Asuhan Keperawatan Komunitas II RSJ Subandi SMT
Asuhan Keperawatan Komunitas II RSJ Subandi SMT
Disusun Oleh:
Kelompok 3
16C
A. Hasil Pengkajian
1. DATA INTI
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
RSJ Subandi provinsi jawa timur pembentukannya berdasarkan surat keputusan
mentri kesehatan RI nomor 450/Men.Kes/SK/VII/2010 pada tanggal 10 juli
2010 dengan tipe C dan diresmikan oleh mentri kesehatan tahun 2013. RSJ
Subandi ini memiliki visi melayani dengan pelayanan unggulan, dan misi
mewujudkan kesehatan jiwa yang paripurna dan mewujudkan pendidikan,
pelatihan dan pelayanan yang bermutu dan beretitude. Jumlah ruangan di RSJ
ini terdapat 80 ruangan terdiri dari ruang rawat inap perempuan: 15 ruangan,
ruang rawat inap laki-laki: 15 ruangan, ruang laboratorium: 5, gudang: 5, ruang
rehabilitasi: 20, ruang VIP: 20, dan telah mampu memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa pelayanan rawat jalan, rawat inap, rehabilitasi,
laboratorium sederhana, sarana farmasi. RSJ subandi ini terletak di wilayah
patrang kabupaten jember, jawa timur di Jln. Dr. Soebandi, No. 99 dengan
nomor telp.(0761)62340. RSJ ini memiliki luas lahan 100.001 M² dan terpakai
99.001 M² yang terdiri dari jalan, bangunan, tempat parkir, kantin, dan masjid.
b. Demografi
a) Vital Statistik
RSJ subandi terletak di kecamatan patrang, kabupaten jember, kelurahan
desa patrang yang berbatasan langsung dengan kelurahan kreongan
dibagian Selatan, kelurahan rembangan dibagian timur dan kelurahan
bintoro dibagian utara. Kelurahan patrang terdapat 5 RW dan setiap RW
ada 5 RT. Agama sebagian besar didaerah patrang ini adalah islam dengan
budaya campuran antara jawa dan Madura.
2. Pengkajian subsistem
a. Lingkungan Fisik
a) Iklim/ cuaca
kami melakukan observasi di RSJ Subandi dengan keadaan cuaca yang
cerah dan panas, akan tetapi dikarenakan disekitar RSJ ditanami banyak
pohon maka cuaca yang panas dapat diminimalisir dengan kesejukan yang
dihadirkan dari pepohonan yang ditanam di sekeliling rumah sakit tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas udara di lingkungan RSJ baik,
banyak terdapat tanaman dan pepohonan, area sekitar RSJ hijau, air yang
digunakan oleh Populasi RSJ tidak berbau dan bersih, ada hewan yang turut
berdampingan dengan para populasi di RSJ subandi ini diantaranya adalah
kucing, ikan, katak, dan burung. Dengan luas wilayang yang mencapai
100.001 M² maka RSJ ini tergolong dalam kategori wilayah yang cukup
luas.
Tingkat limbah pabrik di wilayah RSJ Subandi ini dalam keadaan yang
normal, karena di wilayah RSJ ini tidak terdapat pabrik ataupun industry.
Akan tetapi tingkat kebisingan di RSJ ini dalam batas cukup menganggu
dikarenakan RSJ Subandi tepat berada di Jalan yang dilalui oleh truk, mobil
dan sepedah motor.
b) Penataan ruang Rawat
Kepala RSJ mengatakan bahwa tidak ada yang istimewa pada penataan
ruangan di rumah sakit ini, seperti yang dikatakan oleh kepala RSJ kami
mengobservasi ruangan rawat pasien bernuansa putih dengan bed yang
masih biasa dengan kapasitas pasien yang penuh.
b. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
a) Jenis pelayanan umum dan kesehatan yang berada di sekitar RSJ
Subandi
Terdapat 1 puskesmas patrang yang jaraknya cukup dekat dengan RSJ
Subandi, ada pula RSUD Dr.Soebandi dengan jarak kurang lebih 100 meter.
