Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH PADA PROYEK

REKLAMASI PANTAI PT. WILMAR NABATI GRESIK – JAWA TIMUR


DENGAN METODE PRELOADING DAN PEMASANGAN MICROPILE

Nama Mahasiswa : Devvi Arri Rahmasari


NRP : 3109 106 006
Jurusan : Teknik Sipil FTSP - ITS
Dosen Pembimbing I : Prof. Ir. Noor Endah, MSc., PhD.
Dosen Pembimbing II : Trihanyndio Rendy Satrya, ST, MT

ABSTRAK
PT. WILMAR NABATI GRESIK membutuhkan lahan baru untuk menunjang
tambahan usaha produksi dengan menambah unit silo (biodiesel plant). Mengingat
keterbatasan lahan yang tersedia untuk pembangunan silo (biodiesel plant) maka dibutuhkan
usaha memperluas lahan dengan cara reklamasi pantai. Kondisi tanah dasar pada kawasan
reklamasi pantai PT WILMAR NABATI GRESIK cenderung berjenis tanah lempung lunak.
Tanah ini pada umumnya memiliki sifat sangat mudah memampat (compressible),
permeabilitas yang rendah dan mempunyai daya dukung yang rendah. Mengetahui sifat-sifat
tersebut, tanah lunak cenderung memiliki potensi pemampatan konsolidasi yang besar.
Pemampatan konsolidasi yang terjadi dapat dihilangkan dengan menggunakan metode
preloading. Selain timbunan reklamasi, struktur tanggul juga perlu diperhatikan karena
memiliki peranan penting sebagai pelindung tanah timbunan dari terjangan arus dan
gelombang air laut. Untuk itu dibutuhkan perkuatan tanah menggunakan micropile di bawah
tanggul untuk meningkatkan tahanan geser tanah sehingga struktur tanggul aman dari
kelongsoran (sliding).
Perencanaan reklamasi pantai PT WILMAR NABATI GRESIK ini memanfaatkan
metode preloading dan pemasangan perkuatan tanah dasar dengan micropile ukuran 20x20
cm di bawah tanggul sebanyak 15 buah per meter Panjang.

Kata kunci : Reklamasi Pantai, Lempung Lunak, Preloading, Micropile.

1
BAB I kawasan reklamasi dan merupakan tahap awal
PENDAHULUAN pekerjaan reklamasi. Guna lebih memperkuat
1.1 Latar Belakang struktur tanggul dibutuhkan adanya perkuatan
PT Wilmar Nabati - Gresik merupakan tanah di bawah tanggul menggunakan
perusahaan yang bernaung di bawah Wilmar micropile. Penggunaan micropile bertujuan
Group (Wilmar International) yang ada di untuk meningkatkan tegangan geser tanah agar
Indonesia. Perusahaan pemilik kelapa sawit daya dukung tanah meningkat.
dan pabrik biodiesel kelapa sawit terbesar di Oleh karena itu studi ini penting
dunia ini berada di kompleks industri Wilmar dilakukan agar dapat merencanakan metode
seluas 54 hektar, Jalan Kapten Dharmo preloading untuk menghilangkan pemampatan
Sugondo no. 56 Gresik. Di kompleks industri dan perkuatan tanah di bawah tanggul
inilah akan dibuat dua tambahan usaha menggunakan micropile
produksi turunan dari minyak kelapa sawit
mentah (crude palm oil) yaitu biji minyak 1.2 Perumusan Masalah
kelapa sawit mentah (crude palm kernel oil) Permasalahan yang muncul dalam
dan biji minyak kelapa sawit (palm kernel oil). merencanakan reklamasi pantai di area
Hasil pengolahan dari kedua jenis turunan Pelabuhan Khusus PT. WILMAR Gresik
minyak kelapa sawit mentah tersebut antara lain:
digunakan sebagai bahan baku pembuatan 1. Berapa tinggi timbunan awal (𝐻𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖𝑎𝑙 )
produk-produk , diantaranya minyak goreng, yang harus diletakkan agar mencapai
creamer, produk kosmetik, produksi biodiesel, tinggi timbunan yang direncanakan ?
dan produksi oleokimia. Untuk itu dilakukan 2. Berapa besar dan lama pemampatan
usaha pembangunan tambahan biodiesel plant tanah akibat beban yang bekerja di atas
guna memenuhi usaha produksi tambahan tanah dasar?
tersebut. 3. Berapa ukuran dan jumlah micropile
Keadaan eksisting industri saat ini yang harus dipasang sebagai perkuatan
memperlihatkan adanya kekurangan lahan tanah di bawah tanggul agar tidak
yang digunakan untuk pembangunan biodiesel mengalami kelongsoran?
plant tambahan karena bangunan hangar dan 4. Bagaimana metode pelaksanaan yang
biodiesel plant yang ada sudah tidak seharusnya dikerjakan ?
menyisakan ruang atau lahan kosong.
Mengingat masalah keterbatasan lahan 1.3 Tujuan dari tugas akhir ini adalah
tersebut maka diperlukan usaha untuk merencanakan timbunan reklamasi
memperluas lahan dengan cara reklamasi pantai di PT Wilmar Nabati dengan
pantai. Reklamasi pantai dilakukan dengan sistem preloading serta perkuatan tanah
cara menguruk area perairan pantai seluas ± 24 di bawah tanggul menggunakan
hektar. micropile.
Tanah dasar di daerah perairan pantai
tersebut berjenis tanah lempung lunak yang 1.4 Batasan Masalah
memiliki sifat kompressibel tinggi, Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :
permeabilitas yang rendah, dan mempunyai 1. Data yang digunakan adalah data
daya dukung yang rendah. Mengetahui sifat- sekunder.
sifat tersebut, tanah lunak cenderung memiliki 2. Tidak mengevaluasi lay out.
potensi pemampatan konsolidasi yang besar. 3. Tidak melakukan studi perubahan pola
Untuk menghilangkan pemampatan arus dan sedimentasi.
konsolidasi yang terjadi dapat digunakan 4. Tidak membahas masalah
metode preloading. hidrooceanografi dari daerah reklamasi
Permasalahan lain yang ditemui pada 5. Lokasi pengerukan (quarry) sudah
reklamasi pantai adalah lokasi reklamasi yang ditentukan.
berhubungan langsung dengan laut sehingga 6. Tidak menghitung anggaran biaya dan
diperlukan suatu struktur pelindung berupa menganalisa waktu pelaksanaan proyek.
tanggul (shore protection) yang berfungsi
untuk melindungi tanah timbunan dari 1.5 Manfaat
terjangan arus dan gelombang air laut. Manfaat dari tugas akhir ini adalah
Tanggul tersebut dibangun di sepanjang sebagai bahan masukkan yang sangat

