Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW”

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSSA MALANG DI RUANG 23 EMPATI

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW”

Oleh :
Kelompok 1

ARGA PRISMA
RIMBA YURITA S
RITMA WAHYU H

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

SAP “KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW ”

Telah disetujui dan disahkan pada:

Hari :
Tanggal :

oleh :

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi penyuluhan : Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow


Pokok bahasan : Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow
Sasaran : Orang tua dan pasien ruang 23 empati
Hari/ Tanggal : Rabu, 19 Juni 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang 23 empati RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

1. LATAR BELAKANG
Manusia dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya selalu
berusaha mencari yang terbaik. Sebagai makhluk sosial, dalam usaha
pemenuhan kebutuhan hidupnya tadi manusia selalu memerlukan pihak lain.
Seseorang manusai tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri. Kebutuhan manusia sendiri jika ditinjau dari segi tingkatan
kepentingannya dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Nasrul, Erdy. (2000). Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat
penting bagi orang yang bersangkutan sehingga baginya kebutuhan ini
haruslah dipenuhi paling dulu dan paling utama. Dahulu kebutuhan primer
hanya mencakup sandang, pangan, dan papan. Namun dewasa ini karena
kehidupan yang semakin kompleks maka ditambahkan pula sebagai
kebutuhan primer yaitu kebutuhan akan kesehatan, pendidikan, hiburan dan
lain-lain.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori
Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima
kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan
aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Dalam mengaplikasikan kebutuhan
dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk memahami hubungan
antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan
lainnya. Oleh karana itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum
kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan
dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Dalam mengaplikasikan
kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami
hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu
keperawatan di dunia kesehatan. walaupun setiap orang mempunyai sifat
tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar
manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan
tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah sebuah
teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hunbungan antara
kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Menurut teori
ini, beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada kebutuhan lainnya;
oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan
yang lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih mencari makanan daripada
melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga diri.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua dan pasien
dapat mengetahui dan memahami tentang kebutuhan dasar manusia
menurut Abraham Maslow.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga pasien dapat mengetahui tentang:
1) Pengertian kebutuhan dasar manusia
2) Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia
3) Apakah Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow ?
4) Apakah dampak jika Kebutuhan Dasar Manusia tidak terpenuhi?

3. RENCANA KEGIATAN
1. Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya
jawab
2. Media dan Alat Bantu : Leaflet, Power point, LCD
3. Tempat dan Waktu
a. Tempat Kegiatan : Ruang 23 Empati RSSA Malang
b. Hari/Tanggal : Kamis, 19 Juni 2019

4. Materi dan Pemateri


a. Pokok Bahasan : Kebutuhan Dasar Manusia Menurut
Abraham Maslow
b. Pemateri :
c. Moderator :
d. Demonstrator :
5. Peserta : Orang tua dan pasien diruang 23 Empati
6. Alokasi Waktu : 30 menit

4. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Kegiatan
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab 1. Ceramah
( 5 menit) 2. Memperkenalkan diri salam 2. Tanya jawab
3. Menjelaskan maksud dan 2. Mendengarkan
tujuan penyuluhan keterangan
4. Menggali pengetahuan peserta penyaji
tentang materi yang akan 3. Menyampaikan
disampaikan pengetahuan
tentang materi
yang
disampaikan

Penyajian dan 1. Menggali pengetahuan - Memperhatikan 1. Ceramah


diskusi peserta tentang kebutuhan - Mendengarkan 2. Tanya
( 20 menit) dasar manusia keterangan jawab
2. Menjelaskan tentang penyaji 3. Leaflet
pengertian kebutuhan dasar 4. Power point
manusia
3. Menjelaskan tentang faktor –
faktor yang mempengaruhi
kebutuhan dasar manusia
4. Menjelaskan tentang
kebutuhan dasar manusia
menurut Abraham Maslow
5. Menjelaskan tentang dampak
jika kebutuhan dasar manusia
tidak terpebuhi
Penutup 1. Mengevaluasi atau Peserta menjawab Tanya jawab
(5 menit) menanyakan kembali materi pertanyaan,
yang telah disampaikan pada memperhatikan
peserta dan menjawab
2. Menyimpulkan kembali materi salam
yang telah disampaikan
3. Memberikan motivasi kepada
keluarga agar selalu optimis
dalam merawat anggota
keluarganya yang sedang
dirawat di ruang perinatologi
4. Memberi salam penutup

5. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi terstruktur
a. Koordinasi dengan pihak R.23 terutama CI ruangan untuk persiapan
kegiatan penyuluhan, waktu pelaksanaan, metode kegiatan, dan topik
kegiatan.
b. Koordinasi dengan sesama anggota kelompok terkait persiapan
kegiatan.
c. Kontrak waktu kegiatan dengan orang tua/wali pasien R.23 dan media
penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a. Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Peserta antusias dan fokus memperhatikan materi yang disampaikan.
c. Peserta memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan.
d. Peserta mampu menjawab pertanyaan umpan balik yang diberikan
oleh pemateri.
3. Evaluasi hasil
a. Presentasi kehadiran peserta adalah 80% dari total jumlah
yang ditargetkan.
b. Sejumlah 50% peserta dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh pemateri dengan benar sebagai indikator bahwa
peserta mendapatkan tambahan wawasan dan ilmu
pengetahuan.

4. MATERI PENYULUHAN (Lampiran 1)


5. DAFTAR PUSTAKA (Lampiran 2)
6. STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN (Lampiran 3)
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN

1) Pengertian kebutuhan dasar manusia


Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air,
keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup
dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah
teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara
kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima
tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi
kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua
meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan
fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan
rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual.
Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri,
yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan
diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya
terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau
lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk
sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.

2) Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia


1. Penyakit.
Jika dalam keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh
memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2. Hubungan keluarga.
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dasar karena adanya saling percaya.
3. Konsep diri.
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi
seseorang. Konsep diri yang sehat memberikan perasaan yang positif
terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah
berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup
yang sehat sehingga lebih mudah memenuhi kebutuhan dasarnya
4. Tahap perkembangan.
Setiap tahap perkembangan manusia mempunyai kebutuhan yang
berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.

3) Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow


Dalam tingkah laku manusia, Maslow memiliki asumsi dasar, bahwa
tingkah laku manusia dapat ditelaah melalui kecenderungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidup, sehingga bermakna dan terpuaskan. Untuk itu
Maslow menempatkan motivasi dasar manusia sebagai sentral teorinya. Manusia
memiliki sifat dasar yang tidak akan pernah sepenuhnya merasa puas, karena
kepuasan bagi manusia bersifat sementara. Ketika suatu kebutuhan terpuaskan
maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi nilainya, yang menuntut
untuk dipuaskan, begitu pula seterusnya.
Maslow memiliki konsep fundamental unil dari teorinya, yaitu :
Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat
sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau
naluriah. Kebutuhan-kebutuhan itu juga bersifat psikologis, bukan semata-mata
fisiologis. Kebutuhan-kebutuhan itu merupakan inti kodrat manusia, hanya saja
mereka itu lemah, mudah diselewengkan dan dikuasai proses belajar, kebiasaan
atau tradisi yang keliru. Kebutuhan dasar tersebut tersusun secara hierarki dalam
strata yang bersifat relatif, yaitu:
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (Fa’ali/Phsyologic Needs)
2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan ( Safety & Security Needs)
3. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki ( Love and Belonging Needs)
4. Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need)
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self Actualization Need)
Kebutuhan-kebutuhan ini senantiasa muncul, meskipun dimungkinkan
tidak secara berurutan, Dalam pengertian, bahwa kebutuhan yang paling dasar
akan muncul terlebih dahulu dan mendesak untuk dipenuhi, dan jika kebutuhan
ini sudah terpenuhi akan muncul kebutuhan berikutnya yang juga menuntut untuk
dipenuhi. Namun dimungkinkan ada sebagian kecil orang yang kebutuhan
dasarnya berbeda struktur hierarkinya disbanding dengan yang lain. Misalnya
orang yang memiliki keyakinan tertentu akan memilih kelaparan dari pada harus
menghilangkan keyakinannya. Seperti kisah Amar bin Yasir yang lebih memilih
disiksa oleh kafir Qurais daripada berpindah keyakinan, karena dia tidak butuh
menyembah berhala.
Suatu hal yang perlu ditegaskan di sini adalah, bahwa pemenuhan-
pemenuhan kebutuhan dasar tersebut tidak hanya bersifat material, namun lebih
dari itu adalah bersifat spiritual. Dengan kata lain, orang yang memiliki kesehatan
mental yang prima akan mudah terpuaskan dari kebutuhan-kebutuhan dasar
tersebut. Karena kebutuhan dasar pada dasarnyua adalah dimotivasi oleh motif
kemunduran (deficiency motivation). Sementara orang yang sehat secara mental
lebih dimotivasi oleh motif perkembangan (growth motivation). Seorang yang
mengalami penyakit mental akan sulit merasa puas dari kebutuhan dasar,
bahkan akan senantiasa merasa kurang.
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (Fa’ali/Phsyologic Needs)
Pada saat ini kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yan paling kuat
dan mendasar diantara yang lain. Dalam hal ini seseorang sangat membutuhkan
oksigen untuk bernapas, air untuk diminum, makanan, papan, sandang, buang
hajat kecil maupun besar, seks, dan fasilitas-fasilitas yang dapat berguna untuk
kelangsungan hidupnya, ini merupakan contoh kebutuhan fisiologis.
Kebutuhan-kebutuhan ini sifatnya sangat mendesak dan tidak akan
menginginkan kebutuhan lain sebelum kebutuhan dasar ini terpenuhi. Misalnya
seseorang yang sedang haus atau lapar, tidak akan membutuhkan motivasi lain
sebelum rasa haus dan laparnya hilang. Motivasi untuk mendapatkan kebutuhan
ini sangatlah kuat sehingga mendorong individu melakukan kejahatan hanya
untuk memenuhi kebutuhan ini.
Maslow meyakini bahwa kebutuhan ini adalah jalan pertama yang
nantinya, bila terpenuhi akan membawa manusia menuju kebutuhan akan rasa
aman.

