BAB III
I. IDENTITAS
1. Nama : Ny. T
2. Tgl. Lahir : 26 Februari 1985
3. Usia : 34
4. Pendidikan : SLTA
5. Alamat : Dukuh, Kranggan, Polanharjo, Klaten
6. Nama Suami : Tn. J
7. Pekerjaan Suami : Swasta
8. Agama : Islam
9. Alamat : Dukuh, Kranggan, Polanharjo, Klaten
10. Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
B. Tahap Antisipatori
1. Status Kesehatan
a. Keluhan utama :
Pasien mengeluh nyeri pada luka post operasi, nyeri sedang dengan skala nyeri 6, di
rasakan pada abdomen bawah atas simfisis, menyebar ke daerah bokong, nyeri
bertambah bila bergerak
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, HIV/AIDS ataupun penyakit menurun seperti DM, HT
Siklus : 28 hari
2) Riwayat perkawinan
Pasien mengatakan ini merupakan pernikahan pertama dan sudah menikah 12 tahun
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Usia BBL H/M Jenis persalinan penolong komplikasi
2. Hamil
ini
a. Nutrisi : di rumah 3x sehari, menu lengkap habis 1 porsi dan tidak ada alergi
Di RS 3x sehari menu lengkap, habis 1 porsi tidak ada alergi
Di RS belum BAB
e. Pola Tidur :
Di rumah tidur malam ± 7 jam sehari, tidur siang ± 1 – 2 jam sehari
f. Seksualitas :
Normal tidak ada kendala
pasien berada pada fase taking IN pasien mengeluhkan masih sakit ketika bergerak dan
belum ingin menyusui bayinya
pasien terlihat bingung ketika bayinya menangis dan meminta bantuan suaminya untuk
menenangkan bayinya
D. Tahap Informal
1. Fleksibilitas
2. Kecemasan: Respon ibu saat bayi menangis dan perilaku ibu saat bayi sakit
Pasien terlihat cemas dan bingung saat bayinya menangis dan meminta bantuan perawat
dan suami untuk menenangkan bayinya
4. Konflik peran:
Tidak ada konflik peran, pasien dan suami masing masing sudah paham dengan perannya
sebagai orang tua dengan anggota keluarga baru yang baru lahir
E. Tahap personal
1. Maternal Role
b. Kepuasan ibu:
Pasien mengatakan bagahia dan puas dengan perannya sebagai ibu
c. Bonding attachmen --- score Gray sangat positif , pasien merasa sangat gembira dengan
kelahiran bayinya, ketika bayi di lakukan rawat gabung langsung ingin memegang
bayinya dan melakukan kontak mata dengan bayinya
2. Dukungan Sosial
a. Dukungan emosi :
c. Dukungan informasi :
29
c. Dukungan Fisik :
pasien mendapatkan dukungan penuh dari suami dan keluarga besarnya dengan di penuhi
semua kebutuhannya
d. Dukungan penghargaan :
Suami dan keluarga sangat menghargai pasien
3. Fungsi Keluarga :
Keluarga mampu menjalankan fungsinya sebagai bagian dari masyarakat dan mampu
menjalankan peran masing masing
6. Pengkajian Budaya
Pasien mengatakan tidak ada pantangan makanan dan berencana akan memberikan ASI
eksklusif
a. Keadaan Umum : baik, t. 366 , RR. 22x/m, HR. 84 x/m, TD. 110/70 mmHg
b. Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan di
kedua mata
d. Dada/ mammae
e. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Auskultasi
Bising usus +
f. Genetalia
1) Vagina : tidak ada oedem pada vulva ataupun varises, lochea rubra konsistensi
encer
g. Ektrimitas
atas : ke 2 tangan dapat di gerakkan, tidak ada atrofi otot terpasang infus pada tangan kiri
bawah : ke 2 kaki dapat di gerakkan dengan sedikit tahanan, tidak ada lesi tidak ada
varises, tidak ada oedem
J. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Hitung Jenis
Basofil 0 0–3 %
Eosinofil 0 0–3 %
