Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE

PUSKESMAS PADANG TIJI


Jl. Banda Aceh – Medan Km. 97 Kec. Padang Tiji, Kab. Pidie

DOKUMEN KEGIATAN PENINGKATAN MUTU KLINIS


DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS PADANG TIJI

Acara : Rapat Pemahaman Standar Instrumen Akreditasi


Hari / Tanggal :
Tempat :
Jumlah yang Hadir :
Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Sambutan Kepala Puskesmas
3. Pengisian
4. Lain-lain
5. Penutup.

1. Pembukaan
Acara dibuka dengan bacaan basmallah bersama-sama.

2. Sambutan Ketua Akreditasi


Untuk pertemuan yang ketiga ini tentang pemahaman standar instrumen akreditasi diharpkan
akan ada kemajuan dalam pemahaman kita terhadap akreditasi pueksesmas. Terutama bagi
para pemegang program di tiap BAB nya, semakin mengetahui instrumen apa saja nantinya
yang harus dianalisis dan dipenuhi.
Untuk tugas dalam pertemuan sebelumnya tentang pengumpulan dokumen yang diperlukan
dalam akreditasi, sejauh ini tim akreditasi Puskesmas sudah menyiapkan SK dan pengeditan
SOP baik untuk KOP maupun isinya (baru beberapa). Dengan demikian diharapkan Bapak
……… dapat memeriksa dan memberi masukan mengenai pembuatan dokumen yang sudah
dikerjakan tersebut.

3. Pengisian
Oleh KZA (Bapak ………….)
Instrumen akreditasi Puskesmas ini berisi tentang elemen penilaian tiap BAB yang
banyaknya 9 BAB (776 EP), Setiap BAB tersebut adalah:
1
1. Standar Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
a. BAB 1. Berisi tentang Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP). Pada BAB 1
ini terdiri dari 59 elemen.
Standar:
Analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan Puskesmas.
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin
dalam upaya Puskesmas. Peluang untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan
diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaaan kegiatan.
b. BAB 2. Berisi tentang Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP). Pada
BAB 2 terdiri dari 121 elemen penilaian.
Standar:
Kegiatan pengelolaan Puskesmas
Pengelolaan Puskesmas menjamin efektivitas dan efisiensi dalam mengelola upaya
dan kegiatan sejalan dengan tata nilai, visi, misi, tujuan, tugas pokok dan fungsi
Puskesmas.
c. BAB 3. Berisi tentang peningkatan mutu dan manajemen resiko (PMMR). Pada
BAB 3 Terdiri dari 32 elemen penilaian.
Standar:
Perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan
tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Pimpinan Puskesmas,
Penanggungjawab Upaya dan Pelaksana.
2. Standar Penyelenggaraan Upaya Puskesmas
a. BAB 4. Program Puskesmas yang berorientasi sasaran (PPBS). Pada BAB 4 terdiri
dari 53 elemen penilaian.
Standar:
Kebutuhan upaya Puskesmas dianalisis.
Penanggungjawab upaya Puskesmas mengidentifikasi kegiatan-kegiatan pelayanan
upaya sesuai dengan kebutuhan harapan masyarakat.
b. BAB 5. Mengenai Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP).
Pada BAB 5 terdiri dari 101 EP.
Standar:
Tanggung jawab pengelolaan upaya Puskesmas

2
Penanggung jawab upaya Puskesmas bertanggung jawab terhadap defektivitas dan
efisiensi kegiatan upaya sejalan dengan tujuan upaya, tata nilai, visi, misi, dan tujuan
Puskesmas.
c. BAB 6. Mengenai Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (SKUKM) pada
BAB 6 terdiri dari 29 elemen penilaian.
Standar:
Perbaikan kinerja upaya konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas,
dipahami dan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas, penanggung jawab upaya
Puskesmas dan pelaksana upaya yang ditujukan dalam sikap kepemimpinan.
3. Standar Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
a. BAB 7. Tentang Layanan Klinis yang berorientasi Pasien (LKBP). Terdiri dari 151
elemen penilaian.
Standar:
• Proses pendaftaran pasien
Memenuhi kebutuhan pelanggan dan didukung oleh sarana dan lingkungan yang
memadai.
• Pengkajian
Kajian awal dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana dan
pelaksanaan pelayanan.
• Keputusan Layanan Klinis
Hasil kajian awal pasien dianalisisnoleh petugas kesehatan profesional dan atau
tim kesehatan anatar profesi yang digunakan untuk menyusun keputusan layanan
klinis.
• Rencana Layanan Klinis
Rencana tindakan dan pengobatan serta rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan oleh tim kesehatan antar profesi disusun dengan tujuan yang jelas,
terkordinasi dan melibatkan pasien/keluarga.
• Rencana Rujukan
Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan prosedur
yang jelas.
• Pelaksanaan Layanan

