TESIS
Oleh
Narsim
NIM: 2015.XV.79.1343
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM ( IAI )
AL-KHOZINY
BUDURAN SIDOARJO
2017
PERSETUJUAN
Oleh
Pembimbing
ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Tim Penguji :
Direktur,
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Nama : Narsim
NIM : 2015.XV.79.1343
NIRM : 016.02.04.0698
Narsim
iv
KESEDIAAN PERBAIKAN
Mengetahui,
Direktur Pascasarjana
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
v
KATA PENGANTAR
Narsim
vi
ABSTRAK
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI .............................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .......................................... iv
HALAMAN KESEDIAAN PERBAIKAN ............................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI............................................................. viii
DAFTAR ISI ........................................................................................ ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................ 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ................................ 10
C. Fokus Penelitian ......................................................... 10
D. Tujuan Penelitian ........................................................ 11
E. Kegunaan Penelitian ................................................... 11
F. Definisi Istilah ............................................................ 12
G. Sistematika Pembahasan.............................................. 13
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis............................................................. 14
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah .............................. 14
a. Pengertian Kepemimpinanan Kepala Sekolah ..... 14
b. Syarat-syarat Kepemimpinan .............................. 20
c. Strategi Kepala Sekolah ...................................... 21
d. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah ................ 25
2. Budaya Membaca Al-Qur‟an .................................. 37
a. Pengertian Budaya .............................................. 37
b. Budaya Membaca Al-Qur‟an .............................. 39
B. Penelitian Terdahulu ................................................... 44
C. Kerangka Pemikiran ................................................... 45
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ........................................................ 48
B. Kehadiran Peneliti di Lapangan .................................. 49
C. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................. 50
D. Data dan Sumber Data ................................................ 52
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 53
F. Teknik Analisis Data ................................................... 57
G. Pengecekan Keabsahan Data ...................................... 61
ix
BAB IV : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................ 63
B. Paparan Data .............................................................. 65
C. Temuan Penelitian ...................................................... 97
BAB V : PEMBAHASAN
A. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................ 101
B. Budaya Membaca Al-Qur‟an ...................................... 107
BAB VI : PENUTUP
A. Simpulan .................................................................... 114
B. Implikasi Teoritis ....................................................... 116
C. Keterbatasan ................................................................ 117
D. Rekomendasi .............................................................. 117
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 120
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
katkan diri dalam segala aspeknya, mencakup kegiatan yang melibatkan guru
maupun informal, segi yang dibina pendidikan adalah seluruh aspek kepriba
1
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Surabaya: Abditama, 1997), 6.
2
bahwa:
apa yang akan diberikan kepada peserta didik mengingat begitu banyak
jam pelajaran yang disediakan dalam satu minggu hanya dua jam pelajaran.
Perlulah diperhatikan pengertian pendidikan agama yang dalam hal ini adalah
2
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian
Muslim, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 8-9.
3
Republik Indonesia, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: Kloang Klede Putra Timur, 2003), 1.
4
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2007), 9.
3
Dapat kita sadari bahwa pendidikan agama sebagai salah satu kegiatan
pemahaman agama yang tidak dibarengi dengan perilaku nyata yang mencer-
minkan nilai-nilai agama. Dan hal lain yang juga menjadi penyebabnya adalah
terjadi.
Sudah selayaknya para pendidik atau guru untuk mengaca diri dan
moral atau akhlak yang terpuji kepada siswa itu adalah semata-mata tanggung
5
Depdiknas, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Pendidikan Agama Islam SMA dan MA,
(Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2003), 7.
6
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), 23.
4
oleh guru agama saja. Dengan demikian seharusnya guru-guru agama itu
agama pada diri siswa maka akan memperkokoh keimanannya, dan aplikasi
Untuk itu pengembangan budaya agama sangat penting dan akan mempenga
agama adalah peran aktif komunitas sekolah, guru, karyawan, siswa dan
mempunyai andil dan peranan yang cukup besar karena ditangan kepala
dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang
manusia.
tujuan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam rumusan tersebut yaitu
sebagai berikut:
kompleks dan unik, tugas dan fungsi kepala sekolah seharusnya dilihat dari
berbagai sudut pandang. Dari sudut tertentu kepala sekolah dapat dipandang
sebagai pejabat formal, sedang dari sudut lainnya seorang kepala sekolah
9
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), 82.