2
berguna bagi perencanaan reklamasi didapatkan dari pihak kontraktor pelaksana
pantai. yaitu PT. Karya Inter Nusa. Data berupa hasil
uji laboratorium yang didapatkan dari
1.6 Lokasi Proyek penyelidikan tanah dasar di lapangan yaitu
Secara geografis, pekerjaan reklamasi Boring dan SPT (Standard Penetration Test).
pantai PT Wilmar Nabati terletak di Boring dan SPT dilakukan di lima titik bor
sekitar 7°10’48” LS dan 112°40’1” BT. dengan kedalaman bervariasi yaitu 15m dan
Lokasi proyek berada di kawasan 30m dari dasar laut (sea bed). Lokasi titik bor
industri Kabupaten Gresik, Provinsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Jawa Timur yang berdekatan dengan Dengan melakukan Plotting hubungan
dermaga container Marina dan dermaga antara N-SPT dengan kedalaman tanah
Semen Gresik. (Gambar 4.2) maka tebal lapisan tanah yang
terkonsolidasi (compressible) dapat
ditentukan. Penentuan tebal lapisan tanah yang
terkonsolidasi didasarkan pada N-SPT yang
bernilai 0 s/d 10 (very soft clay sampai medium
Lokasi stiff clay); dari data tersebut diketahui bahwa
ketebalan lapisan tanah yang terkonsolidasi
yaitu hingga 3,5m.
Data hasil uji laboratorium yang berupa
sifat - sifat fisik tanah dianalisa menggunakan
selang kepercayaan 90%. Plotting parameter
data tanah dasar (γsat, Cu, Gs, LL, IP, Wc, Ø)
METODOLOGI terhadap kedalaman disajikan pada Lampiran
MULAI
1 dan cara mengevaluasi parameter tersebut
Studi Literatur
dihitung berdasarkan Persamaan 2.3 s.d. 2.5;
Rekapitulasi hasil perhitungan dengan selang
Pengumpulan
Data
kepercayaan 90% disajikan pada Tabel 4.1.
Analisa Data Tanah

Perencanaan Reklamasi

Perencanaan Tanggul Perencanaan Timbunan Reklamasi

Perencanaan Hinisial
timbunan BL -1
Periksa :
Stabilitas Perhitungan Pemampatan
Konsolidasi
BL -2
TIDAK
OK
BL -3
Besar konsolidasi Waktu konsolidasi

Perkuatan Micropile BL -4
BL -5
Periksa :
apakah tersedia waktu yang
OK cukup untuk dicapainya
konsolidasi
YA

TIDAK

Preloading + PVD Gambar 4.1 Lokasi Titik pengeboran

Metode Pelaksanaan Preloading

Kesimpulan dan Gambar


Detail Desain Reklamasi

SELESAI

BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
4.1 Data Tanah
4.1.1 Data Tanah Dasar
Data tanah yang digunakan dalam
perencanaan reklamasi PT. Wilmar Nabati –
Gresik merupakan data sekunder yang

3
N- SPT
0 5 10 15 20 25 30 tipe : Minipile persegi
0
mutu Beton : K-450
2,5
tegangan ijin tekan beton :168.08 kg/cm2
5
dimensi : 20 x 20 cm
7,5

10 BL 1

12,5 BL-2
Kedalaman

BL-3

sat
γ

1,803
1,777
1,802
1,737
1,796
15

gr/cm3
BL-4
17,5 BL-5
20

c
22,5

0,171
0,144
0,148
0,134
0,152
Kg/cm2 °
25

27,5

7
5
1
7
7
φ
30

Gambar 4.2 Hubungan N-SPT dengan

%
IP

44,962
45,176
46,766
40,726
44,437
kedalaman

4.1.2 Data Tanah Timbunan

%
LL
Data tanah timbunan meliputi sifat fisik tanah

78,075
80,223
80,540
77,441
78,711
timbunan dan geometri atau bentuk struktur
timbunan. Adapun data timbunan yang

