Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien

Nama : Nn. AK

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 3 tahun

Anak ke : Empat

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Suku Bangsa : Suku Aceh

Pendidikan terakhir : Belum Sekolah

Alamat : Desa Bayu

Tanggal Pemeriksaan : 12 Juni 2019

3.2 Anamnesis

3.2.1 Keluhan Utama : Berat badan kurang

3.2.2 Keluhan Tambahan :-

3.2.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang bersama dengan ibunya ke Poli Gizi Puskesmas Tanah Luas,

dengan keluhan badan kecil dan kurus. Pasien biasanya rutin dibawa ke

puskesmas oleh ibunya untuk melakukan penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan. Pasien sering mengalami beberapa keluhan seperti

demam, lemas, tidak mau makan, rewel, diare dan sempat tidak sadarkan diri,

namun saat ini pasien tidak memiliki keluhan lagi. Dari hasil pengukuran berat

25
badan diketahui kalau pasien mengalami gizi buruk. Pasien mendapatkan

makanan tambahan berupa biskuit dan susu dari puskesmas setempat.

3.2.4 Riwayat Penyakit Dahulu:

1. Riwayat demam dan ISPA (+) diare (-) TB (-)

2. Riwayat alergi disangkal

3. Riwayat keluhan yang sama disangkal

3.2.5 Riwayat Penggunaan Obat:

Pasien biasa mengonsumsi obat dari Puskesmas jika sakit

3.2.6 Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat malnutrisi dalam keluarga (-)

3.2.7 Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Pasien merupakan anak keeempat, dilahirkan cukup bulan secara

persalinan spontan pervaginam dan ditolong oleh bidan dengan berat badan lahir

2800 gr. Ibu pasien mengaku tidak ada kelainan pada saat lahir.

3.2.8 Riwayat Makanan

Pasien mendapat ASI sejak mulai lahir sampai usia 1 tahun. Pada umur 4

bulan ibu pasien sudah memberikan makanan pendamping ASI berupa pisang dan

nasi lunak. Saat ini pasien makan berupa nasi dan lauk seperti anggota keluarga

yang lain.

3.2.9 Riwayat Tumbuh Kembang

Perkembangan pasien secara umum sedikit tertinggal dari anak-anak

seusia. Saat ini pasien belum lancar berbicara. Berbicara berupa kata per kata.

3.2.10 Riwayat Imunisasi

Pasien tidak mendapatkan imunisasi lengkap dari posyandu.

26
3.2.11 Riwayat Sosial dan Ekonomi

Ayah pasien (Tn. A) adalah seorang Petani dan ibu pasien (Ny. S) seorang

ibu rumah tangga (IRT). Pasien tinggal bersama 3 kakak kandung dan orangtua.

3.3 Profil Keluarga

Keluarga terdiri dari 6 orang yang menempati satu rumah dengan kepala

keluarga/ ayah pasien bernama Tn. A berusia 51 tahun, ibu pasien bernama Ny. S

berusia 41 tahun, kakak pasien yang tinggal di rumah sebanyak 3 orang.

Tn A Ny. S
An. B An. S An. M An AK

Gambar 2.1 Genogram

Kedudukan dalam Jenis


No. Nama Umur Pekerjaan
keluarga Kelamin

1. Tn. A Kepala Keluarga L 51 th Petani

2. Ny. S Istri P 41 th Ibu Rumah Tangga

3 An. B Anak ke-1 L 20 tahun Tidak Bekerja

27
4 An. S Anak ke-2 P 18 tahun Tidak Bekerja

5 An. M Anak ke-3 L 12 tahun Pelajar

6 An. AK Anak ke-4 P 3 tahun Belum Sekolah

Tabel 3.1 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

Status kepemilikan rumah : Hak Pakai

Daerah perumahan : Daerah perumahan jarang penduduk

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah : 4x5 m2 Keluarga pasien A tinggal di

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 6 orang rumah dengan hak milik pribadi.