7
personal. Seorang pemimpin juga harus mampu menciptaan iklim dan suasana
belajar mengajar dapat berjalan tertib dan lancar dalam mencapai tujuan yang
yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
budaya agama di sekolah. Salah satu upaya yang dapat dijadikan alternatif
komitmen keislaman yang kuat dan berwawasan luas akan berjalan dengan
tertib dan dinamis sesuai dengan kemajuan zaman. Selain itu, kepala sekolah
10
Hendyat Soetopo, et.al., Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1982), 271.
8
dibarengi dengan Iman dan Taqwa (IMTAQ) dan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK).
metode yang lebih efektif untuk keberhasilan pendidikan agama di Negara ini.
Salah satu sekolah yang sudah mengembangkannya adalah MI. Nurul Islam
bersama yang dilaksanakan setiap hari jum‟at pada jam pertama dan diikuti
Randuagung Lumajang yang sementara ini peneliti amati adalah para warga
sekolah selalu mencerminkan nilai-nilai Islam. Hal ini dapat terlihat dari
seluruh warga sekolah yang perempuan baik guru, staf administrasi, dan
besar Islam, lomba baca Al-Qur‟an (MTQ antar kelas), dan seni islami.
sekolah itu merupakan gagasan seorang kepala sekolah yang didukung penuh
oleh guru-guru, siswa dan segenap warga sekolah. Gagasan kepala sekolah
MI. Nurul Islam Tunjung Randuagung Lumajang juga adalah seorang ustadz,
khotib, dan juga sebagai dewan hakam dalam kegiatan MTQ/STQ sehingga
bangkan budaya membaca Al-Qur‟an bagi siswa di MI. Nurul Islam Tunjung
Randuagung Lumajang.
10
1. Identifikasi Masalah
Lumajang;
Randuagung Lumajang.
2. Batasan Masalah
Lumajang).
C. Fokus Penelitian
Lumajang?
Randuagung Lumajang?
11
D. Tujuan Penelitian
Randuagung Lumajang.
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
membaca Al-Qur‟an.
12
F. Definisi Istilah
bernapaskan atau dijiwai oleh ajaran Islam yang diwujudkan oleh para
warga sekolah.
G. Sistematika Pembahasan
(2) identifikasi dan batasan masalah, (3) fokus penelitian, (4) tujuan
pembahasan.
13
Bab dua kajian pustaka, yang terdiri dari: (1) kajian teoritis,
Bab tiga metode penelitian, yang terdiri dari: (1) lokasi penelitian,
(4) data dan sumber data, (5) teknik pengumpulan data, (6) teknik analisis
Bab enam penutup, yang terdiri dari: (1) kesimpulan, (2) implikasi
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
pengaruhnya. 11
istilah khilafah dan orangnya disebut kholifah dan Ulil Amri yang
11
Imam Suprayogo, Revormulasi Visi Pendidikan Islam, (Malang: STAIN Press, 1999), 161.
12
Suprayogo, Revormulasi Visi Pendidikan Islam,161.
13
Suprayogo, Revormulasi Visi Pendidikan Islam,162.
14
Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin Jilid 1, Cet. IV, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999),
603-604.
17
yaitu:
15
Yukl Gary, Kepemimpinan dalam Organisasi Leadership in Organizations 3e, Alih Bahasa:
Jusuf Udaya, (Jakarta: Prenhallindo, 1998), 58.
16
Dirawat dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), 23.
18
kan orang lain, serta dia harus berpengetahuan yang luas, dan bervisi
Adapun istilah kepala sekolah berasal dari dua kata kepala dan
17
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah tinjauan teoritik dan permasalahan, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 17.
18
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahan, 83.
19
rumah, di mana anak tinggal beberapa jam, tempat tinggal anak yang
hidup.19
berikut:
19
Veithzal Rivai, Memimpin Dalam Abad ke-21, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), 253.
20
Ibrahim Bafadhal, Supervisi Pengajaran: Teori dan Aplikasi Dalam Membina Profesional Guru,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1992), 62.
21
Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:
Bina Aksara, 1984), 4.
20
yang dipimpin;
(yang dipimpin);
b. Syarat-syarat Kepemimpinan
yang baik adalah sebagai berikut: (1) rendah hati dan sederhana,
(2) bersifat suka menolong, (3) sabar dan memiliki kestabilan emosi,
(4) percaya diri, (5) jujur, adil dan dapat dipercaya, (6) memiliki
22
Abdul Aziz Wahab, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan (Telaah Terhadap
Organisasi Dan Pengelolaan Organisasi Pendidikan), (Bandung: Alfabeta, 2008), 136.