PARAMETER TANAH
digunakan adalah sebagai berikut :

Gs
REKAPITULASI

2,587
2,587
2,559
2,610
2,588
1. Sifat fisik timbunan
Material timbunan yang digunakan adalah
limestone yang diambil dari daerah sekitar
Tabel 4.1

proyek dengan spesifikasi sebagai berikut %


Wc

51,772
40,481
38,727
40,407
37,395
:
C =1
HASIL PER

γsat = 1,98 t/m3


γtanah = 1,75 t/m3
(m)
0- 2
2.4

φ
6.4
Ke

10
14
= 25º
2. Data Perencanaan Struktur Timbunan
Berdasarkan kebutuhan lahan yang BAB V
digunakan untuk penambahan unit silo PERENCANAAN REKLAMASI
maka luas total daerah yang akan 5.1 Menentukan Tinggi awal Timbunan
direklamasi adalah 24 ha dan elevasi akhir (Hinisaial)
yang direncanakan adalah +4 m LWS. Langkah pertama yang dilakukan
Sketsa potongan melintang dari timbunan untuk mencari tinggi timbunan awal (Hinisial)
ditunjukkan pada Gambar 4.4 dari perencanaan timbunan reklamasi ini
adalah membuat grafik hubungan antara Hfinal
γsat = 1,98t/m2 dengan Hinisial dan grafik hubungan antara Hfinal
1:2 Ф = 25º 5.0000
4m dengan Sc dari data tanah yang sudah
+0.00 LWS dianalisa. Hinisial dapat dicari menggunakan
SeaBed 1m Persamaan 2.33 sedangkan Hfinal adalah Hinisial
Gambar 4.4 Sketsa potongan melintang dikurangi Sc menggunakan Persamaan 2.34.
timbunan. Perhitungan besar pemampatan
konsolidasi (Sc) pada perencanaan ini dihitung
4.2 Data Spesifikasi Micropile berdasarkan pemampatan konsolidasi primer
Spesifikasi micropile yang digunakan (consolidation primary settlement) yaitu pada
adalah bentuk persegi, merupakan produksi kondisi normally consolidated. Perhitungan
dari PT. Eleminindo Perkasa yang disajikan pemampatan konsolidasi dilakukan untuk
pada Lampiran 6 dengan spesifikasi : beban timbunan bervariasi sebagai berikut :

4
H1 = 4 m ; q1 = 6,23 t/m2 htimb = 4 meter dan lapisan tanah dasar
H2 = 5 m ; q2 = 7,98 t/m2 1(0,45m)
H3 = 6 m ; q3 = 9,73 t/m2 I = 0,5 x 2
H4 = 7 m ; q4 = 11,48 t/m2 =1
H5 = 8 m ; q5 = 13,23 t/m2 qo = (H-Hw) x γ timb + Hw x γ’
H6 = 9 m ; q6 = 14,98 t/m2 = (4-1) x 1,75 + 1 x (1,98 – 1)
H7 = 10 m ; q7 = 16,73 t/m2 = 6,23 t/m2
∆p = I x qo
5.1.1 Perhitungan besar pemampatan = 1 x 6,23
konsolidasi (Consolidation Primary = 6,23 t/m2
Settlement) 3. Menghitung besarnya pemampatan
Tabel 5.1 Parameter tanah konsolidasi (Consolidation Primary
Tebal
No. Kedalaman lap Z γsat Cc eo
Cu Settlement)
Lapisan (m) (m) (m) t/m3 kg/cm2 Dengan menggunakan Persamaan 2.8
1 0 – 0,45 0.45 0,225 1,737 0,496 1,351 0,134
2 0,45 – 1,45 1 0,95 1,737 0,496 1,351 0,134 didapatkan :
3 1,45 – 2,45 1 1,95 1,737 0,496 1,351 0,134
4 2,45 – 3,45 1 2,95 1,796 0,496 1,048 0,152 Lapisan 1 (0,00 – 0,45)
Contoh perhitungan dilakukan untuk
Tahapan menghitung besar pemampatan htimb = 4 meter dan lapisan tanah dasar
konsolidasi adalah : 1(0,45m)
 0,496 0,166 + 6,23 
1. Menghitung besar tegangan overburden S ci =  log × 0,45
efektif di tiap lapisan. 1 + 1,351 0,166 
Besarnya tegangan overburden dihitung = 0,151 m
di tengah-tengah lapisan tanah dengan Sehingga total pemampatan yang
menggunakan persamaan berikut : diakibatkan lapisan tanah 1, 2, 3 dan 4
Po' = γ '.z adalah
dimana : Total= Sci1 + Sci2 + Sci3 + Sci4
z = ketebalan tanah dari permukaan tanah = 0,151m+0,210m + 0,153m + 0,141m
dasar sampai tengah-tengah lapisan yang = 0,655 m
ditinjau (meter).
5.1.2 Perhitungan Hawal Timbunan
γ' = gamma efektif, yaitu γ'= γsat- γw
(Hinisaial) dan Settlement (Sc)
htimb = 4 meter (variabel)
Elv. +4.00 LWS
γsat timb = 19,8 kN/m3
γtimb = 17,5 kN/m3
± 0.00 LWS γw = 10 kN/m3
Z1 0.45 m qfinal = ((H – Hw x γtimb) + (Hw x γ’)
Z2
Z3 1m = ((4 – 1) x 1,75) + (1 x 0,98)
Z4
1m = 6,23 t/m2
1m Sc = 0,655 m
maka :
Gambar 5.1 : Sketsa Rencana Perhitungan ′ ))
q final + (( S c + H w )(γ timb − γ timb
H inisial =
Lapisan 1 ( H = 0,45 meter ) γ timb
Po’ = (1,737 - 1) x 0,45/2 6,23 + ((0,655 + 1)(1,75 − 0,98))
= 0,166 t/m2 H inisial =
1,75
2. Menghitung besarnya penambahan = 4,288 meter
tegangan akibat pengaruh beban Hfinal = 4,288 – 0,655
timbunan ditinjau di tengah-tengah = 3,633 meter
lapisan (∆P). Dengan cara yang sama hasil perhitungan
Lapisan 1 ( 0 – 0,45 m ) Hinisial untuk beban (q) yang berbeda
Contoh perhitungan dilakukan untuk selengkapnya dapat dilihat di Tabel 5.2

