PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Pasal 1 Butir 1
UU No 36 tahun 2009). Untuk mencapai keadaan sehat tersebut, perlu ditunjang dari berbagai
unsur yang seimbang yaitu antara manusia yang sehat dan lingkungan yang sehat. Menurut
HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu
kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia
dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan
bahagia.
Ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan
kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat,serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
sebagai suatu kesehatan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya (Depkes, 2010).
Saat ini permasalahan kesehatan yang dihadapi cukup kompleks, upaya kesehatan
belum dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun dapat dilihat beberapa terobosan dalam
upaya pembangunan bidang kesehatan. Hal ini ditujukan dengan masih tingginya angka
kematian bayi yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003) serta angka kematian ibu
yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003). Masalah kesehatan lainnya adalah
munculnya penyakit-penyakit (emerging disease) seperti HIV/AIDS, SARS, Chikungunya, dan
meningkatnya kembali penyakit menular (re-emerging disease) seperti TBS, malaria serta
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sementara itu untuk penyakit-penyakit
degenerative seperti penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah, juga terjadi peningkatan.
Selain permasalahan penyakit, krisis dalam komunitas seperti bencana dan terjadinya kekerasan
menjadi focus perhatian kita, oleh sebab-sebab itu di tahun-tahun mendatang dapat dirediksi
bahwa kebutuhan akan pelayanan keperawatan kesehatan komunitasyang berkualitas meningkat
(Depkes, 2010).
Cakupan permasalahan dalam kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara,
pengaman limbah padat/sampah, pengamanan vektor penyakit, penyehatan dan pengamanan
lainnya, seperti keadaan pembuangan kotoran/tinja. Kesehatan pemukiman, pembuangan
sampah, makanan dan minuman. Untuk mencapai keadaan kesehatan lingkungan yang sehat,
1
masyarakat perlu disadarkan akan pentingnnya kesehatan lingkungan yang baik jika ingin
menciptakan komunitas yang sehat dan bahagia.
Apabila masyarakat mampu menjaga lingkungan dengan baik secara tanggung jawab,
munculnya banyak penyakit, yang umumnya disebabkan adanya lingkungan kotor, dapat
dihindari. Untuk pengenalan kesehatan lingkungan, dibutuhkan kesadaran seganap elemen
masyarakat sehingga tujuan dari terciptanya kesehatan secara menyeluruh dapat dirasakan oleh
semua pihak nantinya manfaat dari kesehatan lingkungan juga dapat menguntungkan segenap
masyarakat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan
pengembangan. Fungsi ini diaplikasikan dalam cara sistematik dan komprehensif. Proses
pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan populasi dan dipandu dengan
metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi, advokasi, pada penyedia layanan
kesehatan professional lain untuk memenuhi kebutuhan layanan yang dikehendaki populasi,
koordinasi pelayanan komunitas atau ketentuan langsung pelayanan. Strategi asuransi meliputi
ketersediaan, bisa diterima, dapat diakses dan kualitas layanan. Kebijakan ditetapkan
bersadarkan hasil pengkajian, prioritas ditentukan oleh populasi dan dengan pertimbangan dari
subpopulasi dan komunitas pada resiko terbesar, serta bukti keefektian dari berbagai aktivitas
atau strategi.
Perawat kesehatan komunitas proaktif dengan menghormati kecederungan pelayanan
kesehatan dan social, merubah kepedulian, dan aktivitas legislative serta kebijakan. Fungsinya
sebagai advokat pada populasi yang mereka layani. Seperti advokasi untuk kesehatan
masyarakat dan promosi kesehatan lingkungan, menciptakan kondisi yang memperbaiki dan
mempertahankan kesehatan populasi dan merupakan peranan kunci dari perawat kesehatan
komunitas. Perawat kesehatan komunitas terlibat dalam penelitian untuk meningkatkan praktik
perawat kesehatan komunitas dan strategi serta intervensi khusus. Perawat harus memiliki
tanggung jawab secara aktif dalam meningkatkan ilmu berbasis bukti yang professional.
Dokumentasi yang baik dan jelas merupakan bukti praktik perawat kesehatan komunitas yang
efisien, efektif, dan strategi biaya yang menguntungkan dalam promotif kesehatan masyarakat.
Ketika perawat kesehatan komunitas bermitra dengan individu, fokusnya menjadi meningkatkan
pengetahuan, sikap dan praktik yang mendukung serta meningkatkan kesehatan dengan tujuan
utama memperbaiki keseluruhan kesehatan dari populasi. Sama juga tindakan dengan keluarga
dan komunitas yang meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat keseluruhan. Aktivitas
dengan populasi berhubungan dengan organisasi, kebijakan, hukum, dan termasuk stake holder
kunci yang mempengaruhi lingkungan dimana orang-orang tinggal dan menciptakan kondisi yang
meningkatkan kesehatan untuk semua.
2
Berdasarkan hal tersebut, strategi intervensi keperawatan komunitas yaitu pendidikan
kesehatan, kemitraan dan pemberdyaan masyarkat. Namun dalam implementasinya, tidak hanya
petugas kesehatan yang terlibat didalamnya, tentunya peran serta aktif masyarakat merupakan
hal yang efektif untuk mewujudkan derajat masyarakat yang optimal. Yang mana telah disusun
visi departemen kesehatan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dengan misinya
membuat masyarakat sehat.