21
khusus”. 24
23
Tony Bush dan Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan,
(Yogyakarta: Ircisod, 2008), 80-81.
24
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), 860.
25
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),
112.
22
tataran, yaitu tataran nilai yang dianut, tataran praktik keseharian, dan
sekitarnya.
26
Hickman dan Silva dalam Purwanto, Budaya Perusahaan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1984),
67.
23
27
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan, Manajemen
Kelemba gaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2009), 326.
28
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan, Manajemen
Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran, 326.
24
sekolah;
munculnya aksi-aksi agar dapat ikut memberi warna dan arah pada
29
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan, Manajemen
Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran, 328.
25
tetapi lebih jauh lagi menjadi hubungan yang terikat pada hubungan
30
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan, Manajemen
Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran, 329.
31
Toto Asmara, Spiritual Centered Leadership: Kepemimpinan Berbasis Spiritual, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2006), 6.
26
sikap hidup serta keterampilan hidup oleh para warga sekolah dalam
lingkungan sekitarnya.33
32
Ibrahim Bafadhal, Manajemen Mutu Sekolah Dasar dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 11.
33
Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam; Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), 106-107.
27
kamis, do‟a bersama ketika adakan dan atau telah meraih sukses
suka rela. 34
bangan hubungan yang rasional, kritis dinamis antar sesama guru atau
antara guru dan pimpinannya dan atau peserta didik dengan guru dan
34
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum, Sekolah Umum, Madrasah dan Perguruan Tinggi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 61-62.
28
dengan lainnya.
tertentu yang dibangun dari ajaran dan nilai-nilai agama Islam. Hal
bebas dan permisif, maka tujuan ideal pendidikan agama Islam justru
gagal.
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, serta menjaga dan
29
komplek dan unik, maka peranan kepala sekolah harus dilihat dari
(EMASLIM).35
mental, moral, fisik, artistik. Dalam hal ini kepala sekolah juga
35
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 98.
30
oleh para guru. Dalam hal ini faktor pengalaman akan sangat
prestasinya.
pembelajaran.
mencapai tujuan.
sekolah.
tujuan.
semangat dan percaya diri para staf (guru dan karyawan) dalam
tujuan.
37
Ngalim Purwanto, Kepemimpinan yang Efektif, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
1992), 48.
35
inovatif.
kegiatannya bisa berupa aksi positif dan reaksi positif. Bisa juga
a. Pengertian Budaya
bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal
Sementara itu ada sarjana lain yang mengupas kata budaya sebagai
Demikianlah budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa
dan rasa. Sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan
rasa itu.41
40
Supartono, Ilmu Budaya Dasar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), 30.
41
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), 181.
42
Elly M. Setiadi, et. al., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Prenada Media, 2007), 27.
38
anggota masyarakat.43
belajar.45
meliputi perilaku dan hasil kelakuan manusia, yang diatur oleh tata
43
Sujarwa, Manusia dan Fenomena Budaya Menuju Perspektif Moralitas Agama, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1999), 8.
44
Sujarwa, Manusia dan Fenomena Budaya Menuju Perspektif Moralitas Agama, 8.
45
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, 180.
46
Sujarwa, Manusia dan Fenomena Budaya Menuju Perspektif Moralitas Agama, 9.
39
kesempurnaan hidup.
lain dari karya dan pemikiran manusia yang mencirikan kondisi suatu
umum.
konsisten.47
berasal dari masa lalu namun benar-benar masih ada kini, belum
yakni yang tetap bertahan hidup di masa kini, yang masih kuat
47
Budhy Munawar Rachman, Ensiklopedi Nurcholish Madjid Pemikiran Islam di Kanvas
Peradaban, (Jakarta: Mizan, 2006), 366.
48
Piotr Sztompka, The Sociology of Social Change. Terjemahan Indonesia oleh Alimandan,
Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Prenada, 2007), 69.
41
material atau gagasan yang berasal dari masa lalu yang dipungut
problem hidup.49
ini sesuai dengan Firman Allah dalam dalam surat Al-Hijr ayat 09:
49
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 2001), 13.
50
Mujamma‟ Al Malik Fahd Li Thiba‟at Al Mush-haf Asy-Syarif, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,
(Madinah: Percetaan Raja Fahad, 2007), 391.