Sebagian besar para keluarga yang kami kaji dulu para pasien pernah
dibawa ke puskesmas terdekat akan tetapi dikarenakan pelayanan yang
kurang memadai maka para penderita penyakit mental masih tinggi. Para
warga patrang juga tidak pernah mendapat penyuluhan kesehatan mental
sebelum RSJ Subandi beroperasi.
b) Kondisi sarana umum dan kesehatan
Kepala RSJ mengatakan bahwa didaerahnya tersebut terdapat sarana umum
untuk mengkonsultasikan kesehatan yaitu puskesmas, menurut penuturan
beliau kondisi dari puskesmas tersebut bagus karena baru diperbaiki atau
direnovasi. Ada pula klinik dan RSUD yang menyediakan layanan BPJS
untuk para kelompok masyarakat.
e. Ekonomi
a) Penghasilan
Kebanyakan masyarakat wilayah patrang berprofesi sebagai pekerja pabrik
dan petani, sedangkan Para pasien tidak berkerja di pabrik atau institusi
seperti dulu lagi, akan tetapi mereka memiliki hobi di RSJ yang akan
menghasilkan pendapatan untuk memulihkan keadaan psikis pasien. tiap
pasien berbeda hobi maka berbeda pula pendapatan tiap pasien ada pula
pasien yang tidak mendapatkan penghasilan.
b) Efektivitas penghasilan dalam mengatasi kebutuhan makan
kebanyakan para pasien RSJ Subandi ini tidak bekerja dan berpenghasilan
mereka hanya mengandalkan keluarga mereka untuk memberi uang.
Kebutuhan makan mereka sudah ditanggung keluarga dan telah disediakan
oleh RSJ tersebut dengn takaran gizi yang sesuai kebutuhan pasien karena di
RSJ Subandi terdapat kantin dan dapur yang memadai.
f. Keamanan Dan Transportasi
a) Jenis fasilitas keamanan dan transportasi
Di wilayah RSJ Subandi ini para pasien dan seluruh populasi didalamnya
biasanya berkeliling RSJ dengan menggunakan sepedah karena pihak RS
menyediakan beberapa sepedah untuk digunakan. Akan tetapi masih belum
adanya fasilitas yang mendukung pasien disabilitas. Para perawat, pasien dan
populasi lain di RSJ tersebut merasa aman dikarenakan terdapat alat
pemadam kebakaran pribadi yang tersedia, di bagian depan gedung terdapat
beberapa satpam yang berjaga. Sedangkan untuk yang diwilayah Patrang
sendiri tidak terdapat trotoar yang ditujukan untuk para pejalan kaki, karena
mayoritas masyarakat menggunakan kendaraan bermotor untuk berkeliling
wilayah atau bekerja. Untuk fasilitas penyandang disabilitas juga tidak
disediakan pada wilayah ini.
g. Politik Dan Pemerintahan
Pemerintah pemda setempat kurang tanggap dengan kejadian gangguan jiwa di
masyarakat. Pemda masih sibuk dengan masalah-masalah yang bersifat medis
misalnya kia, dbd, hiv.skrining warga untuk gangguan jiwa juga belum pernah
dilakukan. Perlindungan warga pada pasien dengan penyakit mental juga kurang
berlaku tergantikan dengan stigma negative bagi orang yang menderita penyakit
mental.
Dalam politik pemerintah setempah masih disibukkan dengan membangun sarana,
prasarana seperti jalan, taman dan gedung pencakar langit lainnya.
h. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi diwilayah tersebut adalah dengan musyawarah yang dilakukan
antar desa dan warga ataupun penjabat kelurahan. Tidak jarang pula mereka
berkomunikasi melalui smartphone yang mereka miliki. Hampir sama di RSJ
Subandi juga menggunakan telpon disetiap ruang perawat dan untuk pasien
disediakan tombol khusus untuk mempermudah memanggil perawat.
