Anda di halaman 1dari 80

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang

Untukmencapaipembangunannasionaldiperlukanupayapenyelengaraankesehatan

yang bermutu yang

dilakukanindividu,kelompok,masyarakat,lembagapemerintahatauswadayamasyarakat yang

lebihmengutamakanpromosikesehatansertapencagahanpenyakit. Upayapemeliharaan yang

mencangkupduaaspekkuratif dan rehabilitatif,sedangkanupayapeningkatankesehatan juga

mencangkupduaaspekyaituPrepentif dan promotif (Notoadmojo, 2003 : 02).

MenurutWorld Health Organization (WHO) Tahun 2002 Kesehatan yang baik atau

kesejahteraan adalah suatu kondisi dimana tidak hanya bebas dari penyakit, namun juga harus

sehat dan sejahtera antara mental dan sosial.

Empatfaktor yang mempengaruhikesehatanyakniketurunan, pelayanankesehatan,

perilaku dan lingkungan. Faktorpelayanankesehatanmeliputiketersediaanklinikkesehatan dan

fasilitaskesehatanlainya, faktorperilakumeliputiantara lain perilakumencaripengobatan dan

perilakuhidupbersih dan sehat, sedangkanfaktorlingkunganantara lain kondisilingkungan yang

sehat dan memenuhipersyaratan (HL.BlumdalamNotoatmodjo, 2003 : 146).

Negara Indonesia sebagai Negara berkembangmemilikiberagampermasalahan yang

kompleksdarisegalaunsur,

perkembanganjamanmemaksaseseoranguntukikutberperanaktifdalamperkembangannya.

Sehinggauntukkelangsunganhidupseseorangharusbekerjakeras demi

kelangsunganhidupnyahinggatakjarangseseorang yang terpaksabekerjasebagaikulipanggul,

mengangkatbebanberathinggaresikomudahterkenapenyakit yang bersifatprogesiftermasuk


salah satunyaadalah hernia. Selainitubanyaknyakasustentangpenyakit yang

berkembangmengenaiprevalensipenderita hernia baikanak-

anakmaupundewasaini(Notoadmojo, 2003 : 02).

Hernia, atau yang lebihdikenaldenganturunberok,

adalahpenyakitakibatturunnyaususatau colon seiringmelemahnyalapisanototdindingperut.

Penderita hernia, memangkebanyakanlaki-laki, terutamaanak-anak.

Kebanyakanpenderitanyaakanmerasakannyeri, jikaterjadiinfeksi di dalamnya, misalnya,

jikaanak-anakpenderitanyaterlaluaktif (http://askep-kesehatan. Jurnalkeperawatan

indoesia.com/2009/01/Herrniascrotalis.html).

Hernia berasaldaribahasa Latin, herniae,

yaitumenonjolnyaisisuaturonggamelaluijaringan ikat tipis yang lemah pada dindingrongga.

Dindingrongga yang lemahitumembentuksuatukantongdenganpintuberupacincin.

Gangguaniniseringterjadi di daerahperutdenganisi yang keluarberupabagiandariusus

(http://askep-kesehatan. Jurnalkeperawatan indoesia.com/2009/01/Herrniascrotalis.html).

Hernia yang terjadi pada anak-anak,

lebihdisebabkankarenakurangsempurnanyaprocesus vaginalis

untukmenutupseiringdenganturunnyatestisataubuahzakar. Sementara pada orang dewasa,

karenaadanyatekanan yang tinggidalamronggaperut dan karenafaktorusia yang

menyebabkanlemahnyaototdindingperut (http://askep-kesehatan. Jurnalkeperawatan

indoesia.com/2009/01/Herrniascrotalis.html).

Penyakit hernia banyakdiderita oleh orang yang tinggaldidaerahperkotaan yang

notabene yang

penuhdenganaktivitasmaupunkesibukandimanaaktivitastersebutmembutuhkanstamina yang
tinggi. Jika stamina kurangbagus dan terusdipaksakanmaka, penyakit hernia

akansegeramenghinggapinya (Sjamsuhidayat, 2004: 523 ).

Hernia adalahpenonjolanisiperutdarirongga yang normal melaluisuatudefek pada

fasiamuskuloaponeurotikdindingperut, baiksecarakongenitalataudidapat, yang

memberijalankeluar pada setiapalattubuhselain yang biasamelaluidindingtersebut. Hernia

merupakanprotrusiataupenonjolanisisuaturonggamelaluidefekataubagianlemahdaridindingron

ggabersangkutan. Pada hernia abdomen,

isiperutmenonjolmelaluidefekataubagianlemahdarilapisanmuskulo-aponeurotikdindingperut

(Sjamsuhidayat, 2004: 523 ).

Sedangkanmenurut Sue Hinclift, Hernia adalahprotusio (penonjolan) abnormal

suatu organ ataubagiansuatu organ melaluilubang (apertura) pada stukturdisekitarnya,

umumnyaprotusio organ abdominal melaluicelahdaridinding abdomen (Sue Hinchliff, 2000 :

206).

Hernia adalahtonjolankeluarnya organ ataujaringanmelaluidindingronggadimana

organ tersebutseharusnyaberada yang didalamkeadaan normal tertutup (Suster nada, 21 juli

2007).

Menurut World Health Organization (WHO), penderita hernia

tiaptahunnyameningkat. Didapatkan data pada decade tahun 2005 sampaitahun 2010 penderita

hernia segalajenismencapai 19.173.279 penderita (12.7%) denganpenyebaran yang paling

banyakadalahdaerah Negara-negara berkembangseperti Negara-negara Afrika, Asia

tenggaratermasuk Indonesia, selainitu Negara Uni emiratarabadalah Negara

denganjumlahpenderita hernia terbesar di dunia sekitar 3.950 penderita pada tahun

2017(http://askep-kesehatan.jurnal kesehatan provinsi.com


Berdasarkan data dariDepartermenKesehatanRepublik Indonesia di Indonesia

periodeJanuari 2017sampaidenganFebruari 2017berjumlah 1.243 yang mengalamigangguan

hernia, termasukberjumlah 230 orang (5,59%) terjadi pada anak-anak (http://askep-

kesehatan.jurnal kesehatan

Peranperawat pada kasus hernia

meliputisebagaipemberiasuhankeperawatanlangsungkepadaklien yang mengalami hernia dan

post operasi herniotomy,

sebagaipendidikmemberikanpendidikankesehatanuntukmencegahkomplikasiadanyainfeksisete

lahoperasi dan kejadianberulang dan perawatan herniotomy,

sertasebagaipenelitiyaitudimanaperawatberupayamenelitiasuhankeperawatankepadaklien

herniotomy melaluimetodeilmiah.

Berdasarkanpenjelasandiatas,

makapenulistertarikuntukmengetahuilebihlanjutbagaimanapenatalaksanaan,

perawatanuntukmencegahkomplikasilebihlanjut dan bagaimanaasuhankeperawatan Pada

PasienDenganDiagnosaMedis Hernia Scrotalis Post Operasi Herniotomy.

1.2.RuangLingkup

Dalampenulisanini, penulismembatasibagaimanacaramenerapkanasuhankeperawatan

pada pasiendengan hernia inguinalispascaoperasi di

instalasirawatinapruangArofahRumahSakitIslamKlaten.

1.3.TujuanPenulisan

1.3.1. TujuanUmum
Untukmendapatkanpengalaman yang nyatatentangasuhanke-perawatan “Pada

PasienDenganDiagnosaMedis Hernia Inguinalis Post Operasi Herniotomy” dan

sebagaipemahamantentangpenanganpasien Hernia Post Herniotomy

sertamengetahuikomplikasi yang mungkinmuncul pada pasien post herniotomy dan

pencegahanterhadapkomplikasi.

1.3.2. TujuanKhusus

Setelah melaksanakanasuhankeperawatan pada pasien “Bp. D

DenganDiagnosaMedis Hernia Inguinalis Post Operasi Herniotomy di Ruang Rawat

InapArofahRumahSakitIslam Klaten”,Penulismampu:

a. Untukmengetahui dan memahamitandagejala dan penatalaksanaan pada pasien

Hernia Inguinalis dan pemulihan agar dapatberaktifitassesuaifungsinyasemula.

b. Untukmemahamiperawatanpasien post operasi herniotomy

untukmencegahterjadinyakomplikasi yang meliputiinfeksiluka post operasi dan

hernia berulang.

c. Mengidentifikasi data yang menunjangmasalahkeperawatan pada pasienpasienBp.

DDenganDiagnosaMedis Hernia Inguinalis Post Operasi Herniotomy di

ruangrawatinapArofahRumah Sakit Islam Klaten.

d. Menentukandiagnosakeperawatan pada pasienpasienBp DDenganDiagnosaMedis

Hernia Inguinalis Post Operasi Herniotomydi ruangrawatinapArofah RumahSakit

Islam Klaten.

e. Menyusunrencanakeperawatan pada pasienpasienBp DDenganDiagnosaMedis

Hernia Inguinalis Post Operasi Herniotomy di ruangrawatinapArofahRumahSakit

Islam Klaten
f. Melaksanakantindakankeperawatan pada pasienpasienBp DDenganDiagnosaMedis

Hernia Inguinalis Post Operasi Herniotomydi

ruangrawatinapArofahRumahSakitIslam Klaten

g. Melaksanakanevaluasikeperawatan pada pasienpasienBp

DDenganDiagnosaMedisHernia Inguinalis Post Operasi Herniotomy di

ruangrawatinapbedahRumahSakitIslam Klaten

h. Mengidentifikasifaktorpendukung dan faktorpenghambatsertapenyelesaianmasalah

(solusi) dalammelaksanakanasuhankepe-rawatan pada pasienpasienBp

DDenganDiagnosaMedis Hernia inguinalis Post Operasi Herniotomi di

ruangrawatinaparofahRumahSakitIslam Klaten

1.4.ManfaatPenulisan

1.4.1. BagiPerawat

Untukmenambahpengetahuan dan

keterampilansertameningkatkandalammelaksanakanpenerapan proses

asuhankeperawatanmulaidaripengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan

evaluasisecarasistematiskhususnya pada pasiendengan Hernia Inguinalis Post Operasi.

1.4.2. BagiInstitusi Pendidikan

Sebagaibahanmasukanbagiinstitusipendidikan agar

penulisaninidapatdilakukandenganmelihatpermasalahan lain yang berkaitandengankasus yang

telahpenulisselesaikan.

1.4.3. Bagi Rumah Sakit


Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi semua lapisan tim kesehatan atau

pelaksanaan asuhan keperawatan khususnya dibidang keperawatan maupun tim kesehatan lain

tentang asuhan keperawatan pada klien dengan Hernia Inguinalis

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Konsep Dasar

2.1.1. Definisi

Hernia adalahpenonjolanisiperutdarirongga yang normal melaluisuatudefek pada

fasiamuskuloaponeurotikdindingperut, baiksecarakongenitalataudidapat, yang

memberijalankeluar pada setiapalattubuhselain yang biasamelaluidindingtersebut

(Mansjoerdkk, 2002:313).

Hernia

merupakanprotrusiataupenonjolanisisuaturonggamelaluidefekataubagianlemahdaridindingron

ggabersangkutan. Pada hernia abdomen,

isiperutmenonjolmelaluidefekataubagianlemahdarilapisanmuskulo-aponeurotikdindingperut

(Sjamsuhidayat, 2004: 523).


Sedangkanmenurut Sue Hinclift (2000), Hernia adalahprotusio (penonjolan)

abnormal suatu organ ataubagiansuatu organ melaluilubang (apertura) pada

stukturdisekitarnya, umumnyaprotusio organ abdominal melaluicelahdaridinding abdomen

(Sue Hinchliff, 2000:206).

Hernia adalahtonjolankeluarnya organ ataujaringanmelaluidindingronggadimana

organ tersebutseharusnyaberada yang didalamkeadaan normal tertutup (Suster nada, 21 juli

2007).

Sedangkan Hernia Scrotalisadalahpenonjolan hernia yang terjadi pada kantong

scrotum seringterjadi pada anak-anakkarenakelainankongenital (bawaan). Operasi hernia

adalahtindakanpembedahan yang dilakukanuntukmengembalikanisi hernia pada posisisemula

dan menutupcincin hernia (Long, 1996 : 246).

MenurutOswari (2000) mengungkapkan hernia Scrotalisadalah hernia isiperut yang

tampak/masuk di daerahkantung scrotum (region genitalis). Hernia

Scrotalismerupakanpenonjolan yang keluardarirongga peritoneum melalui anulus inguinalis

internus yang terletak lateral daripembuluhepigastrika inferior, kemudian hernia

masukkedalamkanalisinguinalis dan jikacukuppanjang, menonjolkeluardari anulus

inguinaliseksternus( Sjamsuhidayat, 2004 : 527 )

Dari ketigadefinisidiatasdapatdisimpulkanbahwa yang

dimaksuddenganhherniamenurutSjamsuhidayat (2004), Hernia Scrotalisadalah hernia yang

melaluiataumenekan area Scrotum yang terletak lateral daripembuluhepigastrika inferior

kemudian hernia masukkedalamkanalisinguinalis dan jikacukuppanjang, menonjolkeluar dan

menekan testis.
SedangkanHerniotomiadalahpembedahankantong hernia sampaikelehernya,

kantongdibuka dan isi hernia dibebaskankalauadaperlekatan, kemudiandireposisikantong

hernia dijahit-ikat setinggimungkinlaludipotong. (Sjamsuhidayat, 2004:531 )

2.12. AnatomiFisiologi

Saluranpencernaanmakananmerupakansaluran yang menerimamakanandariluar dan

mempersiapkannyauntukdiserap oleh tubuhdenganjalan proses pencernaandenganenzim dan

zatcair yang terbentangmulaidarimulutsampai anus.

Berikutiniadalahbagian-bagiandarianatomistruktursistempencernaan.

Strukturpencernaanadalah:

1. Mulut

Mulutmerupakanpermulaansaluranpencernaan, selaputlendirmulutditutup epithelium yang

berlapis-lapis. Dibawahnyaterletakkelenjar-kelenjarhalus yang mengeluarkanlendir. Selaputini

kaya akanpembuluhdarah dan memuatujungakhirsarafsensorisdidalamronggamulut.

2. Faring

Faring merupakan organ yang menghubungkanronggamulut dan kerongkongan (esofagus).

Didalamlengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitukumpulankelenjarlimfe yang

banyakmengandunglimfosit dan merupakanpertahananterhadapinfeksi,

disiniterletakpersimpanganantarajalannafas dan jalanmakanan,

letaknyadibelakangronggamulut dan hidung.

3. Esofagus/Kerongkongan
Esofagusmerupakansaluranpencernaan yang menghubungkantekakdenganlambung, 25cm,

mulaidari faring sampaipintumasukkardiakdibawah±panjangnyalambung.

4. Gaster/Lambung

Lambungmerupakanbagiandarisaluran yang dapatmengembang paling banyakterutama di

daerahspingter. Lambungterdiridaribagianatas fundus uteri

berhubungandenganosofagusmelaluiorifisiumpilorik,

terletakdibawahdiafragmadidepanpankreas dan limpa, menempel di sebelahkiri fundus uteri

5. Usushalus

Merupakanbagiandarisistempencernaanmakanan yang berpangkaldaripilorus dan berakhir

pada sekum, panjangnya ± 6 meter, merupakansaluran paling panjangtempat proses

pencernaan dan absorbsihasilpencernaan. Usushalusdibagitigabagian, yaitu:

a) Duodenum/Usus 12 jari, panjang ± 25cm berbentuksepertitapalkudamelengkungkekiri,

bagiankanan duodenum terdapatselaputlendir yang disebut papilla vateri,

disiniterdapatmuarasaluranempedu dan saluranpankreas.