42
membaca Al-Qur‟an.
dijelaskan:
51
Mujamma‟ Al Malik Fahd Li Thiba‟at Al Mush-haf Asy-Syarif, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,
1.079.
43
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu yang tak ada
baik dikala senang, dikala susah, dikala gembira maupun dikala sedih.
Bahkan membaca Al-Qur‟an itu bukan saja menjadi amal dan ibadah
tetapi menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya. 53
52
Al-Bukhori, Matni Masykul Al-Bukhori, Juz. VI, 192.
53
Zainal Abidin S, Seluk Beluk Al-Qur‟an, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1992), 152.
54
Shahih Muslim, Kitab Sholat al-Musafirin, 817.
44
Artinya: “Alif laam miin. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. 55
B. Penelitian Terdahulu
hasil penelitian yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini, antara lain:
55
Mujamma‟ Al Malik Fahd Li Thiba‟at Al Mush-haf Asy-Syarif, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 8.
56
Siti Muawanatul Hasanah, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya
Agama di Komunitas Sekolah: Studi Kasus di SMK Sandhy Putra Malang, (Malang: Tesis UIN
Malang tidak Diterbitkan, 2009).
45
unggulan dalam bidang agama yang tidak dimiliki dan didapatkan di sekolah
C. Kerangka Pemikiran
menyebutkan bahwa kepala sekolah yang efektif memiliki visi yang jelas, dan
57
Isti‟ah, Peran Kepemimpinan Perempuan dalam Pengembangan Pesantren: Studi di Pondok
Pesantren Bahrul Ulum Madiredo Pujon Malang, (Malang: Tesis UIN Malang tidak
Diterbitkan, 2007).
58
Suhaimi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan: Studi Kasus di
SMA Muhammadiyah Mataram, (Malang: Tesis UIN Malang tidak Diterbitkan, 2004).
46
menjadi harapan besar di masa depan yang dipahami, dihayati dan diwujud
keseluruhan perbaikan sistem sekolah ini akan dapat terlaksana jika kepala
Bagan 1.
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya
Membaca Al-Qur’an
59
Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu, (Malang: UIN
Maliki Press, 2010), 6.
47
Islam Tunjung;
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
tiga alasan, alasan pertama: karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah
sama. Alasan kedua: terlihat adanya budaya agama yang tercipta dalam
Islam, kegiatan ngaji jama‟/baca Al-Qur‟an setiap hari sebelum jam pertama
dan kegiatan ekstrakurikuler agama. Alasan ketiga: Kepala Sekolah MI. Nurul
Lumajang.
B. Kehadiran Penelitian
merupakan alasan lain kenapa peneliti harus hadir menjadi instrument kunci
penelitian ini. Kehadiran peneliti adalah salah satu unsur penting dalam
sifat unik dari realitas sosial dunia tingkah laku manusia itu sendiri.
Keunikannya bersuber dari hakikat manusia sebagai mahluk psikis, sosial, dan
60
Lexy J. Meloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),
164.
50
peneliti tersebut telah diketahui oleh kepala sekolah dan semua civitas
Data-data yang berupa kata-kata tertulis atau lisan atau perilaku yang dapat
61
Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar dan Aplikasi, (Malang: IKIP Malang,
1990), 2.
51
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
naturalistic.64
peristiwa dalam kaitannya dengan orang dalam situasi tertentu. Penelitian ini
62
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 6.
63
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 48.
64
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 50.
52
dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan
Dalam hal ini, data primer adalah data yang diperoleh dan
dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh pihak lain yang biasanya disajikan
dalam bentuk publikasi dan jurnal. Dalam hal ini, data sekunder adalah data
Sumber data penelitian ini adalah manusia dan non manusia. Data dari
dengan fokus penelitian, seperti kepala sekolah, dan guru. Informan kunci
Qur‟an;
dikehendaki dalam pengambilan sampel. Dalam hal ini sampel yang diambil
dengan maksud dan tujuan yang diinginkan peneliti atau sesuatu diambil
data dari literatur-literatur yang telah ada, yang akan membantu peneliti dalam
Al-Qur‟an.
1. Observasi
data.
data yang paling alamiyah dan paling banyak digunakan tidak hanya
67
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), 220.
68
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), 167.
69
Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, 168.
55
2. Wawancara
dengan informan, hal itu dilakukan agar peneliti dapat memperoleh data
70
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 186.