Untuk membantu mengoptimalkan peran serta dan fungsi serta partisipasi aktif dari
masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal Prodi D3
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan Praktek Kerja Nyata (PKN) dalam
bentuk Praktek Kerja Lapangan (PBL) di RW 04 Desa Galudra Kecamatan Cimalaka Kabupaten
Sumedang tahun 2019.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas melalui
pendekatan PKN di Desa Galudra Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memberikan gambaran peningkatan kemampuan masyarakat mengenali masalah
kesehatan sehingga kemampuan masyarakat untuk menolong diri sendiri meningkat.
b. Memberikan gambaran dalam mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dan
keperawatan individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan, epidemilogi,dan biostatistik.
c. Memberikan gambaran dalam menyusun rencana masyarakat keperawatan dengan
menerapkan ilmu-ilmu lain yang mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
d. Memberikan gambaran dalam melaksanakan pemecahan masalah dengan
menggunakan prinsip-prinsip partisipasi masyarakat, kerjasama lintas sektoral maupun
lintas program, memanfaatkan potensi masyarakat secara optimal, rujukan serta
menerapkan teknologi tepat guna.
e. Dapat memberikan gambaran penilaian hasil kegiatan.
f. Dapat mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan dan penilaian hasil kegiatan.
3
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data pada Praktek Belajar Lapaangan ini, penulis
menggunakan metode deskriptif analisis dan teknik pengumpulan data dengan observasi
wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi.
1. Observasi
Pengumpulan data yang diperoleh dengan pengamatan dan pendataan langsung yang
dilakukan ke tiap-tiap rumah penduduk di Desa Galudra.
2. Wawancara dan partisipasi aktif
Melakukan asuhan keperawatan dengan menanyakan langsung data yang diperoleh dari
masyarakat dan aparat desa.
3. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data yang diperoleh dengan mempelajari data dan status kesehatan
masyarakat, individu, keluarga dan catatan-catatan yang ada.
4. Studi kepustakaan
Mengumpulkan data dengan mengambil dari berbagai sumber penunjang dari kepustakaan.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada laporan ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN terdiri dari Latar Belakang, Tujuan penulisan, Teknik Pengumpulan Data, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS terdiri dari Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan Komunitas, Rencana Keperawatan, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Komunitas.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
4
BAB II
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Pengkajian
A. Data Inti
1) Geografi
a. Lokasi Desa Galudra
Desa Galudra sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Cimalaka. Lokasinya
berada di bagian selatan wilayah Kecamatan Cimalaka dan berbatasan langsung dengan
Kecamatan Sumedang Utara. Jika dilihat dari pusat Kecamatan Cimalaka, lokasinya
berada di sebelah barat. Jarak dengan pusat kecamatan sekitar 2 kilometer.
Jika dilihat menggunakan Google Maps, Desa Galudra memiliki wilayah berupa
dataran dengan sedikit meninggi dibagian tengahnya. Lokasinya berada di sebelah barat
jalan raya Cimalaka-Sumedang. Wilayahnya didominasi oleh lahan pertanian baik berupa
lahan pesawahan terletak di bagian selatan sampai ke tengah dan sisi timur sampai ke
wilayah Cipanteneun, terutama di wilayah yang memiliki ketinggian paling rendah
dibandingkan wilayah pada umumnya. Bagian tengah ke utara merupakan lahan
perkebunan serta pemukiman.
5
c. Batas Wilayah Desa Galudra
(1) Batas wilayah desa Galudra
Secara geografis, wilayah Desa Galudra dikelilingi oleh wilayah-wilayah sebagai
berikut:
a) Utara : Desa Licin
b) Timur : Desa Cimalaka dan Serang
c) Selatan : Desa Kebonjati
d) Barat : Desa Cikole
(2) Jumlah Dusun
Secara administratif, wilayah Desa Galudra terbagi kedalam 2 dusun yaitu Dusun
Galudra dan Dusun Gajah Depa.
(3) Jumlah RW dan RT di Desa Galudra
Jumlah Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) masing masing sebanyak
5 RW dan 11 RT.
d. Tipe masyarakat
Untuk jumlah penduduknya, pada tahun 2019 desa galudra dihuni oleh penduduk
dengan jumlah sebanyak 3.476 orang. Dengan komposisi sebanyak 1.779 orang berjenis
kelamin laki-laki, ditambah 1.697 orang berjenis kelamin perempuan. Jumlah kepala
keluarganya sebanyak 1.159 KK. Sementara kepadatan penduduknya, untuk tiap
kilometer persegi luas wilayah Desa Galudra dihuni penduduk dengan rata-rata
sebanyak 2.115 orang.
e. Struktur politik
Lembaga pemerintahan terdiri dari pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD). Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mempunyai fungsi untuk
menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan
aspirasi (pendapat) masyarakat. Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah
wakil penduduk desa bersangkutan. Mereka ditetapkan menjadi anggota Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dengan cara musyawarah dan mufakat. Masa jabatan
nya adalah 6 tahun yang dapat dipilih lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya, sama
seperti Kepala Desa. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memiliki dasar hukum
berdasarkan peraturan desa. Saat ini Desa Galudra memilki 7 orang anggota Badan
Permusyawaratan Desa (BPD). Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dipilih
dari dan oleh anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) secara langsung.
6
f. Sejarah Desa Galudra
Di kaki gunung tampomas sebelah utara, sebelah barat mata air Cipanteneun hutan
kayu berseberangan dengan hutan bambu yang gelap.
Suatu hari ketika matahari terbit dari sebelah barat negarawan ingin melakukan
penembakan ke daerah itu, ketika negarawan berada di bawah pohon kiara melihat dua
ekor burung sedang bersiul. Kadang- kadang berloncat-loncatan seperti yang sedang
bermain.
“Kebetulan”, kata kakek Salim, negarawan: “Ada burung besar dan bagus kenyang
satu juga jiga dimasak. Saya ingin mencoba untuk menembaknya siapa tahu kena
kedua-duanya”.
Dor suara tembakan mengenai satu burung seketika itu juga burung terjatuh dan
akan dijadikan santapannya.
Burung yang satu lagi terbang ke pohon lainnya, burung tersebut kaget mendengar
suara tembakan.
Kemudian negarawan pulang kerumah ambu Salim untuk memasak burung yang
telah didapatnya.
Keesokan harinya Kakek Salim menangis sambil meminta ampun, dibangunkan oleh
Nenek Salim tetap saja Kakek Salim mengigau.
“Kenapa tua-tua menangis sambil meminta ampun seperti itu, mengigau?”