Luas halaman rumah : 10 x 10 m2 Pasien AK tinggal dalam rumah

Rumah terbuat dari papan dengan lingkungan rumah yang

Lantai rumah dari semen yang sudah hancur tidak padat penduduk dengan

sebagian dan bagian lantai dapur dari tanah ventilasi yang kurang memadai

Dinding rumah dari : kayu yang dihuni oleh 6 orang. Dengan

Jamban : tidak memiliki jamban pribadi penerangan listrik 2 ampere.

Tempat bermain : tidak ada Menggunakan air sumur pribadi

Penerangan listrik : 2 ampere sebagai sarana untuk memasak dan

Ketersediaan air bersih : sumur yang agak keruh mencuci serta mandi.

Tempat pembuangan sampah : ada

Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

28
1. Jenis tempat berobat : Puskesmas

2. Asuransi / Jaminan Kesehatan : BPJS

Tabel 3.2 Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Faktor Keterangan Kesimpulan

Keluarga menggunakan Jarak antara puskesmas


Cara mencapai pusat
kendaraan pribadi yaitu dengan rumah pasien ± 6 km.
pelayanan kesehatan
motor Untuk biaya pengobatan

Tarif pelayanan Menurut keluarga tidak ada sebagaimana diakui oleh

kesehatan biaya pelayanan kesehatan keluarga pasien bahwa setiap

yang dikenakan di kali datang berobat tidak

puskesmas dipungut biaya apaun dan

pelayanan Puskesmas pun


Kualitas pelayanan Menurut keluarga kualitas
dirasakan keluarga pasien
kesehatan pelayanan kesehatan yang
cukup memuaskan.
didapat cukup memuaskan.

3.4 Pola Konsumsi Pasien

Pasien sehari-hari makan nasi 3 kali dengan lauk berupa ikan, telur atau

tempe. Ibu pasien menyebutkan bahwa pasien tidak suka makan denga sayuran.

Dan setiap kali makan porsi sebanyak 1 atau 2 sendok nasi. Semenjak bulan

Februari pasien juga mendapatkan biscuit dari puskesmas, namun pasien tidak

suka dengan susu yang diberikan.


29
3.5 RiwayatLingkungan

Rumah pasien tampak dari


depan.

Rumah pasien tampak dari


samping.

Rumah pasien tampak dari


belakang

Ruang tamu

30
Kamar tidur (dipake untuk
5 orang)

Keadaan dapur pasien

Sumur yang terletak di


belakang rumah pasien

31
Gambar 2.2 Lingkungan Tempat Tinggal

Keterangan :

1. Rumah hak pakai dengan ukuran rumah pasien 20 m2 terdiri dari 1 kamar

tidur, 1 ruang tamu/keluarga, dan 1 ruang belakang yang digunakan

sebagai dapur. Dinding ruang tamu, dapur dan kamar terbuat dari papan

kayu. Atap rumah terbuat dari seng tanpa adanya plafon, lantai rumah

terdiri dari sebagian semen dan tanah, tidak terdapat jendela dan rumah

dialiri arus listrik sebesar 2 ampere.

2. Kamar mandi yang digunakan pasien dan keluarga terletak di depan

rumah pasien.

3. Sumber air berasal dari sumur dengan keadaan air yang kurang bersih.

Untuk memasak dan minum pasien menggunakan air dari sumur tersebut.

4. Jarak rumah dari Puskesmas sekitar ± 5 Km, dan jarak dari rumah ke

Rumah Sakit Umum Daerah ± 15 Km.

1. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Baik

Kesan Sakit : Sedang

Kesadaran : Compos Mentis


32
2. Vital Sign

Nadi : 100 x/menit

Suhu badan : 36,8°C

Pernafasan : 20 x/menit

3. Antropometri

Berat badan : 9 kg

Tinggi badan : 67 cm

Status gizi

BB/U : <-3SD (Gizi Buruk)

TB/U : <-3SD (Sangat Pendek)

BB/TB : <-3SD (Sangat Kurus)

d. Status Generalis

Kepala Simetris, normosefali, rambut hitam lurus tidak mudah dicabut

Wajah Edema (-), kulit sawo matang

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), palpebra edema


Mata
(-/-), ptosis (-/-), eksoftalmus (-/-)

