Anda di halaman 1dari 3

Pertama, Syahid dunia dan akhirat.

yaitu mereka yang gugur dalam berperang di jalan Allah


melawan orang-orang kafir dengan niat ikhlas karena Allah tanpa ada kepentingan duniawi
seperti demi keinginan mendapat ghanimah (rampasan perang), demi popularitas dengan disebut
sebagai pahlawan atau pemberani dan lain sebagainya.

Orang yang meninggal dalam keadaan mengerjakan kebaikan atau amal sholeh. Seperti
seseorang yang meninggal dalam keadaan sholat, melaksanakan ibadah haji, bersilaturahmi dan
sebagainya maka ia terhitung mati syahid

Kedua, syahid dunia. Yaitu mereka yang gugur dalam berperang di jalan Allah demi
kepentingan duniawi seperti mencari ghanimah, atau berperang karena riya’ agar disebut
pemberani dan dikatakan sebagai pahlawan. Termasuk kelompok kedua ini adalah mereka yang
gugur dalam jihad fi sabilillah tapi melakukan ghulul, yaitu mengambil bagian dari harta
rampasan perang yang belum dibagikan secara resmi oleh pemimpin atau komandan perang.

Tentang dua kelompok syahid diatas telah disebutkan dalam hadits yang bersumber dari Abu
Musa al-Asy’ari Radliyallohu ‘anhu.

َّ ‫ يُقَاتِ ُل ِل ْل َم ْغن َِم َو‬:ُ‫الر ُجل‬


َّ ‫الر ُج ُل يُقَاتِ ُل ِل ِلذ ْك ِر َو‬
‫الر ُج ُل يُقَاتِ ُل ِلي َُرى َمكَانُهُ فَ َم ْن فِي‬ َّ ‫سلَّ َم فَقَا َل‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫َجا َء َر ُج ٌل إِلَى النَّبِي‬

ِ َّ ‫يل‬
‫َّللا‬ َ ‫ِي العُ ْليَا فَ ُه َو فِي‬
ِ ‫س ِب‬ ِ َّ ُ‫ « َم ْن قَات َ َل ِلت َ ُكونَ َك ِل َمة‬:َ‫َّللا قَال‬
َ ‫َّللا ه‬ ِ َّ ‫س ِبي ِل‬
َ

Telah datang seseorang kepada Nabi SAW lalu ia berkata, “Ada orang yang berperang karena
menginginkan rampasan perang, ada orang yang berperang karena ingin disebut pahlawan, ada
pula yang berperang agar dilihat kedudukannya. Manakah diantara mereka yang berada di
jalan Allah?” Lalu Nabi SAW bersabda, “ Barangsiapa yang berperang agar kalimat (agama)
Allah menjadi tinggi, maka dia adalah di jalan Allah” (HR. Bukhari)

Ketiga, Syahid Akhirat. Yaitu setiap mukmin yang meninggal bukan karena berjihad fi
sabilillah melainkan karena sebab-sebab tertentu sehingga mereka mendapat pahala mati syahid.
Sudah tentu derajat syahid yang ketiga ini dibawah derajat syahid dunia dan akhirat seperti yang
disebutkan diatas. Allah memberi pahala syahid kepada orang-orang yang meninggal karena
sebab-sebab tertentu ini sebagai bentuk rahmat dan kasih sayangnya umat Rasulullah SAW.
Adapun mereka yang memperoleh pahala syahid selain syahid karena gugur dalam berjihad
adalah;

1. Orang yang meninggal karena tho’un (penyakit wabah atau sampar). Rasulullah SAW
bersabda;

‫ع ْون ُش َهاَدَة ٌ ِل ُك ِل ُم ْس ِلم‬ َّ


ُ ‫الطا‬

“mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim” (HR. Bukhari)
2. Orang yang meninggal karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan
perut seperti; maag, kanker, usus buntu, kolera, disentri, bat ginjal dan lain sebagainya.

ْ َ‫َو َم ْن َماتَ فِي ْالب‬


َ ‫ط ِن فَ ُه َو‬
ٌ‫ش ِه ْيد‬

“Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid” (HR. Muslim)

3. Orang yang meninggal karena tenggelam, karena kejatuhan bangunan atau tebing. Abu
Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda;

ِ َّ ‫س ِبي ِل‬
‫َّللا‬ َّ ‫ب ا ْل َهد ِْم َوال‬
َ ‫ش ِهيدُ فِي‬ ُ ‫اح‬
ِ ‫ص‬َ ‫طونُ َو ْالغ َِر ُق َو‬ ْ ‫سةٌ ْال َم‬
ُ ‫طعُونُ َو ْال َم ْب‬ ُّ ‫ال‬
َ ‫ش َهدَا ُء خ َْم‬

“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit
perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.”
(HR. Bukhari)

4. Orang yang meninggal dalam suatu urusan di jalan Allah (Sabilillah). Seperti seseorang
yang meninggal dalam perjalanan dakwah atau meninggal sewaktu mengajar ilmu agama
atau ketika melakukan amal kebajikan kepada sesama yang diniatkan ikhlas karena Allah,
sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari diatas. Fisabilillah adalah berjuang di jalan Allah
dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama.

5. Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya. Rasulullah SAW bersabda;

ْ َ‫ش َهادَة ٌ َو ْالب‬


‫طنُ َو ْالغ ََر ُق َو ْال َم ْرأَة ُ يَ ْقتُلُ َها َولَدُهَا َج ْمعَا َء‬ َ ُ‫عون‬ َّ ‫ش َهادَة ٌ َو‬
ُ ‫الطا‬ َ ‫قَتْ ُل ْال ُم ْس ِل ِم‬

“Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid,
kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan
seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid.” (HR. Ahmad)

6. Seseorang yang terbunuh karena mempertahankan hartanya atau kehormatannya. Abu


Hurairah RA meriwayatkan;

‫ فَ ََل ت ُ ْع ِط ِه‬: ‫َّللا ” أ َ َرأَيْتَ إِ ْن َجا َء َر ُج ٌل ي ُِريدُ أ َ ْخذَ َما ِلي قَا َل‬ ُ ‫ يَا َر‬: ‫سلَّ َم فَقَا َل‬
ِ َّ ‫سو َل‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ ُ ‫َجا َء َر ُج ٌل إِلَى َر‬
ِ َّ ‫سو ِل‬
َ ‫َّللا‬

ِ َّ‫ ه َُو فِي الن‬: ‫ أ َ َرأَيْتَ ِإ ْن قَت َْلتُهُ قَا َل‬: ‫ش ِهيدٌ قَا َل‬
‫ار‬ َ َ‫ فَأ َ ْنت‬: ‫ أ َ َرأَيْتَ ِإ ْن قَتَلَنِي قَا َل‬: ‫ قَاتِ ْلهُ قَا َل‬: ‫ أ َ َرأَيْتَ ِإ ْن قَاتَلَنِي قَا َل‬: ‫َمالَكَ قَا َل‬


Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam dan bertanya; “Wahai
Rasulullah, bagaimana kalau ada seseorang yang hendak mengambil hartaku?” Beliau
bersabda, “Jangan engkau berikan hartamu!” Bagaimana kalau ia melawanku?” Beliau
bersabda; “Lawanlah dia!”, “Bagaimana kalau dia membunuhku?” Beliau bersabda; “Engkau
syahid”, “Bagaimana kalau aku yang membunuhnya?” Beliau bersabda; “Dia di neraka!” (HR.
Muslim)

َ ‫ش ِهيدٌ َو َم ْن قُ ِت َل دُونَ أ َ ْه ِل ِه فَ ُه َو‬


ٌ‫ش ِهيد‬ َ ‫ش ِهيدٌ َو َم ْن قُتِ َل دُونَ دَ ِم ِه فَ ُه َو‬
َ ‫ش ِهيدٌ َو َم ْن قُتِ َل دُونَ دِينِ ِه فَ ُه َو‬
َ ‫َم ْن قُتِ َل دُونَ َما ِل ِه فَ ُه َو‬

“Barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka dia syahid, barangsiapa
yang terbunuh karena memeprtahankan agamanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh
karena mempertahankan nyawanya maka dia syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena
memeprtahankan keluarganya maka dia syahid” (HR. Tirmidzi)

7. Orang yang meninggal dalam keadaan mengerjakan kebaikan atau amal sholeh. Seperti
seseorang yang meninggal dalam keadaan sholat, melaksanakan ibadah haji, bersilaturahmi dan
sebagainya. Rasulullah SAW bersabda;

، َ‫ دَ َخ َل ْال َجنَّة‬، ‫َّللا ُختِ َم لَهُ ب َها‬


ِ َّ ‫ام يَ ْو ًما ابتِغَا َء َوجْ ِه‬
َ ‫ص‬َ ‫ َو َم ْن‬، َ‫ ُختِ َم لَهُ ب َها دَ َخ َل ْال َجنَّة‬، ‫َّللا‬ َّ ‫ ََل إِلَهَ إِ ََّل‬: ‫َم ْن قَا َل‬
ِ َّ ‫َّللاُ ابتِغَا َء َوجْ ِه‬

“ َ‫ دَ َخ َل ْال َجنَّة‬، ‫َّللا ُخ ِت َم لَهُ ب َها‬


ِ َّ ‫صدَقَة اب ِتغَا َء َوجْ ِه‬ َ َ ‫َو َم ْن ت‬
َ ‫صدَّقَ ب‬

“Barangsiapa yang meninggal ketika mengucap ‘Laa ilaaha illalloh’ ikhlas karena maka dia
masuk sorga, barangsiapa yang berpuasa pada suatu hari kemudian meninggal maka dia masuk
sorga, dan barangsiapa yang bersedekah ikhlas karena Allah kemudian dia meninggal maka dia
masuk sorga” (HR. Ahmad)

Anda mungkin juga menyukai