Astagfirullah, astagfirullah kakek punya dosa besar kakek sudah membunuh makhluk
ciptaan Allah yang sedang memadu kasih. Kakek tembak, kakek bunuh, kakek panggang
lalu kakek makan. Kakek punya dosa besar. Kakek menyesal kakek tidak akan berburu
lagi.
Kakek berkata “kakek mimpi kedatangan perempuan cantik memarahi kakek”.
“Tega sekali engkau manusia, membunuhku membuat suamiku mati padahal kami
baru saja menikmati bulan madu padahal kami juga tidak merugikan manusia bahkan
kami membantu membunuh hama-hama di kebunmu”.
Padi. Membuang hama padi, begitupula memetik buah salam, buah manis mata,
yang merbuahbuahan milik manusia. ‘Abah terpaksa berbicara: “Kamu siapa? Dari
mana? Siapa suaminya? Kenapa mendadak mendatangi abah. Abah tidak merasa
menembak suami kamu , kapan? Dimana?
Yang cantik menjawab: saya dara, suami saya itu DARA, suami saya pun JALU.
Pengantin baru, yang sedang saling mencintai. Rumahnya di KIARA atau CARINGIN.
Tadi sedang melabuhkan asmara di KIARA dan ternyata oleh abah kakak saya di tembak,
lalu di sayat, di panggang, dan di makan. Kenapa abah tidak merasa.
Abah kaget, abah bergemetar mengingat tentang kelakuan tadi siang waktu
menembak burung. sambil gugup abah berbicara : “Ampun eneng saya kira bukan
7
pengantin baru, ampun maaf, abah tidak akan mengulanginya lagi. Abah merasa
bersalah. Mau di potong-potong mau di iris iris silahkan saya pasrahkan.
“Kang JALU telah dibunuh oleh abah, sekarang saya tidak punya suami lagi, takut
dibunuh lagi oleh manusia. Saya tidak bisa memiliki keturunan. Malah saya akan ILANG
RAGA, TINGGAL ASMA mengikuti kang JALU menjadi JALUDARA.
Asmana akan menjadi nama perkampungan “JALUDARA” asma akan dihormati oleh
bangsa senegara, menjadi lambang negara.”
Nah seperti itu abah mimpi yang mengagetkan, menakutkan, menyedihkan. Abah
sumpah tidak akan memburu lagi, akan berhenti. Pistolnya juga akan di simpan untuk
mengingat kejadian tadi malam.
Kata ambu salim :”berhenti jangan memburu terus menambah dosa.” harus segera
bertaubat beribadah yang rajin. disadarkan oleh burung oleh syariat dari mimpi, dan
akhirnya disadrakan oleh Allah.
Teman bah Salim mengajak berburu “saya tidak akan berburu lagi kamu saja yang
berburu tapi jangan ke sebelah utara situ cipanteunen, daerah itu adalah wilayah
JALUDARA. Tidak boleh berburu di daerah itu takutnya didatangi roh JALU dan DARA.
Berawal dari cerita dan kejadian yang diceritakan kepadanya. Cerita itu berawal dari
JALUDRA menjadi GALUDARA menjadi GALUDAR. Seperti Insul Medal menjadi
SUNISUN, MEDAL/ MEDANG-INSUN MEDAL jadi SUM MEDAL jadi SUMEDANG.
Terkenal sampai sekarang daerah tersebut menjadi kampung GALUDRA atau DESA
GALUDRA.
2) Demografi
a. Usia
Tabel 01: Distribusi penduduk RW 04 Desa Galudra Berdasarkan Kategori Usia RW
04 Desa Galudra
Umur
Kriteria Jumlah Persen
1. <1 tahun 13 4,7
2. 1- 5 tahun 18 6,5
3. 6-10 tahun 23 8,3
4. 11-20 tahun 53 19,2
5. 21-40 tahun 78 28,3
6. 41-60 tahun 53 19,2
7. > 60 tahun 38 13,8
Total 276 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang Maret 2019
Interpretasi Data: Berdasarkan data diatas dari 80 Kepala Keluarga, didapat kelompok
usia terbanyak yaitu usia 21-40 tahun sebanyak 78 orang (28,3%).
8
b. Jenis Kelamin
Tabel 02: Distribusi penduduk RW 04 Desa Galudra Berdasarkan Jenis Kelamin
RW 04 Desa Galudra
Jenis Kelamin
Kriteria Jumlah Persen
1 Laki-laki 134 48,6
2 Perempuan 142 51,4
Total 276 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang Maret 2019
Interpretasi Data: Berdasarkan data diatas dari 80 Kepala Keluarga, didapat jumlah laki-
laki sebanyak 134 orang (48,6%) dan perempuan sebanyak 142 orang (51,4%).
c. Tingkat Pendidikan
Tabel 03: Distribusi penduduk RW 04 Desa Galudra Berdasarkan Kategori Tingkat
Pendidikan RW 04 Desa Galudra.
Pendidikan
Kriteria Jumlah Persen
1. Belum Sekolah 32 11,6
2. Paud 1 0,4
3. TK 3 1,1
4. SD 109 39,5
5. SMP 76 27,5
6. SMA 53 19,2
7. S1 2 0,7
Total 276 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang Maret 2019
Interpretasi Data: Berdasarkan data diatas dari 80 Kepala Keluarga, didapat data
terbanyak dengan pendidikan SD sebanyak 109 orang (39,5%).
d. Pekerjaan
Tabel 04: Distribusi penduduk RW 04 Desa Galudra Berdasarkan Kategori
Pekerjaan RW 04 Desa Galudra.