Empedudibuatdihatiuntukdikeluarkan di duodenum melaluiduktuskoleduktus yang

fungsinyamengemulsikan lemak denganbantuanlipase. Pankreasmenghasilkanamilase yang

berfungsimencernahidratarangmenjadidisakarida dan tripsin yang berfungsimencerna protein

menjadiasam amino atau albumin dan polipeptida.

b) Yeyunum/Jejunum, terletak di regioabdominalis media sebelahkiridenganpanjang ± 2-3 meter.

c) Ileum, terletak di regioabdominalisbawahdenganpanjang ± 4-5 meter, lekukanyeyenum dan

ileum melekat pada dinding abdomen posterior denganperantaralipatanperitonium yang

berbentukkipasatau yang dikenalsebagaimesenterium.

6. Ususbesar/Intestinum mayor
Ususbesar/Intestinum mayor 1,5m, lebarnya ± 5-6cm. Bagian-

bagianususbesaryaitukolonasendenpanjangnya 13cm, apendik (ususbuntu),

kolontranversumpanjangnya ± 38cm, kolondesendenpanjangnya ± 25cm, kolon sigmoid, anus.

7. Peritonium (selaputperut)

Peritoniumterdiridariduabagianyaitu: peritonium parietal yang melapisidindingrongga

abdomen dan peritoniumviseral yang melapisisemua organ yang beradadalamrongga

abdomen. Fungsiperitonium:

a) Menutupisebagiandarirongga abdomen dan pelvis.

b) Membentukpembatas yang halussehingga organ yang

adadalamronggaperitoniumtidaksalingbergesekan.

c) Menjagakedudukan dan mempertahankanhubungan organ terhadapdinding posterior

abdomen.

d) Kelenjarlimfe dan pembuluhdarah yang membantumelindungiterhadapinfeksi.

Bagian – bagian hernia:

1) Kantong hernia

Pada hernia abdominalisberupa peritoneum parietalis. Tidaksemua hernia memilikikantong,

misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia intertitialis.

2) Isi hernia

Berupa organ ataujaringan yang keluarmelaluikantong hernia, misalnyausus, ovarium, dan

jaringanpenyanggausus (omentum).

3) Pintu hernia
Merupakanbagian locus minoris resistance yang dilaluikantong hernia.

4) Leher hernia

Bagiantersempitkantong hernia yang sesuaidengankantong hernia.

2.1.3. Etiologi

Hernia dapatterjadikarenalubangembrional yang tidakmenutupataumelebar,

atauakibattekananronggaperut yang meninggi. Adapunbeberapafaktor yang

dapatmenyebabkanterjadinya hernia antara lain sebagaiberikut:

1. Kongenital

Terjadiakibatprosesus vaginalis peritoniumdisertaidengan annulus inguinalis yang cukuplebar,

terutamaditemukan pada bayi. Lemahnyadindingronggaperut.

Dapatadasejaklahirataudidapatkemudiandalamhidup.

Adapunpenyebabkongenitalataubawaandapatdibagimenjadiduaberdasarkankelainannya:

a) Hernia congenital sempurna. Bayisudahmenderita hernia kerenaadanyadefek pada tempat

– tempattertentu.

b) Hernia congenital tidaksempurna. Bayidilahirkan normal (kelainanbelumtampak)

tapidiamempunyaidefek pada tempat-tempattertentu (predisposisi) dan beberapabulan (0

– 1 tahun) setelahlahirakanterjadi hernia melaluidefektersebutkarenadipengaruhi oleh

kenaikantekanan intraabdominal (mengejan, batuk, menangis).

2. Prosesus vaginalis yang terbuka, yang disebabkan oleh:

a) Pekerjaanmengangkatbarang-barangberat.

b) Batukkronik, bronchitis kronik, TBC.

c) Hipertropiprostat dan konstipasi.


d) Pekerjakeras

3. Kelemahanototdindingperut, yang disebabkan oleh:

a) Usiatua, seringmelahirkan.

b) Perubahandefeksetelahappendiktomy

4. Aquisial, aquisialadalah hernia yang

terbukadisebabkankarenaadanyadefekbawaantetapidisebabkan oleh fakor lain yang

dialamimanusiaselamahidupnya, antaralain :

a) Tekanan intraabdominal yang tinggi. Banyak dialami oleh pasien yang seringmengejan

yang baiksaat BAB maupun BAK.

b) Konstitusitubuh. Orang kuruscenderungterkena hernia jaringanikatnya yang sedikit.

Sedangkan pada orang gemuk juga dapatterkena hernia karenabanyaknyajaaringan lemak

pada tubuhnya yang menambahbebankerjajaringan ikat penyokong pada LMR.

c) Banyaknya preperitoneal fat banyakterjadi pada orang gemuk.

d) Distensidinding abdomen karenapeningkatantekanan intraabdominal.

2.1. 4. Klasifikasi Hernia

MenurutSjamsuhidayat, tahun2004 terdapatpembagian hernia atauklasifikasi hernia.

Berikutiniadalahpembagianatauklasifikasidari hernia:

1. Hernia MenurutLokasinya.

a) Hernia inguinalisadalah hernia yang terjadidilipatanpaha. Batangususmelewaticincin

abdomen dan mengikutisaluranspermamasukkedalamkanalisinguinalis.


Jenisinimerupakan yang terseringditemukanatauterjadi pada pasien dan

dikenaldenganistilahturunberokatauburut.

Gambar 1.3. Hernia inguinalis

b) Hernia Scrotalisadalah hernia yang terjadiapabilaususmasukkedalamkantung scrotum

initerjadibilabatangususmelewaticincin abdomen dan

mengikutisaluranspermamasukkedalamkanalisinguinaliskemudianmasukkedalamkantong

scrotum dan menekan pada isikantung scrotum sehingga scrotum membesar.

c) Hernia umbilikusadalah hernia yang tejadiapabilaususmasukmelaluiprosecus discus pada

pusatatauseringdisebut hernia di pusat, hernia jenisiniterjadi pada bayi yang barulahir

yang disebabkankarenakelainaankongenital.
d) Hernia femoralisadalah hernia yang tejadiapabilaususmasukmelaluiprosecus discus di

paha.

2. Hernia MenurutIsinya

a) Hernia usushalusadalah hernia yang terjadibila yang melewaticincin abdomen

adalahusushalus.

b) HeniaOmentum

Hernia omentumadalah hernia yang terjadibila yang melewaticincin abdomen

adalahpenyanggausus. Omentumadalahberupa organ ataujaringan yang

keluarmelaluikantong hernia, misalnyausus, ovarium, dan jaringanpenyanggausus

(omentum).

c) Hernia Nukleus Pulposus

Adalahjenis hernia yang terjadiapabila, system syarafpusatatausumsumtulangbelakang pada

vertebra terjepi pada discus vertebrae terjadikarena trauma yang

melibatkantulangbelakangmisalmyajatuhdalamposisiterduduk.

3. Hernia MenurutSifatnya

a) Hernia Reponibel

Isi hernia dapatkeluarmasuk, ususkeluarjikamengejan dan

masukjikaberbaringataudidorongmasuk, tidakadakeluhannyeri/gejala.

b) Hernia Ireponibel

Kantong hernia tidakdapatdikembalikankedalamrongga, inidisebabkan oleh

perlengketanisikantong pada peritonial. Penatalaksanaanharusdenganoperasi.

c) Hernia Inkaserata/Hernia Stragulata

Isi hernia terjepit oleh cincin hernia/terperangkap, tidakdapatkembalikedalamronggaperut.


Bagian – bagianhernia :

a) Kantong hernia

Pada hernia abdominalisberupa peritoneum parietalis. Tidaksemua hernia memilikikantong,

misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia intertitialis.

b) Isi hernia

Berupa organ ataujaringan yang keluarmelaluikantong hernia, misalnyausus, ovarium, dan

jaringanpenyanggausus (omentum).

c) Pintu hernia

Merupakanbagian locus minoris resistance yang dilaluikantong hernia.

d) Leher hernia

Bagiantersempitkantong hernia yang sesuaidengankantong hernia.

2.1.5. Patofisiologi

Pada hernia karenakelainankongenital yang terjadibawaanlahir, kanalisinguinalisdalamkanal

yang normal pada fetus. Pada bulanke – 8 darikehamilan,

terjadinyadesensusvestikulorummelaluikanaltersebut. Penurunan testis ituakanmenarik

peritoneum kedaerah scrotum sehinggaterjaditonjolan peritoneum yang

disebutdenganprosesus vaginalis peritonea.

Bilabayilahirumumnyaprosesusinitelahmengalamiobliterasi,

sehinggaisironggaperuttidakdapatmelaluikanalistersebut.

Tetapidalambeberapahalseringbelummenutup, karena testis yang

kiriturunterlebihdahuludari yang kanan, makakanalisinguinalis yang


kananlebihseringterbuka. Dalamkeadaan normal, kanal yang terbukainiakanmenutup pada

usia 2 bulan (Soeparman, dkk. 2001).

Bilaprosesusterbukasebagian, makaakantimbulhidrokel. Bilakanalterbukaterus,

karenaprosesustidakberobliterasimakaakantimbul hernia inguinalis lateralis kongenital.

Biasanya hernia pada orang dewasainiterjadikarenausialanjut, karena pada

umurtuaototdindingronggaperutmelemah. Sejalandenganbertambahnyaumur, organ dan

jaringantubuhmengalami proses degenerasi. Pada orang tuakanalistersebuttelahmenutup

(Soeparman, dkk. 2001).

Namunkarenadaerahinimerupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan yang

menyebabkantekanan intraabdominal meningkatsepertibatuk – batukkronik, bersin yang kuat

dan mengangkatbarang – barangberat, mengejan. Kanal yang

sudahtertutupdapatterbukakembali dan timbul hernia inguinalis lateralis

karenaterdorongnyasesuatujaringantubuh dan keluarmelaluidefektersebut.

Akhirnyamenekandindingrongga yang telahtertekanakibat trauma, hipertropiprostat, asites,

kehamilan, obesitas dan kelainankongenital dan dapatterjadi pada semua.

Prialebihbanyakdariwanita, karenaadanyaperbedaan proses perkembanganalatreproduksipria

dan wanitasemasajanin.

Potensialkomplikasiterjadiperlengketanantaraisi hernia dengandindingkantong hernia

sehinggaisi hernia tidakdapatdimasukkankembali. Terjadipenekananterhadapcincin hernia,

akibatsemakinbanyaknyausus yang masuk, cincin hernia menjadisempit dan

menimbulkangangguanpenyaluranisiusus. Timbulnya edema bilaterjadiobtruksiusus yang

kemudianmenekanpembuluhdarah dan kemudianterjadinekrosis. Bilaterjadipenyumbatan dan

perdarahanakantimbulperutkembung, muntah, konstipasi. Bilainkarseratadibiarkan, maka


lama kelamaanakantimbul edema sehinggaterjadipenekananpembuluhdarah dan

terjadinekrosis. Juga dapatterjadibukankarenaterjepitmelainkanususnyaterputar.

Bilaisiperutterjepitdapatterjadi shock, demam, asidosismetabolik, abses (Soeparman, dkk.

2001).

Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Antara lain

obstruksiusussederhanahinggaperforasi (lubangnya) usus yang

akhirnyadapatmenimbulkanabseslokal, fistelatau peritonitis.

Hernia eksternalmerupakanprotrusi abnormal organ intra-abdominal melewatidefekfaskia

pada dinding abdominal. Hernia yang seringterjadiadalah inguinal, femoral, umbilical, dan

paraumbilikal (Soeparman, dkk. 2001).

Hernia indirekbersifat congenital dan disebabkan oleh kegagalanpenutupanprosesus

vaginalis (kantong hernia) sewaktuturunkedalamskrotum. Kantong yang

dihasilkanbisameluassepanjangkanalisinguinalis; jikameluaskedalamskrotummakadisebut

hernia lengkap. Karena processus vaginalis terletakdidalamfunikulusspermatikus,

makaprosessusinidikelilingi oleh muskuluskremater dan dibentuk oleh pleksus venosus

pampiniformis, duktusspermatikus dan arteria spermatika.

Lubanginternakedalamkavitasperitonealisselalu lateral terhadap arteria epigastrica profunda

dnganadanya hernia inguinalisindirek, sedangkanlubanginterna medial

terhadappembuluhdarahinibilahernianyadirek (R. Sjamsuhidajat, 1997).

Hernia inguinalis dan scrotalisseringtimbul pada pria dan lebihsering pada

sisikanandibandingkansisikiri. Peningkatantekanan intra abdomen akibatberbagaisebab, yang

mencakuppengejanan yang mendadak, gerak badan yang terlaluaktif, obesitas, batukmenahun,


asites, mengejan pada waktubuang air besar, kehamilan dan adanyamassa abdomen yang

besar, mempredisposisipasienkeperkembangan hernia (R. Sjamsuhidajat, 1997).

Peningkatantekanan intra abdomen iniakanmendorongbagiandariusus dan

lambungkedalamkanalisini, ataubahkankedalam scrotum. Faktor yang

dipandangberperankausaladalahadanyaprosesus vaginalis yang terbuka, dan

kelemahanototdindingperutkarenausia. Proses turunnya testis mengikutiprosesus vaginalis.

Pada neonatuskuranglebih 90% prosesus vaginalis tetapterbukasedangkan pada

bayiumursatutahunsekiar 30% prosesus vaginalis belumtertutup. Tetapikejadian hernia pada

umurinihanyabeberapapersen. Tidaksampai 10% anakdenganprosesus vaginalis paten

menderita hernia. Pada anakdengan hernia unilateral dapatdijumpaiprosesus vaginalis paten

kontralaterallebihdariseparo, sedangkaninsidens hernia tidakmelebihi 20%.

Umumnyadisimpulkanbahwaadanyaprosesus vaginalis yang paten

bukanmerupakanpenyebabtunggalterjadinya hernia tetapidiperlukanfaktor lain seperti anulus

ingunalis yang cukupbesar.

Tekananintraabdomen yang meninggisecarakroniksepertibatukkronik,

hipertrofiprostat, konstipasi, dan asitesseringdisertai hernia ingunalis.

Insidens hernia meningkatdenganbertambahnyaumurmungkinkarenameningkatnyapenyakit

yang meninggikantekananintraabdomen dan jaringanpenunjangberkurangkekuatannya(Kozier

&Erb. 2004) .

Dalamkeadaanrelaksasiototdindingperut, bagian yang membatasi anulus internus

turutkendur. Sebaliknyabilaototdindingperutberkontraksi, kanalisinguinalisberjalanlebih

transversal dan anulus

inguinalistertutupsehinggadapatmencegahmasuknyaususkedalamkanalisinguinalis.
Kelemahanototdindingperutantara lain terjadiakibatkerusakanN.Ilioinguinalis dan

N.Iliofemoralissetelahapendektomi (Kozier &Erb. 2004).

Jikakantong hernia inguinalis lateralis mencapaiskrotumdisebut hernia skrotalis.