3
Pelaksanaan layanan dipandu oleh kebijakan, prosedur, dan peraturan yang
berlaku.
• Penyuluhan/pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga
Hal ini medukung peran serta mereka dalam setiap pengambilan keputusan dan
pelaksanaan layanan.
• Pemulangan dan Tindak Lanjut.
Hal ini dilakukan dengan prosedur yang tepat.
b. Bab 8. Tentang Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK). Terdiri dari 172
elemen penilaian.
• Pelayanan Laboratorium
Standar:
Pelayanan laboratorium tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan
pengkajian pasien, serta mematuhi standard, hukum dan peraturan yang berlaku.
• Pelayanan Obat
Standar:
Obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien.
c. BAB 9. Tentang Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP). Terdiri
dari 58 elemen penilaian.
• Tanggung jawab tenaga klinis
Standar:
Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan
menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis.
• Pemahaman mutu layanan klinis
Standar:
Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan diidentifikasi dengan baik
oleh semua pihak yang berkepentingan.
• Pengukuran mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien.
Standar:
Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan dan
dievaluasi dengan tepat.
• Pengukuran mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Standar:

4
Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien diupayakan, dievaluasi dan
dikomunikasikan dengan baik.

4. Lain-lain
a. Menjelaskan tugas pokok, fungsi, dan kegiatan Puskesmas kepada peserta rapat.
b. Pembahasan mengenai standar/SOP Layanan Klinis.
1) Disampaikan oleh Kepala Puskesmas perlunya standar/SOP agar pelayanan klinis
dapat dikendalikan dengan baik. Standar dan prosedur perlu disusun berdasarkan
acuan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Kepala Puskesmas berpesan
agar penyususnan SOP harus melibatkan semua pelaksana di masing-masing unit
pelayanan.
2) Kepala Puskesmas bersama tim mutu membuat kriteria referensi yang dapat
dipergunakan sebagai acuan.
3) Acuan ini diharapkan mempermudah dalam penyusunan SOP.
4) Penanggung jawab tiap unit pelayanan mengajukan bahan referensi yang akan
dipergunakan dalam penyusunan SOP.
5) Tim mutu pelayanan klinis menyusun SOP berdasarkan acuan yang telah dipilih.
6) Kriteria referensi bisa dari undang-undang, Per. Menteri, Journal, Pedoman ataupun
diklat kuliah.
c. Pembahasan mengenai penetapan target yang akan dicapai dari indikator klinis dan
keselamatan pasien.
1) Disampaikan oleh kepala Puskesmas menjelaskan perlunya ditetapkan target yang
harus dicapai tiap indikator untuk mengetahui nilai keberhasilan pencapaian mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
2) Pertimbangan dalam menentukan target:
a) Pencapaian mutu sebelumnya
b) Pencapaiam optimal pada sarana kesehatan yang serupa
c) Sumber daya yang dimiliki
3) Keterlibatan tenaga klinis masing-masing penanggung jawab klinik memberikan
masukan-masukan untuk menentukan target.
4) Hasil kesepakatan tentang indikator klinis dan keselamatan pasien Puskesma
Purwojati

5
d. Pembahasan mengenai penetapan pelayanan prioritas untuk diperbaiki dengan kriteria
pemilihan yang jelas
1) Kepala Puskesmas menjelaskan bahwa pentingnya upaya perbaikan mutu layanan
klinis dan menjamin keselamatan pasien.
2) Masing-masing PJ. Poli mengemukakan permasalahan-permasalahan yang ada atau
kasus-kasus penyakit yang sering terjadi.
3) Menetapkan kriteria tertentu untuk memilih prioritas layanan yang perlu diperbaiki
4) Proses:
a) Kriteria : high risk, high volume, high cost, kecenderungan terjadi masalah dan
penyakit.
b) Identifikasi : masing-masing poli di bagi form identifikasi untuk mencatat semua
kejadian yang berpotensi resiko terhadap pasien kemudian dianalisa/discore.
c) Yang terlibat : Kepala Puskesmas dan Tim mutu
d) Scoring penetapan pelayanan prioritas untuk diperbaiki
e. Evaluasi struktur organisasi Puskesmas lama dengan yang baru
Struktur organisasi yang lama tidak sesuai dengan Permenkes No. 75 Tahun 2014
f. Rencana Kegiatan Kaji banding ke Puskesmas …………...

5. Penutup
Acara rapat Pemahaman Standar Instrumen Akreditasi dan rakor di tutup dengan bacaan
Hamdalah.

Padang Tiji, 2017


Kepala Puskesmas Padang Tiji

MURNI, S.ST
NIP. 197440101 200504 2 001

Anda mungkin juga menyukai