Anda di halaman 1dari 38

PLENO MODUL 2

KELOMPOK 2

1 1/2/2019
MODUL 2
INFLAMASI DAN INFEKSI SUSUNAN MUSKULOSKELETAL

SAKITNYA ...

Joni, laki-laki 20 tahun, dibawa paman nya ke RS karena pahanya nyeri dan
mengeluarkan cairan putih kekuningan sejak 1 minggu lalu, atas rujukan dari dokter di
Puskesmas. Dari anamnesis diketahui Joni pernah mengalami kecelakaan 2 tahun lalu, dan
pahanya diperkirakan patah. Saat itu, karena desakan keluarga di desa, Joni diputuskan
dibawa ke dukun patah tulang untuk di pijat. Tidak ditemukan riwayat batuk lama dan
demam.
Melalui pemeriksaan fisik didapatkan deformitas di paha kanan, ada scar dan parut 5
cm yang mengeluarkan cairan putih kekuningan di lateral femur, dan ekskoriasi pada kulit.
Pada perabaan kulit tidak hangat, dan nyeri tekan. Pemeriksaan radiologi didapatkan
penebalan periosteum, bone resorption, sklerosis sekitar tulang, involukrum, sekuester,
angulasi femur dan mal-union. Dokter selanjutnya menganjurkan dilakukan pengobatan
mengingat akan kemungkinan adanya komplikasi bila keadaan ini dibiarkan.
Bagaimana Anda menjelaskan keadaan yang dialami Joni?
2 1/2/2019
JUMP 1 : TERMINOLOGI
 INFLAMASI : respon jaringan bersifat protektif terhadap
cedera, yang berfungsi menghancurkan, mengurung agen
yang menyebabkan cedera

 DEFORMITAS : perubahan bentuk tubuh

 SCAR : tanda yang membekas pasca penyembuhan


luka/proses patologi lainnya.

3 1/2/2019
 PERIOSTEUM : jaringan ikat khusus yang membungkus seluruh
tulang dan memiliki kemampuan membentuk tulang

 SKLEROSIS : pengerasan akibat peradangan pada sistem


saraf/pembuluh darah

 ANGULASI : pembentukan suatu lekukan obstruktif yang tajam


 MAL-UNION : penyambungan yang salah antara fragmen tulang
fraktur

4 1/2/2019
Jump 2 dan jump 3
menentukan dan hipotesa masalah

5 1/2/2019
1. Apa yang mungkin menyebabkan joni mengeluarkan cairan
putih kekuningan dan nyeri ?
Jawab :
Cairan kekuningan karena kecelakaan 2 tahun yang lalu ->
masuknya bakteri -> proliferasi bakteri -> nekrosis jaringan ->
pus.

Inflamasi -. Terkena bagian periosteum -> terdapat saraf nyeri ->


saraf nyeri terkena -> nyeri
2. Mengapa nyeri dan cairan kekuningan baru dirasakan sejak 1
minggu yang lalu dan apa hubungan joni dibawa ke dukun patah ?
Jawab :
Kecelakaan 2 tahun lalu -> dibawa ke dukun patah -> dilakukan
tatalaksana yg tidak menggunakan prosedur yang tepat -> terdapat
squestrum yg belum dibersihkan -> luka menutup -> squestrum
terdapat periosteum yg masih dapat melakukan osteogenesis ->
terbentuk involucrum (jaringan tulang baru)-> di involucrum
terdapat cloaca -> menyebabkan pus (gejala muncul 1 minggu yg
lalu)
3. Bagaimana hubungan tidak ditemukan riwayat batuk lama dan
demam dengan kondisi yg dialami joni sekarang ?
Jawab :
Untuk menyingkirkan kemungkinan adanya osetomielitis
tuberkulosa
4. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik Joni ?
Jawab :
-deformitas : terjadinya pergeseran tulang
-scar : luka -> agregasi trombosit dan fibrin -> aktifkan fibroblast,
makrofag dll -> fibroblast berproliferasi dan sint kolagen ->
kekuatan untuk bertautnya tepi luka -> TGF –B1 yg berperan
dalam penyembuhan aktifkan fibroblast -> terbentuk scar
- Periosteum : tulang masih sehat -> osifikasi intra membranosa -
> penebalan di periosteum
- Bone resorption : aktvitas osteoklas berlebih -> karena inflamasi
s.imun melepaskan makrofag -> mediator2 pengaktif osteoklas
lepas -> osteoklas aktif resorpsi tulang -> kalsium tulang pindah
ke darah
5. Bagaiman intepretasi dari hasil pemeriksaan radiologi ?
Jawab :
-sklerosis : (pergeseran sekitar tulang oleh karena proses osifikasi di
periosteum -> gambaran adanya sklerosis
-squaster dan involucrum : sama seperti no.2
-mal union dan angulasi : karena penyembuhan yang tidak
sempurna -> deformitas.
6. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan pada kasus
joni?
Jawab :
Pemeriksaan lab:
Hitung leukosit
Pemeriksaan histopatologi
MRI atau CT scan
Nuclear imaging
7. Apa DD dan Dx ?
Jawab :
- Osteomielitis kronik et causa trauma
- Sarcoma ewing
- Osteosarcoma
- Osteomielitis tuberkulosa
8. Bagaimana tatalaksana, prognosis , komplikasi ?
Jawab :
-antbiotik
-analgetik
-sekuestomi
-drainase pus
Debridement.
Komplikasi :
-abses tulang
Abses paravetebra
Selulitis dan sepsis
Prognosis;
5-25% osteomieltis akut berkembang menjadi kronik
Prognosis tergantung bakteri, imunitas, tatalaksana, dan usia.
Tatalaksana dini memberikan prognosis yg baik
Jump 4
skema