Hernia inidisebut lateralis karenamenonjoldariperut lateral pembuluhepigastrika inferior.

Disebutindirekkarenakeluarmelaluiduapintu dan saluranyaitu anulus dan kanalisinguinalis;

berbedadengan hernia medialis yang langsungmenonjolmelaluisegitigaHesselbach dan

disebutsebagai hernia direk.

Pada pemeriksaan hernia lateralis, akantampaktonjolanberbentuklonjongsedangkan

hernia medial berbentuktonjolanbulat. Pada bayi dan anak, hernia lateralis disebabkan oleh

kelainanbawaanberupatidakmenutupnyaprosesus vaginalis peritoniumsebagaiakibat proses

penurunan testis keskrotum. Hernia geserdapatterjadidisebelahkananataukiri. Sebelahkananisi

hernia biasanyaterdiridarisekum dan sebagiankolonasendens,

sedangkansebelahkirinyaterdiridarisebagiankolondesendens. Pada umumnyakeluhan pada

orang dewasaberupabenjolan di lipatpaha yang timbul pada waktumengedan, batuk,

ataumengangkatbebanberat, dan menghilangwaktuistirahat baring. Pada bayi dan anak-

anakadanyabenjolan yang hilangtimbul di lipatpahabiasanyadiketahui oleh orang tua. Jika

hernia mengganggu dan anakataubayiseringgelisah, banyakmenangis dan kadang-

kadangperutkembung, harusdipikirkankemungkinan hernia strangulata (R. Sjamsuhidajat,

1997).

Defek pada dinding abdomen dapatkongenital (misalnya: hernia umbilikalis,

kanalisfemoralis) ataudidapat (misalnyaakibatsuatuinsisi) dan dibatasi oleh peritoneum

(kantung). Peningkatantekananintraabdomenlebihlanjutmembuatdefeksemakinlemah dan

menyebabkanbeberapaisiintraabdomen (misalnya: omentum, lengkungusushalus),


keluarmelaluicelahtersebut. Isi usus yang terjebak di dalamkantungmenyebabkaninkarserasi

(ketidakmampuanuntukmengurangiisi) dan kemungkinanstrangulasi

(terhambatnyaalirandarahkedaerah yang mengalamiinkarserasi) (Kozier &Erb. 2004).

Pasiendatangdenganbenjolan di tempatlokasi hernia. Hernia femoralisberada di

bawah dan lateral darituberkulumpubikum. Biasanya hernia inimendatarkangaris-gariskulitdi

lipatanpaha dan 10 kali lebihseringterjadi pada wanitadibandingkanpria. 50%

kasusmerupakankasuskegawatdaruratanbedahakibatterobstruksinyaisi hernia dan 50%

darikasusinimembutuhkanreseksiusus halts. Hernia

femoralistidakdapatdikembalikanketempatsemula (irreducible). Hernia inguinalisdimulai pada

bagianatas dan medial terhadaptuberkulumpubikumnamundapatturunlebihluasjikamembesar,

biasanyamempertegasgaris-garislipatanpaha. Sebagianbesarringan dan

jarangmengalamikomplikasi (Kozier &Erb. 2004).


2.1.6. ManifestasiKlinis

Pada kebanyakankasus hernia, tanda dan gejala yang seringmuncul pada pasien yang

dapatditemuiantara lain:

1. Berupabenjolankeluarmasuk/keras

2. Adanya rasa nyeri pada daerahbenjolan

3. Terdapatgejalamual dan muntahataudistensibilatelahadakomplikasi.

4. Terdapatkeluhankencingberupadisuria pada hernia femoralis yang berisikandungkencing.

Hernia yang takmemperlihatkangejala-gejaladiketemukan pada

waktupemeriksaanrutin. Suatupenonjolanataugumpalan pada skrotum, dan pada waktubatuk

dan defekasipenonjolansemakinmenonjol. Juga pada

waktumeningkatsesuatuataukegiatanfisiklainnya. Pada

beberapakasustertentumassamenjulursampaikedalamskrotum,

daerahpangkalpahaterasatidakenak, terutamakalau hernia membesar

a) Suatumassa di daerahpangkalpaha, reponibelatauinkarserata, kadang-

kadangsampaikedaerahskrotum. Pada bayi dan wanitaadanya masa itusatu-satunyatanda yang

ada. Hernia kecil yang takmemperlihatkangejalatakakanterlihatdariluar.

b) Pada anaklaki yang lebihbesar dan pria, makaharusdilakukanpenanganansebagaiberikut.

Skrotumdimasukijaritelunjuk dan jariditempatkan pada ataumelalui annulus

inguinaliseksterna. Instrusikan pada pasienuntukmenekan (mengedan) seakan-

akanhendakbuang air besar. Iniakanmeningkatkantekanan intraabdominal. Kantung hernia

merupakansuatustrukturbagaikanbalon yang menekanjarisecaralangsungataudarisisi lateral.

Annulus eksterna yang membesarbukan hernia, meskipunkemungkinan hernia yang

menyebabkanpembesaranitu dan hernia harusdicaridengancermatkalau annulus


cukupbesarsehinggajaritelunjukdapatmasuk. Hernia inguinalis paling

mudahdiperagakankalaupasienberdiritetapiperiksalahpasienbaikdalamposisiberdirimaupundal

amposisitelentang.

c) Indirek versus direk. Hernia indirekmerupakansuatumassaelips yang berjalanturun dan miring

kedalamkanalinguinalis. Mungkinakanmasukkedalamskrotum. Massa inimenekansisi lateral

jari yang dipakaiuntukmemeriksa. Denganmenekanbagianatas annulus

internadengansatutanganmakadapatdicegahjangansampai hernia

masukkedalamkanalisinguinalis.

d) Hernia direkadalahsuatumassasferis, yang jarangturunsampaikeskrotum. Massa

itumenekanjari yang memeriksalangsungdarisebelahdepan. Denganmenekan annulus

internadengantangankitatakdapatmengurangi hernia tersebut (Soeparman, dkk. 2001).

Sebagianbesar hernia adalahasimtomatik, dan kebanyakanditemukan pada

pemeriksaanfisikrutindenganpalpasibenjolan pada annulus

inguinalissuperfisialisatausuatukantongsetinggi annulus inguinalisprofundus. Yang

terakhirdibuatterasalebihmenonjolbilapasienbatuk. Salah

satutandapertamaadalahadanyamassadalamdaerahinguinalismanapunataubagianatasskrotum.

Denganberlalunyawaktu, sejumlah hernia turunkedalamskrotumsehinggaskrotummembesar.

Pasien hernia seringmengeluhtidaknyaman dan pegal pada daerahini, yang

dapatdihilangkandenganreposisi manual hernia kedalamkavitasperitonealis.

Tetapidenganberdiriatauterutamadengangerak badan, makabiasanya hernia muncullagi (Price.

Silvya. A.2005).

Umumnyapasienpengatakanturunberok, burutataukelingsir,

mengatakanadanyabenjolan di selangkangan/kemaluan.
Benjolantersebutbisamengecilataumenghilang pada waktutidur, dan bilamenangis, mengejan,

ataumengangkatbendaberatataubilaposisipasienberdiridapattimbulkembali.

Bilatelahterjadikomplikasidapatditemukannyeri (Price. Silvya. A.2005).

Keadaanumumpasienbiasanyabaik. Bilabenjolantidaknampak,

pasiendapatdisuruhmengejandenganmenutupmulutdalamkeadaanberdiri. Bilaada hernia

makaakantampakbenjolan. Bilamemangsudahtampakbenjolan,

harusdiperiksakanapakahbenjolantersebutdapatdimasukkankembali. Pasiendimintaberbaring,

bernapasdenganmulutuntukmengurangitekanan intraabdominal, laluskrotumdiangkatperlahan-

lahan. Diagnosis pasti hernia pada umumnyasudahdapatditegakkandenganpemeriksaanklinis

yang teliti (Price. Silvya. A.2005).

Keadaancincin hernia juga perludiperiksa.

Melaluiskrotumjaritelunjukdimasukkankeatas lateral darituberkulumpubikum.

Ikutifasikulusspermatikussampaike annulus inguinalis internus. Pada keadaan normal

jaritangantidakdapatmasuk. Pasiendimintamengejan dan merasakanapakahadamassa yang

menyentuhjaritangan. Bilamassatersebutmenyentuhujungjarimakaituadalah hernia inguinalis

lateralis, sedangkanbilamenyentuhsisijarimakadiagnosisnyaadalah hernia inguinalis medialis

(Price. Silvya. A.2005).

Pada pasienterlihatadanyamassabundar pada annulus inguinaliseksterna yang

mudahmengecilbilapasientidur. Karena besarnyadefek pada dinding posterior maka hernia

inijarangsekalimenjadiirreponibilis. Hernia inidisebutdirektakarenalangsungmenuju annulus

inguinaliseksternasehinggameskipun annulus

inguinalisinternaditekanbilapasienberdiriataumengejan, tetapakantimbulbenjolan. Bila hernia


inisampaikeskrotum, makahanyaakansampaikebagianatasskrotum, sedangkan testis dan

funikulusspermatikusdapatdipisahkandarimassa hernia.

Bilajaridimasukkandalam annulus inguinaliseksterna,

tidakakanditemukandindingbelakang. Bilapasiendisuruhmengejantidakakanterasatekanan dan

ujungjaridenganmudahdapatmeraba ligamentum Cowperi pada ramus superior tulang pubis.

Pada pasienkadang-kadangditemukangejalamudahkencingkarenabuli-

buliikutmembentukdinding medial hernia.

Umumnyapenderita hernia menyatakanadanyabenjolan di kemaluan.

Benjolanitubisamengecilataumenghilang, dan bilamenangismengejanwaktudefekasi/miksi,

mengangkatbendaberatakantimbulkembali. Dapat pula ditemukan rasa nyeri pada

benjolanataugejalamuntah dan mualbilatelahadakomplikasi (Smeltzer S. C. B. G. 2002).

Umumnyaklienmengatakanadanyabenjolan pada lipatanpaha. Pada bayi dan

anakadanyabenjolan yang hilangtimbuldilipatanpaha, dan halinibiasanyadiketahui oleh orang

tuanya. Pada inspeksi, diperhatikan pada keadaanosimetris pada keduasisi, lipatanpaha,

posisiberdiri dan berbaring. Pada saatbatuk dan mengedanbiasanyaakantimbulbenjolan. Pada

palpasi, terababisingusus, suaraomentum (sepertikaret) (Smeltzer S. C. B. G. 2002).

2.1.7. PemeriksaanDiagnostik

Meskipun hernia dapatdidefinisikansebagaisetiappenonjolanviskus,

atausebagiandaripadanya, melaluilubang normal atau abnormal, 90% darisemua hernia

ditemukan di daerah inguinal. Biasanyaimpuls hernia lebihjelasdilihatdaripadadiraba.

Pasiendisuruhmemutarkepalanyakesamping dan batukataumengejan.

Lakukaninspeksidaerah inguinal dan femoral


untukmelihattimbulnyabenjolanmendadakselamabatuk, yang dapatmenunjukkan hernia.

Jikaterlihatbenjolanmendadak, mintalahpasienuntukbatuklagi dan

bandingkanimpulsinidenganimpuls pada sisilainnya. Jikapasienmengeluhnyeriselamabatuk,

tentukanlahlokasinyeri dan periksalahkembalidaerahitu.

Palpasi hernia inguinal dilakukandenganmeletakanjaripemeriksa di dalamskrotum di

atas testis kiri dan menekankulitskrotumkedalam. Harusadakulitskrotum yang

cukupbanyakuntukmencapaicincin inguinal eksterna. Jariharusdiletakkandengan kuku

menghadapkeluar dan bantaljarikedalam. Tangankiripemeriksadapatdiletakkan pada

pinggulkananpasienuntuksokongan yang lebihbaik.

Telunjukkananpemeriksaharusmengikutikordaspermatika di lateral

masukkedalamkanalisinguinalissejajardengan ligamentum inguinalis dan

digerakkankeataskearahcincin inguinal eksterna, yang terletak superior dan lateral

darituberkulumpubikum. Cincineksternadapatdiperlebar dan dimasuki oleh jaritangan.

Denganjaritelunjukditempatkan pada cincineksternaatau di dalamkanalisinguinalis,

mintalahpasienuntukmemutarkepalanyakesamping dan batukataumengejan. Seandainyaada

hernia, akanterasaimpulstiba-tiba yang menyentuhujungataubantaljaripenderita. Jikaada

hernia, suruhpasienberbaringterlentang dan perhatikanlahapakah hernia

itudapatdireduksidengantekanan yang lembut dan terus-menerus pada massaitu.

Jikapemeriksaan hernia dilakukandenganperlahan-lahan,

tindakaninitidakakanmenimbulkannyeri.

Setelah memeriksasisikiri,

prosedurinidiulangidenganmemakaijaritelunjukkananuntukmemeriksasisikanan.

Sebagianpemeriksalebihsukamemakaijaritelunjukkananuntukmemeriksasisikananpasien, dan
jaritelunjukkiriuntukmemeriksasisikiripasien. Cobalahkeduateknikini dan lihatlahcara mana

yang andarasakanlebihnyaman.

Jikaadamassaskrotumberukuranbesar yang tidaktembuscahaya, suatu hernia inguinal

indirekmungkinada di dalamskrotum.

Auskultasimassaitudapatdipakaiuntukmenentukanapakahadabunyiusus di dalamskrotum,

suatutanda yang bergunauntukmenegakkan diagnosis hernia inguinal indirek.

Jikaandamenemukanmassaskrotum, lakukanlahtransluminasi. Di dalamsuaturuang yang gelap,

sumbercahayadiletakkan pada sisipembesaranskrotum. Strukturvaskuler, tumor, darah, hernia

dan testis normal tidakdapatditembussinar.

Transmisicahayasebagaibayanganmerahmenunjukkanrongga yang mengandungcairan serosa,

sepertihidrokelatauspermatokel. Dalammenegakkandiagnostik pada penderita hernia

dapatdilakukan:

1. Pemeriksaanfisik,

pasiendimintauntukmengejandenganmenutupmulutdalamkeadaanberdiribilaada hernia

makaakantampakbenjolan.

2.

Bilasudahadabenjolandapatdiperiksadengancaramemintapasienuntukberbaringbernafasdengan

mulutuntukmengurangitekanan intra abdominan, lalu scrotum diangkatperlahan-lahan.

3. Limfadenopati inguinal. Perhatikanapakahadainfeksi pada kaki sesisi.

Tindakandiagnostikyaitu :

a)Fotothoraks: Menunjukanadanyamassatanpaudarajikaomentum yang masuk dan massa yang

berisiudarajikalambungadalahusus yang masuk.

b) Laboratorium :Menunjukanadanyapeningkatn pada hasilpemeriksaan SGOT.


c)EKG :Biasanyadilakukanuntukpersiapanoperasi.

2.1.8. Penatalaksanaan

Pada hernia inguinalis lateralis

responbilitasmakadilakukantindakanbedahefektifkarenaditakutkanterjadikomplikasi. Pada

yang iresponbilitas, makadiusahakan agar isi hernia dapatdimasukkankembali. Pasienistirahat

baring dan dipuasakanataumendapatdiithalus. Dilakukantekanan yang kontinyu pada

benjolanmisalnyadenganbantalpasir. Baik juga dilakukankompres es

untukmengurangipembengkakan. Lakukanusahainiberulang-ulangsehinggaisi hernia

masukuntukkemudiandilakukanbedahefektif di kemudianhariataumenjadiinkarserasi.