2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan ( Safety & Security Needs)
Sebenarnya tidak bisa dipungkiri, pada awalnya mayoritas dari aktivitas
kehidupan manusia ini adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik ini. Segera
setelah kebutuhan dasar terpenuhi, orang mulai ‘cari-cari’. Kebutuhan level
kedua, yakni kebutuhan akan rasa aman dan kepastian (safety and security
needs) muncul dan memainkan peranan dalam bentuk mencari tempat
perlindungan, membangun privacy individual (kebebasan individu),
mengusahakan keterjaminan finansial melalui asuransi atau dana pensiun, dan
sebagainya.

3. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki ( Love and Belonging Needs)
Ketika kebutuhan fisik akan makan, papan, sandang berikut kebutuhan
keamanan telah terpenuhi, maka seseorang beralih ke kebutuhan berikutnya
yakni kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (love and belonging needs). Dalam
hal ini seseorang mencari dan menginginkan sebuah persahabatan, menjadi
bagian dari sebuah kelompok, dan yang lebih bersifat pribadi seperti mencari
kekasih atau memiliki anak, itu adalah pengaruh dari munculnya kebutuhan ini
setelah kebutuhan dasar dan rasa aman terpenuhi
4. Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need)
Level keempat dalam hirarki adalah kebutuhan akan penghargaan atau
pengakuan (esteem needs). Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi dua
tipe, yakni tipe bawah dan tipe atas. Tipe bawah meliputi kebutuhan akan
penghargaan dari orang lain, status, perhatian, reputasi, kebanggaan diri, dan
kemashyuran. Tipe atas terdiri atas penghargaan oleh diri sendiri, kebebasan,
kecakapan, keterampilan, dan kemampuan khusus (spesialisasi). Apa yang
membedakan kedua tipe adalah sumber dari rasa harga diri yang diperoleh.
Pada self esteem tipe bawah, rasa harga diri dan pengakuan diberikan oleh
orang lain. Akibatnya rasa harga diri hanya muncul selama orang lain
mengatakan demikian, dan hilang saat orang mengabaikannya.
Situasi tersebut tidak akan terjadi pada self esteem tipe atas. Pada
tingkat ini perasaan berharga diperoleh secara mandiri dan tidak tergantung
kepada penilaian orang lain. Dengan lain kata, sekali anda bisa menghargai diri
anda sendiri sebagai apa adanya, anda akan tetap berdiri tegak, madheg
pandhito, bahkan ketika orang lain mencampakkan anda