5
Sc = -0,0037x2 + 0,0975x + 0,3525

Tabel 5.2 :Hasil Perhitungan Tinggi = ( -0.0037 x 52 ) + ( 0.0975 x 5 ) + 0.3525


Timbunan Awal (Hinisial) dan = 0,75 m
Settlement
H q Sc H initial Hfinal 5.2 Perhitungan Waktu Konsolidasi
(m) ( t/m2 ) (m) (m) (m) Parameter tanah yang dibutuhkan untuk
menghitung waktu konsolidasi disajikan pada
4 6,23 0,655 4,288 3,633
Tabel 5.3. Karena lapisan tanah memiliki
5 7,98 0,725 5,319 4,594 beberapa nilai Cv, maka nilai Cv yang
6 9,73 0,782 6,344 5,562 digunakan adalah nilai gabungan dari setiap
7 11,48 0,830 7,365 6,535 lapisan tanah.
8 13,23 0,873 8,384 7,511
9 14,98 0,910 9,401 8,490 Tabel 5.3 : Parameter tanah
10 16,73 0,944 10,415 9,471 No. Tebal lap γsat Cv
(m) t/m3 cm2/sec
1 2,45 1,737 5,00E-04
H final Vs H initial
12,000
2 1 1,796 5,00E-04
y = -0,0037x 2 + 1,0975x + 0,3525
10,000 R² = 1
(245 + 100) 2
8,000
CVgabungan = 2
  245   100  
H initial ( m )

6,000  + 
H final Vs H initial   0,0005   0,0005  
4,000    
2,000
= 0,0005 cm2/sec
Hdr = 3,45 m
0,000
0,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 U = 80 %  Tv = 0,567 (harga Tv
H final ( m )
berdasarkan harga derajat konsolidasi (U)
Gambar 5.2 : Grafik Hubungan antara Tinggi dapat diperoleh dari Tabel 2.1)
Timbunan Akhir (Hfinal) dengan Tinggi Sehingga dengan menggunakan Persamaan
Timbunan Awal (Hinisial). 2.28, didapatkan waktu konsolidasi.
0,567(3,45)
2
t=
H final Vs Settlement (0,0005 x3600 x 24 x365 x10 − 4 )
1,000 y = -0,0037x 2 + 0,0975x + 0,3525
0,900
R² = 0,9996 = 4,28 tahun
0,800 Hasil perhitungan waktu konsolidasi
0,700 berdasarkan harga derajat konsolidasi lainnya
0,600
dapat dilihat pada Tabel 5.4
Sc ( m )

0,500

0,400 H final Vs Settlement Tabel 5.4 : Waktu pemampatan


0,300

0,200
Derajat Faktor Lama Lama
0,100

0,000 Konsolidasi Waktu Konsolidasi Konsolidasi


0,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
H final ( m ) (U%) (Tv) (detik) (tahun)

Gambar 5.3 : Grafik Hubungan 0 0 0,0 0,000


antara Tinggi Timbunan Akhir (Hfinal) 10 0,008 1904400 0,060
dengan Settlement (Sc). 20 0,031 7379550 0,234
Dengan menggunakan persamaan pada 30 0,071 16901550 0,536
Gambar 5.2 dan 5.3 didapatkan : 40 0,126 29994300 0,951
Elevasi akhir = + 4 m LWS 50 0,197 46895850 1,487
Elevasi permukaan dasar laut = -1,0 m LWS
60 0,287 68320350 2,166
Tinggi timbunan Rencana = 4 +1,0 = 5 meter
Hinisial = -0,0037x2 + 1,0975x + 0,3525 70 0,403 95934150 3,042
= (-0,0037x52)+(1,0975 x 5) + 0,3525 80 0,567 134974350 4,280
= 5,75 m 90 0,848 201866400,00 6,401
100 ∞
6
5.3 Penimbunan Bertahap (Preloading)
Pelaksanaan penimbunan di lapangan
dilakukan secara bertahap yaitu menggunakan

28
0
σ9

=5.0m
Δp10

m
asumsi kecepatan penimbunan di lapangan 50

)2
'

9,453
7,271
7,805
8,542
cm/minggu. Dengan tinggi timbunan awal

σ9
' + σ8

(t/m

H=4.5m
(Hinitisal) yang didapat dari perhitungan

Δp9
sebelumnya maka jumlah tahapan penimbunan

)2
'
adalah sebagai berikut :

7,667
8,578
6,396
6,930
σ8
' + σ7

(t/m

H=4.0m
Hinitial = 5,75 meter

Δp8
Jumlah pentahapan= 5,75 / 0,50

)2
'
= 11,5 tahap

6,792
7,703
5,521
6,055
σ7
' + σ6

(t/m )2
= 12 tahap

H=3.5m
Δp7
=)
Dalam tahap penimbunan, langkah awal yang

'
dilakukan adalah mencari tinggi timbunan

6,828
4,646
5,180
5,917
σ6
' + σ5

(t/m
kritis (Hcr) yang mampu dipikul oleh tanah

H=3.0m
Δp6
dasar agar timbunan tidak mengalami

)2
'
kelongsoran.