Pada inkerserasi dan strangulasimakaperludilakukanbedahdarurat. Tindakanbedah

pada hernia inidisebutherniotomi (memotong hernia dan herniorafi (menjahitkantong hernia).

Pada bedahefektifmanalisdibuka, isi hernia dimasukkankantongdiikat dan dilakukan

“bassinplasty” untukmemperkuatdindingbelakangkanalisinguinalis. Pada bedahdarurat,

makaprinsipnyasepertibedahefektif. Cincin hernia langsungdicari dan dipotong.

Ususdilihatapakah vital/tidak. Bilatidakdikembalikankeronggaperut dan

bilatidakdilakukanreseksiusus dan anastomoisend to end.

1. Konservatif

Pengobatankonservatifterbatas pada tindakanmelakukanreposisi dan

pemakaianpenyanggaataupenunjanguntukmempertahankanisi hernia yang telahdireposisi.

2. Operatif
Pengobatanoperatifmerupakansatu-satunyapengobatan hernia inguinalis yang rasional.

Indikasioperasisudahadabegitu diagnosis ditegakkan. Prinsipdasaroperasi hernia

adalahhernioraphy, yang terdiridariherniotomi dan hernioplasti.

3. Herniotomi

Pada herniotomidilakukanpembebasankantong hernia sampaikelehernya. Kantongdibuka dan

isi hernia dibebaskankalauadaperlekatan, kemudiandireposisi, kantong hernia dijahit-ikat

setinggimungkinlaludipotong.

4. Hernioplasti

Pada hernioplastidilakukantindakanmemperkecil anulus inguinalis internus dan

memperkuatdindingbelakangkanalisinguinalis.

Hernioplastilebihpentingartinyadalammencegahterjadinyaresidifdibandingkandenganhernioto

mi. Dikenalberbagaimetodehernioplastisepertimemperkecil anulus inguinalis internus

denganjahitanterputus, menutup dan memperkuatfasia transversa, dan

menjahitkanpertemuanmuskulustranversus internus abdominis dan muskulusoblikus internus

abdominis yang dikenaldengannama conjoint tendon ke ligamentum inguinale

poupartmenurutmetodeBassini, ataumenjahitkanfasiatranversa musculus transversus

abdominis, musculus oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper pada metodeMac Vay.

Biladefekcukupbesaratauterjadiresidifberulangdiperlukanpemakaianbahansintesissepertimersil

ene, prolene mesh ataumarleksuntukmenutupdefek.

Dalammelaksanakantindakanpenatalaksanaan pada pasiendengan hernia maka yang

hal-hal yang harusdiperhatikanantara lain adalahprinsippembedahan:

a) Herniotomi: eksisikantunghernianyasajauntukpasienanak.
b) Herniorafi: memperbaikidefek, perbaikandenganpemasanganjaring (mesh) yang

biasadilakukanuntuk hernia inguinalis, yang

dimasukkanmelaluibedahterbukaataulaparoskopik.

Setelah dilakukantindakanpembedahan herniotomy yang

harusdiperhatikanadalahperawatanuntuk post operasi:

1) Hindaripenyakit yang mungkinterjadiyaitu: Perdarahan, Syok, Muntah, Distensi, Kedinginan,

Infeksi, Dekubitus, Sulitbuang air kecil.

2) Observasikeadaanklien.

3) CekTanda-tanda vital pasien.

4) Lakukanperawatanluka dan gantibalutanoperasisesuaidenganjadwal.

5) Perhatikandrainase.

6) Penuhikebutuhannutrisiklien.

7) Mobilisasidirisecaradiniterutama pada haripertama dan harikedua.

a) Perawatantidurdengansikap Fowler (sudut 45o - 60o).

b) Hari keduaboleh duduk (untukherniotomihari ke-5).

c) Hari ketigabolehjalan (untukherniotomihari ke-7).

8) Diet dan pemenuhankebutuhannutrisi:

a) Hari 0: Bilapengaruhobatanestesihilangbolehdiberiminumsedikit-sedikit

b) Hari 1: Diet Vloiherataububursumsum dan susucair (herniotomi diet samadengan post

laparatomi)

c) Hari 2: Diet bubursaring

d) Hari 3: Berturut-turut diet ditingkatkan


2.1.8. Komplikasi dan DampakPembedahan Herniotomy

1. Hemtoma (lukaatau pada skrotum).

2. Retensiurinakut.

3. Infeksi pada luka.

4. Gangguanaktivitas

5. Nyeri kronis.

6. Nyeri dan pembengkakan testis yang menyebabkanatrofi testis

7. Rekurensi hernia (sekitar 2%).

Dampak post herniotomiterhadapsistemtubuh dan system

kelangsunganaktivitaspasiensetelahdilakukan post operasi herniotomy antara lain

adalahsebagaiberikut:

a) Sistem Gastrointestinal

Pembedahantraktus gastrointestinal sering kali mengganggu proses fisiologi normal

pencernaan dan penyerapan. Mual, muntah dan

nyeridapatterjadiselamapembedahanketikadigunakananestesia spinal. Dan

penurunanperistaltikususinimengakibatkandistensi abdomen dan

gagaluntukmengeluarkanfeses dan flatus. motalitas gastrointestinal

dapatmengakibatkandistensi abdomen dan gagaluntukmengeluarkanfeses dan flatus

( Brunner&Suddarth 2002 : 484 & 455 ).

b) SistemNeurologi

Luka pembedahanmengakibatkanspasmeotot dan

pembuluhdarahsehinggamerangsangpelepasan mediator kimia( seratonin, bradikinin, histamin

). Proses inimerangsangreseptornyerikemudianrangsanganditransmisikanke thalamus, kortek


cerebri sehinggaterasanyeri. Nyeri akanmerangsang RAS ( Retikular Activating Sistem )

stimulus inimenyebabkansikapterjaga dan berkurangnya stimulus untukmengantuk.

c) SistemPernapasan

Peningkatanfrekuensinafasdapatterjadiakibatnyeri pada lukaoperasi,

halinimerangsangsinyaldari sum-sum tulangbelakang yang dihantarkanmelaluiduajaluryaitu

Spinal Thalamus Traktus( STT ) ke Spinal Respiratory Traktus ( SRT ). Dari spinal thalamus

traktusakandihantarkankekorteks cerebri sehingganyeridipersepsikan, sedangkandari spinal

respirator, traktusakandihantarkankemedula oblongata sehinggamengakibatkan neural

inspiratory yang akanmeningkatkanfrekuensipernapasan. Nyeri pada

lukaoperasidapatmenekanpengembanahanrongga dada dan

pasiendapatmemerlukansangatbanyakdoronganuntukbeergerak, ambulasi dan bernafasdalam

(C.Long, Barbara, 1996 : 251).

d) SistemKardiovaskuler

Pada klien post herniotomibiasanyadapatterjadipeningkatandenyutnadi, halinidisebabkandari

rasa nyeriakibatlukaoperasisehinggamengakibatkanmedula oblongata

untukmeningkatkanfrekuensipernapasan dan

merangsangepineprinsehinggamenstimulasijantunguntukmemompalebihcepatselainitu juga

dapatterjadiakibatfaktormetabolik, endokrin dan keadaan yang

menghasilkanadrenergiksehinggadimanifestasikanpeningkatandenyutnadi.

e) SistemIntegumen
Luka operasiakanmengakibatkankerusakankontinuitasjaringan dan

keterbatasangerakdapatmengakibatkankerusakankulit pada daerah yang

tertekankarenasirkulasiperiferterhambat. Akibatdarikeadaan post operatifsepertiperadangan,

edema dan perdarahan, seringterjadipembekakanskrotumsetelahperbaikan hernia inguinal

lateral ( C.Long, Barbara, 1996 : 247 ).

f) SistemMuskuloskeletal

Nyeri pada lukaoperasitimbulakibatterputusnyakontinuitasjaringansertaadanyaspasmeotot,

terjadipenekanan pada pembuluhdarah yang

mengakibatkanmetabolismeanaerobsehinggamenghasilkanasamlaktat,

halinimengakibatkanterjadinyagangguanpergerakan( ototpersendian ) sehinggaaktivitassehari-

haridapatterganggu.

Selainitunyeriakibatlukaoperasidapatmengakibatkanklienmengalamiketerbatasangerak.

g) SistemPerkemihan

Terjadinyaretensi urine dapatterjadisetelahprosedurpembedahan. Retensiterjadi paling

seringsetelahpembedahan pada rektum, anus dan vagina setelahpembedahan pada abdomen

bagianbawah, penyebabnyadidugaadalahspasmespinkterkandungkemih (Brunner

&Suddarth2002 : 484).

2.2. KonsepKeperawatanSecaraTeoritis

2.2.1. Pengkajian

Tahapinimerupakantahapawaldalam proses keperawatan dan

menentukanhasildaritahapberikutnya.
Pengkajiandilakukansecarasistematismulaidaripengumpulan data, identifikasi dan evaulasi

status kesehatanklien (Nursalam, 2001).

Pengkajian data fisikberdasarkan pada pengkajian abdomen

dapatmenunjukanbenjolan pada lipatpahaatau area umbilikal. Keluhantentangaktivitas yang

mempengaruhiukuranbenjolan. Benjolanmungkinadasecaraspontanatauhanyatampak pada

aktivitas yang meningkatkantekanan intra abdomen, sepertibatuk, bersin,

mengangkatberatataudefekasi. Keluhantentangketidaknyamanan.

Beberapaketidaknyamanandialamikarenategangan yang meningkatkantekanan intra abdomen,

sepertibatuk, bersin, mengangkatberatataudefekasi.

Keluhantentangketidaknyamanan.

Beberapaketidaknyamanandialamikarenategangan. Nyeri menandakanstrangulasi dan

kebutuhanterhadappembedahansegera. Selainitumanifestasiobstruksiususdapatdideteksi

(bisingusus, nada tinggisampaitidakadamual/muntah).Data yang diperolehataudikajitergantung

pada tempatterjadinya, beratnya,

apakahakutataukronikapakahberpengaruhterhadapstrukturdisekelilingnya dan

banyaknyaakarsaraf yang terkompresiatautertekan. PengkajiansecarateoritismenurutDoengoes

(2000) yang dapatmunculdiantaranya:

a) Aktivitas/Istirahat

Gejala :Riwayatpekerjaan yang perlumengangkatbendaberat, duduk, mengemudidalamwaktu

lama. Membutuhkanmatras/papanyanagkerassaattidur. Penurunanrentanggerakdariekstremitas

pada salah satubagiantubuh. Tidakmampumelakukanaktivitas yang biasadilakukan.

Tanda :Atropiotot pada bagian yang terkena. Gangguandalamberjalan.

b) Eliminasi
Gejala :Konstipasi, mengalamikesulitandalamdefekasi, adanyainkontinensiaatauretensi urine.

c) Integritas Ego

Gejala :Ketakutanakantimbulnyaparalisis, ansietasmasalahpekerjaan, finansialkeluarga.

Tanda :Tampakcemas, depresimenghindardarikeluargaatau orang terdekat.

d) Neuro Sensori

Gejala :Kesemutan, kekauan, kelemahandaritanganatau kaki.

Tanda :Penurunanrefleks tendon dalam, kelemahanotot, hipotonia. Nyeri tekanatauspasmeotot

pada vertebralis. Penurunanpersepsinyeri (sensorik).

e) Nyeri/Kenyamanan

Gejala : Nyeri sepertitertusukpisau yang akansemakinmemburukdenganadanyabatuk, bersin,

membengkokan badan, mengangkat, defekasi, mengangkat kaki ataufleksi pada leher, nyeri

yang tiadahentinyaatauadanya episode nyeriyanaglebihberatsecaraintermiten. Nyeri yang

menjalar pada kaki, bokong (lumbal) atau bahu/lengan, kaku pada leheratauservikal.

Terdengaradanyasuara ‘krek’ saatnyeri bahu timbul/saat trauma ataumerasa ‘punggungpatah’.

Keterbatasanuntukmobilisasiataumembungkukkedepan.

Tanda :Sikapdengancarabersandardaribagiantubuh yang tekena. Perubahancaraberjalan,

berjalandenganterpincang-pincang, pinggangterangkat pada bagiantubuh yang terkena. Nyeri

pada palpasi.

2.2.2. DiagnosaKeperawatan Post Operasi

MenurutMerelyn E, Doengoes (2000), diagnosakeperawatan yang dapatmuncul

pada pasiendengan Hernia Scrotalispascaoperasiantara lain sebagaiberikut:

1. Gangguan rasa nyamannyeriberhubungandenganterputusnyakonti-nuitasjaringan dan proses

inflamasilukaoperasi
2. Intoleransiaktivitasberhubungandenganadanyaketerbatasanrentanggerak dan

ketakutanbergerakakibatdariresponnyeri dan prosedurinfasive.

3. Konstipasiberhubungandenganimmobilisasisekunderakibat post operasi dan efekanastesi

4. Resikotinggiinfeksiberhubungandengan trauma jaringanakibatprosedur invasive/

tindakanoperatif dan adanya proses inflamasiluka post operasi

5. Kerusakanmobilitasfisikberhubungandengankelemahan dan

nyeriakibatterputusnyakontinuitasjaringanakibatprosedur invasive dan immobilisasi post

operasi

6. Kerusakanintegritasjaringanberhubungandenganefektekananakibat trauma dan

bedahperbaikan/insisi post operasi

7. Resikotinggiretensi urine yang berhubungandengannyeri, trauma dan

penggunaananestetikselamapembedahan abdomen

8. Kurangpengetahuanklien dan keluarga: potensialkomplikasi Gastrointestinal yang

berkenaandenganadanya hernia post operasi dan kurangnyainformasi.

2.2.3. IntervensiKeperawatan

Dari beberapadiagnosakeperawatan yang dapatmuncul pada pasiendengan Hernia

pascaoperasi, intervensi pada masing-masingdiagnosaantara lain sebagaiberikut( Doengoes :

2000: 137) :

1) Gangguan rasa nyamannyeriberhubungandenganterputusnyakonti-nuitasjaringan, dan proses

inflamasilukaoperasi

Tujuan :

Setelah dilakukantindakankeperawatandiharapkannyeridapatberkurangsampaihilang.
Kriteriahasil :

1) Ekspresiwajahpasienrileks dan tidakmenahannyeri


2) Klienmenyatakannyeriberkurangsampaihilang, skalanyeriberkurang
3) Tanda–tanda vital dalambatas normal

Intevensi

a) Monitor tanda–tanda vital pasiensesuaikondisipasien dan jadwal


Rasional: Tanda-tanda vital merupakanpedomanterhadapperubahan pada kondisiklien dan

abnormalitas pada kondisiklien


b) Kajinyerimeliputilokasi, frekuensi, kwalitas dan skalanyeripasien.
Rasional: Mengetahui status nyeri pada klien
c) Posisikan yang nyamandengansokong/tinggikandenganganjal padaposisianatomiekstremitas

yang sakit dan kurangipergerakandini pada area lukaoperasi


Rasional: Latihanaktivitasbertahanmengurangiresponnyeritapitetappertahankenyamananklien

dan mengurangi rasa nyeriklien


d) Ajarkantekhnikrelaksasi dan dextrasinafasdalamuntukmenguranginyerisaatnyerimuncul
Rasional: Nafasdalam dan tekhnikrelaksasimenguranginyerisecarabertahap dan

dapatdilakukanmandiri.
e) Anjurkan pada keluargauntukmemberikanmassase pada area abdomen yang nyeritapibukan

area lukaoperasi.
Rasional: Relaksasi dan pengalihanmerupakan rasa mengalihkan rasa nyeri dan

menciptakankenyamananklien

f) Kolaborasidengantimmedisdalam program therapyanalgetik

Rasional: Program terapisebagai system kolaboratifdalammenyelesaikanmasalahnyeri.

