Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN HIPERTERMI PADA PASIEN


DEMAM THYPOID DIRAWAT INAP PUSKESMAS SEPUTIH BANYAK
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019

SUBROTO, SKM
NIP.19660715 198703 1 005

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII RPL KEPERWATAN
TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Demam thypoid merupakan satu-satunya bentuk infeksi salmonela sistemik sebagai
akibat dari bakteriemia yang terjadi. Berdasarkan investigasi dari CDC diperkirakan 21,6
juta kasus demam thypoid dengan insiden bervariasi dari 100-1000 per 100.000 populasi.
Data World Health Organization(WHO) memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus
demam thypoid di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap
tahun(sucipta)
Di Indonesia, thypoid harus mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak,karena
penyakit ini bersifat endemis dan mengancam kesehatan masyarakat. Permasalahannya
semakin komplek dengan meningkatnya kasus-kasus karier (carrier) atau relaps dan
resistensi terhadap obat-obat yang dipakai, sehingga menyulitkan upaya pengobatan dan
pencegahan. Pada tahun 2008, angka kesakitan thypoid di Indonesia dilaporkan sebesar
81,7 per 100.000 penduduk, dengan sebaran menurut kelompok umur 0,0/100.000
penduduk (0-1 tahun), 148,7/100.000 penduduk (2-4 tahun ), 180,3/100.000 (5-15 tahun ),
dan 51,2/100.000 (>16 tahun ). Angka ini menunjukkan bahwa penderita terbanyak adalah
pada kelompok usia 2-15 tahun(Purba,2016).
Berdasarkan RISKESDAS Tahun 2007 di dalam Laporan Nasional, provinsi
Lampung yang terdiagnosis dengan gejala 0,67%. Prevelensi thypoid klinis banyak
ditemukan pada kelompok umur sekolah (5-14 tahun) yaitu 1,9% terendah pada bayi
(0,8%) dan relatif tinggi di wilayah pedesaan dibandingkan perkotaan(Rusmini,2014).
Demam Typoid disebabkan oleh salmonella typi diawali infeksi yang terjadi dalam
saluran pencernaan. Basil di serap diusus halus melalui pembuluh limfe pada usus halus
umasuk pada peredaran sampai diorgan organ terutama dihati dan limpa. Basil yang tidak
dihancurkan akan berkembang biak dalam hati dan limpa. Sehungga organ- organ tersebut
membesar di sertai nyeri pada perabaan. Basil masuk kembali ke dalam darah. Menyebar
keseluruh tubuh terutama kedalam kelenjar limfoit usus halus sehingga menimbulkak
tukak yang dapat mengakibatkan pendarahan dan proporasi usus (Sosikin 2011)
Pemenuhan dasar manusia ada beberapa macam ,diantaranya yaitu kebutuhan
keamanan atau perlindungan salah satunya yaitu hipertermi atau demam. Hipertermi
adalah peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal (NANDA,2009-2011).
Berdasarkan masalah diatas Hipertermi adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi ,
maka apabila terjadi demam harus segera diatasi. Demam yang tidak segera diatasi atau
berkepanjangan akan memyebabkan kejang dehidrasi bahkan terjadi syok.
Hipertermi merupakan kenaikan suhu tubuh diatas titik penyetelan hipotalamus
sebagai akibat dari kehilangan panas yang tidak memadai misalnya seperti yang terlihat
pada latihan jasmani, minum obat yang menghambat respirasi , lingkungan panas. Suhu
tubuh pagi hari yang lebih tinggi dari 37,2 atau suhu tubuh sore hari yang lebih tinggi
37,7 C disebut keadaan demam atau febris.
Salah satu masalah untuk mengatasi hipertermi adalah dengan mengompres.
Alternatif tindakan yang paling efektif berdasarkan jurnal penelitian menurut Mohammad
(2013).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik mengangkat kasus “Asuhan
Keperawatan dengan Gangguan Hipertermi pada Pasien Demam Thypoid dirawat Inap
Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah ”untuk penyusunan tugas akhir
dengan harapan pasien memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.

B. Rumusan Masalah
Penulis merumuskan masalah yaitu”Bagaimanakah Asuhan Keperawatan dengan Gangguan
Hipertermi pada Pasien Demam Thypoid di Rawat Inap Puskesmas Seputih Banyak
Kabupaten Lampung Tengah.

C.Tujuan Penulisan
1.Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Hipertermi Pasien Demam Thypoid
di Rawat Inap Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah.
2.Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan dengan gangguan hipertermi pada pasien demam
thypoid di Rawat Inap Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah
b.Merumuskan diagnosis keperawatan dengan gangguan hipertermi pada pasien demam
thypoid di Rawat Inap Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah
c.Membuat rencana asuhan keperawatan dengan gangguan hipertermi pada pasien demam
thypoid di Rawat Inap Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah.
d.Melakukan tindakan keperawatan dengan gangguan hipertermi pada pasien demam thypoid
diRawat Inap Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah.
e.Melakukan evaluasi keperawatan dengan gangguan hipertermi pada pasien demam thypoid
diRawat Inap Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah.

D. Manfaat
1. ManfaatTeoritis
Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan sumber informasi tentang asuhan
keperawatan khususnya pada pasien yang mengalami gangguan hipertermi pada pasien
thypoid .
2. Manfaat praktis
Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan informasi untuk melakukan
asuhan keperawatan gangguan hipertermi pada pasien thypoid.

D. Ruang Lingkup
Penulis membatasi ruang lingkup asuhan keperawatan pada gangguan hipertermi pada
pasien yang mengalami demam thypoid. Asuhan keperawatan ini berfokus pada gangguan
hipertermi dengan subjek adalah 2 pasien. Asuhan keperawatan ini dilakukan sejak bulan
februari sampai april 2019 yaitu dari penyusunan proposal sampai dengan hasil. Tempat
pelaksanaannya adalah di Ruang Rawat Inap Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten
Lampung Tengah.

Anda mungkin juga menyukai