Neutrofil 78 42 – 75 %
Monosit 6 2–9 %
Golongan darah A
Rhesus Faktor +
31
L. Terapi
o ceftriaxone 2 x 1 gram
o ketorolac 3 x 1 ampul
o plasminex 3 x 500
8. Pengkajian Bayi
b. Ukuran anthropometrik : BB. 2830 gr, PB. 45 cm, LK. 34 cm, LD. 32 cm, LP. 28 cm
g. Mulut dan tenggorokan : normal tidak ada cacat tidak ada sekret berlebih
j. Dada : simetris, tidak ada retraksi, suara nafas dan jantung normal
m. Reflek Primitif
NO REFLEK + -
1 Reflek Rooting +
2 Reflek Suching +
3 Reflek menggenggam +
32
4 Reflek Moro +
5 Reflek Babinski +
V. RENCANA KEPERAWATAN
DX TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
1 Setelah di lakukan tinkep 1) Observasi ku dan vital 1. sebagai data awal untuk
selama 2 x 24 jam di harapkan sign melihat ku pasien
nyeri berkurang atau hilang 2) Kaji lokasi dan intensitas 2. sebagai data dasar untuk
dengan criteria : nyeri mengetahui seberapa
- Pasien 3) Observasi reaksi non hebat nyeri yang di
mengungkapkan rasa verbal dari rasakan sehingga
nyeri berkurang/ ketidaknyamanan mempermudah intervensi
hilang 4) Dorong pasien selanjutnya
- Skala nyeri turun menggunakan 3. reaksi non verbal
menjadi 2/ 0 managemen relaksasi menandakan nyeri yang
- Pasien tampak rileks distraksi di rasakan pasien
- TTV dbn 5) Kolaborasi dengan 4. untuk mengurangi nyeri
TD . 110/70 – 120/80 dokter untuk pemberian secara non farmakologis
RR. 12 – 24 x/m analgetik sesuai indikasi 5. mempercepat
HR 70 – 80 x/m penyembuhan nyeri
33
DO :
Pasien dan keluarga
mengangguk paham
tentang informasi
yang di berikan
Hari Kedua
DX TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD
1.2 Rabu, 10 1. Mengobservasi ku dan DS : pasien mengatakan nyeri
April 2019 vita sign sedikit berkurang
2. Mengkaji lokasi dan
16.00 intensitas nyeri DO :
3. Membantu pasien untuk Ku baik, t. 36,5, RR.
duduk tegak 20x/m, HR 86x/m
4. Memberikan injeksin Pasien bisa duduk
ketorolac 1 ampul tegak dengan TT di
intravena tinggikan di bagian
kepala
Injeksi ketorolac
masuk
Wajah Pasien
terlihat lebih rileks,
skala nyeri 4
3 Rabu, 10 1. Membantu ibu DO :
April 2019 menyusui bayinya ibu mempraktekan
2. Membantu ibu cara perawatan
35
Hari Ketiga
Dx Tgl/Jam Implementasi Respon TTD
1,2 Kamis, 11 1. Mengobservasi ku dan DS : pasien mengatakan
April 2019 ttv nyeri sdh banyak berkurang
16.00 2. Mengkaji lokasi dan
intensitas nyeri DO :
3. Membantu pasien Ku baik, t. 37, RR.
belajar jalan 22x/m, HR 86x/m
Ibu mampu
berjalan pelan
pelan
3 Kamis, 11 Membantu ibu menyusui bayinya DS : ibu mengatakan sudah
April 2019 lebih PD menyusui
17.00
DO :
Bayi menyusu dengan
nyaman
VII. EVALUASI
2 Kamis, 11 Subyektif :
April 2019 Pasien mengatakan sudah mampu berjalan dengan bantuan.
Obyektif : Pasien bisa berjalan pelan tapi dengan bantuan
Analisa :
Masalah belum teratasi
16.00
Planning :
Lanjutkan intervensi.
1. Bantu pasien untuk bergerak secara aktif dan pasif
2. Bantu memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dilakukan
36
oleh pasien
3. Ubah posisi tiap 2-4 jam
4. Ajarkan pasien atau keluarga untuk melakukan
mobilisasi secara bertahap.
3 Kamis, 11 Subyektif :
April 2019 Pasien mengatakan sudah paham tentang teknik menyusui
yang baik dan benar
Obyektif :
16.00 Pasien menggendong dan menyusui bayinya dengan teknik
menyusui yang baik dan benar
Analisa :
Masalah teratasi
Planning :
Hentikan intervensi