2) Intoleransiaktivitasberhubungandenganadanyaketerbatasanrentanggerak dan

ketakutanbergerakakibatdariresponnyeri dan prosedurinfasive.

Tujuan :

Intoleransiaktifitasdapatteratasisetelahdilakukantindakankeperawatan

Kriteriahasil :

1) Klientidaklemah
2) Kliendapatmelakukanaktifitassecaramandiri
3) Klientidaktakutbergeraklagi dan mauberaktivitasmandiri.

Intervensi

a) Kajikemampuankliendalammelakukanaktifitas.

Rasional: Mempengaruhipilihanintervensi/bantuan.

b) Awasitekanandarah, nadi, pernapasanselama dan sesudahaktifitas.

Rasional: Manifestasikardiopulmonaldariupayajantung dan

paruuntukmembawajumlahoksigenadekuatkejaringan

c) Bantu kliendalammemilihposisi yang nyamanuntukistirahat dan tidur.

Rasional: Membantuklienseperlunyadalamlatihanberaktivitas

d) Dorongpartisipasikliendalamsemuaaktifitassesuaikemampuan individual.

Rasional: Melatihklienuntukberaktivitassecaramandiri dan meningkatkankemampuanklien.

e) Dorongdukungan dan bantuankeluarga/orang terdekatdalamlatihangerak.

Rasional: Melatihklienberaktivitas dan kemandiriankliendalammemenuhikebutuhansehari-hari

f) Berikanlingkungantenang dan mempertahankantirah baring.

Rasional: Meningkatkankenyaman dan kecemasanklien.

g) Bantu aktifitasatauambulasipasiensesuaidengankebutuhan

Rasional: Meningkatkankemandiriankliendalamberaktivitas

Memperbaikikondisiklien

3) Konstipasiberhubungandenganimmobilisasisekunderakibat post operasi dan efekanastesi

Tujuan :

Setelah dilakukantindakankeperawatandiharapkankliendapat BAB secararutin dan

tidakterjadikonstipasi

Kriteriahasil :
1) Pasienbisa BAB minimal 1x dalamsehari

2) Konsistensifeseslunak

3) Nyeri berkurangsaat BAB.

4) Tidakadapenumpukan masa feses pada abdomen

Intervensi

a) Kaji dan observasiadanyakesulitan BAB dan masalahdalam BAB pasien

Rasional: Mengetahuimasalah dan hambatandalampolaeliminasiklien

b) Anjurkanpasienuntukalihposisitiap 2 jam sekali

Rasional:Meningkatkanperistaltikusus dan meningkatkankemampuan BAB

c) Anjurkan pada pasienuntukminumbanyak 1500–3000cc tiaphari dan makanan yang

mengandungserat.

Rasional: Asupancairanmemungkinkanfeseslunak dan kliendapatmelakukan BAB

d) Anjurkan pada pasienmakanmakanan yang lunakporsisedikit-sedikittapisering

Rasional:Makanan yang lunak dan berseratsangatmudahdicernasehingga system

pencernaanmembaik dan klienmampu BAB

e) Kajiperistaltikusussetiappagi dan sesuaikondisiklien

Rasional: Peningkatan peristaltic

ususmengidentifikasikanadanyakelancarandalammetabolismepencernaan

f) Anjurkanpasienmenghindarimengejansaat BAB

Rasional: Mengejansaat BAB meningkatkan rasa nyeri pada klien.

4) Resikotinggiinfeksiberhubungandengan trauma jaringanakibatprosedur invasive/

tindakanoperatif dan adanya proses inflamasiluka post operasi

Tujuan :
Setelah dilakukantindakankeperawatandiharapkaninfeksitidakterjadi.

Kriteriahasil :

1) Tidakterdapattanda-tandainfeksiseprti pada lukaoperasiterdapat pus dan kemerahan, oedem.

2) Tanda–tanda vital dalambatasnormalLaboratoriumleukosit, dan hemoglobin normal.

3) Luka kering dan menunjukanpenyembuhan

Intervensi

a) Observasitanda–tanda vital pasiensesuaikondisipasien.

Rasional: Tanda-tanda vital merupakanpedomanterhadapperubahan pada kondisiklien dan

abnormalitas pada kondisiklien

b) Kajiadanyatanda–tandainfeksi dan peradanganmeliputiadanyakemerahansekitarluka dan pus

pada lukaoperasi.

Rasional: Adanyakemerahan, oedem, pus, dan rasa panas pada lukamerupakanadanyainfeksi

pada lukaoperasi

c) Lakukanmedikasilukasteril/bersihtiaphari.

Rasional:Mensterilkanluka dan menjagaluka agar tetapsteril/tidakinfeksi dan cepatsembuh.

d) Pertahankantekhnikasepticantiseptik/kesterilandalamperawatanluka dan

tindakankeperawatanlainnya.

Rasional: Meningkatkanpenyembuhan dan menghindariinfeksi pada lukaoperasi.

e) Jaga personal hygiene pasien.

Rasional: Meningkatkansterilan pada luka dan personal hygiene klien

f) Manajemenkebersihanlingkunganpasien.

Rasional: Agar ruangantetapsteril

g) Kolaborasidengantimmedisdalampemberian therapy antibiotik


Rasional: Mempercepatpenyembuhanluka agar tidakterjadiinfeksi.

5) Kerusakanmobilitasfisikberhubungandengankelemahan dan

nyeriakibatterputusnyakontinuitasjaringanakibatprosedur invasive dan immobilisasi post

operasi(Doengoes, 2000).

Tujuan :

Kerusakanmobilitasfisikdapatberkurangsetelahdilakukantindakankeperawatan.

Kriteriahasil :

1) Meningkatkanmobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin

2) Mempertahankanposisifungsional

3) Meningkatkankekuatan/fungsi yang sakit

4) Menunjukkantehnikmampumelakukanaktivitas

Intervensi :

a) Pertahankantirah baring dalamposisi yang diprogramkan

Rasional: tirah baring

mengistirahatkanmuskuloskelektalsehinggaaktivitasbertahaptidakkelelahan

b) Tinggikanekstrimitas yang sakit

Rasional: sebagairelaksasimmengurangi rasa nyeri dan kenyamananmobilitasfisik

c) Instruksiklien/bantu dalamlatihanrentanggerak pada ekstremitas yang sakit dan taksakit.

Rasional: latihansecarabertahapdapatmeningkatkankemandiriankliendalamberaktivitas.

d) Jelaskanpandangan dan keterbatasandalamaktivitas

Rasional :keterbatasangerakdapatdimanfaatkanuntukistirahat dan kenyamananklien dan

latihanbertahapdapatmeningkatkankemampuankliendalamberaktivitas.
e) Berikandorongan pada pasienuntukmelakukanaktifitasdalamlingkupketerbatasan dan

beribantuansesuaikebutuhan. Awasitekanandarah, nadidenganmelakukanaktivitas

Rasional: untukmeningkatkankemandiriankliendalamberaktivitas dan mobilisasi,

latihansecarabertahapmenghindarikelelahan dan injury

f) Ubahposisisecaraperiodictiap 2 jam

Rasional: meningkatkankenyamanan dan keamananklien dan mencegahdekubitus.

6) Kerusakanintegritasjaringanberhubungandenganefektekananakibat trauma dan

bedahperbaikan/insisi post operasi(Doengoes, 2000)

Tujuan :

Kerusakanintegritasjaringandapatdiatasisetelahtindakanperawatan.

Kriteriahasil :

1) Penyembuhanlukasesuaiwaktu

2) Tidakadalaserasi, integritaskulitbaik

Intervensi :

a) Kajiulangintegritasluka dan observasiterhadaptandainfeksiatau drainage.

Rasional: untukmengetahuitingkatkerusakanintegritaskulit dan derajatkeparahan.

b) Monitor tanda-tanda vital dan suhutubuhpasien

Rasional: tanda-tanda vital untukmemonitorkeadaan dan perubahan status kesehatanklien

c) Lakukanperawatan pada lukaoperasisesuaidenganjadwal

Rasional: mencegahkeparahan dan memperbaikijaringankulit yang rusak

d) Lakukanalihposisidenganseringpertahankankesejajarantubuh

Rasional: menghindaridekubitus

e) Pertahankanspreitempattiduttetapkering dan bebaskerutan


Rsional: menghindariadanya decubitus pada klien

f) Gunakantempattidurbusaataukasutudarasesuaiindikasi

Rsional: menghindariadanya decubitus pada klien

g) Kolaborasipemberian antibiotic

Rasional :mempercepat proses penyembuhanlukaoperasi dan decubitus.

7) Resikotinggiretensi urine yang berhubungandengannyeri, trauma dan

penggunaananestetikselamapembedahan abdomen.

Tujuan :

Tidakterjadiretensi urine dan klienmampumemenuhikeutuhaneliminasi urine dan

tidaknyerisaat BAK.

Kriteriahasil :

1) Dalam 8-10 jam pembedahan, pasienberkemihtanpakesulitan.

2) 100 ml setiapberkemih dan adekuatHaluaranurine (kira-kira 1000-1500 ml) selamaperiode

24 jam.

Intervensi

a) Kaji dan catatdistensisuprapubikataukeluhanpasientidakdapatberkemih.

Rasional: untukmengetahuimasalah dan kelainandalampolaeliminasi urine klien

b) Pantauhaluaran urine dan endapandarah pada urine

Rasional: mengetahuijumlah urine yang keluarmencegahadanyadehidrasi dan overhidrasi dan

masalahdalampolaeliminasiklien

c) Anjurkanklien BAB agar tigakmengejan

Rasional: mengejansaat BAK akanmeningkatkan rasa nyeri

d) Lakukanbleder training
Rasional: untukmeningkatkankemandiriandalameliminasi urine

8) Kurangpengetahuanklien dan keluarga: potensialkomplikasi Gastrointestinal yang

berkenaandenganadanya hernia post operasi dan kurangnyainformasi

Tujuan:

Keluargamampumerawatmengenalmasalah hernia dan pencegahankomplikasi dan

perawatanpasien post operasi.

Kriteriahasil:

1) Keluargamampumenyebutkanmengenaimasalah hernia.

2) Keluargamampumenyebutkanperawatan hernia.

Intervensi:

a) Kajipengetahuankeluargatentangpengertian, tandagejala, penyebab dan perawatan hernia.

Rasional: mengetahuitingkatpengetahuanklien dan keluargatentangpenyakit yang dideritaklien

b) Diskusikandengankeluargatentangkomplikasi hernia.

Rasional: agar keluargamemahamibagaimanapencegahankomplikasi dan

perawatansetelahoperasi

c) Evaluasisemuahal yang telahdilakukanbersamakeluarga.

Rasional: agar keluargamemahamibagaimanapencegahankomplikasi dan

perawatansetelahoparasi

d) Beri penyuluhan pada klien dan keluargatentangpenyakit hernia


BAB III
TINJAUAN KASUS

Dalambabiniakandibahastentangasuhankeperawatan yang

diberikankepadakliendenganDiagnosaMedis Hernia Inguinalis post operasi Herniotomy di

ruangrawatinaparofah Rumah Sakit Islam Klatentahun 2019 yang meliputipokokbahasan:

pengkajian, diagnosakeperawatan, intervensikeperawatan, implementasi dan evaluasi.

3.1 Pengkajian

Pengkajian AsuhanKeperawatan pada Bp DdenganDiagnosaMedis Hernia Inguinalis

Post Operasi Herniotomy di Ruang Rawat InapArofahRumah Sakit Islam Klaten, dilakukan

pada tanggal 8 April 2019 jam 15.00 WIB dan data yang didapatkanadalah:

3.1.1 Biodata

a. IdentitasPasien
Nama : Bp D

JenisKelamin : Laki-laki.

Umur : 58Tahun.

Pendidikan : SMA

Alamat : Kasihan, 22/8 Soropaten, Karanganom

TanggalMasuk RS : 07April 2019

Ruang/Kamar : Arofah / 224

GolonganDarah : B.

TanggalPengkajian : 8April 2019.

DiagnosaMedis : Hernia Inguinalis

PenanggungJawab

Nama : Bp S.

Hub denganpasien : Tetangga

Pekerjaan : Swasta.

Alamat : Kasihan, 22/8 Soropaten, Karanganom

3.1.2 Keluhan Utama

Klienmengatakannyeri pada lukaoperasi, lukaterasapanas dan menusukselainitu juga

keluargaklienmengatakanklienmengeluhkanmualtapitidakmuntah dan tidakadanafsumakan.

3.1.3 RiwayatKesehatanSekarang

Keluarga klien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu klien sering mengeluhkanada

benjolan di area selakangan sebelah kanan benjolah terasa nyeri dan seringmualmuntah,

biasanya benjolan bisa masuk sendiri, tetapi pada hari ini benjolan tersebut tidak bisa masuk
dan terasa nyeri. Kemudian oleh keluargadiperiksakankedokter dan oleh

dokterdianjurkanuntukoperasi, kemudian oleh keluargadibawake IGD rumahsakit Islam

Klaten pada tanggal07 April2019 jam 02.00, kemudianklienmenjalanirawat inap dan operasi

pada tanggal08April 2019. Dan pada saatmelakukanpengkajian pada klien post operasi pada

harike 0yaitu pada tanggal08April 2019, didapatkankeluhan/data.

Pasien mengatakan nyeri daerah bekas operasi

Paliatif:Keluargaklienmengatakan, klienmengeluhkannyeri pada lukaoperasiyaitu pada

ingunalis sebelah kanan, nyeriterasamenusuk, pedih dan panaslukaterasakaku dan

sakitbertambahsaatbergerak, selainitu juga klienmengatakanmualtapitidakmuntah.

Quality :Klienmengatakannyeriterasamenusuk, pedih dan panas,

nyeriterasasemakinsakitsaatklienbergerak dan

batukterutamasaatklienbergerakselainituklienmengatakanperutterasapenuhsepertima

umuntahtapitidakbisamuntah.

Region:Klien mengeluhkannyeriterasa di lukaoperasiyaitu di perutbagianbawah, dibawahpusat

dan nyerimenyebarkeseluruhbagianperuthingga area kemaluanklien.

Severity:Kelurgaklienmengatakansaatinitidakdapatberaktivitaskarenanyeriterutamasaatnyerika

mbuhklientidakmampuuntukbergerak dan untukmemenuhikebutuhanaktivitassehari-

harisepertimakan, membersihkandirikliendibantu oleh keluarga

Skala nyeri 7

Time:Klienmengatakannyerimunculsetiapsaatterutamasaatklienbergerak dan seringmuncul

pada malamhari.

3.1.4 RiwayatKesehatan Masa Lalu


Keluargaklienmengatakankliensudahpernahdirawat di rumahsakitPKU Jatinom dengan

riwayat operasi Haemorroid Dan menurutkeluargaklientidakadaanggotakeluarga yang lain

yang menderitapenyakit yang samadengan yang dideritaklienyaitu Hernia.

klientidakmemilikiriwayatalergibaikterhadapobatmaupunmakananapapun.

