Talitha Property - LBM 3 Muskulo
Talitha Property - LBM 3 Muskulo
Karena kerusakan atau peradangan pada sendi terutama pada bagian kartilagonya. Terjadi
penipisan tulang rawan sehingga tulangnya saling bertemu dan bergesekan
- Karena terjadi osteofita, jika terjadi di pinggir tulang rawan maka susah digerakan.
- Karena terjadi pembengkakan pada cairan sinovial, jadi sulit untuk bergerak.
- TB 155 cm
Trauma : Trauma yang menimbulkan kerusakan pada integritas struktur dan menekan sendi
Keturunan
5. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari skenario ?
Diagnosis banding :
- artritis reumathoid, karena : kaki terkunci tidak bisa digerakkan. Penyebab karena
autoimun, onset terjadi pagi hari, kaku lebih dari 1 jam.
- Gouty Arthritis, karena : kelebihan asam urat yang akan mengkristal pada sendi yang
terkena, terjadi pembengkakan pada sendi sendi kecil
Diagnosis :
Patofisiologi
Perubahan awal dari osteoartritis meliputi perubahan di dalam komposisi dari struktur
matriks. Kondrosit mempunyai kapasitas terbatas untuk berproliferasi dan beberapa
membagi diri membentuk klon kecil dari sel yang mensekresi matriks baru. Kemudian,
terjadi fibrilasi vertikal dan horizontal dan keretakan matriks ketika lapisan superfisial tulang
rawan berkurang (Gambar 20-16, A). Pemeriksaan makroskopik pada tingkat ini
memperlihatkan permukaan tulang rawan sendi kelihatan granuler dan lunak, satu kondisi
yang dikenal sebagai kondromalasia. Akhirnya, seluruh ketebalan tulang rawan hilang dan
lempeng tulang subkondral muncul ke permukaan menjadi licin dan mengkilat akibat
gesekan, memberi gambaran gading yang dipoles (eburnasi tulang) (Gambar 20-16,
B).Tulang yang tidak jadi (cancellous bone) yang terletak di bawahnya menjadi dinding
penopang kembali (rebuttressed) oleh aktivitas osteoblastik. Fraktur kecil dapat
menimbulkan keping tulang rawan dan tulang subkondral ke dalam sendi membentuk benda
yang terlepas (joint mice). Celah fraktur menyebabkan cairan sinovial memasuki subkondral
membentuk kista dengan dinding jaringan ikat. Osteofit berbentuk jamur (pertumbuhan
tulang ke luar) berkembang di pinggiran permukaan sendi. Pada penyakit yang berat, sebuah
panus jaringan ikat sinovial melapisi bagian tepi permukaan sendi.
Patogenesis
Awal osteoartritis ditandai oleh tulang rawan yang berdegenerasi mengandungi banyak air
dan sedikit proteoglikan (komponen proteoglikan menjaga turgor dan elastisitas). Jaringan
kolagen tipe 11 juga menyusut, agaknya sebagai akibat dari berkurangnya sintesis lokal dan
pemecahan yang bertambah; apoptosis kondrosit meningkat. Secara keseluruhan, kekuatan
tegangan dan elastisitas tulang rawan menurun. Sebagai respons terhadap perubahan
degenerasi ini, kondrosit mengalami proliferasi dan usaha pemulihan kerusakan dengan
sintesis kolagen dan proteoglikan yang baru. Walaupun usaha pemulihan ini pada mulanya
dapat mengimbangi, namun perubahan matriks dan kehilangan kondrosit pada akhirnya
lebih menonjol.
- Jenis kelamin : wanita lebih sering terkena OA lutut dan OA banyak sendi, dan laki-laki
lebih sering terkena OA paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan,
dibawah 45 tahun frekuensi OA kurang lebih sama pada laki-laki dan wanita, tetapi diatas
50 tahun (setelah menopause) frekuensi OA lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal
ini menunjukkan adanya peran hormonal pada pathogenesis OA.
- Suku bangsa : prevalensi dan pola terkenanya sendi pada OA nampaknya terdapat
perbedaan diantara masing-masing suku bangsa. Misalnya OA paha lebih jarang diantara
orang-orang kulit hitam dan Asia daripada Kaukasia. OA lebih sering dijumpai pada orang-
orang amerika asli (Indian) daripada orang-orang kulit putih. Hal ini mungkin berkaitan
dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital
dan pertumbuhan
- Genetic : Adanya mutase dalam gen prokolagen II atau gen-gen structural lain untuk
unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen tipe IX dan XII, protein pengikat atau
proteoglikan dikatakan berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada OA
tertentu (terutama OA banyak sendi)
- Kegemukan dan penyakit metabolic : kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan
OA pada sendi yang menanggung beban, tapi juga dengan OA sendi lain (tangan atau
sternoklavikula). Oleh karena itu disamping factor mekanis yang berperan (karena
meningkatnya beban mekanis), diduga terdapat factor lain (metabolic) yang berperan
pada timbulnya kaitan tersebut. Peran factor metabolic dan hormonal pada kaitan antara
OA dan kegemukan juga disokong oleh adanya kaitan OA dengan PJK, DM, dan
hipertensi.
- Cedera sendi, pekerjaan, dan olahraga : aktivitas- aktivitas tertentu dapat menjadi
predisposisi OA cedera traumatic (misalnya robeknya meniscus, ketidakstabilan ligament)
yang dapat mengenai sendi.
- Farmakologi :
- Non Farmakologi :
o Penerangan agar pasien mengetahui maksud seluk beluk tentang penyakitnya, bagaimana
menjaganya agar penyakitnya tidak bertambah parah serta persendiannya tetap dapat
dipakai.
o Penurunan berat badan BB harus selalu dijaga agar tidak berlebihan. Apabila berat badan
berlebihan, maka harus diusahakan penurunan BB, bila mungkin mendekati BB ideall