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self Actualization Need)


Ketika kebutuhan akan penghargaan ini telah terpenuhi, maka
kebutuhan lainya yang sekarang menduduki tingkat teratas adalah aktualisasi
diri. Inilah puncak sekaligus fokus perhatian Maslow dalam mengamati hirarki
kebutuhan. Terdapat beberapa istilah untuk menggambarkan level ini, antara lain
growth motivation, being needs, dan self actualization.
Maslow melakukan sebuah studi kualitatif dengan metode analisis
biografi guna mendapat gambaran jelas mengenai aktualisasi diri. Dia
menganalisis riwayat hidup, karya, dan tulisan sejumlah orang yang
dipandangnya telah memenuhi kriteria sebagai pribadi yang beraktualisasi diri.
Termasuk dalam daftar ini adalah Albert Einstein, Abraham Lincoln, William
James, dam Eleanor Roosevelt.
Hasil Penelitian tentang orang-orang yang mengaktualisasikan diri
menyangkal teori Freudian yang menyatakan bahwa ketidaksadaran manusia
semata-mata buruk, jahat, sinting atau berbahaya. Pada orang-orang yang
mengaktualisasikan diri, jiwa bahwa sadar itu bersifat kreatif, penuh kasih saying,
positif dan sehat.
4) Dampak jika Kebutuhan Dasar Manusia tidak terpenuhi
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau
hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang
paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow
menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological
needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa
aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa
memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization.
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar
semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya.
Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil,
menghindari rasa sakit, dan seks.
Jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadi
rentan terhadap penyakit, terasa lemah, tidak fit, sehingga proses untuk
memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga berlaku pada
setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak
terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
Kebutuhan rasa aman dan peerlindungan.
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak,
kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi dan
keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka
akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan
kebutuhan lainnya Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love
and Belonging needs)
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas
terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa
memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan
mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi
bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan
seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul
kebutuhan akan harga diri (esteem needs)
Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul
kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one
dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi,
dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan
kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika
kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan
inferior. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah
kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan
keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut
Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-
kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang lain, dan
dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya
secara sempurna
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA

Alimul,aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba


Medika.
G. Goble, Frank. (2002). Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham
Maslow, terj The Third Force, The Psycology of Abraham Maslow oleh
Drs. A. Supratiknya. Yogyakarta: Kanisius.
Iqbal Mubarak, Wahit.2007. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC
Muhammad, Hasyim. (2002). Dialog antara Tasawuf dan Psikologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Nasrul, Erdy. (2000). Pengalaman Puncak Abraham Maslow. Ponorogo: Center
for Islamic and Occidental Studies CIOS-ISID Gontor.
Perry,potter.2004.Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.1. Jakarta : EGC.
Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.
Lampiran 3
STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien
Keluarga Klien dan klien yang sudah kooperatif yang mengikuti
penyuluhan adalah keluarga dan klien dengan halusinasi, isolasi sosial,
menarik diri, harga diri rendah, gannguan proses pikir.

b. Diagnosa Keperawatam :
c. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua dan pasien
dapat mengetahui dan memahami tentang kebutuhan dasar manusia
menurut Abraham Maslow.

Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga pasien dapat mengetahui tentang:
a. Pengertian kebutuhan dasar manusia
b. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia
c. Apakah Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow ?
d. Apakah dampak jika Kebutuhan Dasar Manusia tidak terpenuhi?

d. Tindakan Keperawatan :
1) BHSP
2) Melakukan penyuluhan sesuai dengan prosedur yang ada
3) Mengevaluasi hasil penyuluhan

2. Strategi Komunikasi
a. Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum.. bapak bapak dan ibu ibu sekalian..” “selamat
pagi semuanya..” “baiklah bapak ibu, perkenalkan dulu, nama saya F
mahasiswa UB.. pada kesempatan kali ini saya menjadi moderator
acara penyuluhan pagi hari ini.. disebelah saya ini ada mbak A
selaku pemateri, dan ada mbak Y sebagai fasilitator”

2. Evaluasi/Validasi
“apa kabarnya pagi hari ini? masih tetap semangat ya.. iya bagus..
harus tetap semangat dan sabar menemani keluarga kita yang masih
dalam proses penyembuhan..”

