Anda di halaman 1dari 7

PENGORGANISASIAN INFORMASI/

PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA

Oleh:
Lili SryCandra,S.Pd
No.Peserta:19201102710053

SDN 1 HORODOPI KAB. KOLAKA TIMUR


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2019
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk yang sangat kompleks, terutama dalam


pemikirannya. Sedangkan perangkat manusia yang paling kompleks adalah otak. Otak
sama dengan memori, yakni memiliki kemampuan menangani algoritma rumit secara
bersamaan dalam jumlah tak terbatas. Namun tidak semua manusia memanfaatkan
kapasitas tersebut secara optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang
tidak terisi secara baik.
Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Proses berpikir
merupakan proses yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana
otak bekerja dan informasi diolah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan
dipersepsikan oleh bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Berpikir juga dapat
dikatakan sebagai proses pengorganisasian informasi dalam ingatan.Berpikir mencakup
banyak aktivitas mental.Berpikir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan
sebagai menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu;
menimbang-nimbang dalam ingatan.
Semua informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan. Akan tetapi, tidak
semua informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau hilang karena ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ketika individu memperoleh suatu informasi,
secara tidak langsung otak akan memproses informasi tersebut. Apabila dalam
pemrosesan tersebut terdapat perhatian (attention) pada informasi yang diperoleh, maka
akan menghasilkan suatu pemahaman.
Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran
merupakan faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi adanya
proses informasi kemudian diolah sehingga menciptakan suasanya yang terencana, dan
suasana pembelajaran yang mendukung (Ellen, 2016:225). Teori pemrosesan informasi
ini merupakan teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan,
penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori
ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat
dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajara
tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui
beberapa indera.
Berdasarkan uraian – uraian tersebut, maka dalam penulisan makalah ini penulis
beri judul “Pengorganisasian Informasi/ Pengetahuan dalam Ingatan Manusia”.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan


manusia?
2. Bagaimana model pembelajaran pemrosesan informasi?

3. Tujuan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
dan memahami:
1. Penegrtian Ingatan (memori) dan teori pendukungnya.

2. Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia.

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Ingatan (Memori)

Memori merupakan simpanan informasi – informasi yang diperoleh dan diserap


dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan.
Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil
kembali. Pada dasarnya juga memori adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia
dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Memori memberi manusia
kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memori merupakan
kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi
dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak.
Memori yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan
bertambahnya informasi yang disimpan.
Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan dan
mengeluarkan kembali informasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan,
kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran. Dalam otak,
terdapat dua macam tempat penyimpan informasi atau tanggapan yaitu :
1. Ingatan Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek ialah tempat menyimpan informasi yang akan dikeluarkan
segera dalam waktu yang labih pendek. Ada 2 cara untuk meningkatkan ingatan
jangka pendek, yaitu:
2. Rehearsal adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk
mempertahankan informasi dalam ingatan jangka pendek.
3. Encoding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang
dapat diingat. Encoding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu
pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata
sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger
chunks).
4. Ingatan Jangka Panjang

Ingatan jangka panjang ialah gudang tempat menyimpan informasi untuk masa yang
cukup lama.

Para ahli mengungkapkan bahwa ada tiga proses memori, seperti berikut :

1. Enconding; Enconding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam


bentuk yang dapat diingat. Enconding dapat dilakukan dengan metode chunking,
yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata
sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger
chunks).
Proses pengubahan informasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu :

- Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indera dimasukkan
dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya.Contohnya adalah seorang anak yang
menginginkan barang yang sangat ia mau, apabila tidak dibelikan, ia akan
menangis sekeras kerasnya. Kelakuan tersebut bisa tersimpan di otak mereka
karena dengan menagis sekeras-kerasnya ia akan dibelikan barang yang ia mau.
- Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan
pengetahun ke dalam ingatannya. Contohnya adalah seseorang yang sering jalan
kesuatu tempat, ia akan hafal dengan sengaja tempat tersebut.
2. Storage; Storage adalah penyimpanan apa yang telah diproses dalam enconding
tersebut. Proses ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan
informasi yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu. Sistem penyimpanan ini
sangat mempengaruhi jenis memori (sensori memori, memori jangka pendek, atau
memori jangka panjang). Setiap proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak dalam
diri seseorang dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatannya. Sehubungan
dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal penting yang dapat dicata, yaitu
interval atau jarak waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.
Interval dapat dibedakan atas :

- Lama Interval yaitu menunjukan tentang lamanya waktu antara pemasukan bahan
sampai ditimbulkan kembali bahan itu. Lamanya berkaitan dengan kekuatan
retensi
- Isi Interval yaitu aktivitas-aktivitas yang terdapat pada interval. Aktivetas tersebut
akan merusak atau menganggu jejak ingatan sehingga dapat menyebabkan
kelupaan.
3. Retrieval adalah pemulihan kembali apa yang telah disimpan sebelumnya. Proses
mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang
disimpan dalam memori untuk digunakan kembali. Hilgrad (1975) menyebutkan tiga
jenis proses mengingat, yaitu :
4. Recall yaitu mengeluarkan bagian spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan
menggunakan Selective attention adalah membatasi perhatian pada stimulus tertentu
ketika ada banyak stimulus yang hadir pada situasi tertentu. Individu lebih
memperhatikan karakteristik fisik dari stimulus, contohnya adalah volume dan ritme
suara.
5. Recognition yaitu mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya.
Contohnya Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk
melakukan recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya
perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.
6. Redintegrative yaitu proses meningat dengan menghubungkan berbagai informasi
menjadi suatu cerita yang cukup lengkap. Proses ini terjadi bila seseorang ditanya
sebuah nama, misalnya Susilo Bambang Yudhoyono (presiden RI), maka akan
teringat banyak hal tentang tokoh tersebut.
Perbedaan antara recall dan recognition menunjukan adanya fungsi petunjuk
mengingat dalam recognition. Petunjuk ini membantu organisme mengenali
informasi yang akan diingat khususnya memori jangka panjang.

Pendekatan Information-Processing menyatakan bahwa memori dapat dipahami


melalui tiga proses, yaitu enconding, storage, dan interval. Tapi dalam proses tersebut
terlibat tiga sistem memori yang berbeda, yaitu memori sensorik, memori jangka pendek
(short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).

2. Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia

Ingatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat (daya batin)
untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami, dipelajari,
dan sebagainya).Informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui proses
berpikir.
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan
kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemrosesan
informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang
(Frishammar, 2002).Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana
pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa
pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-menerus
selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran.
Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi,
kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah:
1. Sensory Memory (SM)

Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar.
Di dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat
singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2. Working Memory (WM)

Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi


perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi
hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat
disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.
3. Short Term Memory (STM)
Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil
sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori, yang merupakan
tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita.
4. Long Term Memory (LTM)

Long Term Memory (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan yang telah
dimiliki individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; (c) sekali informasi disimpan
di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.

C. KESIMPULAN

1. Ingatan (Memori) adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan
membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Memory memberi manusia
kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memory
merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam
saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di
seluruh bagian otak. Memory yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan
berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan.
2. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-menerus selama adanya
informasi baru yang masuk dalam pikiran.Psikologi pemrosesan informasi
memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana pengetahuan
dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa pemecahan
masalah. Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh sensory
memory.Sensory memory menyimpan semua informasi sensorik (visual,
pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam
bentuk sensoriknya yang mentah.

Anda mungkin juga menyukai