13 1/2/2019
Inflamasi & infeksi s. muskuloskeletal

epidemiologi etiologi patofisiologi Manifestasi klinis

piogenik granulomatosa

Pemeriksaan  -anamnesis, px.fisik dan penunjang

Diagnosa banding  diagnosa

Tatalaksana  rujukan

14 Komplikasi & 1/2/2019


prognosis
JUMP 5 : LEARNING OBJECTIVE

1. INFLAMASI DAN INFEKSI PIOGENIK

2. INFLAMASI DAN INFEKSI GRANULOMATOSA

15 1/2/2019
LO 1
inflamasi dan infeksi piogenik

16 1/2/2019
BURSITIS
Merupakan suatu sakus (kantong) yang berada di

antara kulit dan tulang atau di antara tendon,

ligamen, dan tulang.


Etiologi Patofisiologi Diagnosis Pada
pemeriksaan
regional
1. Gangguan Respons perdarahan Pada anamnesis Look : terlihat
autoimun yang terjadi pada didapatkan riwayat adanya
2. Deposisi kristal bursa akan adanya nyeri pada pembengkakan dan
3. Penyakit infeksi meningkatkan saat menggerakkan kemerahan pada
4. Traumatik penipisan pada sendi atau pada saat bagian bursa yang
5.Gangguan sinovia. Jaringan istirahat, riwayat mengalami
perdarahan granulasi dan pembengkakan, dan peradangan. Tempat
6. Penyakit sistemis fibrotik terbentuk penurunan rentang yang paling sering
kemudian gerak sendi. terkena adalah lutut
memberikan Perbedaab antara dan olekranon.
manifestasi pada bursitis sepsis Feel: nyeri tekan
bursa yaitu terisi dengan non-sepsis dan hangat
cairan yang kaya terdapat pada adanya Move:penurunan
akan fibrin atau bisa gejala demam pada rentang gerak sendi.
berupa darah. sepsis
Pemeriksaan LAB Penatalaksanaan Terapi bedah
Didapatkan adanya 1. Proteksi dengan pembebatan Dilakukan apabila terjadi
peningkatan LED dan CRP. atau dengan brase. pembengkakan bursa dengan
2. Istirahat untuk menghindari keterbatasan pergerakan sendi
aktivitas dari sendi untuk yang berat.
menurunkan nyeri.
3. Kompresi dengan perban
elastis.
4. Kompres dengan kompres es
dapat menurunkan respon
nyeri.
5. Elevasi, dengan mengatur
posisi area bursitis berada
lebih tinggi dari pada
jantung sehingga dapat
menurunkan pembengkakan
dan nyeri.
6. Obat-obatan, pemberian
NSAID’s, asetaminofen, dan
injeksi kortikosteroid
LO 2
inflamasi dan infeksi granulomatosa

20 1/2/2019
Osteomielitis TB
Definisi

Osteomielitis tuberkulosa adalah infeksi tulang yang


disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa. Infeksi awal
biasanya dimulai dari paru-paru kemudian berjalan ketulang.
Penyebaran melalui hematogen.

