Abad ke-21 dikenal sebagai era informasi dan teknologi komunikasi karena revolusi teknologi mobile. Teknologi mobile telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Kemajuan Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) telah mengubah model dan pola proses kegiatan pembelajaran. Dalam pemanfaatan TIK untuk memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan, yaitu: (1). Peserta didik dan pendidik harus memiliki akses teknologi digital di dalam lingkungan lembaga pendidikan; (2). Adanya materi yang berkualitas dan bermanfaat bagi pendidik dan peserta didik; (3). pendidik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan fasilitas dan media pembelajaran digital untuk membantu peserta didik agar mencapai standar akademik dan mengembangkan potensinya. Banyak fakta menunjukkan bahwa peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dengan metode belajar yang menggunakan fasilitas multimedia daripada metode belajar konvensional. Terkait dengan meningkatnya jumlah pengguna perangkat bergerak (mobile devices) yangbanyak di Indonesia, mobile learning dapat dijadikan sebagai suatu alternatif untuk memecahkan permasalahan pada dunia pendidikan. Ruang lingkup literatur penelitian ini penulis menampilkan beberapa contoh membahas perkembangan sistem pembelajaran menggunakan mobil learning dan telah dilakukan penelitian responbility siswa dalam menerima pembelajaran dengan menggunakan M-Learning. Dalam teknologi modern milenium baru ini, peran yang tak terelakkan dalam hidup kita. Tanpa teknologi modern kita tidak bisa maju. Sekarang-di mana saja kapan saja pendidikan dimungkinkan. Praktek pemberian pendidikan dengan bantuan teknologi modern disebut e-education atau e-learning atau m-learning. Teknologi mobile dalam kata membuka berbagai cara untuk teknologi pendidikan baru yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di negara ini. Ada berbagai cara untuk menggunakan ponsel untuk meningkatkan pembelajaran. Ponsel memegang peranan penting di zaman kita saat ini hidup dalam berbagai keperluan. Salah satu tujuan penting adalah belajar. Pembelajaran mobile, sebagai pendekatan pendidikan baru, 1 mendorong fleksibilitas, tidak terbatas usia, jenis kelamin, atau anggota kelompok atau geografi tertentu, untuk berpartisipasi dalam kesempatan belajar. Pembatasan waktu, ruang dan tempat telah diangkat. Tujuan mobile learning adalah untuk mempermudah belajar bagi peserta didik dimana dan kapanpun berada sehingga tidak terbatas pada ruang, waktu dan tempat.
Tabel 1. Prosentase prilaku pengguna internet diIndonesia tahun 2016
1.1.2 M-Learning di pembelajaran sekolah
M-learning mengacu pada penggunaan perangkat IT mobile dan genggam, seperti Personal Digital Assistants (PDA), telepon genggam, laptop dan teknologi tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran (Alsaadat, 2009). Seiring komputer dan internet menjadi alat penting untuk pendidikan; Teknologi menjadi lebih mobile, terjangkau, efektif dan mudah digunakan. Ini menawarkan banyak kesempatan untuk memperluas partisipasi dan akses terhadap TIK, khususnya Internet (InfoDev, 2010). Perangkat mobile seperti ponsel dan PDA jauh lebih terjangkau daripada komputer desktop, dan oleh karena itu merupakan akses yang lebih murah ke Internet (walaupun biaya koneksi mungkin lebih tinggi) (InfoDev, 2010). Pengenalan Tablet PC sekarang dapat mengakses internet bergerak dengan banyak fungsi daripada komputer desktop. Badan Peningkatan Mutu (2008) menyebutkan bahwa sebagian besar perangkat mobile berguna di bidang pendidikan. Inilah beberapa keuntungan utama: • Peserta didik dapat berinteraksi satu sama lain dengan praktisi daripada denganmnitor besar • Jauh lebih mudah untuk mengakomodasi beberapa perangkat mobile di kelas daripada dengan 2
• menggunakan komputer desktop.
• PDA atau tablet memegang notes dan e-book lebih ringan daripada tas yang penuh dengan file, kertas dan buku teks, atau bahkan laptop. • Tulisan tangan dengan pena stylus lebih intuitif daripada menggunakan keyboard dan mouse. • Mungkin untuk berbagi tugas dan bekerja sama, Peserta didik dan guru dapat mengirim e-mail, memotong, menyalin dan menempelkan teks, meneruskan perangkat di sekitar kelompok, atau menyalurkan pekerjaan. • Perangkat mobile dapat digunakan di mana saja, kapan saja, untuk pelatihan berbasis kerja • Kebanyakan divais bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah disbanding harga PC desktop. • Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena M- Learning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Meski memiliki beberapa kelebihan, m-Learning tidak akan sepenuhnya
menggantikan e-learning tradisional. Hal ini dikarenakan M-Learning memiliki keterbatasan-keterbatasan terutama dari sisi perangkat/media belajarnya. Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut: • Kemampuan prosesor • Kapasitas memori • Layar tampilan • Catu daya (Perangkat I/O) Kekurangan m-Learning sendiri sebenarnya lambat laun akan dapat teratasi khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan prosesor pada divais semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori, terutama memori eksternal, saat ini semakin besar dan murah. Layar tampilan yang relatif kecil akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan device untuk menampilkan tampilan keluaran ke TV maupun ke proyektor. masalah media input/output yang terbatas (hanya terdiri beberapa tombol) akan 3
teratasi dengan adanya teknologi layar sentuh (touchscreen) maupun virtual
keyboard. Keterbatasan dalam ketersediaan catu daya akan dapat teratasi dengan pemanfaatan sumber daya alternatif yang praktis, mudah didapat dan mudah dibawa, seperti baterai cair, tenaga gerak manusia, tenaga matahari dan lain-lain.
Tabel 2. Grafik Pengguna smartphone di Indonesia perkiraan hingga 2018.
Tabel 3. Grafik Pengguna smartphone di Indonesia yang menggunakan Mobile-
Smartphone 4 Tabel 4. Grafik Perbandingan pengguna smartpone diIndonesia dengan negara asia
1.1.3 Mobile Learning in AutoCAD
Di bidang studi teknik dan kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sering digunakan untuk meningkatkan proses belajar mengajar. Menerapkan TIK dalam proses belajar mengajar di bidang Teknik Pendidikan dan Kejuruan direncanakan dengan baik dan cukup sesuai untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan pendidikan. Kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang disempurnakan dengan teknologi akan meningkatkan kognitif siswa untuk abstraksi dan kerumitan subjek . Salah satu bidang teknis dan Kejuruan menerapkan penggunaan TIK adalah Computer-Aided Design atau Computer Aided Drafting (CAD). AutoCAD adalah kursus yang agak sulit dan memerlukan beberapa waktu untuk memungkinkan siswa menguasainya. Selain itu, hal itu akan menimbulkan rasa ingin tahu, suatu rasa untuk menguji kemampuan memecahkan masalah, membuat keputusan dan kritis serta sekaligus Pemikiran kreatif. Teknologi hanya dapat meningkatkan motivasi, namun aspek pentingnya adalah penyampaian pembelajaran. Sementara metode penyampaian harus efektif untuk memperbaiki proses pemecahan masalah sesuai kebutuhan. Menggunakan teknologi seperti AutoCAD dalam proses belajar mengajar dapat menarik perhatian siswa. 5 aplikasi AutoCad?; (3) bagaimana mengatasi dan mengoptimalkan pelaksanaan M- Learning pada aplikasi AutoCad?; dan (4) bagaimana mengatasi dampak negatif pembelajaran M-Learning?