Pekerjaan Masyarakat
Kriteria Jumlah Persen
1. Tidak Bekerja 12 4,3
2. Belum Bekerja 66 23,9
3. Pelajar 40 14,5
4. IRT 72 26,1
5. Karyawan 17 6,2
6. Petani 6 2,2
7. Wiraswasta 32 11,6
8. Buruh 28 10,1
9. Pensiunan 2 ,7
10. Ketua RT 1 ,4
9
Total 276 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang Maret 2019
Interpretasi Data: Berdasarkan data diatas dari 80 Kepala Keluarga, didapatkan data
terbanyak dengan pekerjaan IRT sebanyak 72 orang (26,1%).
e. Agama
Tabel 05: Distribusi penduduk RW 04 Desa Galudra Berdasarkan Kategori Agama
RW 04 Desa Galudra.
Agama Masyarakat
Kriteria Jumlah Persen
1 Islam 276 100,0
Total 276 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang Maret 2019
Interpretasi Data: Berdasarkan data diatas dari 80 Kepala Keluarga, didapat seluruh
masyarakat RW 04 beragama Islam.
f. Bahasa
Bahasa sehari-hari masyarakat Desa Galudra adalah menggunakan bahasa sunda.
10
Tabel 07: Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Frekuensi Kehamilan RW 04 Desa
Galudra
Kehamilan Ke-
Kriteria Jumlah Persen
1 Ke-1 0 0
2 Ke-2 2 66,7
3 >3 1 33,3
Total 3 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK terdapat 2 KK yang
sedang hamil dengan kehamilan ke-2 dan 2 KK yang sedang hamil dengan kehamilan >
3.
Pemeriksaan Kehamilan
Kriteria Jumlah Persen
1 Tenaga kesehatan 3 100,0
2 Dukun terlatih 0 0
3 Dukun Tidak Terlatih 0 0
Total 3 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji terdapat 3
KK yang sedang hamil dan selalu memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan.
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji terdapat 3
KK yang sedang hamil dan telah melakukan pemeriksaan kehamilan 4 kali atau lebih.
11
Tabel 10: Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Kepemilikan KMS Ibu Hamil RW 04
Desa Galudra
KMS Ibu Hamil
Kriteria Jumlah Persen
1 Ada 3 100,0
2 Tidak Ada 0 0
Total 3 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji terdapat 3
KK yang sedang hamil dan memiliki KMS.
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji terdapat 3
KK yang sedang hamil dan yang sudah melakukan imunisasi lengkap 2 KK dan yang
belum lengkap 1 KK.
Tabel 12: Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Keluhan Selama Hamil RW 04 Desa
Galudra
Keluhan Selama Hamil
Kriteria Jumlah Persen
1 Ada 0 0
2 Tidak ada 3 100,0
Total 3 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji terdapat 3
KK yang sedang hamil dan menyatakan tidak memiliki keluhan selama kehamilan.
Tabel 13: Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Penanganan Bila Ada Keluhan
Kehamilan RW 04 Desa Galudra
Penanganan Bila Ada Keluhan Kehamilan
Kriteria Jumlah Persen
1 Ditangani sendiri 0 0
2 Konsultasi tenaga kesehatan 3 100,0
Total 3 100,0
12
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 3 KK yang sedang hamil dan menyatakan penanganan bila ada keluhan
kehamilan yaitu konsultasi dengan tenaga kesehatan.
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 3 KK yang sedang hamil menyatakan rencana pertolongan kehamilan akan
diserahkan kepada tenaga kesehatan.
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 12 KK yang memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan
terakhir.
ASI Lancar
Kriteria Jumlah Persen
1 Ya 12 100,0
2 Tidak 0 0
Total 12 100,0
13
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji, 12
KK yang menyatakan ASI keluar lancar.
Tabel 17: Distribusi Ibu Meneteki Berdasarkan Pemberian ASI Segera Setelah
Lahir RW 04 Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji, 12
KK yang menyatakan bahwa setelah persalinan langsung memberikan ASI kepada
bayi.
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 12 KK, 11 KK selalu membersihkan puting susu sebelum memberikan ASI
dan 1 KK yang kadang-kadang membersihkan puting susu sebelum memberikan
ASI.
14
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 12 KK, 11 KK sudah memberikan makanan tambahan dan 1 KK belum
memberikan makanan tambahan.
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 11 KK yang memberikan makanan tambahan sejak umur > 4 bulan dan
yang belum diberikan makanan terdapat 1 KK.
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 12 KK yang sudah memberikan makanan tambahan, 7 KK makanan lunak
3 KK makanan lembek, 1 KK makanan dewasa dan 1 KK yang belum diberikan
tambahan makanan.
15
Tabel 22: Distribusi Bayi Berdasarkan Waktu ASI Mulai Disapih RW 04 Desa
Galudra
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji,
terdapat 12 KK data ibu meneteki dan sudah disapih.
Kepemilikan KMS
Kriteria Jumlah Persen
1 Ada 12 100,0
2 Tidak Ada 0 0
3 Total 12 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji,
terdapat 12 KK data ibu meneteki dan bayi 0-11 bulan sudah mempunyai KMS.
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji,
terdapat 12 KK data ibu meneteki dan bayi 0-11 bulan sudah diberikan imunisasi
hanya belum lengkap.
16
Tabel 25: Distribusi Bayi Berdasarkan Kondisi Bayi Sesuai dengan BB dan
Umur Dilihat dari KMS RW 04 Desa Galudra
Kondisi Bayi
Kriteria Jumlah Persen
1 Normal 12 100,0
2 Gizi buruk 0 0
3 Gizi kurang 0 0
4 Gizi berlebih 0 0
Total 12 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji,
terdapat 12 KK data kondisi bayi 0-11 bulan adalah normal.
Tabel 26: Distribusi Bayi Berdasarkan Bayi Yang Pernah Sakit RW 04 Desa
Galudra
Riwayat Sakit
Kriteria Jumlah Persen
1 Pernah 6 50,0
2 Tidak pernah 6 50,0
Total 12 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel diatas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 12 KK. 6 KK yang memiliki riwayat sakit dan 6 KK yang tidak memiliki
riwayat sakit.