56
butuhkan;
penelitian ini;
dibutuhkan;
Randuagung Lumajang.
3. Dokumentasi
adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak dan dapat dipakai sebagai bukti
keterangan.
57
dokumen tertulis, gambar maupun elektronik yang ada di MI. Nurul Islam
dengan penelitiannya. 71
satuan yang dapat dikelola, mensintesis, mencari pola, menemukan apa yang
situasi, peristiwa, orang, interaksi, dan perilaku. Dengan kata lain data
dikembangkan oleh Miles and Huberman. Dalam Model Miles and Hubermen
collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
komponen yang saling berkaitan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
73
Sudarsono, Beberapa Pendekatan dalam Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1992), 326.
74
Miles and Huberman, Qualitatif Data Analysis, (California: Sage Publication Inc, 1988), 21-23.
59
simultan, dan serempak. Proses analisis data di sini terbagi menjadi tiga
1. Reduksi Data
pengumpulan data.
2. Penyajian Data
ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang
pengumpulan data peneliti berusaha mencari makna atau arti dari simbol-
data selesai.
75
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 188.
61
1. Perpanjangan Keikutsertaan
waktu yang lebih lama dari sekedar untuk melihat dan mengetahui subyek
informasi yang diperoleh secara distorsi baik berasal dari penelti sendiri
76
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 327.
62
2. Ketekunan Pengamatan
informasi yang relevan dengan persoalan yang sedang dicari oleh peneliti,
3. Triangulasi
yang satu ke informan lainnya. Misalnya dari guru yang satu ke guru yang
lainnya, dari kepala sekolah ke wakil kepala sekolah, dan lain sebagainya.
sesuatu yang lain di luar data tersebut bagi keperluan pengecekan atau
77
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 330.
BAB IV
tentang sejarah singkat MI. Nurul Islam Tunjung, visi, misi, tujuan dan
sasaran sekolah.
MI. Nurul Islam Tunjung berdiri pada Tanggal 5 Bulan Juni Tahun
meningkatkan kualitasnya baik dari segi mutu maupun dari segi fisiknya.
kelas rata-rata terdiri dari 15 orang siswa. Gurunya pun hanya beberapa
orang saja yaitu Kyai Irsad yang dibantu oleh beberapa orang guru lain.
78
Kyai Irsad, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
64
a. Visi Sekolah:
b. Misi Sekolah:
adalah:
warga sekolah;
sekolah;
5). Unggul dan terampil dalam kegiatan olah raga dan kesenian.
c. Tujuan
d. Sasaran
mencapai 65,00;
B. Paparan Data
Randuagung Lumajang
kepala sekolah yang handal dan mempunyai banyak inovasi dalam rangka
mengelola dan memimpin guru, staf, dan siswa pada sebuah sekolah yang
Beliau mengatakan :
Lumajang.
79
Mustofa, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
68
para guru, tata usaha terutama sekali kepada para siswa. Untuk
menambah wawasan para guru kepala sekolah mengadakan
pelatihan-pelatihan dan penataran-penataran untuk tingkat
sekolah, terutama yang berhubungan dengan pembinaan tentang
pengajaran Al-Qur‟an ataupun metode Iqra‟.80
mengatakan:
80
Faizah Tulwidah, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
81
Supriyatin, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
69
mengatakan:
para guru, karyawan, dan terutama sekali kepada para siswa. Dalam
82
Supriyatin, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
83
Observasi, Tunjung, 10 April 2017.
70
Tunjung, dan ini sangat dirasakan langsung oleh para guru di sekolah
tersebut.
Al-Qur‟an. 84
84
Observasi, Tunjung, 10 April 2017.
71
di sekolah.
85
Mustofa, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
73
86
Kyai Irsad, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
87
Maisaroh, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
74
88
Mustofa, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
75
mengatakan:
89
Muslim Pribadi, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
76
MI. Nurul Islam Tunjung, terhitung akhir tahun 2016 lalu sudah dapat
90
Prayit, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
91
Dokumentasi, Tunjung, 12 April 2017.
92
Dokumentasi, Tunjung, 12 April 2017.
77
beliau mengatakan:
93
Mustofa, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
78
Al-Qur‟an.
94
Faizah Tulwidah, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
79
Tunjung.