3.1.5 RiwayatPenyakitKeluarga

Keluargaklienmengatakandalamkeluarganyatidakada yang mengalamiriwayatpenyakit yang

dideritakliensaatiniyaitu Hernia dan keluargaklien juga tidakada yang

mengalamipenyakitmenularseperti hepatitis dan alergiterhadapmakananapapun. Dan tidakada

juga yang mempunyaipenyakitketurunanseperti diabetes mellitus, stroke dan hipertensi.

3.1.6 Riwayat/KeadaanPsikososial

1. Bahasa Yang Digunakan

Dalamkehidupansehari-hariklien dan keluargadalamberkomunikasi dan

bergaulterbiasamenggunakanbahasadaerahyaitubahasajawa.

2. PersepsiKlienTentangPenyakitnya

Klien dan keluargamenganggapbahwasakit yang dideritaklienadalahcobaandariTuhan

dan berharapcepatsembuh.

Keluargaklienmengatakanbahwadilingkungankeluargaselalumenjagakesehatananggotak

eluargadenganbaik dan bilaadaanggotakeluarga yang

sakitselalumemeriksakankesehatannyakedokter dan petugaskesehatanterdekat.

3. KonsepDiri
Pasien memikirkan mengenai penyakitnya dan kondisi kesehatanya. Pasien berharap agar

cepat sembuh dari sakit yang sedang dialaminya. Perubahan yang paling dirasakan pasien

yaitu pola aktifitas menjadi terganggu.

4. KeadaanEmosi

Pasien mengatkan suasana hatunya sedang tidak nyaman dengan kondisi p.enyakitnya dan

merasa merepotkan anggota keluarga yang lain dengan kondisi pasien saat ini.

4. PerhatianTerhadap Orang Lain/LawanBicara

Klien termasuk orang yang supel, mudah diajak bicara oleh perawat, mengungkapakan

permasalahan yang dihadapinya klien, dan

keluargakliensangatkooperatifsaatdilakukanpengkajian.

5. HubunganDenganKeluarga

Keluargaklienmengatakandalamkeluarganyahubungankeluargaterjalinbaik dan

salingmemperhatikansatusamalainnyatermasukapabilaadaanggotakeluarga yang sakitkeluarga

yang lain ikutmendukunguntukmendapatkankesembuhandenganberobat.

3.1.7 PemeriksaanFisik

1. KeadaanUmum

Keadaanumumklienlemah, tampaksepertimenahansakit pada lukaoperasi dan terkadangklien

tampak kesakitan karenanyeri pada lukaoperasi, klienhanya tiduran di atas tempat tidur.

2. Kesadaran
GCS 15 (Responbukamata 4, Responmotorik 5 dan Respon verbal 6), Tingkat kesadaran

Compos mentis.
3. Tanda-tanda Vital:

TD : 120/80 mmHg S : 366 o C


N : 80 x / menit RR : 24 x/menit

Skala Nyeri : 7

4. Kepala dan rambut

Kepala bersih, rambut klien pendek, warna hitam, pertumbuhan merata, dikulit kepala tidak

terdapat luka dan lesi.

5. Mata

Mata simetriskanan dan kiri, pupil isokor, konjungtivaananemis dan sclera

anikhterikfungsipenglihatanbaik dan tanpamenggunakanalat bantu penglihatan (kacamata),

mata tampak sayu kemerahan.

6. Telinga

Letak simetris, tidak ada serumen, dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan alat

bantu pendengaran.

7. Hidung

Simetris, tidak ada polip hidung, fungsi pernafasan baik, tidak terjadi sesak nafas, tidak

tampak tumpukan sekret dan tidak terdapat masalah dalam pola nafas, frekuensi pernafasan

24x/menit

8. Mulut

Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Jumlah gigi lengkap 32 buah, warna agak kuning,

lidah bersih, warna merah muda.


9. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan Jugularis Vena Perifer dan

teraba nadi karotis 80 x/menit

10. Thorax

Bentuksimetris pergerakan dada kanan dan kirisimetris, tidaklesi pada kulit dan

tidakadapembengkakan dada.

a) Paru-Paru/Pulmo

Pada inspeksi didapat kan hasil permukaan dada simetris, permukaan dada kiri/sinistra sama

dengan permukaan dada kanan/dextra, Pernafasan normal frekuensi 24x/menit. Pada palpasi

didapatkan hasil fokal fremitus kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra, fokal resonan

kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra. Sedangkan pada perkusi suara paru sonor dan

auskultasi yaitu bunyi nafas vesikuler dan tidak terdengar suara nafas tambahan seperti

wheezing (suara abnormalitas pada paru seperti adanya penumpukan udara), ronkhi (mengi),

dan krekels (penumpukan cairan pada pleura)

b) Jantung/Cardio

Padainspeksi dada terlihatictuscordisberdenyuthalus di intercosta 6, padapalpasididapatkan

data teraba ictus cordis di intercostake 4-5-6

sebelahkirisedangkanpadaperkusijantungdidapatkanbatasjantungjelas, kesantidak ada

pembesaranjantungdan pada auskultasijantungterdengarbunyijantungsuara 1 (lub) tunggal dan

bunyijantungsuara 2 (dub) tunggal dan tidakterdenganmur-mur pada semualapang dada

sebelahkiri.

11. Abdomen
Padainspeksididapatkanhasilpermukaan abdomen simetris kanan dan kiri, tidak ada ascites

dan Pada auskultasi didapatkan bising usus kurang lebih 8x / menit sedangkan pada perkusi

keempat kuadran abdomen didapatkan suara tympani dan pada palpasi tidak terdapat nyeri

tekan pada semua lapang abdomen terutama, tidak teraba lien dan hepar.

12. Genetalia

TerpasangCateter, urine keluardenganwarnakuningpekat volume 250cc,

tidakterdapatendapanmaupundarah, posisikateterbenar/tanpahambatan,

kateterterpasangsebelum operasidan area scrotum sebelahkananmemerah dan adanyeritekan

pada area genetaliaklien.

13. Ekstremitas.

a) Ekstremitasatas

Fungsi ekstremitas atas normal dan dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan

alat bantu dan ekstremitas sebelah kanan terpasang Infus RL dengan infuset, 20

tetes/menit keadaan infus baik tidak terdapat oedem pada area yang terpasang infus dan

tidak ada nyeri pada lengan, infus terpasang hari ke 2

b) Ekstremitasbawah

Ekstremitasbawahtidakterdapatkelainan dan

dapatberfungsidenganbaikhanyasajaklientidakmaubanyakbergerakkarenaterasanyeri

pada lukaoperasisemakinmeningkatketikabergerak.

c) Skala kekuatanotot

Atas
Kanan Kiri
555 555
555 555
Bawah
Keterangan: Skala kekuatanotot pada kedua kaki dan keduatangannilai 5

yaitudapatbergerakdenganbaik dan mampumenahangravitasi.

3.1.8 Pola KebiasaanSehari – Hari

Tabel. 3.1. Pola aktivitas/kebiasaansehari-hari

N Pola SebelumSakit SelamaSakit


o Kebiasa
an
1 2 3 4
1 Pola Klienmengatakandirumahbiasamakan Kelurgaklienmengatakanselama di
Nutrisi 3x sehariporsi 1 piringkadanglebih, rumahsakitpolamakanyaklientidakb
Dan denganjenis menu nasi putih, sayur- isamakanbanyak,
Metaboli sayuran dan laku. hanyadapatmakanmakananlunakata
k Klienmengatakantidakadamakanan yang ububur yang dianjurkan diet
di hindarinya/tidak di sukainya, dan rumahsakitdengan diet
tidakadariwayatalergiterhadapmakanan buburtinggikaloritinggi protein,
klienmengatakantidaknafsumakan
dan mualtapitidakmuntah,
makansianginiklienhanyamenghabi
skanseperempatporsi diet
darirumahsakit,

2 Pola Klien mengatakan dirumah BAB 1x Orang tuaklienselamadi rumah


Eliminasi sehari. Kadang-kadang 2x dalam sehari. sakit inipasien belum BAB.Pasien
BAB Konsistensi lunak, warna coklat, bau BAB sebelum operasi karna ada
khas feaces dan tidak ada masalah tindakan enema pada pasien
dalam BAB
3 Pola Klienmengatakansebelumdirawatdiruma Selamadirumahsakitklienterpasang
Eliminasi hsakitdalamseharikencing4 – 5 X, selangcateter, dengan volume urine
BAK warnaurinkuningjernih, baukhasurin dan pada urine bag
tidakmasalahdalamkebiasaaneliminasipa catetersaatpengkajian volume
sien 250cc, warnakuningpekat, baukhas
urine tidakterdapatendapandarah.
4 Pola Klienmengatakandirumahdalamseharitid Selamasakitklienmengatakankuran
Istirahat ur+8 jam siang+1 jam dan tidur pada gbisatidur,
dan Tidur malamharisebanyak7 jam, seringterbangunterutama pada
klienlebihbanyaktidur pada malamhari. malamharikarenanyeriseringterasa
Dan dan suasanaRS yang bagi pasien
tidakadamasalahdalampolatidurkliendir merupakan suasana baru.
umah.

5 Pola Sebelumsakitklienbiasaberaktivitas Keluargaklienmengatakanklientida


Aktivitas sebagai kbisaberaktivitassendiri.
Sehari- petanitidakterdapatmasalahdalampemen Klientakutbergerak dan
hariMobi uhankebutuhanactivity daily melakukanaktivitaskarenanyeri dan
lisasi livingpasiensepertimakan, mandi dan cemas/ketakutan yang
yang lainnya berlebihanterhadaplukaoperasinya.
UntukpemenuhanActivity daily
livingsepertimakan,
minumkebersihan dan
alihposisikliendibantu oleh
keluarga dan perawat.
6 Kebersih Klienmengatakandapatmelakukanaktivit Untukpemenuhankebersihandirikli
anDiri as dan personal hygiene mandiri, mandi endilakukan oleh orang
sehari 2X kadang-kadanglebih. tuakliendengancaradilapdenganme
nggunakanwashlap dan air
hangatsetiappagi dan sore.
3.1.9 PemeriksaanPenunjang

Pada pemeriksaanlaboratoriumtanggal07April 2019didapatkan data sebagaiberikut:

Tabel 3.2. Pemeriksaanpenunjanglaboratorium

No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

1 Hemoglobin 14,0 gr/dl 13,2 – 17,3 gram/dl


2 Leukosit 10.8/ul 3,8-10,6 – 10.000/ul
3 Trombosit 220.3 / 10^uL 150 – 440.0
4 Hematokrit 37,6 vol % 40 – 52.0
5 Eritrosit 4.47 / 10^6/uL 4.40 – 5.90
Hitung jenis
6 Neutropil 65.6 36.0 – 66.0
7 Limfosit 25.8 25.0 – 40.0
8 Monosit 5.9 2.0 – 8.0
9 Basofil 0.7 1 – 3%
10 MCV 84.2 80.0 – 100.0
11 MCH 31.3 26.0 – 34.0
12 MCHC 37.1 32.0 – 36.0
13 Gol Darah B
14 Rhesus Faktor (+)
5 PT 13.1 15.0 – 50.0
16 APTT 27.0 0.6 – 1.3
17 Ureum 33.3 15.0 – 50.0
18 Creatinin 0.9 0.6 – 1.3
19 SGOT 24 0 – 50
20 SGPT 18 0 – 50
21 Glukosa Sewaktu 187 70 – 140
22 HbsAg Kualitatif Negatif Negatif
23 Anti HCV Kualitatif Negatif Negatif
24 Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif

Pada tanggalpengkajiantanggal08April 2019, klienBp.

Dmendapatkanterapisebagaiberikut:

Tabel. 3.3. Program Terapi

No Terapi Dosis Rute/Cara


1 Infus RL 20 tts/ menit Intravena
2 Fentanyl
3 ketorolac 1 Amp IV
4 Ondancentron 1 Amp Intravena
5 Lefofloxaxim 1 x 500 mg Oral
6 Na diklovenak 2 x 50 mg Oral

3.1.10. Analisa Data

Tabel. 3.4. Analisa data

No Data Fokus Etiologi Problem

1 Data subyektif: Herniasiusus pada


a) Klienmengatakannyeri pada lukaoperasi
Paliatif:Keluargaklienmengatakan, Gangguan Rasa
inguinalis Nyamannyeri
klienmengeluhkannyeri pada
lukaoperasiyaitu pada ingunalis

sebelah kanan, nyeriterasamenusuk,


Proses
pedih dan panaslukaterasakaku dan

sakitbertambahsaatbergerak,
pembedahan/
selainitu juga
mengembalikanherni
klienmengatakanmualtapitidakmunta
asikeposisisemula
h.

Quality :Klienmengatakannyeriterasamenusuk,
Terputusnyakontin
pedih dan panas,

nyeriterasasemakinsakitsaatklienberg
uitasjaringan
erak dan

batukterutamasaatklienbergerakselai

nituklienmengatakanperutterasapenu Proses inflamasi

hsepertimaumuntahtapitidakbisamun

tah.

Region:Klien mengeluhkannyeriterasa di
Peningkatan
lukaoperasiyaitu di area inguinal dan

nyerimenyebarkeseluruhbagianperut

hingga area kemaluanklien. Nociceptor/

Severity:Kelurgaklienmengatakansaatinitidakda rangsangnyeri

patberaktivitaskarenanyeriterutamasa

atnyerikambuhklientidakmampuuntu Nyeri akut

kbergerak dan
untukmemenuhikebutuhanaktivitasse

hari-harisepertimakan,

membersihkandirikliendibantu oleh

orang tuanya.

Skala nyeri 7

Time:Klienmengatakannyerimunculsetiapsaatte

rutamasaatklienbergerak dan

seringmuncul pada malamhari.

b) Klienmengatakanlukaoperasiterasapedih
dan panas
c) Pada pengkajiannyeri, saat di
berikanpilihanrentangnyeri 1–10
pasienmengungkapkannyerinya pada angka
7.
Data obyektif:
a) Ekspresiwajahklientampakmenahannyeri.
b) Skala nyeri 7
c) Pasientampakmemegangibagianperut dan
tampakhati–
hatidalammelakukanpergerakan.
d) Pada inguinal
kanaklienterdapatlukaoperasikeadaanlukabe
rsihtidakterdapat pus.
e) Tanda–tanda vital:
TD : 120/80 mmHg
N :80 x / menit
RR : 24 x / menit
S : 368oC
2 Data subyektif: Ciderajaringan/
a) Klienmengatakantakutbergerak dan IntoleransiAktivit
beraktivitaskarenalukaakanterasanyerisaatberak as
prosedurInfasive
tivitas
b) Peningkatanrangs
Keluargaklienmengatakansemuaaktivitaskliens
epertimakan, minum dan kebersihandiridibantu
ang nociceptor
oleh orang tua.
Data Obyektif:
Nyeri
a) Pasientampaklemah.
b) Skala kekuatanotot pada
semuaekstremitasbawah 5,
tetapiklientidakmauberaktivitaskarenanyeri
pada lukaoperasi di abdomen.
c) UntukmemenuhiADLnyapasiendibantu oleh Ketakutanbergerak
keluarga dan perawat.

