Anda di halaman 1dari 6

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Abad ke-21 dikenal sebagai era informasi dan teknologi komunikasi karena revolusi
teknologi mobile. Teknologi mobile telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita.
Kemajuan Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) telah mengubah model dan pola
proses kegiatan pembelajaran. Dalam pemanfaatan TIK untuk memperbaiki mutu
pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan, yaitu: (1). Peserta didik dan
pendidik harus memiliki akses teknologi digital di dalam lingkungan lembaga
pendidikan; (2). Adanya materi yang berkualitas dan bermanfaat bagi pendidik dan
peserta didik; (3). pendidik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan fasilitas dan media pembelajaran digital untuk membantu peserta didik
agar mencapai standar akademik dan mengembangkan potensinya. Banyak fakta
menunjukkan bahwa peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dengan metode
belajar yang menggunakan fasilitas multimedia daripada metode belajar
konvensional. Terkait dengan meningkatnya jumlah pengguna perangkat bergerak
(mobile devices) yangbanyak di Indonesia, mobile learning dapat dijadikan sebagai
suatu alternatif untuk memecahkan permasalahan pada dunia pendidikan. Ruang
lingkup literatur penelitian ini penulis menampilkan beberapa contoh membahas
perkembangan sistem pembelajaran menggunakan mobil learning dan telah
dilakukan penelitian responbility siswa dalam menerima pembelajaran dengan
menggunakan M-Learning.
Dalam teknologi modern milenium baru ini, peran yang tak terelakkan dalam hidup
kita. Tanpa teknologi modern kita tidak bisa maju. Sekarang-di mana saja kapan saja
pendidikan dimungkinkan. Praktek pemberian pendidikan dengan bantuan teknologi
modern disebut e-education atau e-learning atau m-learning. Teknologi mobile dalam
kata membuka berbagai cara untuk teknologi pendidikan baru yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan di negara ini. Ada berbagai cara untuk
menggunakan ponsel untuk meningkatkan pembelajaran. Ponsel memegang peranan
penting di zaman kita saat ini hidup dalam berbagai keperluan. Salah satu tujuan
penting adalah belajar. Pembelajaran mobile, sebagai pendekatan pendidikan baru,
1
mendorong fleksibilitas, tidak terbatas usia, jenis kelamin, atau anggota kelompok
atau geografi tertentu, untuk berpartisipasi dalam kesempatan belajar. Pembatasan
waktu, ruang dan tempat telah diangkat. Tujuan mobile learning adalah untuk
mempermudah belajar bagi peserta didik dimana dan kapanpun berada sehingga
tidak terbatas pada ruang, waktu dan tempat.

Tabel 1. Prosentase prilaku pengguna internet diIndonesia tahun 2016

1.1.2 M-Learning di pembelajaran sekolah


M-learning mengacu pada penggunaan perangkat IT mobile dan genggam, seperti
Personal Digital Assistants (PDA), telepon genggam, laptop dan teknologi tablet PC,
dalam pengajaran dan pembelajaran (Alsaadat, 2009). Seiring komputer dan internet
menjadi alat penting untuk pendidikan; Teknologi menjadi lebih mobile, terjangkau,
efektif dan mudah digunakan. Ini menawarkan banyak kesempatan untuk memperluas
partisipasi dan akses terhadap TIK, khususnya Internet (InfoDev, 2010). Perangkat
mobile seperti ponsel dan PDA jauh lebih terjangkau daripada komputer desktop, dan
oleh karena itu merupakan akses yang lebih murah ke Internet (walaupun biaya
koneksi mungkin lebih tinggi) (InfoDev, 2010). Pengenalan Tablet PC sekarang dapat
mengakses internet bergerak dengan banyak fungsi daripada komputer desktop.
Badan Peningkatan Mutu (2008) menyebutkan bahwa sebagian besar perangkat
mobile berguna di bidang pendidikan. Inilah beberapa keuntungan utama:
• Peserta didik dapat berinteraksi satu sama lain dengan praktisi daripada
denganmnitor besar
• Jauh lebih mudah untuk mengakomodasi beberapa perangkat mobile di kelas
daripada dengan
2

• menggunakan komputer desktop.