Pada saat kepala MI. Nurul Islam Tunjung melakukan tugas dinas
di luar sekolah, beliau mendelegasikan tugas-tugasnya kepada
salah seorang guru, pada waktu itu adalah Ibu Siti Fatimah, pada
saat kegiatan pengajaran membaca Al-Qur‟an di kelas Ibu Siti
Fatimah melakukan kunjungan dan kontrol ke masing-masing
kelas.96
95
Said Sahroni, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
96
Observasi, Tunjung, 10 April 2017.
80
di sekolah.
97
Suhairiyah, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
81
menghargai dan tidak merasa paling pintar terhadap guru yang masih
berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Ibu Suhairiyah, S.Pd.I dan
98
Khomsatun, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
99
Maisaroh, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
82
pinannya.
semangat dan percaya diri para staf (guru dan karyawan) dalam
100
Intan Qomariyah, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
83
pengarahan kepada para staf (guru dan karyawan) dari kemajuan dan
101
Mustofa, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
84
guru Pembina IMTAQ dan wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana menuturkan:
strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para guru dan
102
Prayit, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
85
pada saat pertemuan yang diadakan oleh sekolah saat kepala sekolah
103
Said Sahroni, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
86
teguran kepada yang berbuat salah baik kesalahan itu dilakukan guru
104
Mustofa, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
105
Maisaroh, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
87
Randuagung Lumajang
Kurikulum 2013 mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab untuk lembaga di
(a) Kegiatan IMTAQ yang dilaksanakan setiap hari jum‟at yang terdiri
dari: Jum‟at Beriman (ceramah agama dan yasinan), Jum‟at Bersih
(gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, (b) Ngaji Jama‟,
yaitu mempelajari bacaan Al-Qur‟an dengan baik dan benar, kegiatan
ini dilaksanakan 7-10 menit sebelum jam pertama dimulai dan
langsung dipandu oleh guru yang mengajar pada jam pertama,
(c) Kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler
tilawah dan tartil Al-Qur‟an yang dilaksanakan pada sore hari 2 kali
seminggu. 106
10 menit dan langsung dipandu dan dikoordinir oleh guru yang mengajar
pada jama pertama tetapi tetap dikontrol oleh kepala sekolah maupun
106
Mustofa, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
88
kuler berupa pembinaan dan pelatihan tilawah atau seni baca Al-Qur‟an
dan juga tartil Al-Qur‟an yang dilaksanakan pada sore hari dua kali
seminggu yang diikuti oleh siswa yang memiliki potensi, bakat, dan
(a) Semua siswa kami dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik dan
benar, (b) menanamkan ajaran kepada para siswa tentang pentingnya
membaca Al-Qur‟an dan selalu mencintai Al-Qur‟an sebagai kitab
sucinya, (c) para siswa dapat mengamalkan ajaran-ajaran yang
terdapat dalam isi kandungan Al-Qur‟an, (d) kegiatan membaca
Al-Qur‟an ini mudah- mudahan menjadi budaya yang terus
dilaksanakan di sekolah kami, meskipun suatu saat saya tidak lagi
menjadi kepala sekolah di sekolah ini. Dan lain sebagainya. 107
Keterangan kepala sekolah tersebut menunjukkan bahwa kegiatan
dan benar;
107
Mustofa, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
89
siswa;
di luar sekolah.
bahwa:
108
Observasi, Tunjung, 10 April 2017.
90
dengan baik dan terjadwal sesuai dengan SK pembagian tugas yang telah
Nurul Islam Tunjung melibatkan semua guru yang ada terutama guru-
membaca Al-Qur‟an.
Nurul Islam Tunjung melibatkan semua guru dan seluruh warga sekolah.
tenaga pengajar.
109
Faizah Tulwidah, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
91
terlepas dari metode yang digunakan, karena sebagus apapun program dan
metode yang digunakan, maka hasilnya akan kurang baik bahkan tidak
110
Prayit, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
92
Berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Ibu Riza Umami, S.Pd.I
Senada dengan apa yang dikatakan oleh Ibu Riza Umami, S.Pd.I
mengatakan bahwa:
Metode Iqro‟ adalah metode yang kami gunakan sebagai langkah awal
untuk mengajarkan membaca Al-Qur‟an kepada anak-anak kami
di sekolah, dan ini yang paling efektif saat ini yang kami rasakan dan
sudah banyak yang berhasil dan bisa membaca Al-Qur‟an yang
tadinya banyak siswa kami yang belum lancar dan tidak bisa sama
sekali mengaji/membaca Al-Qur‟an, dan siswa kami yang sudah
lancar membaca Al-Qur‟an tersebut bertadarus bersama-sama
dikelasnya masing-masing.112
111
Riza Umami, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
112
Siti Fatimah, Wawancara, Tunjung, 12 April 2017.