5,042
5,953
3,771
4,305
σ5
' + σ4

(t/m
1. Menentukan tahapan penimbunan

H=2.5m
Δp5
mencapai tinggi timbunan kritis (Hcr)

)2
'
Tinggi timbunan kritis mencapai tahap ke-

4,167
5,078
2,896
3,430
σ4
' + σ3
9. Jadwal pentahapan penimbunannya

(t/m

H=2.0m
Δp4
dapat dilihat pada Tabel 5.5

)2
100%
'

4,203
2,021
2,555
3,292
σ3
' + σ2

(t/m

H=1.5m
Δp3

)2
0
0
0
0
0
0
0
0
1 mg

'

3,818
1,636
2,170
2,907
σ2
' + σ1

(t/m

H=1.0m
Δp2
0
0
0
0
0
0
0
1 mg
2 mg

Perhitungan
unantimb
:

)2
'

1,927
2,838
0,656
1,190
σ1

(t/m

H=0.5m
0
0
0
0
0
0
1 mg
2 mg
3 mg

Po + Δp1
pada derajat konsolidasi (U

)2

1,437
2,348
0,166
0,700
Po

H=0m
(t/m
0
0
0
0
0
1 mg
2 mg
3 mg
4 mg
Hkritis

Tabel
tegangan
0
0
0
0
1 mg
2 mg
3 mg
4 mg
5 mg
Waktu (minggu)

5.6 efektif akibat b

4,45
1,45
2,45
3,45
0
0
0
1 mg
2 mg
3 mg
4 mg
5 mg
6 mg

Tinggi Timbunan
0
0
1 mg
2 mg
3 mg
4 mg
5 mg
6 mg
7 mg

Pe rubah

1,0

3,45
1,45
2,45
0
1 mg
2 mg
3 mg
4 mg
5 mg
6 mg
7 mg
8 mg
Pentahapan

k
5.5 : Tab

1 mg
2 mg
3 mg
4 mg
5 mg
6 mg
7 mg
8 mg
9mg

3. Menghitung penambahan tegangan


efektif akibat beban timbunan apabila
1m

2m

3m

4m
peni

0.5 m

1.5 m

2.5 m

3.5 m

4.5 m

derajat konsolidasi (U) < 100%


Tin

Dengan menggunakan formula yang


2. Menghitung tegangan di tiap lapisan diberikan pada Persamaan 2.39 dan 2.40
tanah untuk derajat konsolidasi 100%. untuk U<100%, maka hasil hitungannya
Hasil perhitungan perubahan tegangan seperti diberikan pada Tabel 5.7
akibat beban bertahap dari tahap 1 s.d.
tahap 9 dengan derajat konsolidasi 100%
dapat dilihat pada Tabel 5.6.

7
Persamaan 2.41 sehingga hasilnya dapat
dituangkan pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Hasil perhitungan Cu baru pada
umur timbunan 1 minggu
Cu Cu
σ'P

Kpa
PI Cu

15,200
13,
Baru Lama
C
kedalaman Pakai
2
(m) (t/m ) (%) Kpa Kpa
Kpa
Kpa

8,363
9,088
10,040
11,012
Cu Baru Cu Lama

1,0 1,45 0,852 40,726 8,363 13,4


1,45 2,45 1,43 40,726 9,088 13,4 13,4
2,45 3,45 2,20 40,726 10,040 13,4
Kpa

15,200
13,400
13,400
13,400
3,45 4,45 3,12 44,437 11,012 15,2 15,2

Berdasarkan Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa


PI
(%)

40,726
44,437
40,726
40,726

tidak terjadi kenaikan harga Cu baru sehingga


pada saat analisa dengan menggunakan
)2

pogram DX-STABLE masih dipakai nilai Cu


σ'P

2,197
3,125
0,852
1,433
(t/m )2

lama dan masih menghasilkan > SF rencana


(1,2). Mengingat masalah utama yang terjadi
1
(t/m )2

5,687571 8,043441 9,851163

pada timbunan reklamasi adalah akibat


H=4.5m

0,04752 0,06695 0,08159


0,04681 0,06572 0,07965
0,04702 0,06610 0,08026
0,04727 0,06653 0,08094
ΔP9 U9' ΔP8 U8' ΔP7 U7' ΔP6 U6' ΔP5 U5' ΔP4 U4' ΔP3 U3'

pemampatan (settlement), maka pelaksanaan


2

penimbunan akan dapat dilakukan terus


(t/m )2
H=4.0m

menerus tanpa adanya penundaan karena tidak


akan terjadi kelongsoran (sliding) pada
3
(t/m )2

timbunan reklamasi yang telah dilindungi oleh


H=3.5m

adanya tanggul.
4
100%
(t/m )2
H=3.0m

0,09262 0,10225 0,10989


0,09359 0,10371 0,11221
0,09058 0,09889 0,10387
0,09157 0,10056 0,10701
11,37514312,718