Interpretasi Data : Dari tabel diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, terdapat 12
KK Bayi. Dari 12 KK Bayi terdapat 6 KK Bayi berobat ke Puskesmas, 6 KK Bayi
berobat ke Praktek Swasta.
17
Tabel 28: Distribusi Bayi Berdasarkan Riwayat Penyakit ISPA 1 Tahun Terakhir
RW 04 Desa Galudra
Penyakit yang Paling Sering Diderita Balita
Kriteria Jumlah Persen
1 ISPA 6 50,0
(Batuk+pilek+demam)
2 Diare 5 41,6
3 Herpes 1 8,4
4 Asma 0 0
Total 19 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji terdapat 12
KK dengan jenis-jenis penyakit yang diantaranya 6 KK dengan penyakit ISPA, 5 KK
dengan penyakit diare, dan 1 KK dengan penyakit herpes.
Interpretasi Data : Dari tabel di atas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 19 KK Balita. Dari 19 KK Balita terdapat 18 KK Balita ditimbang tiap bulan
dan 1 KK balita yang kadang-kadang ditimbang tiap bulannya.
Interpretasi Data: Dari tabel diatas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 19 KK Balita. Dari 19 KK Balita terdapat 17 KK Balita memiliki KMS dan 2
KK yang belum memiliki KMS.
18
Tabel 31: Distribusi Balita Berdasarkan Kondisi Balita dilihat dari BB dan Umur
RW 04 Desa Galudra
Kondisi Balita
Kriteria Jumlah Persen
1 Normal 19 100,0
2 Gizi buruk 0 0
3 Gizi kurang 0 0
4 Gizi berlebih 0 0
Total 19 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari tabel diatas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 18 KK Balita. Dari 18 KK tersebut terapat Balita BB dan Umur normal.
Interpretasi Data: Dari tabel diatas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji
terdapat 19 KK balita. KK yang memiliki riwayat sakit dan 5 KK yang tidak memiliki
riwayat sakit.
Tabel 33: Distribusi Balita Berdasarkan Jenis Penyakit Yang Sering Dialami
RW 04 Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari tabel diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji terdapat 19
KK dengan jenis-jenis penyakit yang diantaranya 15 KK dengan penyakit ISPA, 2 KK
dengan penyakit diare, 1 KK dengan penyakit herpes, 1 KK dengan penyakit asma.
19
Tabel 34: Distribusi Balita Berdasarkan Tempat Berobat Ketika Sakit RW 04
Desa Galudra
Interpretasi Data : Dari tabel diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, terdapat 19
KK Balita. Dari 19 KK Balita terdapat 11 KK Balita berobat ke Puskesmas, 5 KK
Balita berobat ke Praktek Swasta dan 3 KK Balita berobat ke RSU.
Interpretasi Data: Dari tabel diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, terdapat 28
KK Remaja. Dari 28 KK Remaja terdapat 22 KK Remaja yang selalu di perhatikan
oleh keluarga dan 6 KK yang kadang-kadang diperhatikan oleh keluarga.
20
reproduksi dan 2 KK Remaja tidak tahu tentang kesehatan reproduksi dan 11 KK
yang tahu tentang kesehatan reproduksi.
Interpretasi Data: Dari tabel diatasa menyatakan dari 80 KK yang dikaji, terdapat 28
KK Remaja. Dari 28 KK Remaja terdapat 4 KK Remaja tidak mengetahui penyakit
yang ditularkan, 15 KK Remaja pernah dengar penyakit yang ditularkan, dan 9 KK
Remaja tahu penyakit yang ditularkan.
Aktivitas Lansia
Kriteria Jumlah Persen
1 Aktif 27 84,4
2 Kurang Aktif 3 9,4
3 Tidak Aktif 2 6,2
Total 32 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
21
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, terdapat 32
KK Lansia >60 Tahun. Dari 32 KK Lansia >60 Tahun terdapat, 12 KK Lansia >60
Tahun aktif dalam aktifitas lansia, 3 KK Lansia >60 Tahun kurang aktif dalam
aktifitas lansia, dan 2 KK Lansia >60 tahun tidak aktif dalam aktifitas lansia.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, terdapat 32
KK Lansia >60 Tahun. Dari 32 KK Lansia >60 tahun terdapat, 31 KK Lansia >60
tahun mandiri dalam pemenuhan KDM Lansia dan 1 KK Lansia >60 tahun dibantu
dalam pemenuhan KDM Lansia.
Kelompok Lansia
Kriteria Jumlah Persen
1 Ikut serta 5 15,6
2 Tidak 23 71,9
3 Tidak tahu 4 12,5
Total 32 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, terdapat 32
KK Lansia >60 Tahun. Dari 32 KK Lansia >60 tahun terdapat, 5 KK Lansia >60
tahun ikut serta dalam kelompok lansia, 23 KK Lansia >60 tahun tidak ikut dalam
kelompok lansia, 4 KK Lansia >60 tahun tidak tahu kelompok lansia.
22
5 Asam Urat 5 15.7
6 Migran 1 3.1
Total 32 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, terdapat 32
KK Lansia >60 tahun. Dari 32 KK Lansia >60 tahun terdapat, 23 KK Lansia >60
tahun menderita hipertensi, 1 KK Lansia >60 tahun menderita penyakit jantung, 1 KK
lansia >60 tahun menderita diabetes melitus, 1 KK Lansia >60 tahun menderita
reumatik, 5 KK Lansia >60 tahun menderita asam urat, dan 1 KK Lansia >60 tahun
menderita migran.
Akseptor KB
Kriteria Jumlah Persen
1 Ya 16 84,2
2 Tidak 3 15,8
Total 19 100,0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Tabel 44: Distribusi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Alasan Tidak Menjadi
Akseptor KB RW 04 Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, terdapat 19
KK data KB. Dari 19 KK Data KB terdapat 3KK tidak melakukan KB. Dari 3 KK tidak
melakukan KB terdapat, 1 KK beralasan ingin punya anak, dan 2 KK beralasan sakit.