Telinga Normotia (+/+), Sekret (-/-)

Hidung Simetris (+), Sekret (-/-)

Mulut Mukosa bibir tampak pucat (-) sianosis (-)

Leher Simetris, perbesaran tiroid (-),perbesaran KGB (-)

Paru

Inspeksi: normochest, simetris statis dan dinamis


Thoraks
Palpasi: stem fremitus normal (kanan = kiri)

Perkusi: sonor pada kedua lapangan paru

33
Auskultasi: SP: vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)

Jantung

Inspeksi: ictus cordis tampak

Palpasi: ictus cordis teraba

Perkusi: Tidak dilakukan

Auskultasi: BJ1>BJ2, murmur (-), gallop (-)

Inspeksi:distensi (-), pelebaran vena (-)

Palpasi: soepel (+)


Abdomen
Perkusi: timpani

Auskultasi: peristaltik(+), normal

Genitalia Tidak dilakukan pemeriksaan

Akral hangat (+/+), sianosis (-).


Ekstremitas
Edema (-/-)

3.7 Anjuran Pemeriksaan Penunjang

Rencana pemeriksaan penunjang yang disarankan:

1. Darah rutin

2. Feses rutin

3.8 Diagnosis Kerja

Malnutrisi Kronik

3.9 Penatalaksanaan

Promotif
34
1. Memberikan edukasi mengenai gizi kurang dan gizi buruk, termasuk

gejala-gejala serta komplikasi yang akan timbul.

2. Menyarankan anggota keluarga untuk mengonsumsi makanan yang bergizi

sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang dengan memanfaatkan

hasil tani ataupun hewan ternak

3. Memberikan penjelasan mengenai cara penanganan gizi kurang atau gizi

buruk dengan perubahan sikap dan perilaku anggota keluarga. Lingkungan

sekitar juga harus diperhatikan untuk mencegah penyakit infeksi yang

dapat menyebabkan nafsu makan berkurang.

4. Menyarankan untuk mengikuti program kesehatan yang ada setiap bulan di

Puskesmas atau di Posyandu.

5. Memberikan penjelasan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

Preventif

1. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

2. Deteksi dini sekiranya penderita atau anggota keluarga yang lain terjangkit

penyakit yang disebabkan oleh kurangnya gizi dalam jangka waktu yang

panjang. Misalnya, melakukan penimbangan berat badan.

3. Mendapatkan pengobatan sedini mungkin jika pasien sakit. Pengobatan

yang cepat dan tepat dapat mengurangi morbiditas dan meningkatkan

produktivitas semua anggota keluarga.

Tabel 3.3 Rekomendasi Daftar Menu Seimbang

Waktu Makan Kerangka Menu Hidangan Bahan Makanan


35
06.00 WIB Susu Susu Susu bubuk

08.00 WIB Makanan Pokok Nasi Nasi tim


Tahu goreng
Sup wortel Tahu

Telur
Wortel (dan sayuran
lain)

10.00 WIB Selingan/snack Jus alpukat Alpukat


(variatif) Gula pasir/susu

12.00 WIB Makanan Pokok Nasi Nasi tim


Perkedel tahu
Ikan goreng Tahu
Ikan/daging
Sayur bayam (variatif)

Bayam (variatif)

15.00 WIB Selingan/snack Bubur kacang hijau Kacang hijau


(variatif) Santan
Gula pasir

16.00 WIB Susu Susu Susu bubuk

18.00 WIB Makanan Pokok Nasi Nasi tim


Ikan goreng
Tahu
Sayur bayam Ikan/daging
(variatif)

Bayam (variatif)

20.00 WIB Susu Susu Susu bubuk

Rehabilitatif

1. Monitoring tumbuh kembang dengan menimbang berat badan, pengukuran

tinggi badan setiap datang ke Posyandu/Puskesmas.

2. Pemberian kapsul Vitamin A dan suplemen lainnya.

36
2.10 Prognosis

Quo ad Vitam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Quo ad functionam :dubia ad bonam

37

Anda mungkin juga menyukai