kasualitas bahwa nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif.Artinya essensi
nilai-nilai Pancasila bersifat universal.
b. Nilai-nilai Pancasila sebagai Nilai Fundamental Negara
Pancasila merupakan dasar yang fundamental bagi negara Indonesia terutama dalam
pelaksanaan dan penyelengaraan negara.Selain itu bahwa nilai-nilai Pancasila juga
merupakan suatu landasan moral etik dalam kehidupan kenegaraan.Hal tersebut juga meliputi

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 11


moralitas para penyelengara negara dan seluruh warga negara.Oleh karena itu bagi Bangsa
Indonesia dalam era reformasi ini seharusnya bersifat rendah hati untuk mawas diri,agar
kesengsaran rakyat tidak semakin bertambah.
E.Inti Isi Sila Pancasila
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ini mengandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan
tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

b. Sila Kemanusian Yang Adil Dan Beradab


Sila ini mengandung nilai-nilai bahwa Negara harus menjungjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai mahkluk yang beradab.Oleh karena itu kehidupan kenegaraan
harus mewujudkan tercapainya tujuan keyingian harkat dan martabat manusia.Nilai
kemanusian yang beradab adalah perwujudan nilai kemanusian sebagai mahkluk yang
berbudaya,bermoral dan beragama.
c. Sila persatuan Indonesia
Dalam sila Persatuan Indonesia ini terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai mahkluk individu dan mahkluk
sosial.Oleh karena itu perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri
khas elemen-elemen yang membentuk negara.

c. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Kebijaksanaan Dalam Permuyawaratan


Perwakilan
Nilai yang terkandung di dalamnya adalah bahwa hakikat negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial.Hakikat
rakyat adalah merupakan sekelompok manusia sebagai mahkluk Tuhan yang Maha Esa yang
berastu dan bertujuan mewujudkan harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah
negara.Oleh karena itu rakyat merupakan asal mula kekuasan negara,sehingga nilai
demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup negara.Untuk mewujudkan
dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial demi tercapainya tujuan bersama.
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Makna ini mengandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (
Kehidupan Sosial ).Konsekuensinya yang harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah
meliputi,a). Keadilan Distributif yaitu suatu hubungan antara negara terhadap warganya,b).
Keadilan Legal ( Keadilan Bertaat ) yaitu suatu hubungan keadilan antara warga negara
terhadap negara dan c). Keadilan Komutatif yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu
dengan warga yang lainnya secara timbal balik.

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 12


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Setelah membaca seluruh isi daripada makalah ini, maka kami mengambil beberapa
kesimpulan dari atas adalah filsafat merupakan ilmu yang paling umum yang mengandung
usaha nmencari kebijaksanaan dan cinta akan kebijakan. Pancasila dapat digolongkan sebagai
filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis.
Hal itu berarti pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan
dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka berada.

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 13


DAFTAR PUSTAKA
1. http://politik.kompasiana.com/2014/02/11/apa-itu-identitas-nasional--632509.html;
2. Drs.Sumarsono,2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit Gramedi Pustaka
Utama, Jakarta;
3. DR.Kaelan,M.S,2004, Pendidikan Pancasila, Penerbit Paradigma, Yogyakarta;
4. Ismaun, 1981, Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia, Carya Remadja,
Bandung.

Poltekkes Kemenkes RPL 2019 Page 14

Anda mungkin juga menyukai