5.3.1 Menghitung besar pemampatan


akibat pentahapan penimbunan.
5
(t/m )2

Hasil perhitungan pemampatan (Sc) akibat


H=2.5m

beban bertahap diplot seperti diberikan pada


U (%)
6

Gambar 5.4.
(t/m )2

13,932
H=2.0m

Dari Gambar 5.4, dapat diketahui pada minggu


ke-12 (tahap akhir penimbunan) dicapai
7

0,056
0,053
0,054
0,055
(t/m

15,048
H=1.5m

pemampatan (Sc) sebesar 15,3cm. Sedangkan


pada waktu yang disediakan untuk
)2

pelaksanaan penimbunan dan waktu tunggu


8

0,139
0,104
0,121
0,132
(t/m

16,087
H=1.0m
ΔP2 U2'

preloading selama 1 tahun telah dicapai


pemampatan (Sc) sebesar 32,1cm sehingga
)2

apabila total pemampatan (Sc)=75cm maka


9

0,074
0,077
0,044
0,066
(t/m )2

17,063
H=0.5m
ΔP1 U1' Po'

sisa pemampatan Sc sebesar 42,9cm.


Pemampatan (Sc) yang dicapai pada tahun ke-
unantimb

100

2,348
0,166
0,700
1,437
H=0m

2 dan berikutnya ditampilkan dalam Tabel


(t/m
Perhitungan

5.11.
:
pada derajat konso

3,45
0,45
1,45
2,45
Derajat Konsolid
Tabel
tegangan

Umur Timb
Tinggi Tim
Perubah

0,0
0,45
1,45
2,45
5.7

4. Menghitung Harga Cu baru


Setelah dihitung penambahan tegangan
efektif pada derajat konsolidasi<100 %,
harga Cu baru didapatkan dengan

8
pelindung material timbunan reklamasi dari
gelombang air laut. Konstruksi tanggul dengan
elevasi rencana +4.00 LWS dibuat dari
material yang sama dengan timbunan yaitu
limestone. Diperlukan suatu perkuatan tanah
dasar menggunakan konstruksi micropile di
bawah tanggul untuk meningkatkan tahanan
geser tanah. Adapun sketsa bidang
kelongsoran yang dihasilkan dari analisa
stabilitas timbunan terhadap sliding rotasional
dengan menggunakan program DX-STABLE
dapat dilihat pada Gambar 5.5

TIMBUNAN
52 Tanggul
Tanah Dasar Lapisan 1

Tanah Dasar Lapisan 2

Lapisan Dasar Lapisan 3

Lapisan Dasar Lapisan 4

Gambar 5.5 : Sketsa hasil perhitungan


stabilitas
1. Menentukan kekuatan satu micropile (P
max satu cerucuk).
Diketahui spesifikasi micropile :
• Dimensi : segiempat sama sisi ukuran
20x20 cm
• Mutu Beton : K - 450
• Mutu Baja Tulangan : U - 391
• Ukuran & jumlah baja tulangan : 4 D 13
0,153 0,321 • Tegangan Ijin Beton : 0,33 x 450 kg/cm2
: 148,5 kg/cm2
Tabel 5.11 Besar pemampatan konsolidasi
yang terjadi tiap tahun E = 4700 √fc’ = 4700 √45
= 31.528,56 N/mm2 = 315.285,6 kg/cm2
Derajat
Sc konsolidasi
I = 1/12 x b x h3
Waktu yang Komulatif Sc sisa ( U %) = 1/12 x 20 x 203
terjadi (cm) (cm) yang dicapai = 13.333,33 cm4
(cm) MR
Sfmin =
MD
Dari hasil program Stable diperoleh :
Tahun ke – 1 32,1 32,1 42,9 41,01 %
Tahun ke – 2 13,3 45,4 29,6 58 % MR = 3421 KNm
Tahun ke – 3 9 54,4 20,6 69,51 % SFmin = 1,15
Tahun ke – 4 6,6 61 14 78 % MR 3421 Kn m
MD = =
Tahun ke – 5 4,8 65,8 9,2 84,12 % Sf min 1,15
Tahun ke – 6 3,5 69,3 5,7 88,5 % = 2974,783 KN m
Tahun ke – 7 2,5 71,7 3,3 91,73 % σ all xInersia
M P max satu micropile =
y
148,5 ×13.333,33
= 1
5.4 Perhitungan Micropile sebagai × 20
2
perkuatan tanah dasar pada Tanggul = 197.999,95 kg cm
Tahap awal yang dilakukan dalam pekerjaan T = ( EI/f)1/5
reklamasi adalah membuat tanggul sebagai