93
bahwa para siswa sudah ada yang membawa Al-Qur‟an dari rumahnya
ada di sekolah.113
tilawah dan tartil Al-Qur‟an bagi siswa yang berpotensi. Tenaga pengajar
yang dipakai adalah semuanya berasal dari guru yang ada di MI. Nurul
Islam Tunjung baik untuk kegiatan membaca Al-Qur‟an setiap hari pada
jam pertama, Ngaji Jama‟ maupun pembinaan tilawah dan tartil pada
kegiatan ekstra kurikuler sore hari 2 kali seminggu, dan semuanya sudah
tidak melibatkan orang lain di luar sekolah, karena guru-guru yang ada
113
Observasi, Tunjung, 10 April 2017.
94
tersebut juga seperti yang peneliti amati di lokasi penelitian bahwa yang
mengajar para siswa adalah para gurunya sendiri dan tidak ditemukan
oleh peneliti orang lain di luar sekolah yang menjadi tenaga pengajarnya,
para guru sudah mempunyai pembagian tugas yang jelas yang diberikan
114
Dokumentasi, Tunjung, 12 April 2017.
95
Nurul Islam Tunjung. Tabel tersebut dikutip dari SK Kepala MI. Nurul
kan budaya membaca Al-Qur‟an di MI. Nurul Islam Tunjung tidak hanya
kegiatan IMTAQ setiap hari jum‟at yang di koordinir oleh Bapak Prayit,
S.Pd.I, kegiatan Mulok membaca Al-Qur‟an yang dibina oleh Ibu Faizah
Tulwidah, S.Pd.I, Muslim Pribadi, S.Pd.I, dan Riza Umami, S.Pd.I, serta
tartil Qur‟an yang dibina oleh kepala sekolah (Mustofa, S.Pd.I) dan Siti
Fatimah, S.Pd.I.
positif bagi para siswa terutama bagi siswa yang sebelumnya tidak bisa
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Intan Qomariyah siswi kelas
VI:
mengatakan:
115
Intan Qomariyah, Wawancara, Tunjung, 14 April 2017.
116
Dimas Ghufron Mahfudi, Wawancara, Tunjung, 14 April 2017.
117
Lukman Hakim Al Habsi, Wawancara, Tunjung, 14 April 2017.
97
membawa hasil yang positif yang dirasakan oleh para siswa, baik berupa
yang dilaksanakan pada sore hari berupa kegiatan tilawah dan tartil Al-
Qur‟an. Banyak di antara para siswa di MI. Nurul Islam Tunjung yang
Al-Qur‟an.
C. Temuan Penelitian
PEMBAHASAN
Lumajang
118
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, 98.
102
sumber dan tenaga yang ada, (b) memiliki tipe demokratik, meskipun ada
yang terkesan otoriter tapi dalam batas yang wajar sesuai dengan kondisi,
sional.
sumber dan tenaga yang ada serta memiliki tipe demokratik, meskipun
ada yang terkesan otoriter tapi dalam batas yang wajar sesuai dengan
transaksional. 120
119
Hadari Nawawi, Kepemimpinan yang Efektif, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2004), 103.
120
Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership; Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), 75.
103
tinggi. 121
121
Purwanto, Kepemimpinan yang Efektif, 48.
122
Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah: Teori, Model, dan Aplikasi, (Jakarta: Grasindo,
2003), 120.
104
Al-Qur‟an.
123
Stan Kossen, Aspek Manusiawi dalam Organisasi (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1993), 189-194.
105
terbuka, mau dikritik dan menerima pendapat dari orang lain. 124
di sekolah lainnya.
124
Muhaimin, Pengembnagan Kurikulum, Sekolah Umum, Madrasah dan Perguruan Tinggi, 61-
62.
106
yang dinamis, baik dari segi fisik maupun akademik, seperti perubahan
kepada para guru dan karyawan dalam melakukan berbagai tugas dan
fungsinya.
125
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam, (Malang: Erlangga, 2007), 289-290.
107
fasilitas untuk kegiatan tersebut, beliau juga menjadi tutor dan nara
hari.
