Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN ALAT DAN OBAT LIFE

SAVING
No Dokumen No Revisi : Halaman

065/PP-YanMed/VII/2018 01 1/7

Ditetapkan
STANDAR Direktur ,
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL
18 Juli 2018
(dr Y)

Petunjuk bagaimana cara menggunakan obat

PENGERTIAN dan alat yang benar, tepat dan cepat dalam hal
penanganan di Instalasi Gawat Darurat.

Upaya pelayanan yang optimal pada penderita


Gawat Darurat tidak terlepas dari tersedianya
alat – alat / obat – obatan “ Emergency “ habis
TUJUAN pakai di IGD yang selalu siap pakai, dalam hal ini
perlu petunjuk pelaksanaan yang jelas dalam
penugasannya.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum X .Tentang


KEBIJAKAN
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat.
PROSEDUR A. Alat – alat habis pakai
1. Nasogastric tube ( NGT )
PELAKSANAAN
a. Indikasi :1. Kuras lambung pada
pasien
keracunan

 Pada pasien vomitus


berat untuk mencegah
aspirasi
Mis : pada ilius Gastrilitis

b. Cara pemasangan
1. Ukuran panjang NGT dari
telingake hidung sampai lambung
pasien.
2. Masukkan ujung NGT lewat
PENGGUNAAN ALAT DAN OBAT LIFE
SAVING
No Dokumen No Revisi : Halaman

065/PP-YanMed/VII/2018 01 2/7

hidung, pasien suruh menelan


NGT sampai batas telah kita ukur
tadi; plester NGT dengan bibir
atas.
3. Untuk memastikan NGT masuk
lambung tidak masuk paru. Hisap
NGT agar keluar cairan lambung
atau bisa juga di tes dengan
memasukkan udara, dengan
stetoskop diatas epigastric....
Akan terdengar udara masuk.

2. Catether ( Foley Catether ).


a. Indikasi 1. Retensio urine pada BP
 Untuk mengukur
banyaknya urine out put
pada rehidrasi
 Keperluan diuresa yang
cepat, misalnya pada
pemberian diuretic pada
odem paru.
b. Cara Pemakaian
 Bersihkan OUE dengan
anti septic
 Masukkan jelly kurang
lebih 3 cc lewat OUE
 Masukkan ujung cathther
OUE dengan cara steril
sampai vesica urinaria
sehingga keluar urine
 Fixasi dengan
memasukkan aquabides
PENGGUNAAN ALAT DAN OBAT LIFE
SAVING
No Dokumen No Revisi : Halaman

065/PP-YanMed/VII/2018 01 3/7

kurang lebih 15 cc lewat


pengunci.
3. Urine bag
a. Indikasi : lihat catether
b. Cara pemakaian
c. Dipasang di ujung luar catether
dengan sekaligus dipergunakan
mengukur besarnya urine out put.
4. Abocath
a. Indikasi : memberikan jalur yang
dapat memasukkan obat
dan cairan ke dalam tubuh
pasien
b. Cara pemasangan :
1. Lakukan ikatan diatas vena yang
dipilih
2. Masukkan jarum setelah dilakukan
tindakan antiseptic sehingga
darah keluar kemudian
dihubungkan dengan infuse yang
telah disediakan
3. Kemudian ditutup dengan kasa
beantiseptik dan lakukan fixasi.
5. Infus set / tranfuse set
a. Indikasi :
1. Penghubung Abocath dengan
cairan infuse / darah, sekaligus
mengatur besarnya aliran cairan
infuse / darah.
2. Sebagai jalan masuk obat – obatan
yang dimasukkan secara
intravenous
b. Cara pemasangan
Dipasang antara abocath dan botol
PENGGUNAAN ALAT DAN OBAT LIFE
SAVING
No Dokumen No Revisi : Halaman

065/PP-YanMed/VII/2018 01 4/7

infuse
Disamping alat – alat tersebut diatas di IGD
perlu disediakan alat – alat habis pakai yang lain.

1. Gibs dan sofbandnya


2. Alkohol
3. Kasa steril
4. Betadine
5. Jarum injeksi
B. Obat – obat habis pakai
1. Adrenalin
a. Adrenalin
1. Shock anafilatik
Henti jantung pada kegagalan
RPK Dosis : 1 mg ( Dewsa ), 10
mg mcg/kg ( anak – anak )

2. Asthma Bronchiale Dosis : 0.2 –


0.3 secara SC
 Pemberian bisa diulang tiap 5
menit sampai timbul denyut
jantung
2. Dexametasan
a. Indikasi
1. Shock anafilatik
Dosis : 10 mg ( dewasa ) secara
IV bisa diulang tiap jam

2. Asthma Bronchiale
Dosisi 10 mg ( dewasa ) secara
IV, bisa diulang tiap 6 – 8 jam
Catatan : hanya diberikan pada
status asmatikus dan penderita
asma yang sudah tergantung
dengan Glukocortikosteroid
PENGGUNAAN ALAT DAN OBAT LIFE
SAVING
No Dokumen No Revisi : Halaman

065/PP-YanMed/VII/2018 01 5/7

3. Alergi
Dosis : 5 mg ( dewasa ) secara
IV/IM

3. Natrium Bicarbonat
a. Indikasi :
1. Henti Jantung
2. Asidosis
Dosis : 1 mg/kg secara IV

4. Dopamin
a. Indikasi :
1. Hipotensi/shock Cardiogenic.
Dosis : 2 - 20 mg / kg BB/menit
per drip ( di trasi ) sampai
tercapai tekanan yang
diinginkan.

5. Lidokain
a. Indikasi :
1. Disaritma ventri culer
Dosis : 1 mg/kg BB bolus, diikuti
perinfus 1-4 mg/menit sampai
hilang disaritmianya

2. Anestesi lokal
Dosis 0.5-2 mg iv sampai tercapai
efek yang diinginkan

6. Sulfas Atropin
a. Indikasi
1. Bradikardi
Dosis 0.5 – 2 mg / IV sampai efek
yang diinginkan
PENGGUNAAN ALAT DAN OBAT LIFE
SAVING
No Dokumen No Revisi : Halaman

065/PP-YanMed/VII/2018 01 6/7

2. Keracunan obat insektisida


Dosis : 0.5 – 2 mg, IV samapi efek
yang diinginkan.

7. Aminophilin
a. Indikasi
1. Asthma Bronchiale
Dosis 0.5 ampul bolus diteruskan
1.5 ampul dalam D5 per drip 10
tetes permenit.

8. Diasepam
Indikasi : Pasien kejang
Dosis 10 mg IV ( dewasa )
5 mg per rectal ( anak – anak ), bila
masih kejang bisa di ulang tiap 10 menit

9. Primperan
Indikasi pada pasien dengan keluhan
mual dan muntah
Dosis 1 ampul IV ( dewasa )

10. Cimetidine
Digunakan pada epigastric pain /
gastritis
Dosis 1 ampul IV ( dewasa )

11. Lasix
Digunakan pada psien diures cepat,
pada oedem pulmunum
Dosis 2 ampul IV

12. Profenit
Digunakan sebagai analgetic kuat
PENGGUNAAN ALAT DAN OBAT LIFE
SAVING
No Dokumen No Revisi : Halaman

065/PP-YanMed/VII/2018 01 7/7

Dosis : 1 ampul IM
13.Transaminic acid

1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Unit Bedah Sentral (UBS)

Anda mungkin juga menyukai