9
Untuk mencari f diperoleh dari Grafik
(Gambar 2.12) sehingga diperoleh nilai f = 2
qu = 2 x Cu = 0,268 kg/cm2
f = 2 t/ft3 x 0,032
= 0,064 kg/cm3
( 315.285,6 ×13.333,33 )1/5
T = = 145,71 cm
0,064
L 300
= = 2,06 (dengan asumsi
T 145,71
panjang micropile
di bawah bidang
longsor adalah 300
cm)
FM = 1,00  Diperoleh dari grafik
(Gambar 2.13) Gambar 2.13 Grafik Harga FM berdasarkan
M P max 1micropile NAVFAC DM-7, 1971
P max satu micropile =
(TxFM ) 2. Menentukan Jumlah Kebutuhan
197.999,95 Micropile
=
145,71 𝑥 1 SF = 1,15
= 1358,86 kg MRo= 3421 KNm
R = 11,38 m
MR+ ΔMR
Sf rencana =
MD
𝛥MR =(Sfrencana xMD)-MR
(Sfrencana diambil 1,4)
= ( 1,4 x 2974,783 ) – 3421
= 743,6957 KNm
= 7.436.957 kg cm
Jumlah tiang
𝛥MR =n(PxR)
7.436.957 kg cm
n =
1358,86 × 1138
= 6,10 buah
= 7 buah / meter panjang
(untuk satu bidang longsor)

3. Menentukan panjang dan pola


pemasangan micropile
Gambar 2.12 Harga f berdasarkan NAVFAC DM- Micropile dipasang di bawah tanggul
7,1971 dan berada di dalam area bidang longsor
sebanyak 7 buah per meter (untuk satu
sisi bidang longsor) dengan jarak antar
tiang 2,00 meter. Panjang micropile (L)
yang direncanakan di bawah bidang
longsor adalah 3,00 m sedangkan panjang
micropile pada kedalaman bidang longsor
adalah 2,00 meter, sehingga panjang total
micropile yang dibutuhkan menjadi 5
meter.
Pada perencanaan tanggul, dasar
timbunan tanggul diberi matras bambu
sebanyak 2 lapis dan juga dipasang 1
buah micropile (Gambar 5.6).
Jadi total micropile yang dibutuhkan
adalah:

10
= (2 sisi x 7buah/meter) + 1 buah/meter
= 15 buah/meter panjang

MATRAS BAMBU

MICROPILE

Gambar 5.6 : Sketsa bidang longsor pemasangan


Gambar 6.1 : Pemasangan Batas Area
micropile
Reklamasi (Tampak Atas)
4. Pemeriksaan stabilitas tanggul terhadap
puncture
Selain diperiksa stabilitas terhadap sliding Gambar 6.2 : Potongan A-A dari Gambar 6.1
rotasional, tanggul juga perlu diperiksa
stabilitasnya terhadap puncture, dengan
mencari faktor keamanan ( F ) sebagai berikut:
kekuatan penahan
F =
kekuatan penggerak
Cu . Nc
=
γ timb . H timb
=1,236 >1,20 (SF Rencana)
Nilai faktor keamanan (F) sebesar 1,236
menyatakan bahwa struktur tanggul mampu
menahan puncture.

BAB VI
METODE PELAKSANAAN b. Pembuatan Tanggul Akhir
a. Pekerjaan persiapan Sesuai dengan perencanaan, pembuatan
Pekerjaan persiapan yang seharusnya tanggul didukung dengan perkuatan
dilakukan adalah meliputi pekerjaan : micropile untuk meningkatkan tahanan
Pengurusan perijinan, Mobilisasi Man Power, geser agar tidak terjadi kelongsoran. Tahap
peralatan kerja dan peralatan keselamatan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
kerja, pembuatan direksi keet & pembuatan 1. Pekerjaan yang dilakukan pertama kali
penerangan sementara, pemasangan rambu dan adalah pemasangan micropile 20 x 20
patok batas (Gambar 6.1 dan 6.2) pada petak cm dengan panjang tiang 5 meter yang
area pekerjaan reklamasi (Gambar 6.3), dipasang sejarak 2,0 m antar tiang.
pembuatan bak pencucian kendaraan, Konfigurasi pemasangan micropile
pembersihannlapangan. dapat ditunjukkan pada Gambar 6.4
dan Gambar 6.5. Pemasangan
micropile dilakukan dengan
pemancangan menggunakan alat berat
“drop hammer”. Dikarenakan
pemasangan micropile berada di
wilayah perairan pantai, maka
dibutuhkan ponton untuk menunjang
pekerjaan di wilayah perairan. Proses
pemasangan micropile menggunakan
“drop hammer” ditunjukkan pada
Gambar 6.6.

11
Tanggul

MICROPILE

Gambar 6.4 Potongan melintang


pemasangan micropile di bawah
tanggul

Gambar 6.8 Area pembuatan tanggul akhir


dengan perkuatan micropile dan pemasangan
matras bambu ditandai dengan garis berwarna
merah.
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.65 1.65 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

1.00

TALUD TANGGUL 1 : 2
LEBAR TANGGUL ATAS ( 5m )

Gambar 6.5 Konfigurasi atau pola


pemasangan micropile per meter

daratan Gambar 6.9 Tampak atas tanggul akhir

c. Pembuatan tanggul bantu


Gambar 6.6 Pemasangan micropile Tanggul bantu merupakan bagian yang
menggunakan drop hammer di atas ponton berfungsi sebagai jalan akses alat berat dan
sebagai pembendung untuk memungkinkan
2. Setelah micropile terpasang ke arah dilakukannya pekerjaan dewatering.
memanjang seperti ditunjukkan pada Secara berurutan pembentukan dinding
Gambar 6.7 tanggul bantu dilakukan mulai dari area No
1,2,3,6,5,4 seperti ditunjukkan pada Gambar
daratan 6.10 dengan wilayah yang dibatasi dengan
garis berwarna biru.