Keterbatasanrenta

nggerak

Intolerasi

3 Data subyektif: Peningkatanrangs Gangguanpolaisti


a.) Klienmengatakankurangbisatidurterutama rahattidur
pada malamhari ang nociceptorNyeri
b) Keluargaklienmengatakanklienseringterbangun
pada Ketidaknyamanan
malamharikarenaseringmengeluhkannyerimunc
ul pada area perut dan lukaoperasi.
c)
Klienmengatakantidakbisatidurbilasuasanaram
ai Tidakmampumem
Data Obyektif:
Aa. ) Klientampakpucat dan matamerah. asukifase NREM
b) Klienhanyatidur 6 jam pada malamhari
Cc. ) Suasanarumahsakit yang bising. Fasetidurtidakbisa

mancapaitahap REM

Tidurtidaklampias

Gangguanpolaistirah
attidur

4 Data subyektif: Trauma Resiko Tinggi


Pasienmengatakanlukaterasapanas dan pedih. jaringanakibatprosed Infeksi
Data obyektif: ur invasive/
a) Pada inguinalklienterdapatlukaoperasi dan tindakanoperatif
lukatertutupkassasteril.
B b) Keadaanlukabersihtidakterdapat pus dan
tidakoedem, lukaterabaagakhangat dan Adanya proses
lukaagakkemerahan.
c) Pemeriksaanleukosit: 10.8/ul.
inflamasiluka post
d) Suhu : 368oC
operasi
Terpaparorganismelu
ar

Rubor, dollorkalor
dan Pus pada luka

Resikoinfeksi

3.2. PrioritasMasalahKeperawatan/ DiagnosaKeperawatan

Setelah melakukanpengkajian dan melakukananalisa data pada klienBp.

Ddengandiagnosa Hernia Inguinalis post operasi,

kemudianpenulisdapatmenegakkandiagnosakeperawatansebagaiberikut:

3.2.1. Gangguan Rasa Nyamannyeriberhubungandenganterputusnyakontinuitasjaringan, dan proses

inflamasilukaoperasiditandaidengannyeri pada lukaoperasiyaitudiperutskalanyeri 7,

ekspresiwajahklientampakmenahannyeri, klientampakmemegangibagianperut dan

tampakhati–hatidalammelakukanpergerakan, terdapatlukaoperasi pada inguinal


kanan,keadaanlukabersihtidakterdapat pus dan tanda–tanda vital: Tekanandarah: 130/80

mmHg, Nadi: 88 x / menit, Respirasi: 24 x / menit, Suhu: 368oC

3.2.2. Intoleransiaktivitasberhubungandenganadanyaketerbatasanrentanggerak dan

ketakutanbergerakakibatdariresponnyeri dan

prosedurinfasiveditandaidenganklienmengatakantakutbergerakkarenanyerimeningkatsaatberge

rak, klientampaklemah, dan semuaaktivitaskliendibantu oleh keluarga dan perawat.

3.2.3. Gangguanpolaistirahattidurberhubungandenganpeningkatanresponrangsangnyeri (nociceptor)

akibatdariadanyaprosedurinfasiveoperasiditandaidenganklienmengatakankurangbisatidurteruta

ma pada malamhari, seringterbangun pada malamharikarenaseringmengeluhkannyerimuncul

pada area perut dan lukaoperasi, klientampakpucat dan matamerah, klienhanyatidur 6 jam

pada malamhari dan tampakmemegangi area bekas operasi yang terdapatlukaoperasi dan

suasanarumahsakit yang bising.

3.2.4. Resikotinggiinfeksiberhubungandengan trauma jaringanakibatprosedur invasive/

tindakanoperatif dan adanya proses inflamasiluka post

operasiditandaidenganklienmengatakanlukaterasapanas dan pedih, pada abdomen

klienterdapatlukaoperasi pada inguinal kanan dan lukatertutupkassasteril,

keadaanlukabersihtidakterdapat pus dan tidakoedem, lukaterabaagakhangat dan

lukaagakkemerahan dan pemeriksaanleukosit: 10.8/ul. Suhu: 368oC

3.3. ImplementasiKeperawatan/ CatatanKeperawatan

Tabel. 3.6. ImplementasiKeperawatan/CatatanKeperawatan

Nama : Bp D Ruang : Arofah


Umur : 58tahun Diagnosa : Hernia Inguinalis
No Hari No Implementasi Hasil/Respon Paraf
Tanggal/Jam Dx EvaluasiSumatif
1 2 3 4 5 6
1 Senin I a) Mengukurtanda–tanda vital,Aa)Pasienmengatakannyeri pada
8April 2019 mengkajiskala dan lukaoperasiterasasepertiditusuk-
15.30 kwalitasnyeri. tusuk dan ngilu.
b) Klienmengatakanlebih
nyamanberbaring.
b) Memberikanposisi yangc) Pada
nyaman pada pasien. pengkajiannyeriditanyatentangny
erinyaklienmenjawabdidapatkan
c) data skalanyeri 7 dan
Menganjurkanpasienuntuknafa klienmengatakanmaumelakukann
sdalanuntukmenguranginyeri afasdalamberulang-ulang.
Hasil pemeriksaantanda-tanda
vital: TD:130/80mmHg,
Nadi88x/menit, respirasi
24x/menit, Suhu 36.8 C.

2 Senin I a) a)
8 April 2019 Mengajarkannafasdalamuntuk Pasienmengatakansetelahmelakuk
15.30wib menguranginyeri annafasdalamberulang-
ulangnyerisedikitberkurang.
b) Kolaborasipemberian therapyb)
injeksicetorolak 1ampul Pasienmengatakansetelahdisuntik
Senin c) nyerisedikitberkurang
8 April 2019 Menganjurkankeluargamemberc)
16.30 ikan massage pada area sekitar Tampakpasienmelakukannafasdal
operasitetapijauhdarilukaopera amekspresiwajahsedikitlebihrilek
si. s.
d) Cetrolakinjeksi 1 ampulmasuk
per bolus infus.

3 Senin II a) a)
8April 2019 Kajikemampuankliendalammel Klienmengatakantakutbergerakka
16.30wib akukanaktivitas renanyeri pada lukaoperasi
b)
Klienbelumberanibanyakbergerak
dan
pemenuhankebutuhannyadibantu
oleh keluarga

4 Senin II a)Membantukliendalammemilihpoa)
8 April 2019 sisi yang nyamanuntukistirahat Klienmengatakanapabilaberbarin
16.30 dan tidur. gmerasanyaman dan
beranibergeraksedikit-sedikit
b)
Menganjurkanklienberpartisipa
b) Klienmulaimaubergerak dan
sidalamsemuaaktifitassesuaike belajarberaktivitasmisalnyaminu
mampuan individual. msendiri.

a) a)
5 Senin III a) Mengkajiulangpolatidurpasiena) Keluargaklienmengatakan,
08 April 2019 klienseringterbanguntidurnyaterut
17.00 amamalamharikarenanyerimuncul

b) Tidurklienbelumcukup dan
b) klienterlihatsering
Mengidentifikasipenyebabkesu terbangunmalamkarenanyerimunc
litantidurpasien dan ul
masalahdalahpolaistirahattidur

6 Senin IVa) Mengukurtanda–tanda vital


a)
8 April 2019 pasien, dan Klienmengatakanlukamasihterasa
18.00wib mengkajiadanyatanda– nyeri dan kaku
tandainfeksi dan peradangan
b) Hasil pemeriksaantanda-tanda
pada lukaoperasi vital:
b) TD: 120/70mmHg
Nadi80x/menit
Respirasi 20x/menit
Suhu 365oC.
c) Luka tampakbersih dan
tidakterdapat pus
7 Selasa I a. Mengkajinyeri pada pasien a)
9April 2019 b. Mengajarkantekhnikrelaksasi Klienmengatakannyerimasihteras
15.00 dan a,
dextrasinafasdalamuntukmeng tetapidengannafasdalamsecaraperl
uranginyerisaatnyerimuncul ahan-lahan dan berulang kali
nyeriberngsur-angsurberkurang
Selasa c. Menganjurkan pada
b)
9April 2019 keluargauntukmemberikanmas Klienmencobamalakukannafasdal
15.30.wib sase pada area yang am.
nyeritapibukan area
lukaoperasi. c) Ekspresiwajahsedikitlebihrileks.
Tampakkeluargamendampingiklie
nnafasdalah dan
melakukanmasasse pada area
abdomen bagianatas.

8 Selasa II a. Memberikanlingkungantenang
a)
09 April 2019 dan mempertahankantirah Keluargaklienmengatakanklienm
15.30 baring. ulaimaubelajarberaktivitasmandiri
sepertimakan dan minumsendiri
dan berani duduk sendiri.
b)
b.Membantuaktifitasatauambulasip Klienmauberaktivitassecarabertah
asiensesuaidengankebutuhan ap.

Kecemasanklienmulaiberkurang
dan tampaklebihrileks

9 Selasa IVa) Memberikanpasienmakanan


a)
9 April 201 diet RS tinggikeloritinggi
j. 16.30 protein pada klien.
10 Selasa III a) menciptakanlingkungan yang
a)
9 April 2019 nyaman dan Klienmengatakanapabilasuasanati
Jam 16.30 tenangdenganmembatasipengu dakbisingbisatidurnyenyak
njung dan
mengurangikebisingan
b) b)
mengajarkantekhnikrelaksasid klienmengatakanmasihseringterba
engannafasdalamsebelumtidurs ngunmalam hari
11 Selasa, aatnyerimuncul tapimasihbisatidur dan
9 April 2019 klienmauberdo’asebelumtidur.
19.00 c)
c) Klienmasihterbangunmalamtapin
Menganjurkanpasienberdoaterl yerimulaiberkurang.
ebihdahulusebelumtidur
a. a)

12 Selasa IVa) Menjagaprinsipsteril dana)


9April 2019 aseptikantiseptikdalamsetiapm Klienmengatakanlukaterasakakut
19.00 elakukantindakankeperawatan apitidakpanas dan
denganmencucitangansetiapse nyerimulaisedikitberkurang
belum dan
sesudahmelakukantindakankepb) Tanda-tanda vital: TD: 110/70
arawatan. mmHg, nadi 88x/menit, respirasi:
b) Mengukurtanda-tanda vital 20x/menit, dan Suhutubuhklien:
37oC
Luka tampakbersihtidakterdapat
Pus, tidak tampak bekas
darah/nanah pada kasaa
pembungkus luka.
13 Rabu I a) Mengkajiulang statusa)
10April 2019 nyeripasiendenganmenanyakan Pasienmengatakannyerisudakberk
15.00 kwalitas dan skalanyeripasien urang, nyeritidakmenusuk-
nusuklagi, skalanyeri 1
b) Mengakajitanda-tanda vital
klien b) Pasientampakrileks.
Tanda-tanda vital: TekananDarah:
120/70mmHg, nadi: 84x/menit,
respirasi: 20x/menit, Suhu: 362oC
14 Rabu II a. Menganjurkanklien dan
a)
10 April 2019 berpartisipasibersamakliendala Keluargaklienmengatakanklienm
15..30wib msemuaaktifitassesuaikemamp ulaimauberjalan dan
uan individual. bangunsendiri dan kekamar
mandi sendiri.

b. Menganjurkan,
memberikandukungan dan
b)
bantuanseperlunyakeluarga/ora Klienmengatakanmulaitidaktakut
ng pada beraktivitas dan
terdekatkliendalamaktivitasklie nyerimulaibeerkurang.
n c) Klienmampuberaktivitasmandiri.
Klientidakcemaslagi

15 Rabu IVa) a) Keluargaklienmengatakanklien


10April 2019 Mengidentifikasiulangpenyeba seudah mulaitidurnyenyak dan
16.00 bkesulitantidurpasien dan tidakseringterbangunlagikarenany
masalahdalahpolaistirahattidur erisudahberkurang. Waktu
tidurkliendimulai pada jam
20.30wib dan terbangun pada
pukul 04.30wib
b) klienmengatakanmulaimampuber
b) Ciptakanlingkungan yang adaptasidenganlingkunganrumahs
nyaman dan akit yang bising dan
tenangdenganmembatasipengu selalumemulaitidurdenganberdo’a
njung dan
mengurangikebisingan c)
Klienmaumelakukannafasdalamsa
atnyerimuncul dan sebelumtidur.
c) Klientampaktidurnyenyak
Ajarkantekhnikrelaksasidenga
nnafasdalamsebelumtidursaatn
yerimuncul

16 Rabu IVa) Mengukurtanda–tanda vitala)


10April 2019 pasien Klienmengatakanlukasudahtidahb
16.30 egitunyeri dan kaku.
Hasil pemeriksaantanda-tanda
vital: tekanandarah:
110/80mmHg, Nadi: 80x/menit,
respirasi 20x/ menit, Suhu 367 oC

17 Rabu Observasi luka bekas operasi


10April 2019 b) Luka tampakbersih dan
16.45 tidakadatanda-
b) tandainfeksisepertitidakterdapatoe
dem dan kemerahan pada luka
dan tidakterdapat pus
jahitanlukarapi dan
lukabersihtertutupkassasteril.

3.4. EvaluasiKeperawatan/CatatanPerkembangan

Tabel. 3.7. EvaluasiKeperawatan/CatatanPerkembangan


Nama : Bp D Ruang : Arofah
Umur : 58 Tahun Diagnosa : Hernia Inguinalis

No Hari No Evaluasi/CatatanPerkembangan Paraf


Tanggal/Jam DX
1 Senin I Subyektif:
8April 2019 a) Klienmengatakanlukaoperasiterasanyerimenusuk dan kaku
20.00 b) Klienmengatakansetelahmelakukannafasdalamberulang kali
nyerisedikitberkurang
c) Keluargaklienmengatakanklienmaumelakukannafasdalam dan
mempraktekanberulang-ulangsaatnyerimuncul.
d) Saatdilakukanpengkajiannyeridiberirentang 1-10
klienmenyebutkannyerinyaberkurangdari 7 menjadi 6.
Obyektif:
a) Klientampakmelakukannafasdalam
b) Ekspresiwajahkliensedikitrilekssaatnafasdalam
c) Terdapatlukaoperasi di inguinali kanan
Analisa:
Masalahkeperawatangangguan rasa nyamannyeriteratasisebagian.
Planning: IntervensiDilanjutkan
a) Kajitanda-tanda vital tiap 8jam atausesuaikondisiklien
b) Kajinyerimeliputilokasi, frekuensi, kwalitas dan skalanyeripasien.
c) Ajarkantekhnikrelaksasi dan
dextrasinafasdalamuntukmenguranginyerisaatnyerimuncul
d) Anjurkan pada keluargauntukmemberikanmassase pada area abdomen
yang nyeritapibukan area lukaoperasi.