23
Tabel 45: Distribusi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Jenis Kontrasepsi
Yang Digunakan RW 04 Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari80 KK yang dikaji, 16 KK Data
KB. Dari 16 KK Data KB, 1 KK menggunakan KB pil, 13 KK menggunakan KB
suntik, dan 2 KK menggunakan KB IUD.
24
d. Pola Pemenuhan Kebutuhan
Tabel 46: Distribusi Masyarakat Tentang Kebiasaan Cara Penyajian Makanan RW
04 Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 3 KK menyajikan
makanan secara terbuka, 28 KK menyajikan makanan kadang tertutup dan 49 KK
menyajikan makanan secara tertutup.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 60 KK mengelola
air minum secara dimasak dan 13 KK mengelola air minum kadang dimasak.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 56 KK memasak
dan mengolah masakan dipotong terus dicuci dan 24 KK memasak dan mengolah
masakan dicuci terus dipotong.
25
Tabel 49: Distribusi Masyarakat Tentang Penggunaan Garam Beryodium RW 04
Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji, 61 KK
selalu menggunakan garam beryodium, 17 KK kadang-kadang dan 2 KK tidak pernah
menggunakan garam beryodium.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 77 KK selalu
mandi menggunakan sabun, 2 KK kadang-kadang dan 1 KK tidak pernah.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan bahwa dari 80 KK yang dikaji, 75 KK
menggosok gigi 2 kali sehari, 3 KK menggosok gigi 1 kali sehari, dan 2 KK tidak pernah
menggosok gigi.
26
Tabel 52: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Kebiasaan Mencuci Tangan dengan
Menggunakan Sabun RW 04 Desa Galudra
Mencuci Tangan Menggunakan Sabun
Kriteria Jumlah Persen
1 Tidak pernah 9 11.3
2 Kadang-kadang 30 37.5
3 Selalu 41 51.2
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 41 KK selalu
mencuci tangan menggunakan sabun, 30 KK kadang-kadang, dan 9 KK tidak pernah
mencuci tangan.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 50 KK selalu
mencuci tangan sebelum makan, 25 KK kadang-kadang, dan 5 KK tidak pernah.
f. Gaya Hidup
Tabel 54: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Aktif dalam
Berolahraga RW 04 Desa Galudra
27
Tabel 55: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Merokok RW
04 Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 50 KK ada yang
merokok tiap hari, ada tapi tidak tentu 13 KK dan yang tidak merokok 17 KK.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 80 KK tidak ada yang
meminum alkohol.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 36 KK luas bangunan
rumah < 50m2 dan 29 KK luas bangunan rumah 50-100 m2 dan 15 KK luas bangunan
lebih dari 100 m 2.
28
b. Bentuk Rumah
Tabel 58: Distribusi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Berdasarkan
Bentuk Rumah Rumah RW 04 Desa Galudra
Bentuk Rumah
Kriteria Jumlah Persen
1 Panggung/ kayu 1 1.3
2 Semi pemanen 16 20.0
3 Permanen 63 78.7
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 63 KK bentuk rumah
permanen, 1KK bentuk panggung/kayu dan 16 KK bentuk semi permanen.
c. Lantai Rumah
Tabel 59: Distribusi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Berdasarkan
Lantai Rumah Rumah RW 04 Desa Galudra
Lantai Rumah
Kriteria Jumlah Persen
1 Tanah 2 2.5
2 Plester/semen 35 43.8
3 Tegel/keramik 43 53.7
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 43 KK lantai rumah
menggunakan tegel/keramik, 35 KK lantai rumah masih tanah dan 35 KK lantai rumah
plester/semen.
d. Penerangan Rumah
Tabel 60: Distribusi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Berdasarkan
Penerangan Rumah RW 04 Desa Galudra
Penerangan Rumah
Kriteria Jumlah Persen
1 Kurang 5 6.3
2 Cukup 63 78.7
3 Baik 12 15.0
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
29
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 63 KK penerangan
rumah cukup, 12 KK penerangan baik dan 12 KK penerangan baik.
e. Ventilasi
Tabel 61: Distribusi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Berdasarkan
Ventilasi Udara RW 04 Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 56 KK ventilasi udara
baik dan 24 KK ventilasi kurang.
Interpretasi Data: Dari datas diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 41 KK jendela selalu
dibuka, 30 KK jendela kadang-kadang dibuka dan 9 KK jendela tidak pernah dibuka.
2) Sanitasi
a. Sumber Air
Tabel 63: Distribusi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Berdasarkan
Sumber Air Keluarga RW 04 Desa Galudra
Sumber Air Keluarga
Kriteria Frekuensi Persen
1 PDAM/Ledeng 5 6.3
2 Sumur 13 16.3
3 Mata air 62 77.5
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
30
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 62 KK sumber air
berasal dari mata air, 13 KK sumber air berasal dari sumur dan 5 KK sumber air berasal
dari PDAM/Ledeng.
b. MCK
Tabel 64: Distribusi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Berdasarkan
Jarak Sumber Air dengan Jamban RW 04 Desa Galudra
Jarak sumber air dengan jamban
Kriteria Jumlah Persen
1 < 10 m 24 30.0
2 > 10m 56 70.0
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan 80 KK yang dikaji, 87 KK jarak sumber air
dengan jamban >10m.