Gambar 6.7 Posisi micropile yang terpasang


dengan jarak per-meter ke arah memanjang

3. Tahap selanjutnya adalah pengurugan


tanggul menggunakan material yang telah
ditentukan yaitu “ Limestone”.

4. Pekerjaan pembuatan tanggul akhir ini


berlanjut hingga kebutuhan tanggul akhir
terpenuhi. Adapun kebutuhan pembuatan
tanggul akhir dapat dilihat pada Gambar
6.8 dan 6.9

12
GEOMEMBRAN

Limestone Uk. 20 - 40 cm

Gambar 6.12: Pemasangan geomembran


pada tanggul
3 e. Pekerjaan timbunan / pengurugan
6
Material timbunan yang digunakan adalah
“limestone“ yang telah dihancurkan dan
2 telah memenuhi persyaratan yaitu diameter
5
material maksimum 50 mm, kandungan
lanau dan lempung 20 % maksimum,
1
4
Kandungan pasir 50 % minimum,
kandungan gravel (Ø>2mm) 30%
maksimum, kandungan organik material
4% maksimum, dan Index Plastisitas IP
Gambar 6.10 : Tahap pengerjaan 15%.
Adapun langkah – langkah pekerjaan
d. Pekerjaan dewatering timbunan meliputi :
Pekerjaan dewatering dengan menurunkan 1. Persiapan lahan
atau mengurangi elevasi muka air selama Meliputi pembersihan serta survey dan
konstruksi bertujuan untuk mendapatkan pengukuran
hasil pemadatan timbunan yang berkualitas 2. Penghamparan
baik sehingga timbunan tidak mengandung Penghamparan material dilakukan per
kadar air yang terlalu tinggi. Metode yang lapis/layer dengan ketebalan padat
dipakai dalam kegiatan ini adalah lapisan pertama mencapai ± 1 meter.
memompa langsung air keluar dari area Hal ini bertujuan untuk
yang akan ditimbun dengan menggunakan memungkinkan alat berat dapat
mesin pompa sesuai dengan jumlah dan dioperasikan di atas lapisan tanah
kapasitas yang diperlukan sesuai yang lunak. Selanjutnya lapisan kedua dan
ditunjukkan pada Gambar 6.11 seterusnya dihampar dengan ketebalan
Gambar 6.11: Proses pelaksanaan padat 50 cm sampai elevasi akhir yang
direncanakan.

f. Pemasangan Instrument settlement plate


Setlement Plate dipasang dengan jarak
interval 50m baik arah memanjang
maupun melintang. Setlement Plate
dipasang apabila timbunan sudah
mendekati posisi titik pemasangan yang
sudah direncanakan seperti pada Gambar
6.13. Pembacaan penurunan Instrument
Setlement Plate dilakukan dua kali sehari,
dewatering di lapangan menggunakan pagi dan sore selama proyek berlangsung
mesin pompa dengan menggunakan Alat ukur Water
Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya Pass dan dilaporkan bersamaan dengan
kebocoran dinding tanggul pada saat Laporan Harian.
dewatering, maka dipasang geomembran
untuk menghalangi air laut agar tidak
kembali masuk ke dalam lahan reklamasi.
Pemasangan geomembran pada tanggul
ditunjukkan pada Gambar 6.12

13
3. Penimbunan dilakukan bertahap
dengan kecepatan penimbunan yaitu
0,5m/minggu tanpa ada penundaan.

4. Akibat penimbunan secara bertahap,


pemampatan sebesar 75cm dapat
dicapai pada tahun ke-7 dengan masih
menyisakan pemampatan sebesar 3cm.
Mengingat tebal lapisan tanah
Gambar 6.13: Pemasangan instrument
kompressibel hanya 3,5m dan
settlement plate
dibutuhkan waktu 7 tahun untuk
g. Cleaning and Dust Control
mencapai total pemampatan, maka
Setiap truck yang akan meninggalkan area
pemampatan konsolidasi dihilangkan
proyek harus melewati bak pencucian
tanpa kombinasi pemasangan PVD.
roda kendaraan dan apabila diperlukan
dapat dilakukan penyemprotan air untuk
5. Tanggul reklamasi diperkuat dengan
menghilangkan sisa-sisa tanah yang
micropile penampang persegi dengan
mungkin masih menempel di roda
lebar sisi 20 cm. Jumlah micropile
kendaraan
yang dibutuhkan adalah 15
buah/meter.
h. Pekerjaan Finishing
Untuk lapis timbunan paling atas selain
dipadatkan juga harus dilakukan perataan
dan perapihan hingga tidak terdapat
cekungan-cekungan yang memungkinkan
menjadi tempat tampungan air apabila
turun hujan seperti pekerjaan yang
ditunjukkan oleh Gambar 6.14

Gambar 6.14 Perataan dan perapihan


timbunan lapis akhir

BAB VII
KESIMPULAN
1. Elevasi akhir timbunan yang
direncanakan adalah 5 m dari seabed,
yaitu 1,0 m dibawah muka air laut (-
1,0 LWS) dan 4,0 m diatas muka air
laut (+ 4.00m LWS).

2. Tinggi timbunan awal yang


dibutuhkan adalah sebesar 5,75 m
dengan besar pemampatan yang harus
dihilangkan adalah sebesar 75 cm.

14

Anda mungkin juga menyukai