Lumajang
1. Ngaji Jama‟, yaitu mempelajari bacaan Al-Qur‟an dengan baik dan benar,
kegiatan ini dilaksanakan 7-10 menit sebelum jam pertama dimulai dan
126
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, 107-120.
108
langsung dipandu oleh guru yang mengajar pada jam pertama dan
1. Bentuk Kegiatan
Ngaji Jama‟, dimana para siswa hadir di sekolah pada jam 07.00 pagi dan
Al-Qur‟an dan juga buku iqra‟ bagi yang belum lancar bacaan Al-Qur‟an,
kepada siswa-siswa yang memiliki bakat dan potensi dalam seni baca
kabupaten.
109
2. Tenaga Pengajar
tilawah dan tartil serta kegiatan keagamaan lainnya ditunjuk dari guru-
tersebut.
Al-Qur‟an.
110
3. Metode Pengajaran
Metode ini dikhususkan bagi para siswa yang belum bisa baca dan belum
bersama dalam kelas dipandu dan dibimbing oleh guru yang mengajar
pada jam pertama, selain itu bagi siswa yang sudah lancar bacaannya
antara klasikal dan privat, privat yang dimaksud adalah metode dimana
mengikuti dan menirukan suara guru sesuai dengan irama lagu yang
ayat yang telah dicontohkan dan diajarkan oleh guru secara perorangan
atau satu persatu. Berdasarkan temuan peneliti bahwa irama lagu yang
111
bayati, lagu saba‟, dan lagu nahwan, sementara empat lagu lainnya belum
diajarkan karena tiga lagu tersebut belum dikuasai semua oleh beberapa
siswa.
pemahaman. 127
Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu yang tak ada taranya bagi alam
termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala. Al-Qur‟an
adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin, baik dikala senang, dikala
127
M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al-Qur‟an, (Malang, UIN-Malang Press, 2007), 71-74.
112
itu bukan saja menjadi amal dan ibadah tetapi menjadi obat dan penawar
adanya ketenangan batin dan juga merasa senang karena sudah dapat
tersebut telah banyak membawa hasil yang positif yang dirasakan oleh
hari berupa kegiatan tilawah dan tartil Al-Qur‟an. Banyak diantara para
128
Zainal Abidin, Seluk Beluk Al-Qur‟an, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), 152.
113
keyakinan yang dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-sistem nilai
129
Ishomuddin, Pengantar Sosologi Agama, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), 50.
130
Ishomuddin, Pengantar Sosologi Agama, 51.
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
berikut:
Randuagung Lumajang
fasilitator.
115
Randuagung Lumajang
tersebut terutama guru yang mengajar pada jam pertama. Metode yang
telah banyak membawa perubahan dan pengaruh positif bagi para siswa
di luar sekolah.
B. Implikasi Teoritis
(h) fasilitator.
117
(c) metode yang digunakan adalah metode Iqra‟ dan tadarus bersama,
(d) metode dan sistem yang digunakan dalam ekstrakurikuler tilawah dan
C. Keterbatasan Penelitian
penelitian ini meliputi subyektifitas yang ada pada peneliti. Penelitian ini
sumber dan metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara cross check
data dengan fakta dari informan yang berbeda dan dari hasil penelitian
D. Rekomendasi
1. Bagi kepala sekolah dan semua guru dan karyawan MI. Nurul Islam
keilmuan keislaman.
Randuagung
tersebut;
dalam lagi mengenai fokus tersebut, sehingga jika masih ada aspek-aspek
maupun hal-hal lain yang belum tercakup dan belum terungkap oleh
peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Goetsch, David L. dan Davis, Stanley B.. Manajemen Mutu Total. alih bahasa:
Benyamin Molan. Jakarta: PT. Prenhalindo, 2002.
Komariah, Aan dan Triatna, Cepi. Visionary Leadership; Menuju Sekolah Efektif.
Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Miles and Huberman. Qualitatif Data Analysis. California: Sage Publication Inc,
1988.
Nawawi, Hadari dan Martini, Mini. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1994.
Nawawi, Imam. Terjemah Riyadhus Shalihin Jilid 1. Cet. IV. Jakarta: Pustaka
Amani, 1999.
________. Memimpin Dalam Abad ke-21. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004.
123
Samudera Ulumil Qur‟an. (Terjemah Kitab Al-itqan Fii Ulumil Qur‟an) Karya
Imam Jalaludin As Suyuthi. PT.Bina ilmu.
Setiadi, Elly M. et. al.. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada Media,
2007.