Kebiasaan BAB
Kriteria Jumlah Persen
1 Jamban pribadi 80 100.0
2 Jamban umum 0 0
3 Kebun,sungai,dll 0 0
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
c. Pengelolaan Sampah
Tabel 66: Distribusi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Berdasarkan
Kebiasaan Membuang Sampah RW 04 Desa Galudra
31
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 68 KK kebiasaan
buang sampah dengan dibakar, 7 KK kebiasaan buang sampah ke tempat sampah dan 5
KK kebiasaan buang sampah ke sungai.
d. Pemanfaatan Pekarangan
Tabel 67: Distribusi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Berdasarkan
Pemanfaatan Pekarangan RW 04 Desa Galudra
Pemanfaatan Pekarangan
Kriteria Jumlah Persen
1 Ditanami TOGA 17 21.3
2 Ditanami bunga bunga saja 36 45.0
3 Tidak Ditanami 27 33.8
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
e. Pengelolaan Limbah
Tabel 68: Distribusi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Berdasarkan
Pembuangan Ai Limbah RW 04 Desa Galudra
32
C. EKONOMI
1) Penghasilan Rata-Rata Tiap 1 Bulan
Tabel 69: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Penghasilan Rata-Rata Keluarga Setiap
Bulan RW 04 Desa Galudra
Penghasilan rata-rata keluarga tiap bulan
Kriteria Jumlah Persen
1 < 500rb 17 21.3
2 500rb - 1jt 20 25.0
3 > 1 jt 43 53.7
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa
Keperawatan UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 43 KK rata-rata
penghasilan keluarga setiap bulan >1 juta.
2) Kepemilikan Tabungan
Tabel 70: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Kepemilikan Tabungan Keluarga RW 04
Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 52 KK tidak memiliki
tabungan keluarga.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 71 KK penghasilan
keluarga mencukupi untuk biaya hidup.
33
D. SOSIAL
Tabel 72: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Hubungan Antar Keluarga Lain RW 04 Desa
Galudra
Hubungan Antar Anggota Keluarga Lain
Kriteria Jumlah Persen
1 Dekat 76 95.0
2 Kurang dekat 4 5.0
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa Keperawatan
UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 76 KK hubungan antar
anggota keluarga lainnya terbuka.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 58 KK anggota keluarga
aktif dalam kegiatan masyarakat.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 77 KK pola komunikasi
dalam keluarga terbuka.
34
E. UPAYA KESEHATAN
Tabel 75: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Kepemilikan Asuransi Kesehatan RW 04
Desa Galudra
Keluarga Menjadi Peserta Asuransi Kesehatan
Kriteria Jumlah Persen
1 Ya 65 81.3
2 Tidak 15 18.7
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa Keperawatan
UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 65 KK keluarga sudah
menjadi peserta asuransi kesehatan dan 14 KK tidak menjadi peserta asuransi kesehatan.
Tabel 76: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Jenis Asuransi Kesehatan Yang Digunakan
RW 04 Desa Galudra
Jenis Asuransi
Kriteria Jumlah Persen
1 Tidak Asuransi Kesehatan 16 20.0
2 ASKES 5 6.3
3 BPJS 36 45.0
4 Lain-lain 23 28.7
Total 80 100.0
Sumber : Hasil Survey Dari 80 KK (30% dari jumlah penduduk RW 04), Mahasiswa Keperawatan
UPI Sumedang, Maret 2019
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji , 36 KK memiliki asuransi
kesehatan BPJS.
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 180 KK yang dikaji, 6KK tahu tapi tidak perlu
mempunyai asuransi dan 3 KK tahu tapi tidak punya biaya lebih untuk asuransi.
35
Tabel 78: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Pengetahuan Tentang JPKM RW 04 Desa
Galudra
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 50 KK tidak pernah
mendengar tentang JPKM dan 30 KK pernah mendengar tentang JPKM.
Tabel 79: Distribusi Masyarakat Berdasarkan Menyisihkan Uang Untuk Berobat Perbulan
RW 04 Desa Galudra
Interpretasi Data: Dari data diatas menyatakan dari 80 KK yang dikaji, 30 KK tidak pernah
menyisikan uang untuk biaya berobat tiap bulan dan 17 KK selalu menyisikan uang untuk biaya
berobat tiap bulan.
36
G. Pelayanan Kesehatan
Desa Galudra memiliki beberapa fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya klinik swasta
dan POSKESDES. Lokasi pelayanan kesehatan cukup strategis karena dekat dengan
masyarakat dan jarak yang ditempuh cukup dengan menggunakan kendaraan umum/pribadi.
Masyarakat Desa Galudra mampu menjangkau lokasi tersebut. Sumber daya yang dimiliki dalam
pelayanan kesehatan yaitu 1 bidan desa. Di setiap RW di Desa Galudra terdapat POSYANDU.
H. Rekreasi
Di Desa Galudra Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang terdapat tempat rekreasi
yaitu Water Boom Gajah Depa dan villa.
37
I. ANALISA DATA DAN MASALAH
1) Data Senjang
38
tentang kesehatan reproduksi
- Remaja Desa Galudra mengatakan kurang
mengetahui tentang penyakit seksual menular
DO :
- (51,7%) remaja pernah dengar tentang kesehatan
reproduksi
- (10,3%) remaja tidak tahu tentang kesehatan
reproduksi
- (17,2%) remaja tidak mengetahui penyakit yang
menular pada system reproduksi.
- (51,7%) remaja pernah dengar penyakit yang
menular pada system reproduksi.
- (37,9%) remaja menjawab salah ketika ditanyakan
mengenai jenis penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual.