• PDA atau tablet memegang notes dan e-book lebih ringan daripada tas yang
penuh dengan file, kertas dan buku teks, atau bahkan laptop.
• Tulisan tangan dengan pena stylus lebih intuitif daripada menggunakan
keyboard dan mouse.
• Mungkin untuk berbagi tugas dan bekerja sama, Peserta didik dan guru dapat
mengirim e-mail, memotong, menyalin dan menempelkan teks, meneruskan
perangkat di sekitar kelompok, atau menyalurkan pekerjaan.
• Perangkat mobile dapat digunakan di mana saja, kapan saja, untuk pelatihan
berbasis kerja
• Kebanyakan divais bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah
disbanding harga PC desktop.
• Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena M-
Learning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

Meski memiliki beberapa kelebihan, m-Learning tidak akan sepenuhnya


menggantikan e-learning tradisional. Hal ini dikarenakan M-Learning memiliki
keterbatasan-keterbatasan terutama dari sisi perangkat/media belajarnya.
Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut:
• Kemampuan prosesor
• Kapasitas memori
• Layar tampilan
• Catu daya (Perangkat I/O)
Kekurangan m-Learning sendiri sebenarnya lambat laun akan dapat teratasi
khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan prosesor
pada divais semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori, terutama
memori eksternal, saat ini semakin besar dan murah. Layar tampilan yang relatif kecil
akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan device untuk menampilkan tampilan
keluaran ke TV maupun ke proyektor.
masalah media input/output yang terbatas (hanya terdiri beberapa tombol) akan
3

teratasi dengan adanya teknologi layar sentuh (touchscreen) maupun virtual


keyboard.
Keterbatasan dalam ketersediaan catu daya akan dapat teratasi dengan pemanfaatan
sumber daya alternatif yang praktis, mudah didapat dan mudah dibawa, seperti baterai
cair, tenaga gerak manusia, tenaga matahari dan lain-lain.

Tabel 2. Grafik Pengguna smartphone di Indonesia perkiraan hingga 2018.

Tabel 3. Grafik Pengguna smartphone di Indonesia yang menggunakan Mobile-


Smartphone
4
Tabel 4. Grafik Perbandingan pengguna smartpone diIndonesia dengan negara
asia

1.1.3 Mobile Learning in AutoCAD


Di bidang studi teknik dan kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sering
digunakan untuk meningkatkan proses belajar mengajar. Menerapkan TIK dalam
proses belajar mengajar di bidang Teknik Pendidikan dan Kejuruan direncanakan
dengan baik dan cukup sesuai untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
kegiatan pendidikan. Kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang disempurnakan
dengan teknologi akan meningkatkan kognitif siswa untuk abstraksi dan kerumitan
subjek . Salah satu bidang teknis dan
Kejuruan menerapkan penggunaan TIK adalah Computer-Aided Design atau
Computer Aided Drafting (CAD). AutoCAD adalah kursus yang agak sulit dan
memerlukan beberapa waktu untuk memungkinkan siswa menguasainya. Selain itu,
hal itu akan menimbulkan rasa ingin tahu, suatu rasa untuk menguji kemampuan
memecahkan masalah, membuat keputusan dan kritis serta sekaligus Pemikiran
kreatif. Teknologi hanya dapat meningkatkan motivasi, namun aspek pentingnya
adalah penyampaian pembelajaran. Sementara metode penyampaian harus efektif
untuk memperbaiki proses pemecahan masalah sesuai kebutuhan. Menggunakan
teknologi seperti AutoCAD dalam proses belajar mengajar dapat menarik perhatian
siswa.
5
aplikasi AutoCad?; (3) bagaimana mengatasi dan mengoptimalkan pelaksanaan M-
Learning pada aplikasi AutoCad?; dan (4) bagaimana mengatasi dampak negatif
pembelajaran M-Learning?

Anda mungkin juga menyukai