2 Senin II Subyektif:
08April 2019 a) Keluargaklienmengatakanklienmasihtakutberaktivitassendiri.
20.00 wib b)
Keluargaklienmengatakanuntukmemenuhisemuakebutuhanaktivitasseha
ri-hariklienseperti mandi, makan, minum dan duduk dibantu oleh
keluarga.
c) Klienmengatakanbelumberanibergerak dan hanyaberbaringsaja.
Obyektif:
a) Klien tampak tiduran di atas tempat tidur.
b) Semuaaktivitassehari-hari (activity daily living)sepertimakan, duduk,
alih baring dilakukankeluarga klien dan denganbantuanperawat.
Analisa:
Masalahkeperawatanintoleransiaktivitasbelumteratasi.
Planning: LanjutkanIntervensi
a) Dorongpartisipasikliendalamsemuaaktifitassesuaikemampuan
individual.
b) Dorongdukungan dan bantuankeluarga/orang
terdekatdalamlatihangerak.
c) Berikanlingkungantenang dan mempertahankantirah baring.
d) Bantu aktifitasatauambulasipasiensesuaidengankebutuhan
Subyektif:
a) Klienmengatakanperutnyamulasingin BAB tapibelumbisa BAB.
b)

3 Senin III Subyektif:


8 April 2019 a) Keluargaklienmengatakan,
20.00 klienseringterbanguntidurnyaterutamamalamharikarenanyerimuncul
b) Klienmengatakantidakbisatidurkarenanyariseringmuncul pada
malamhari
Obyektif:
a) Tidurklienbelumcukup
b) Mata klienmerah
Analisa:
Masalahkeperawatangangguanpolaistirahat dan tidurbelumteratasi
Planning: Intervensidilanjutkan
a) Identifikasipenyebabkesulitantidurpasien dan
masalahdalampolaistirahattidur
b) Ciptakanlingkungan yang nyaman dan
tenangdenganmembatasipengunjung dan mengurangikebisingan
c)
Ajarkantekhnikrelaksasidengannafasdalamsebelumtidursaatnyerimuncul
d) Anjurkanpasienberdoaterlebihdahulusebelumtidur

4 Senin IV Subyektif:
08April 2019 Klienmengatakanlukaterasanyeri dan kaku dan terasapanas pada luka.
20.00 Obyektif:
a) Terdapatluka post operasi, keadaanlukabersih, tidakterdapattanda-
tandainfeksisepertioedem dan lukatertutupkassasteril.
b) Tanda-tanda vital:
TD : 120/80mmHg
Nadi :80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36.8oC
Analisa/Assasment:
Masalahkeperawatanresikotinggiinfeksitidakterjadi
Planning: Intervensidilanjutkan
a) Kajiadanyatanda–tandainfeksi dan
peradanganmeliputiadanyakemerahansekitarluka dan pus pada
lukaoperasi.
b) Lakukanmedikasilukasteril/bersihtiaphari.
c) Pertahankantekhnikaseptikantiseptik/kesterilandalamperawatanluka dan
tindakankeperawatanlainnya.
d) Kolaborasidengantimmedisdalampemberian therapy antibiotik

5 Selasa I Subyektif:
9April 2019 a) Klienmengatakanlukaoperasiterasanyerisedikitberkurang dan kaku
19.30 b) Klienmengatakansetelahmelakukannafasdalamberulang kali
nyerisedikitberkurang dan klienmaumelakukannafasdalamberulang-
ulang.
c) Keluargaklienmengatakanklienmaumelakukannafasdalam dan
mempraktekanberulang-ulangsaatnyerimuncul dan
klienmenangissaatnyerimuncul.
d) Saatdilakukanpengkajiannyeridiberirentang 1-10
klienmenyebutkannyerinyaberkurangdari 6 menjadi 4.
Obyektif:
a) Ekspresiwajahklienlebihrileks
b) Klienmaumelakukannafasdalamberulang-ulang
c) Tanda-tanda vital:
TD : 120/70mmHg
Nadi :80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 365oC

Analisa:
Masalahkeperawatangangguan rasa nyamannyeriteratasisebagian.
Planning: IntervensiDilanjutkan
a) Kajitanda-tanda vital sesuaikondisiklien
b) Kajinyerimeliputilokasi, frekuensi, kwalitas dan skalanyeripasien.
c) Anjurkan pada keluargauntukmemberikanmassase pada area abdomen
yang nyeritapibukan area lukaoperasi.

6 Selasa II Subyektif:
9 April 2019 a)
19.30 Keluargaklienmengatakankliensudahmaubergeraksendirisecaraperlahan
-lahan.
b) Klienmengatakanmulaitidaktahu dan
cemaslagimelakukanpergerakansecarabertahapseperti duduk dan
minumsendiritapimasihdibantu minimal oleh ibuklien
Obyektif:
Kecemasanklienuntukbergerakberkurang
Aktivitaskliensepertimakan, duduk dan beralihposisimasihdibantu oleh
keluarga.
Klienmulaibisa duduk walaupundibantu

Analisa:
Masalahkeperawatanintoleransiaktivitasteratasisebagian
Planning: LanjutkanIntervensi
a) Berikanlingkungantenang dan mempertahankantirah baring.
b) Bantu aktifitasatauambulasipasiensesuaidengankebutuhan

7 Selasa III Subyektif:


7 April 2019 a) Klienmengatakanapabilasuasanatidakbisingbisatidurnyenyak
219.30 b) klienmengatakanmasihseringterbangunmalam haritapimasihbisatidur
dan klienmauberdo’asebelumtidur.
Obyektif:
a) Klienmasihterbangunmalamtapinyerimulaiberkurang.
b) Klientampakberdo’a
Analisa/Assasment:
Masalahkeperawatangangguanpolaistirahattidurteratasisebagian.
Planning: Intervensidilanjutkan
a) Ciptakanlingkungan yang nyaman dan
tenangdenganmembatasipengunjung dan mengurangikebisingan
b)
Ajarkantekhnikrelaksasidengannafasdalamsebelumtidursaatnyerimuncul
c) Anjurkanpasienberdoaterlebihdahulusebelumtidur

8 Selasa IV Subyektif:
9 April 2019 Klienmengatakanlukaterasakakutapitidakpanas dan
20.30 nyerimulaisedikitberkurang
Obyektif:
a) Tanda-tanda vital: TD: 12070 mmHg, nadi 88x/menit, respirasi:
20x/menit, dan Suhutubuhklien: 36 5oC
b) Luka tampakbersihtidakterdapat Pus, tidaktampakkemerahan dan
oedemjahitanlukarapi dan lukatertutupkassasteril.
Analisa:
Masalahkeperawatanresikotinggiinfeksi tidakterjadi
Planning:
a) Kajiadanyatanda–tandainfeksi dan
peradanganmeliputiadanyakemerahansekitarluka dan pus pada
lukaoperasi.
b) Lakukanmedikasilukasteril/bersihtiapharidenganmenggunakancairan
NaCl dan Bethadinedenganperawatanlukabersih.
c) Pertahankantekhnikaseptikantiseptik/kesterilandalamperawatanluka dan
tindakankeperawatanlainnya.
9 Rabu I Subyektif:
10 April 2019 a) Pasienmengatakannyerijauhlebihberkurang, nyerihanyaterasakadang–
19.45 kadang
b) Setelah nafasdalamnyeritidakdirasakanlagi
c) Saatdilakukanpengkajiannyeridiberirentang 1-10
klienmenyebutkannyerinyaberkurangdari 4 menjadi 1.
Obyektif:
a) Klientampakrileks dan ekspresiwajahklientidaknyerilagi.
b) Luka operasikering dan tidakbengkak.
c) Hasil pemeriksaantanda-tanda vital: tekanandarah: 120/80mmHg, Nadi:
84x/menit, respirasi 20x/ menit, Suhu 367oC
Analisa:
Masalahkeperawatangangguan rasa nayamannyeriteratasi
Planning: intervensidihentikan

10 Rabu II Subyektif:
10 April 2019 a) Keluargaklienmengatakanklienmulaimauberjalan dan bangunsendiri
19.45 dan kekamar mandi sendiri.
b) Klienmengatakanmulaitidaktakutberaktivitas dan
nyerimulaibeerkurang.
Obyektif:
a) Klienmampuberaktivitasmandiri
b) Klientidakcemaslagi
Analisa/Assasment:
Masalahkeperawatanintoleransiaktivitasteratasi
Planning:
Intervensidihentikanpasienpulang.

11 Rabu III Subyektif:


10 April 2019 a) klienmengatakankliensudahmulaitidurnyenyak dan
19.45 tidakseringterbangunlagikarenanyerisudahberkurang.
b)
klienmengatakanklienmulaimampuberadaptasidenganlingkunganrumahs
akit yang bising dan selalumemulaitidurdenganberdo’a
Obyektif:
a) Klientampaktidurnyenyak
b) Waktu tidurkliendimulai pada jam 20.30wib dan terbangun pada pukul
04.30wib
Analisa:
Masalahkeperawatangangguanpolaistirahattidurteratasi
Planning:
Intervensidihentikanpasienpulang

14 Rabu IV Subyektif:
10 April 2019 a) Klienmengatakanlukasudahtidahbegitunyeri dan kaku
19.45 b) Keluargaklienmengatakansetiappagi dan sore
tempattidurselaludibersihakan dan pasientiappagi dan sore selalu di lap
denganwashlap air hangat
Obyektif:
a) Luka tampakbersih dan tidakadatanda-
tandainfeksisepertitidakterdapatoedem dan kemerahan pada luka dan
tidakterdapat pus jahitanlukarapi dan lukabersihtertutupkassasteril.
b) Hasil pemeriksaantanda-tanda vital: tekanandarah: 120/80mmHg, Nadi:
86x/menit, respirasi 20x/ menit, Suhu 367 oC

Analisa:
Masalahkeperawatanresikotinggiinfeksiteratasi, infeksitidakterjadi
Planning:
Intervensidihentikanpasienpulang
DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. (2011) Asuhankepeperawatan Hernia Scrotalis Pada


PasienPascaOperasi.Dikutipdarihttp://askep-kesehatan. Jurnalkeperawatan
indoesia.com/2009/01/Herrniascrotalis.html. Diaksestanggal 12 Juli 2011
Anonim B. (April 2011) Biologyc Safety Of Nursing intervension and Clinicalguide nursing
Clasivication Surgery. Avaibable from http://www.rch.org.au/clinicalguide/cpg.cfm?
doc_id=5180. Di aksestanggal 22 Juli 2011.

Anonim C. (2011) PedomanPerawatanPasien Post Operasi Laparotomy dan Hernia Scrotalis dan
perawatan Luka lanjutan. Available from http://www.wounds1.com/care/procedure20.cfm/35.
Di aksestanggal 22 Juli 2011

Anonim D. (April 2011)Pain perception and Management. Fundamentals of nursing: Human health and
function system Gastrointestinal.
Availablefromhttp://www.burnsurgery.org/Betaweb/Modules/moisthealing/part_2bc.
.htm.Diaksestanggal 22 Juli 2011.

Biggs WS, Dery WH. (2008) Evaluation and Treatment of Constipation in Infants and
Children.http://www.aafp.org/afp/20060201/469.html. Di aksestanggal 22 Juli 2011.

Carpenito L, Juall. (2001) BukuSakuDiagnosakeperawatan (terjemahan) EGC. Jakarta.

Doengoes, M. E. Moorhouse, Mf. Geissler. A. C. (2000)


RencanaAsuhanKeperawatanPedomanUntukPerancanaan dan
PendokumentasianperawatanPasien (terjemahan) Edisi 3, EGC. Jakarta.

Gaffar. L. Oj. (1999) PengantarKeperawatanProfesional. EGC. Jakarta

Kozier &Erb. (2004) Hernia Scrotalis Post Surgery Management dan Wounds. Fundamentals of nursing:
Concepts, process, and practice (7th ed.). New Jersey: Pearson prentice hall. Available from
http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/april 2009. Di aksestanggal 22 Juli 2011.

Oeswari E. (2000) Bedah dan Perawatannya. FKUI. Jakarta

Pearce. C. Evelyn. (1999), Anatomi dan FisioloogiuntukParamedis (terjemahan). GramediaPustaka


Utama. Jakarta.
Price. S. A.(2005) Patofisiologi: Konsepklinis proses-proses penyakit. (terjemahan). Edisi 6. EGC.
Jakarta.

Sjamsuhidajat, R. Jong. Wd. (2005) Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah. Edisi 2 (terjemahan) EGC.
Jakarta.

Smeltzer S. C. B. G. (2002) Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah Brunner and Suddarth(terjemahan)


Vol 2. EGC. Jakarta.

Soeparman, dkk. (2001)IlmuPenyakitDalamJilid II. BalaiPenerbit FKUI, Jakarta

Underwood, J. C. E. (2000) PatologiUmum dan Sistemik (terjemahan) vol 2. EGC. Jakarta.

Wilkinson, J.M. (2000) Nursing diagnosis handbook with NIC interventions and NOC outcomes (7th
ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall
Health.http://wps.prenhall.com/chet_kozier_fundamentals_7/0,7865,764086-,00.html . Di
aksestanggal 22 Juli 2011.

Anda mungkin juga menyukai

  • Print Laporan Praktek Anak
    Print Laporan Praktek Anak
    Dokumen6 halaman
    Print Laporan Praktek Anak
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Askep GEA
    Askep GEA
    Dokumen11 halaman
    Askep GEA
    wezi
    Belum ada peringkat
  • LP Gea Deal
    LP Gea Deal
    Dokumen14 halaman
    LP Gea Deal
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Print Bed Side Teaching
    Print Bed Side Teaching
    Dokumen2 halaman
    Print Bed Side Teaching
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • LP Thypoid
    LP Thypoid
    Dokumen12 halaman
    LP Thypoid
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • LP Thypoid Tugu Rejo
    LP Thypoid Tugu Rejo
    Dokumen14 halaman
    LP Thypoid Tugu Rejo
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • LP - DHF Fix
    LP - DHF Fix
    Dokumen15 halaman
    LP - DHF Fix
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • LP - DHF Fix
    LP - DHF Fix
    Dokumen14 halaman
    LP - DHF Fix
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv, V
    Bab Iv, V
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv, V
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • LP Pneumonia Aspirasi
    LP Pneumonia Aspirasi
    Dokumen12 halaman
    LP Pneumonia Aspirasi
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • LP BBLR Q
    LP BBLR Q
    Dokumen18 halaman
    LP BBLR Q
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • KONTRAK BELAJAR Maternitas
    KONTRAK BELAJAR Maternitas
    Dokumen3 halaman
    KONTRAK BELAJAR Maternitas
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Implement As I
    Implement As I
    Dokumen21 halaman
    Implement As I
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Askep BBLR New
    Askep BBLR New
    Dokumen10 halaman
    Askep BBLR New
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Askep BBLR New
    Askep BBLR New
    Dokumen4 halaman
    Askep BBLR New
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Askep BBLR New
    Askep BBLR New
    Dokumen10 halaman
    Askep BBLR New
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Hipoglikemia
    Asuhan Keperawatan Hipoglikemia
    Dokumen15 halaman
    Asuhan Keperawatan Hipoglikemia
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Implement As I
    Implement As I
    Dokumen5 halaman
    Implement As I
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Implement As I
    Implement As I
    Dokumen5 halaman
    Implement As I
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Per en Canaan
    Per en Canaan
    Dokumen2 halaman
    Per en Canaan
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Dokumen1 halaman
    Analisa Data
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar & Daftar Isi
    Kata Pengantar & Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar & Daftar Isi
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi
    Evaluasi
    Dokumen2 halaman
    Evaluasi
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pneumonia
    Makalah Pneumonia
    Dokumen32 halaman
    Makalah Pneumonia
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • LP Sepsis
    LP Sepsis
    Dokumen1 halaman
    LP Sepsis
    Neeyach Handayani
    Belum ada peringkat
  • LP Sepsis
    LP Sepsis
    Dokumen11 halaman
    LP Sepsis
    Ira
    Belum ada peringkat