2) Masalah Kesehatan
a. Kurang pengetahuan tentang penyakit
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
c. Kurang pengetahuan tentang perilaku seksual
39
J. PRIORITAS MASALAH
Kurang
pengetahuan
3 tentang 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 41
perilaku
seksual
40
K. KRITERIA PERUMUSAN MASALAH (MUEKE)
5: Penting sekali
4: penting
3: sedang
2: kurang
1: kurang sekali
0: tidak sama sekali
41
3. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Penyelesaian Penanggung
No Masalah keperawatan Tujuan Metode Waktu Tempat Pelaksana Biaya
masalah jawab
1. Kurang pengetahuan Tupan: 1. Penyuluhan 1.Cera 1.Selasa, 1.Masjid 1. 1.Mah 1. Ibu
tentang penyakit Tidak terjadinya tentang mah 14 Mei RW 04 Mahasisw asisw Empong
peningkatan penyakit tanya 2019 Desa a PKL a PKL dan Yuliana
penyakit Hipertensi jawab Galudra UPI Prodi Desa
hipertensi di desa DIII Galud (Kader RW
Galudra RW 04 2.Pemb Keperawat ra 04)
agian an dan
Tupen: Leaflet Masyaraka
Dalam 1 kali t RW 04
penyuluhan di Desa
harapkan Galudra
masyarakat
terutama yang
memiliki
masalah, ataupun 2. Pelaksanaa 2. 2. 4, 6 2. Masjid 2.Mahasis 2. 2. Ibu
berisiko n Pelaksa dan 14 RW 04 wa PKL Maha Empong
menderita naan Mei Desa UPI Prodi siswa dan Yuliana
hipertensi Pemeri 2019 Galudra DIII PKL
mengetahui dan ksaan dan Keperawat Desa (Kader RW
mengerti tentang: tekanan Posyandu an dan Galud 04)
Mengerti darah Masyaraka ra
tentang penyakit t RW 04
hipertensi Desa
Masyarakat Galudra
42
mengerti tentang
pencegahan dan
pengobatan
hipertensi.
43
baik dan
benar.
44
Pengertian
kesehatan
reproduksi
Jenis penyakit
system
reproduksi
Jenis penyakit
yang dapat
ditularkan
melalui
hubungan
seksual
45
4. IMPLEMENTASI KEGIATAN SESUAI RUMUSAN PEMECAHAN MASALAH
No Kegiatan Target Waktu Tempat Ket
kegiatan
1. 1. Penyuluhan 2 kali Selasa, Masjid Diikuti
tentang 14 Mei RW 04 oleh
hipertensi: 2019 Desa masyarakat
Pengertian Sabtu, Galudra Desa
hipertensi 25 Mei Galudra
Tanda dan 2019 RW 04
gejala
hipertensi
Penyebab
hipertensi
Klasifikasi
hipertensi
Komplikasi
hipertensi
Cara
pencegahan
hipertensi
Diet
hipertensi
46
6 langkah
cuci tangan
3. Penyuluhan 1 kali 25 Mei Posko Diikuti
tentang kesehatan 2019 Mahasisw oleh
reproduksi a remaja
Desa
Galudra
RW 04
IMPLEMENTASI TAMBAHAN
No Kegiatan Target Waktu Tempat Ket
kegiatan
1 Penyuluhan Cuci 1 kali 20 Mei SDN Gajah
Tangan 2019 Depa
5. EVALUASI KEGIATAN
No Kegiatan Target Realisasi Ket
kegiatan Jumlah %
1 Penyuluhan 2 kali 2 kali 100 %
tentang hipertensi
2 Melakukan 5 kali 5 kali 100 %
pemeriksaan
tekanan darah
3 Melakukan 1 kali 1 kali 100 %
program Jumat
Bersih
4 Penyuluhan 2 kali 2 kali 100 %
tentang PHBS
5 Penyuluhan 1 kali 1 kali 100%
tentang kesehatan
reproduksi
kepada remaja
47
BAB III
A. KESIMPULAN
Setelah kelompok melakukan asuhan keperawatan PHC selama tiga minggu di Desa
Galudra RW 04 Kecamatan Cimalaka, kami mengambil kesimpulan bahwa :
1. Pengkajian PHC dilaksakan secara sistematis melalui tahapan pengumpulan data,
analisa data dan prioritas masalah.
2. Dalam perencanaan berdasarkan keputusan masyarakat Desa Galudra RW 04 yang
mewakili dalam acara Musyawarah Masyarakat RW (MMRW) masyarakat tidak
mengalami kesulitan yang berarti masyarakatnya aktif dan juga dibantu pihak-pihak
yang berperan penting dalam bidang pemerintahan Desa Galudra RW 04.
3. Pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan
melalui peran aktif masyarakat dengan lebih menekankan pada perubahan perilaku
masyarakat melalui pendidikan kesehatan.
4. Evaluasi berdasarkan kriteria tujuan yang telah ditetapkan pada perencanaan sehingga
kami mempunyai tolak ukur.
5. Masyarakat, kader, bidan desa dan aparat desa, tokoh masyarakat dan pihak-pihak
yang terkait lainnya bersama mahasiswa dapat menyusun rencana penyelesaian
masalah.
B. SARAN
Agar pelaksanaan PBL selanjutnya berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan,
alangkah baiknya jika institusi membuat jadwal PBL 3 minggu full tanpa dibagi dengan
perkuliahan di kampus agar mahasiswa dapat secara total bersosialisi dengan baik dan
melaksanakan intervensi dengan baik kepada masyarakat.
1. Institusi Pendidikan
Institusi diharapkan dapat memberikan transportasi yang menunjang bagi para
pembimbing akademik dalam menjalankan tugasnya, agar bimbingan yang diberikan
lebih intensif dan pembimbing juga diharapkan ikut serta dalam implementasi
kegiatan yang telah direncanakan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Institusi Puskesmas
Dimohon kepadan institusi puskesmas agar melanjutkan intervensi serta membantu
hasil musyawarah masyarakat desa yang belum terlaksana oleh kami dalam kegiatan
PBL ini.
48
3. Pemerintah Desa
Desa Galudra RW 04 diharapkan bagi pemerintah Desa Galudra agar mendukung dan
terus membantu serta menggerakan masyarakat ikut serta dalam melaksanakan hasil
musyawarah masyarakat Desa Galudra serta dapat mempertahankan dan
meningkatkan seluruh kegiatan yang telah dijalankan selama PBL, sehingga Desa
Galudra tetap terus sehat dan mandiri dalam bidang kesehatan walaupun PBL sudah
berakhir.
4. Dinas Kesehatan
Agar dapat memonitoring kegiatan yang ada dan telah dilaksanakan sehingga ada
kesinambungan dengan program yang telah mencapai serta memberikan bantuan dan
prasarana kesehatan yang diperlukan.
49
50