Frekuensi tuberkulosa tulang menurun selama 3 dekade


terakhirseiring menurunnya frekuensi tuberkulosis paru-paru
Tanda dan gejala

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda dan gejala yang


menunjukkan melemahnya tulang disertai pembengkakan dan
kemerahan. Pasien juga mengeluh nyeri tulang, demam,
menggigil, keringat berlebih, nyeri punggung.
Pemeriksaan penunjang

 Peran gambaran foto polos radiologi dalam efusi sendi,

osteopenia periarticular, lesi litik, pembentukan baru


periosteal

 USG efusi sendi membantu dalam aspirasi dari efusi

 CT-Scan untuk melihat derajat kerusakan tulang, sequestrum,

dan ekstensi jaringan lunak disekitarnya


Prognosis
Prognosis untuk osteomielitis TB bervariasi dan
memiliki banyak faktor determinan. Kasus yang akut
memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan kasus kronik.
SINOVITIS TRANSIENT HIP

25 1/2/2019
 Merupakan suatu peradangan sinovia sinovia sendi hip yang
bersifat transient
 Sering terjadi
 Penyebab utama nyeri pada hip (terutaa 3-10 tahun)
 Predisposisi: riwayat trauma dan pascareaksi pemberian
vaksin alergi

26 1/2/2019
Anamnesis
 Anak rewel dan semmakin mmenangis apabila pinggulnya
digerakkan secara rotasi luar
 Pada anak yang lebih tua atau orang dewasa keluhan lebih
kronis dan bertambah nyeri bila sendi digerakkan
 Sering ditemukan adanya riwayat infeksi saluran nafas atas,
otitis media, bronkitis, dengan demam sedang sampai tinggi

27 1/2/2019
Pemeriksaan fisik
 Look :Posisi abduksi maksimal pada bayi
 Feel : Nyeri tekan pada hip
 Move : dengan pemeriksaan fleksi, abduksi, dan
eksternal rotasi (FABER) didapatkan nyeri pada
sendi sakroiliaka

28 1/2/2019
Diagnosis Banding
 Artritis septis
 Artritis juvenil idiopatik
 Artritis rematoid juvenil
 osteomielitis

29 1/2/2019
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium : peningkatan LED
 Radiologi : lesi pada tulang apabila onset gejala 3
hari, sedangkan pada fase lanjut
didapatkan adanya pelebaran ruang sendi
yang akan mempengaruhi hip

30 1/2/2019
Penatalaksanaan
Bertujuan untuk mengurangi nyeri dan mengatasi proses
peradangan
 Tirah baring dengan pemasangan traksi kuliy dengan 45°
fleksi intrakapsular selama 7-10 hari
 Kompres hangaat dan masase di sekitar pinggul
 Obat NSAID’s jenis naproksen dan ibuprofen sangat efektif
sebagai agen analgesik, antiinflamasi dan antipiretik

31 1/2/2019
Spondilitis TB

Spondilitis TB merupakan sekunder infeksi dari


ekstraspinal yang terjadi pada tulang belakang, disebabkan
karena penyebaran hematogen atau penyebaran langsung
nodus lmfatikus para aorta atau melalui jalur limfatik ke
tulang dari fokus tuberkulosa yang sudah ada sebelumnya di
luar tulang belakang.
Epidemologi

insidensi spondilitis TB bervariasi di seluruh dunia,pada


kasus-kasus pasien dengan TB,keterlibatan tulang dan sendi
terjadi pada kurang lebh 10% kasus.
Manifestasi klinis
- Demam yang hilang timbul

- Keringat malam

- Anoreksia

- Penurunan BB

- Riwayat batuk lama (> 3 minggu) berdahak atau berdarah.

- Keluhan nyeri lokal pada tulang belakang

- Pembentukan tulang abses paravetebral (khas).


Pemeriksaan penunjang

1. Foto polos, tampak lesi osteolitik di bagian anterior superior


atau sudut inferior korpus vertebra.

2. Ct-Scan,untuk melihat regio torakal dan keterlibatan iga


yang sulit dilihat pada foto polos.

3.MRI,untuk membedakan komplikasi yang bersifat kompresif


dengan yang bersifat nonkompresif pada TB tulang belakang.
DD :
-infeksi piogenik
-infeksi enterik
-tumor/penyakt keganasan
-kandidiasis
-artritis septik
-abses korda spina
-tuberkulosa.
Penatalaksanaan

- Konsevatif; imobilisasi dengan tirah baring panjang atau

dengan gips badan (body cast),kemoterapi dengan OAT


selama 6-9 bulan,dan diet tinggi kalori protein.

- bedah
Komplikasi
-cedera korda spinalis
-empiema TB.

Anda mungkin juga menyukai