3. Kontrak
“Bapak-ibu tujuan kegitan kita kumpul disini yaitu akan melakukan
penyuluhan kesehatan tentang kebutuhan dasar manusia. Kita
harapkan bapak ibu bias aktif dalam menyimak materi dan bila ada
yang tidak jelas silahkan ditanyakan diakhir sesi penyuluhan”

“Bapak ibu, kami nanti akan membagikan kertas berisi lembar


jawaban untuk pre dan post test tentang materi penyuluhan.. tidak
sulit kok, semampu dan sepengetahuan bapak ibu aja..” “Lama
penyuluhan yaitu 30 menit”

“Semua bapak-ibu wajib mengikuti kegiatan sampai selesai ya”


“Tujuan umum yaitu bapak-ibu dapat memahami diharapkan orang
tua dan pasien dapat mengetahui dan memahami tentang kebutuhan
dasar manusia menurut Abraham Maslow.
“Tujuan khususnya adalah bapak-ibu mampu menjelaskan
pengertian kebutuhan dasar manusia, mampu menjelaskan faktor –
faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia, mampu
menjelaskan apa saja kebutuhan dasar manusia, mampu
menjelaskan dampak jika kebutuhan manusia tidak terpebuhi.

b. Fase Kerja
“Baiklah mari kita mulai pembagian lembar jawab pre test. Berikut adalah
soalnya.dapat dimulai sekarang..” lembar jawab silahkan dikumpulkan,
dan untuk mempersingkat waktu, saya persilahkan pemateri untuk
menyampaikan materinya. Waktu dan tempat saya berikan.

-pemateri menyampaikan materi penyuluhan- -fasilitator membantu


memfokuskan klien dalam sesi penyampaian materi-
“Baiklah ibu-bapak, tadi sudah disampaikan beberapa materi tentang apa
saja kebutuhan dasar manusia. Apakah dari bapak ibu ada pertanyaan
atau ada yang ingin menyampaikan pendapat? Kami persilahkan”

c. Terminasi
Evaluasi Subjektif

“Baiklah bapak ibu sekalian. Bagaimana setelah mendapat materi


barusan? Semakin paham atau makin bingung.

Evaluasi Objektif

Nah, sekarang waktunya post test. Kan tadi kita sudah belajar bersama,
kita ingin tahu apakah bapak ibu sudah memahami isinya. sebelumnya
saya akan membagikan lembar jawaban. “pertanyaan pertama..waktu
dimulai sekarang”

Rencana Tindak Lanjut

“Setelah mendapat materi tersebut, ibu bapak disini mampu memahami


apa saja kebutuhan dasar manusia. Sehingga kami harapkan bapak-ibu
bisa memenuhi kebutuhan dasar manusia tersebut dalam kehidupan
sehari - hari. Kami juga mengharapkan setelah ini bapak ibu bisa
membagikan ilmu yang diperoleh untuk keluarga lainnya atau orang lain.”

Kontrak yang akan Datang

“Baiklah bapak-ibu, kita akan bertemu lagi atau kegiatan penyuluhan


seperti ini akan dilakukan lagi di minggu depan di tempat ini dengan tema
yang berbeda. Begitu ya bapak-ibu sekalian.”

“Sebelum saya tutup kegiatan pada hari ini, mari kita berdoa menurut agama
masing-masing agar ilmu yang diperoleh hari ini dapat bermanfaat. Berdoa
kami persilahkan. Terimakasih atas perhatian ibu bapak. Bila ada salah kata
atau kesalahan yang lain, saya dan teman-teman mengucapkan mohon
maaf. Akhir kata wabillahitaufiq wal hidayat. Wassalamualaikum wr. Wb.”
DAFTAR HADIR
PENYULUHAN KESEHATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW
TANGGAL 19 Juni 2019
RUANGAN 23 PSIKIATRI RSSA
NO NAMA TANDA TANGAN

Anda mungkin juga menyukai