i. Pendidikan
Diwilayah patrang ini yang terletak satu lokasi dengan RSJ Subandi, mayoritas
masyarakat berpendidikan SMK hingga Sarjana. Begitu pula dengan pasien RSJ
Subandi ini mereka mayoritas lulusan SMK dari wilayah tersebut.
j. Rekreasi
Sarana rekreasi yang sering dikunjungi warga adalah wisata rembangan dan mereka
sering berkumpul diteras rumah untuk bercerita. Sedangkan para pasien di RSJ
Subandi melakukan rekreasi dengan bermain dilapangan pada sore dan pagi hari,
untuk siang hari mereka cenderung saling bercengkrama di kamar masing-masing.
3. Persepsi komunitas
a) Persepsi penduduk
Setelah kami mengkaji persepsi penduduk tentang mental illness mereka masih
kukuh memberikan stigma negative bagi penderita mental illness tersebut.
Mereka berasumsi bahwa para mental illness hanya menganggu komunitas
masyarakat yang sehat. Sedangkan menurut care giver atau perawat di RSJ
Subandi merasa terbebani diwaktu-waktu tertentu disatu sisi mereka mengatakan
bahwa ada rasa senang tersendiri melihat mereka para pasien dapat pulih dan
kembali diterima dimasyarakat, karena para perawat mengatakan bahwa para
pasiennya dapat pulih dengan cepat dan tidak akan kembali kambuh jika
lingkungan sosial juga mendukung mereka.
b) Persepsi perawat
para perawat dikomunitas wilayah patrang mengatakan bahwa kesehatan
masyarakat dalam keadaan yang baik, mereka juga menambahkan bahwa inggin
lebih lagi dalam memberantas penyakit medis maupun psikis yang terdapat
diwilayahnya. Kekuatan yang ada dalam komunitas wilayah patrang ini adalah
cepat paham dan melakukan apa yang telah diarahkan oleh tenaga kesehatan dan
informasi mudah disebarluaskan melalui smartphone ataupun telepon.
Sedangkan mereka mengungkapkan kelemahan yang dialami selama ini adalah
kurangnya dukungan berupa fisik maupun finansial dari para petinggi wilayah
terhadap kesehatan yang masyarakat alami.
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
HARI/
No TANGGAL , IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
1. Sabtu, 02 mei 1. Membantu pasien untuk mengidentifikasi masalah S:
2019 atau situasi yang menyebabkan distress Klien mengatakan bahwa dirinya mampu melakukan
2. Memberikan bantuan sampai pasien mampu
09.00 perawatan diri mandiri
melakukan perawatan diri mandiri
3. Mendorong agar setiap peserta dapat menyampaikan
O:
pikiran dan pengetahuannya
4. Mengidentifikasi orang dewasa yang memiliki Klien dapat menyampaikan pikiran dan
riwayat masakecil yang tidak bahagia,terkait dengan pengetahuannya
(pernah mengaami) penganiyaan, penolakan, kritik
yang berlebihan, atauperasaan yang tidak berharga A:
dan merasa tidak di cintai sebagai seorang anak Pemeliharaan kesehatan tidak efektif teratasi
5. Menciptakan lingkungan yang tenang dan
sebagian
mendukung
6. Memodifikasi lingkungan untuk meminimalkan
P:
bahan berbahaya dan berisiko
1. Identifikasi orang dewasa yang memiliki
7. Membantu klien untuk mengexplorasi tujuan personal
riwayat masakecil yang tidak bahagia,terkait
dari aktifitas-aktifitas yang biasa dilakukan (misalnya
dengan (pernah mengaami) penganiyaan,
bekerja) dan aktifitas yang disukai
8. Menentukan obat apa yang di perlukan penolakan, kritik yang berlebihan,
9. Menemani pasien dan beri jaminan keselamatan dan
atauperasaan yang tidak berharga dan merasa
keamanan selama periode cemas
tidak di cintai sebagai seorang anak
2. Ciptakan lingkungan yang tenang dan
mendukung
3. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan
bahan berbahaya dan berisiko